Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

BAB. I. PENDAHULUAN
I.1. Satuan Acara Pengajaran (SAP)
Mata Kuliah Interpretasi Seismik Pantul adalah mata kuliah pilihan dengan bobot 2 (dua)
SKS (Satuan Kredit Semester), waktu pembelajaran di kelas 23 jam (100 x 12 14 tatap
muka). Pengampu/ dosen mata kuliah: Salatun Said & Teguh Jatmiko.
Mata kuliah ini akan membahas Seismik pantul (refleksi) secara lebih spesifik, untuk
menganalisa gejala geologi. Prasarat untuk menempuh mata kuliah ini adalah Geofisika
Umum, Sedimen, Stratigrafi, dan tentu akan mudah dipahami bila mahasiswa telah
mengambil mata kuliah, Geofisika eksplorasi, Stratigrafi Analitik dll.
Tujuan mata kuliah ini adalah memberi pengetahuan tentang bagaimana proses seismic line
section (penampang lintasan seismik) terwujud, dan proses menginterpretasinya, sedangkan
targetnya adalah: mahasiswa mampu menginterpretasi/ menganalisa seismic line section
untuk problem-problem geologi.
Metoda pembelajaran: berupa kuliah (40%), diskusi (60%). Ratio ini bervariasi tergantung
topik yang akan dibahas (Lihat Satuan Angka Pengajaran/ SAP). Sedangkan diskusinya:
sebelum sedang - setelah kuliah Tugas (baca, soal-soal), Kasus intrepretasi seismik
stratigrafi di daerah tertentu.
Dalam pembahasan (kuliah & diskusi) ada beberapa materi Seismik Stratigrafi, tumpang
tindih dengan ilmu pengetahuan yang lain seperti: Sedimen (spt; sistim pengendapan/
fasies), Stratigrafi (beda fasies, ketidakselarasan, hukum-hukum stratigrafi, sikuen),
Geofisika (teori gelombang), Geologi Minyak dan Gas Bumi (GMB) maupun disiplin ilmu
lain, itu disebabkan seismik stratigrafi bukan ilmu murni, namun merupakan pengetahuan
terapan dari beberapa il-mu murni, yang di maksud untuk eksplorasi dan eksploitasi
hidrokarbon.
Dalam pembahasannya, akan lebih menitik beratkan pengetahuan seismik pantul dalam
kaitannya dengan interpretasi stratigafi, sedangkan bila mahasiswa lebih berminat ke
scienties nya (spt akusisi, & prosessing data) disarankan menggali lebih dalam dari literaturliteratur.

Seismik Stratigraf

PENDAHULUAN

D ia g r a m A lir p e n g g u n a a n D a ta S e is m ik P a n t u l d a la m s t u d i r e s e r v o a r H id r o k a r b o n
Sistim evaluasi: ada 2 yi:
Formal; berdasarkan peraturan jurusan (75% kehadiran, ujian Mid & akhir semester),
Non Formal, berdasarkan aktifitas mahasiswa mengikuti perkulihan (aktif menyelesaikan
tugas-tugas, aktif bertanya, aktif mengikuti diskusi-diskusi).
Berhubung banyaknya materi yang akan dibahas dan terbatasnya waktu ujian, maka
diharapkan mahasiswa bisa mengambil point nilai disaat perkuliahan.
I.2. Pengertian Data Seismik Refleksi dan Stratigrafi
B
C

A
Seismik Stratigraf

Pada hakekatnya ada hubungan tertentu antara kejadian dan


aturan batuan di alam, dalam kedudukan ruang & waktu geologi.

PENDAHULUAN

Contoh, Sketsa singkapan satuan batupasir turbidit (bawah/ A) dan satuan Old red
Sandstone (atas/C), di Siccar Point, Scotland yang ditemukan oleh James Hutton (17261797). Singkapan tsb menunjukan adanya minimal 3 kejadian, dan beberapa aturan batuan.
Kejadian A adalah terbentuknya satuan bawah pada umur Silur, selanjutnya kejadian B
adalah tererosinya satuan A dilanjutkan proses penenggelaman satuan A. Pada umur Devon
diendapkan satuan di atasnya (satuan C), sehingga kedudukan kedua satuan tsb adalah
ketidak menerusan/ ketidakselarasan menyudut (satuan di bawah membentuk sudut dengan
satuan di atasnya/ Angular unconformity). Dari gejala tsb dapat diambil suatu pemikiran
bahwa:
- Ada minimal 3 (tiga) kejadian geologi yang terjadi pada singkapan tsb
- Satuan A (posisi bagian bawah) lebih tua dari satuan di atasnya (C).
- Garis/Bidang B adalah garis/ bidang kesamaan waktu kejadian (kronologi),
- Satuan A mempunyai pola/ aturan perlapisan yang berbeda dengan pola/aturan
perlapisan satuan C, yang dipisahkan oleh Bidang C.
- Pola satuan A dan satuan B membentuk pola yang spesifik dengan keberadaan
bidang C. Dll
Ilmu yang mempelajari tentang aturan, hubungan, kejadian lapisan serta batuan tersebut di
alam adalah Stratigrafi.
Data seismik refleksi adalah salah satu metoda geofisika yang memanfaatkan adanya
perbedaan kecepatan gelombang (velocity), pada batuan yang berbeda density, dengan
menggunakan metoda seismik pantul (reflection)
Untuk mengetahui kejadian-kejadian lapisan (tubuh batuan) di alam tsb, dapat dilakukan
dengan beragam metoda, spt metoda penelitian singkapan (out crop), pengambilan inti bor
(core), analisa Well Logging, seismic, dll. Tentu masing-masing metoda punya kelebihan dan
kekurangan.
Metoda out crop, merupakan metoda langsung yang bisa diamati obyek penelitiannya.
Namun apabila suatu penelitian dibatasi oleh ketersediaan waktu, tenaga, dan biaya, maka
metoda ini punya keterbatasan, apalagi bila untuk mengetahui geologi bawah permukaan.
Metoda out crop akan ideal untuk penelitian di permukaan, dan demensi vertikalnya berkisar
10cm100m, dengan luas area 1m100km, dan kenyataannya penyebaran singkapan tidak
selalu ideal/ menerus untuk dilakukan penelitian secara luas. (Gambar I.1)
Metoda Well logging, dimana melibatkan teknologi yg lebih canggih, mampu mengatasi
keterbatasan waktu & tenaga.. Metoda ini mampu secara cepat mensurvai area seluas 100

Seismik Stratigraf

PENDAHULUAN

km, dengan ketebalan lebih dari 1000 m, tetapi karena merupakan survei padat teknologi,
maka biaya yang harus di keluarkan relatif lebih mahal, sehingga ke putusan untuk
menggunakan metoda ini perlu didukung dana yang besar, perlu keputusan yang signifikan,
karena berkaitan dengan hasil

yang akan diperoleh. Semakin rapat data-data titik bor

S E IS M I C

1 00 0 s m

semakin sempurna hasil survainya.

1 0 0 s k m

1 0 ; s - 1 0 0 s m

10s - 1 0 0 s

km

W ELL LO G

km

C O RE

1 k m - 1 0 s

O U T CR O P

1 m s - 1 0 s m

1 m

10 c m

Gambar I.1. Ilustrasi kemampuan & keterbatasan metoda-metoda survei outcrop, well
log, core, & seismik

Metoda Seismic, juga melibatkan teknologi yang lebih canggih, mampu mengatasi
keterbatasan waktu, tenaga, & penyebaran singkapannya. Metoda ini mampu secara cepat
mensurvai area seluas 100 km, dengan ketebalan lebih dari 1000 m. Namun seperti halnya
metoda wireline, metoda survai ini tak langsung, sehingga diperlukan media khusus
(prossesing) untuk mendapatkan data geologi tsb.
I.3. Out line Metoda Seismik Refleksi
Pembahasan ringkas tentang metoda seismik refleksi, dimaksud untuk me review, atau
mengingat kembali tentang latar belakang terjadinya data seismik refleksi (pantul), seperti
yang telah dipelajari di Geofisika/ geofisika eksplorasi

Seismik Stratigraf

PENDAHULUAN

Dalam catatan kuliah ini, metoda seismik yang digunakan untuk mengetahui: kedudukan
lapisan/ tubuh batuan di alam yi Seismik Refleksi (pantul), hal ini mengingat kemampuannya
dapat mencapai ketebalan lapisan di bawah permukaan hingga beberapa kilometer.
Eksplorasi seismik untuk kepentingan pencarian minyak bumi sudah dilakukan oleh
Baron Ronald von Eotvos sejak th 1888, dan semakin pesat dikembangkan sekitar th 1930
an. Keberadaan metoda seismik merupakan metoda yang memberi alternatif untuk
mengetahui lapisan/ tubuh batuan di alam, apalagi melihat jangkauan area telitian yang
dapat mencakup lebih dari 100 km, dengan ketebalan lapisan lebih dari 1000 m, dalam
waktu yang relatip pendek.
Seismik refleksi merupakan salah satu metoda geofisika yang memanfaatkan fenomena
menjalar/ merambatnya gelombang ke dalam formasi (lapisan batuan di bawah permukaan)
yg dalam hal ini berperan sebagai bidang reflektor.
Sum be r
E n e rg i

R e c o rd e r
S tr e a m e r

Bum i

R an g k aia n
A ir g u n

H a s il

R e c o rd e r

P e ng apu ng

R a n g k a i a n r e c o rd e r ( S t re a m e r )
B e n ta n g a n g e o p h o n e X .1 - X .2 5

O1 1

1 0

1 1

1 2 1 3 1 4

1 5

1 6

1 7 1 8

1 9

2 0

2 1 2 2

2 3

2 4

2 5

B i d re f l e k t o r I

A r e a y a n g t e r c o v e r o le h
S u m b e r l e d a k a n 1 (O . 1 ) d n g s e b a r a n
G e oph on e (x) 1-25

B i d re f l e k t o r 2

Gambar I.2. Ilustrasi sistim akusisi data seismik refleksi, dan pola lintasan End-on, dimana sumber
ledak (bunyi/ O.1), untuk mensurvei bid reflektor bawah permukaan, dng sistim CMP (25
geophone/ X1-25), sehingga dapat mengkover area seluas A - B

Prinsip kerjanya yi: mencari kedalaman dan kemiringan suatu permukaan yang
memisahkan antar dua lapisan dalam tanah (bawah permukaan) yang mempunyai konstante
elastik (sifat-sifat akustik) batuan yang berbeda terhadap gelombang seismik, yi dengan
jalan mengukur waktu penjalaran gelombang (travel time) dari titik tembak sebagai sumber
bunyi ke geophone yang di tempatkan di permukaan (Gambar I.2)
Peristiwa pemantulan rambat gelombang bisa terjadi karena adanya perbedaan
elastisitas dan densitas antara lapisan batuan. Energi yang dipancarkan dari titik tembak
(Shout Point/ SP), akan menjalar kesegala arah, karena adanya perbedaan akustik batuan
pada tiap-tiap perlapisan, maka akan dipantulkan (dengan velositas yang berbeda) ke
permukaan dan diterima oleh geophone selanjutnya dicatat / disimpan dalam magnetic tape.
Faktor-faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang seismik (travel time) al:
a) Perbedaan litologi,

Seismik Stratigraf

PENDAHULUAN

b) Tingkat kedalaman perlapisan batuan (semakin dalam semakin cepat gelombang


elastisitasnya),
c) Porositas batuan (semakin porus suatu batuan maka gelombang elastisitasnya
semakin lambat),
d) Umur batuan (semakin tua suatu perlapisan batuan maka gelombang elastisitasnya
semakin cepat),
e) Densitas (semakin besar densitas suatu batuan maka akan semakin cepat
gelombang elastisitasnya).
I.5. Ruang lingkup Pembahasan .
Materi yang akan dibahas dalam mata kuliah ini, dibagi dalam dua kelompok, yaitu:
1) Kelompok tentang pengertian seismik refleksi (pantul), dimana topik-topik bahasannya al:
a. Akusisi data, dan prosessing data
b. Interpretasi Data, al: bagaimana Seismic Section Line (penampang seismik),
merupakan salah satu sumber data geologi bawah permukaan.
2) Kelompok tentang pola perlapisan, sebagai aspek fisik cekungan sedimen, dimana topik
bahasannya al:
a. Penentuan sekuen seismik
b. Analisa sekuen & fasies seismik untuk lingkungan pengendapan
c. Analisa systim tract berdasarkan data seismik
Untuk kelompok kedua, merupakan tujuan akhri dari mata kuliah ini, sehingga setelah
menempuh kuliah ini mahasiswa mampu menginterpretasi data seismik pantul, untuk
menganalisa fenomena-fenomena stratigrafi, lingkungan pengendapan, dan sistim tract.
Beberapa kata kunci
Seismik Stratrigrafi adalah pengetahuan yang mempelajari pendekatan geologi atas
penafsiran stratigrafi berdasarkan data seismik (Vail & Mitchum, 1977). Termasuk
didalamnya menafsirkan kandungan fluida. (teknologi Bright-spot)

Stratigrafi (SSI): adalah ilmu pemerian lapisan-lapisan, yang membahas aturan,


hubungan dan kejadian macam - macam batuan.
Seismic section line (penampang seismik) refleksi merupakan rekaman kronostratigrafi
(time stratigraphic) dari pola struktur dan pengendapan
Data seismik (refleksi), adalah:data hasil perjalanan waktu pantul (arrival time) yang
menggambarkan bidang-bidang pantulan gelombang seismik di bawah permukaan
Unsur data seismik refleksi adalah unsur kecepatan (velocity) dan unsur densitas, yg
diekspresikan sebagai pola diskontinuitas (seismic event).
Energi seismik akan dipantulkan pada sebuah bidang permukaan dimana ada

Seismik Stratigraf

PENDAHULUAN

perubahan akustik impendan. Bidang akustik impendan adalah bidang yang dihasilkan
karena adanya kesamaan densitas batuan dalam merespon gelombang seismik
sehingga menghasilkan kecepatan yang sama.
Kegunaan data seismik refleksi al:
1.Mengetahui gejala deformasi struktur pasca pengendapan
2.Korelasi waktu Geologi
3.Genesa satuan pengendapan
4.Ketebalan dan lingkungan satuan pengendapan
5.Paleobatimetri
6.Burial history
7.Relief dan topografi bidang ketidak selarasan
8.Paleogeografi dan sejarah geologi.
TUGAS. I. (kelompok) buatlah ringkasan dari bahasan Relfection Field methods dari R.E,
Sherif, L.P. Geldart, 1994 Exploration Seismology 2 nd , Cambridge University Press

Seismik Stratigraf

Anda mungkin juga menyukai