Diagnosa
Toxoplasmosis biasanya didiagnosis berdasarkan sejarah, tanda-tanda penyakit dan
hasil tes laboratorium yang mendukung. Pengukuran IgG dan IgM antibodi untuk
Toxoplasma gondii dalam darah dapat membantu mendiagnosa toksoplasmosis. Kehadiran
yang signifikan IgG antibodi terhadap T. gondii dalam kucing sehat menunjukkan bahwa
kucing sebelumnya telah terinfeksi. Tidak adanya antibodi T. gondii dari kedua jenis
dalam kucing sehat menunjukkan bahwa kucing rentan terhadap infeksi dan dengan
demikian akan mengeluarkan ookista selama satu hingga dua minggu setelah infeksi.
Kadang-kadang ookista dapat ditemukan dalam tinja, tapi ini bukan metode yang dapat
diandalkan diagnosis karena mereka terlihat mirip dengan beberapa parasit lainnya. Juga,
kucing mengeluarkan ookista hanya untuk waktu singkat dan sering tidak mengeluarkan
ookista
ketika
mereka
menunjukkan
tanda-tanda
penyakit.
Diagnosis
definitif
kekebalan tubuh kucing menahan tahap organisme yang kemudian membentuk kista
dalam otot dan otak yang berisi bradyzoites (Anonymous, 2008).
G. Diagnosa Diferensial
Diagnosa diferensial dari toxoplasmosis adalah :
1.
Congenital abnormalities
2.
Lymphadenopathy
3.
Chorioretinitis
4.
Ring enhancing CNS lesions
(Lydyard, et all. 2009)
H. Prognosis
Pasien imunokompeten memiliki prognosis yang sangat baik dan limfadenopati dan
gejala lain umumnya akan sembuh beberapa minggu setelah infeksi. Toksoplasmosis pada
penderita imunodefisiensi sering kambuh jika pengobatan dihentikan. Terapi penekan dan
pemulihan kekebalan secara signifikan mengurangi risiko infeksi berulang. Beberapa
komplikasi dapat terjadi pada pasien dengan toksoplasmosis kongenital, termasuk
keterbelakangan mental, kejang, ketulian dan kebutaan (Hokelek, et all. 2015).