PEMBAHASAN
IV.1
1. Blasting machine
Merupakan peralatan peledakan yang digunakan sebagai penghasil arus
listrik untuk meledakan detonator listrik (Gambar 4.1).
GAMBAR 4.1
BLASTING MACHINE
2. Blasting ohmmeter
Merupakan alat yang berfungsi mengetes rangkaian peledakan atau
mengetes berfungsi tidaknya detonator listrik dan rangkaian yang dibuat
(Gambar 4.2).
GAMBAR 4.2
BLASTING OHMMETER
IV.1
3. Lead wire
Merupakan kabel utama yang menghubungkan sumber tenaga listrik
(blasting machine) dengan leg wire detonator listrik (Gambar 4.3).
GAMBAR 4.3
LEAD WIRE DAN ROLL PENGGULUNGNYA
4. Tongkat
Sebuah tongkat kayu yang panjangnya seukuran dengan panjang lubang
bor, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui apakah lubang bor yang
dibuat terhambat atau tidak.
5. Cangkul
Fungsinya sebagai alat untuk membantu memasukkan material hasil
pemboran sebagai steaming ke lubang bor setelah isian dimasukkan.
b. Perlengkapan Peledakan
Perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau alat-alat yang hanya
dapat dipakai untuk satu kali peledakan, antara lain :
1. Detonator listrik
Merupakan jenis detonator dimana penyalaannya menggunakan
arus listrik yang dihantarkan melalui kabel khusus. Pada umumnya ada dua
jenis detonator listrik, yaitu intaneous detonator dan delay detonator.
IV.1
GAMBAR 4.4
INHOLE DELAY 500MS
GAMBAR 4.5
SURFACE DELAY 25 MS
IV.1
3. Bahan peledak
Bahan peledak utama yang dipakai untuk mengisi lubang ledak
adalah AN (Ammonium Nitrate) dan FO (Fuel Oil) yang dicampur
menggunakan MMU (Gambar 4.6 dan Gambar 4.7).
GAMBAR 4.6
AMMONIUM NITRAE
GAMBAR 4.7
TRUCK MMU (MOBILE MIXING UNIT)
4. Catridge
Catridge ini bersama dengan downline detonator akan dirangkai
menjadi primer yang berfungsi sebagai penggalak utama bahan peledak
(Gambar 4.8)
IV.1
GAMBAR 4.8
INHOLE DELAY 500MS YANG AKAN DIRANGKAI
DENGAN CATRIDGE MENJADI PRIMER
5. Plastic Liner (Kondom)
Plastic Liner ini merupakan media pembungkus bahan peledak
(ANFO) apabila lubang dalam keadaan basah (Gambar 4.9).
GAMBAR 4.9
PLASTIC LINER PEMBUNGKUS HANDAK
IV.1
ledak. Dalam hal ini PT. Bukit Asam (persero), Tbk melakukan aktivitas
pengeboran dengan menggunakan jasa kontraktor dan dilakukan dua shift
dalam satu hari.
Peralatan pemboran yang digunakan oleh PT. PAMA Persada Nusantara
selaku kontraktor dalam kegiatan pemboran adalah satu unit alat bor merk
Sandvik tipe D 245 S dengan panjang batang bor 9,14 m dan mata bor yang
digunakan adalah Tricon Bit dengan diameter mata bor 171 mm (6,75 inchi)
Pola pemboran yang digunakan adalah Rectangular Staggered Pattern
atau disebut pola empat persegi panjang selang-seling. Pola ini digunakan
karena secara teoritis energi ledakan yang dihasilkan akan terkonsentrasi secara
maksimal sehingga fragmentasi hasil peledakannya akan lebih baik dan
seragam dengan arah lubang bor vertikal/tegak.
Kecepatan pemboran adalah besaran yang menyatakan kedalam
pemboran yang dicapai setiap menit. Untuk mengetahui kecepatan pemboran
pada alat bor, harus diketahui terlebih dahulu waktu yang diperlukan alat bor
untuk membuat satu lubang ledak pada kedalaman tertentu. Pemboran dengan
kedalaman 7.7 meter membutuhkan rata-rata waktu edar pemboran 11,09
menit pada setiap lubangnya, sehingga diperoleh kecepatan pemboran 41.65
meter per jam (Lampiran D).
a. Geometri Peledakan
Geometri peledakan merupakan suatu rancangan yang diterapkan pada
suatu peledakan. Rancangan ini memiliki komponen-komponen yang
meliputi burden, spacing, stemming, charging, dept.hole, total hole dan
firing system. Semua komponen-komponen geometri peledakan tersebut
nantinya akan berujung ke nilai volume batuan hasil peledakan, jumlah total
bahan peledak yang dipakai, powder factor, dan fragmentasi batuan hasil
peledakan.
IV.1
IV.1
7. Firing system
Yaitu sistem yang mengatur peledakan dengan cara mengalirkan arus
listrik sehingga terjadi peledakan. Pada kegiatan peledakan ini, firing
system yang digunakan adalah antara lubang perlubang (Hole by hole)
b. Blast Design
Blast design merupakan software yang digunakan untuk membuat desain
peledakan sebelum diaplikasikan ke lapangan, software ini dikenal dengan
shotplus-i yang beguna untuk memperkecil kesalahan dalam peledakan
ketika penerapan di lapangan seperti hasil fragmentasi yang diinginkan, back
break, flying rock, misfire dan getaran.
Dalam pengaplikasiannya, shotplus-i ini mempunyai beberapa fungsi
tombol yang penting seperti calculation yang berguna untuk memasukkan
data lengkap tentang perencanaan peledakan agar bisa membuat desainnya.
Beberapa fungsi tombol calculation yang penting diantaranya adalah:
1. Edit Mode
Merupakan fungsi tombol calculation untuk memasukkan semua data
blasting yang diperlukan mulai dari banyaknya lubang, kolom pengisisan
bahan bahan peledak serta geometri dan exsplosive yang dibutuhkan dalam
perencanaan peledakan
2. Visualize
Berguna untuk melihat hasil peledakan setelah data yang diperlukan
lengkap.
3. First Movement Direction
Digunakan untuk melihat arah batuan setelah terjadinya peledakan.
IV.1
4. Time Envelope
Biasanya time envelope ini untuk melihat waktu peledakan antara
lubang yang satu dengan lubang yang lainnya agar bias memastikan apakah
ada lubang ledak yang meledak secara bersamaan atau tidak.
Dalam pengaplikasiannya, blast design ini mempunyai tampilan
seperti dibawah ini dah sudah di masukan data-data yang diperlukan (Table
4.1 dan 4.2):
GAMBAR 4.1
BLAST DESIGN
Keterangan
: DTH 500 ms
: Surf delay 42 ms
: Lubang bor
Surf delay 100 ms
: Surf delay 25 ms
: FREE FACE
IV.1
TABEL IV.1
Geometri Peledakan Aktual
No
Parameter Geometri
Geometri Aktual
Burden
8 meter
Spacing
9 meter
Stemming
4 meter
Charging
3.7 meter
Dept Hole
7,7 meter
7,75 inchi
Total Hole
75
TABEL IV.2
Exsplosive
No
Parameter Exsplosive
Exsplosive Aktual
AN
5600 Kg
Power Gel
75 Ea
DTH 500 MS
75 Ea
Surf Delay 17 MS
Surf Delay 25 MS
5 Ea
Surf Delay 42 MS
36 Ea
34 Ea
Detonator
0.1 Ea
Sumber:
Bagianyang
Mine telah
Planning
PT.BA kedalam blast design ini kita bisa
Dari data
diinput
IV.1
IV.1