Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

PEMBAHASAN

Aktivitas pembongkaran dan peledakan overburden yang umumnya relatif


lunak di TAL khususnya di pit-MT4 PT. Bukit Asam selama ini dilakukan dengan
Bulldozer Komatsu D 375 A yang dilengkapi dengan ripper, hydraulic excavator,
Komatsu PC 800 SE, Komatsu PC 2000 SE, dan Dump Truck Scania P380. Pertamatama lapisan tanah digaru dengan ripper terlebih dahulu kemudian lapisan yang
sudah loose dikumpulkan dengan blade bulldozer. Proses selanjutnya yaitu
hydroulic excavator akan memuat material tersebut ke dalam dump truck.
Namun pada lapisan B2C karakteristik batuan sudah tidak produktiv lagi
apabila masih menggunakan ripper bulldozer untuk menggaru batuan interburden
tersebut, maka dari itu untuk mendukung produktivitas pengupasan lapisan PT.Bukit
Asam melakukan peledakan.
IV.1 Peralatan dan Perlengkapan Peledakan
Perbedaan yang cukup jelas antara peralatan dan perlengkapan peledakan
adalah, apabila peralatan peledakan dapat digunakan lebih dari sekali peledakan
sementara perlengkapan peledakan hanya dapat digunakan dalam satu kali
peledakan.
a.Peralatan peledakan
Beberapa macam peralatan peledakan yang dipakai antara lain:

IV.1

1. Blasting machine
Merupakan peralatan peledakan yang digunakan sebagai penghasil arus
listrik untuk meledakan detonator listrik (Gambar 4.1).

GAMBAR 4.1
BLASTING MACHINE
2. Blasting ohmmeter
Merupakan alat yang berfungsi mengetes rangkaian peledakan atau
mengetes berfungsi tidaknya detonator listrik dan rangkaian yang dibuat
(Gambar 4.2).

GAMBAR 4.2
BLASTING OHMMETER

IV.1

3. Lead wire
Merupakan kabel utama yang menghubungkan sumber tenaga listrik
(blasting machine) dengan leg wire detonator listrik (Gambar 4.3).

GAMBAR 4.3
LEAD WIRE DAN ROLL PENGGULUNGNYA
4. Tongkat
Sebuah tongkat kayu yang panjangnya seukuran dengan panjang lubang
bor, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui apakah lubang bor yang
dibuat terhambat atau tidak.
5. Cangkul
Fungsinya sebagai alat untuk membantu memasukkan material hasil
pemboran sebagai steaming ke lubang bor setelah isian dimasukkan.
b. Perlengkapan Peledakan
Perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau alat-alat yang hanya
dapat dipakai untuk satu kali peledakan, antara lain :
1. Detonator listrik
Merupakan jenis detonator dimana penyalaannya menggunakan
arus listrik yang dihantarkan melalui kabel khusus. Pada umumnya ada dua
jenis detonator listrik, yaitu intaneous detonator dan delay detonator.

IV.1

Perbedaan kedua jenis detonator ini adalah delay detonator mempunyai


suatu bagian yang disebut dengan delay element yang berfungsi
memberikan waktu tunggu bagi detonator untuk meledak sedangkan
instaneous detonator tidak, sehingga akan langsung meledak bila dipicu.
2. Non electric detonator (nonel)
Nonel adalah detonator dengan tube plastik, mempunyai diameter
luar 3 mm, didalamnya berisi PETN (pentaery tetranitrate) yang dapat
menjalankan gelombang kejut dengan kecepatan sekitar 2000 meter per
detik (Gambar 4.4 dan 4.5).

GAMBAR 4.4
INHOLE DELAY 500MS

GAMBAR 4.5
SURFACE DELAY 25 MS

Gelombang kejut ini mempunyai energi yang cukup untuk


meledakkan primary explosive atau delay element dalam detonator.
Pemakaian nonel relatif lebih aman dibandingkan detonator listrik. Nonel
ini terdiri dari dua sistem, yaitu downline detonator atau in hole delay yang
dipasang di dalam lubang ledak bersama power gel sebagai primer dan
surface delay yang dipasang dipermukaan. Downline detonator mempunyai
waktu tunda 500 ms dengan panjang sesuai dengan kebutuhan. Surface
delay mempunyai waktu tunda 17 ms, 25 ms, 42 ms, 67 ms, 75 ms, dan
100 ms dengan panjang sesuai dengan kebutuhan.

IV.1

3. Bahan peledak
Bahan peledak utama yang dipakai untuk mengisi lubang ledak
adalah AN (Ammonium Nitrate) dan FO (Fuel Oil) yang dicampur
menggunakan MMU (Gambar 4.6 dan Gambar 4.7).

GAMBAR 4.6
AMMONIUM NITRAE

GAMBAR 4.7
TRUCK MMU (MOBILE MIXING UNIT)
4. Catridge
Catridge ini bersama dengan downline detonator akan dirangkai
menjadi primer yang berfungsi sebagai penggalak utama bahan peledak
(Gambar 4.8)

IV.1

GAMBAR 4.8
INHOLE DELAY 500MS YANG AKAN DIRANGKAI
DENGAN CATRIDGE MENJADI PRIMER
5. Plastic Liner (Kondom)
Plastic Liner ini merupakan media pembungkus bahan peledak
(ANFO) apabila lubang dalam keadaan basah (Gambar 4.9).

GAMBAR 4.9
PLASTIC LINER PEMBUNGKUS HANDAK

IV.2. Operasi Pemboran dan Peledakan


Pemboran merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan
sebelum pengisian bahan peledak dan pembuatan rangkaian peledakan pada
daerah yang akan diledakkan. Pemboran ini bertujuan untuk membuat lubang

IV.1

ledak. Dalam hal ini PT. Bukit Asam (persero), Tbk melakukan aktivitas
pengeboran dengan menggunakan jasa kontraktor dan dilakukan dua shift
dalam satu hari.
Peralatan pemboran yang digunakan oleh PT. PAMA Persada Nusantara
selaku kontraktor dalam kegiatan pemboran adalah satu unit alat bor merk
Sandvik tipe D 245 S dengan panjang batang bor 9,14 m dan mata bor yang
digunakan adalah Tricon Bit dengan diameter mata bor 171 mm (6,75 inchi)
Pola pemboran yang digunakan adalah Rectangular Staggered Pattern
atau disebut pola empat persegi panjang selang-seling. Pola ini digunakan
karena secara teoritis energi ledakan yang dihasilkan akan terkonsentrasi secara
maksimal sehingga fragmentasi hasil peledakannya akan lebih baik dan
seragam dengan arah lubang bor vertikal/tegak.
Kecepatan pemboran adalah besaran yang menyatakan kedalam
pemboran yang dicapai setiap menit. Untuk mengetahui kecepatan pemboran
pada alat bor, harus diketahui terlebih dahulu waktu yang diperlukan alat bor
untuk membuat satu lubang ledak pada kedalaman tertentu. Pemboran dengan
kedalaman 7.7 meter membutuhkan rata-rata waktu edar pemboran 11,09
menit pada setiap lubangnya, sehingga diperoleh kecepatan pemboran 41.65
meter per jam (Lampiran D).
a. Geometri Peledakan
Geometri peledakan merupakan suatu rancangan yang diterapkan pada
suatu peledakan. Rancangan ini memiliki komponen-komponen yang
meliputi burden, spacing, stemming, charging, dept.hole, total hole dan
firing system. Semua komponen-komponen geometri peledakan tersebut
nantinya akan berujung ke nilai volume batuan hasil peledakan, jumlah total
bahan peledak yang dipakai, powder factor, dan fragmentasi batuan hasil
peledakan.

IV.1

Peledakan ini diserahkan kepada PT. PAMA Persada Nusantara sebagai


kontraktor penambangan dan peledakan yang beroperasi di pit-MT4 namun
tetap dibawah pengawasan PT.Bukit Asam untuk melakukan beberapa
tahapan dalam melaksanakan peledakan. Tahapan tersebut adalah :
1. Burden
Untuk burden yang diterapkan di lokasi pit-MT4 saat ini yaitu 8
meter.
2. Spacing
Pola peledakan yang direncanakan merupakan tripple rows (3 baris),
setiap baris akan diledakkan secara simultan, sedangkan antar baris
digunakan delay system. Nilai spacing yang digunakan untuk lokasi pitMT4 adalah 9 meter.
3. Stemming
Untuk stemming akan digunakan cutting hasil pemboran lubang
tembak sehingga tidak menambah biaya dan waktu. Stemming yang
direncanakan adalah 4 meter.
4. Charging
Kegiatan pengisisan bahan peledak sampai kedalaman 3.7 meter pada
lubang ledak dengan total isian seluruh lubang ledak 5.600kg (Lampiran
E).
5. Dept. Hole
Adalah kedalaman lubang bor dengan total kedalaman 7.7 meter.
6. Total Hole
Merupakan jumlah keseluruhan lubang bor yang akan diledakkan
dalam satu kali kegiatan peledakan dengan total 75 lubang.

IV.1

7. Firing system
Yaitu sistem yang mengatur peledakan dengan cara mengalirkan arus
listrik sehingga terjadi peledakan. Pada kegiatan peledakan ini, firing
system yang digunakan adalah antara lubang perlubang (Hole by hole)
b. Blast Design
Blast design merupakan software yang digunakan untuk membuat desain
peledakan sebelum diaplikasikan ke lapangan, software ini dikenal dengan
shotplus-i yang beguna untuk memperkecil kesalahan dalam peledakan
ketika penerapan di lapangan seperti hasil fragmentasi yang diinginkan, back
break, flying rock, misfire dan getaran.
Dalam pengaplikasiannya, shotplus-i ini mempunyai beberapa fungsi
tombol yang penting seperti calculation yang berguna untuk memasukkan
data lengkap tentang perencanaan peledakan agar bisa membuat desainnya.
Beberapa fungsi tombol calculation yang penting diantaranya adalah:
1. Edit Mode
Merupakan fungsi tombol calculation untuk memasukkan semua data
blasting yang diperlukan mulai dari banyaknya lubang, kolom pengisisan
bahan bahan peledak serta geometri dan exsplosive yang dibutuhkan dalam
perencanaan peledakan
2. Visualize
Berguna untuk melihat hasil peledakan setelah data yang diperlukan
lengkap.
3. First Movement Direction
Digunakan untuk melihat arah batuan setelah terjadinya peledakan.

IV.1

4. Time Envelope
Biasanya time envelope ini untuk melihat waktu peledakan antara
lubang yang satu dengan lubang yang lainnya agar bias memastikan apakah
ada lubang ledak yang meledak secara bersamaan atau tidak.
Dalam pengaplikasiannya, blast design ini mempunyai tampilan
seperti dibawah ini dah sudah di masukan data-data yang diperlukan (Table
4.1 dan 4.2):

GAMBAR 4.1
BLAST DESIGN

Keterangan

: DTH 500 ms
: Surf delay 42 ms
: Lubang bor
Surf delay 100 ms
: Surf delay 25 ms
: FREE FACE

IV.1

TABEL IV.1
Geometri Peledakan Aktual
No

Parameter Geometri

Geometri Aktual

Burden

8 meter

Spacing

9 meter

Stemming

4 meter

Charging

3.7 meter

Dept Hole

7,7 meter

Diameter Lubang Ledak

7,75 inchi

Total Hole

75

Sumber: Bagian Mine Planning PT.BA

TABEL IV.2
Exsplosive
No

Parameter Exsplosive

Exsplosive Aktual

AN

5600 Kg

Power Gel

75 Ea

DTH 500 MS

75 Ea

Surf Delay 17 MS

Surf Delay 25 MS

5 Ea

Surf Delay 42 MS

36 Ea

Surf Delay 100 MS

34 Ea

Detonator

0.1 Ea

Sumber:
Bagianyang
Mine telah
Planning
PT.BA kedalam blast design ini kita bisa
Dari data
diinput

IV.1

mengetahui aktivitas peledakan mulai dari pemboran lubang ledak,


pembuatan burden, spacing, stemming, charging, kedalaman lubang ledak,
diameter lubang dan total lubang ledak yang digunakan sampai peledakan
dilaksanakan. Blast design ini juga berfungsi untuk mengetahui banyaknya
AN yang digunakan, power gel, surf delay dan jumlah detonator yang
digunakan sehingga dalam pengaplikasian di lapangan sebelumnya tidak jauh
berbeda seperti yang telah direncanakan di software shotplus-i ini agar
mengurangi hal-hal yang menggagalkan peledakan walaupun hasilnya tidak
100% sama seperti yang dibuat di shotplus-I karena bahan peledak yang
digunakan adalah ANFO bukan elektrik.

IV.1

Anda mungkin juga menyukai