Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM INTEGUMENT
Varisela (cacar air)
Dosen Pembimbing : Khotimah,S.Kep.Ns,M.Kes

KELOPMPOK IV
1.
2.
3.
4.
5.

Sara
(7311028)
Luxmanul Hakim (7311023)
Dian Istiqomah (7311010)
Nur Laila Shofiana
(7311026)
Uswatun Khasanah
(7311032)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG,2013

LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH
i

SISTEM INTEGUMENT
Varisela (cacar air)

Di Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi S1 Keperawatan


Universitas Pesantren Tinngi Darul Ulum
Tahun Pelajaran 2013/2014
Disusun Oleh :
KELOPMPOK IV
o
o
o
o
o

Sara
(7311028)
Luxmanul Hakim (7311023)
Dian Istiqomah
(7311010)
Nur Laila Shofiana (7311026)
Uswatun Khasanah (7311032)

disetujui dan disahkan pada Oktober 2013

MENYETUJUI / MENGESAHKAN

Dosen Pembimbing

Khotimah,S.Kep.Ns,M.Kes

Kata Pengantar

ii

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sederhana.
Terimaksih kami sampaikan kepada dosen pembimbing yang senantiasa ada buat
kami untuk memperbaiki segala kekurangan kami dalam makalah ini. Terimaksih pula
kepada teman-teman yang senantiasa menjaga kekompakan dalam pengerjaan makalah ini.
Serta orang tua kami yang senantiasa mendoakan kami dari jauh sana.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan serta
pengalaman bagi kami dan pembaca, sehingga makalah ini dapat diperbaiki dan
dikembangkan bentuk maupun isinya agar kedepannya menjadi lebih baik.
Makalah yang sederhana ini masih sangat jauh dari kesempurnaan karena pengalaman
kami yang masih sangat minim. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jombang, 16 Oktober 2013

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
iii

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5
1.1Latar Belakang................................................................................................5
1.2Rumusan Masalah...........................................................................................5
1.3Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Pengertian ......................................................................................................6
2.2 Etiologi...........................................................................................................6
2.3 Patologi..........................................................................................................7
2.4 Patofisiologi...................................................................................................8
2.5 Tanda dan Gejala............................................................................................8
2.6 WOC .......................................................................................................10
2.7 Penanganan..................................................................................................11
2.7

Komplikasi..............................................................................................................
2.9 Asuhan Keperawatan...................................................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................25
3.1 Kesimpulan..................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 26

iv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Varicella merupakan famili human (alpha) dari virus. Virus terdiri dari dari
genome DNA. Tertutup inti yang mengandung protein dan dibungkus oleh glikoprotein.
Virus ini dapat menyebabkan dua jenis penyakit yaitu varicella (chickenpox) dan herpes
zooster (shingles).
Pada tahun 1767, Heberden dapat membedakan dengan jelas antara chickenpox
dan smallpox,yang diyakini chickenpox berasal dari bahasa inggris yaitu gican yang
maksudnya penyakit gatal ataupun berasal dari bahasa prancis yaitu chiche-pois yang
menggambarkan ukuran dari vesikel.
Pada tahun 1888.von bokay menemukan hubungan antra varicella dan herpes
zooster,ia menemukan bahwa varicella dicurigai berkembang dari anak-anak yang
terpapar dengan seseorang yang menderita herpes zooster akut.
Pada tahun 1943, Garland mengetahui terjadinya herpes zooster akibat reaktivasi
virus yang laten. Pada tahun 1952, Weller & Stoddart melakukan penelitian secara invitro.
Mereka menemukan varicella & herpes zooster disebabkan oleh virus yang sama.
(dr.Ramon Dumasari Lubis,SpKK,2008,hal:02)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari penyakit varisela?
2. Bagaimana patofisiologi dari varisela?
3. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan varisela?
1.3 Tujuan Umum
Diharapkan kepada mahasiswa dapat memahami tentang pasien dengan varisela.
1.4 tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami pengertian dari varisela.
Mahasiswa mampu memahami bagaimana patofisiologi terjadinya
varisela.
Mahasiswa mampu memahami dan mengerti asuhan keperawatan pasien
dengan varisela.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

Cacar air atau varisela adalah penyakit sangat menular yang ditandai oleh ruam
vasikular gatal yang menyuruh tanpa penyakit sistemik yang bermakna pada anak
normal. (Abraham M.Rudolph,2006,hal: 765)
VARISELA (cacar air) adalah penyakit yang disebabkan virus varisela dengan
gejala dikulit dan selaput lendir berupa vesikula dan disertai gejala konstitusi.
(Prof.DR.dr.R.S.Siregar,Sp.KK,2005,hal:88)
Infeksi primer dengan dengan virus varisela zoster (vvz) menimbulkan varizela
(cacar air). Virus membentuk infeksi laten diakar ganglia dorsal. Reaktivasi
menyebabkan herpes zoster (thingles = penyakit ruam saraf).
(Nelson,2012,hal:1097)
Infeksi yang biasanya timbul pada ank-anak usia sekolah,tetapi kadang=kadang
juga menyerang orang dewasa muda. Varisela ditandai malaise dan demam,yang diikuti
oleh erupsi multipel makula eritematosa kecil,papula dan vesikel.
(Sylvia A.Price,2006.hal: 1447)

2.2 Etiologi
-

Penyebab : virus varisela-zoster, yaitu kelompok virus herpes berukuran 140-200 m


berinti DNA.

Umur : sangat menular, terutama menyerang anak-anak. Jika menyerang orang


dewasa gejala biasanya lebih berat.

Linkungan : penyakit ini cepat sekali menular pada orang-oarang dilingkungan


penderita.
(Prof.DR.dr.R.S.Siregar,Sp.KK,2005,hal:88)

2.3 Patologi
Varisela mulai dengan pemasukan virus ke mukosa yang dipindahkan dalam sekresi
saluran pernafasan atau dengan kontak langsung lesi kulit varisela atau herpes zoster.
Pemasukan disertai dengan masa inkubasi 10 21 hari,pada saat tersebut penyebaran virus
6

subklinis terjadi. Akibat lesi kulit tersebar bila ineksi masuk fase viremi : sel munonuklear
darah perifer membawa virus infeksius. Menghasilkan kelompok vesikel baru selama 3 - 7
hari. VVZ juga di angkut kembali ke tempat tempat mukosa saluran pernafasan selama
akhir masa inkubasi.
Memungkinkan penyebaran pada kontak rentan sebelum muncul ruam. Penularan
virus infeksius oleh droplet pernafasan membedakan VVZ dari virus herpes manusia yang
lain. Penyeberan viseral virus menyertai kegagalan respon hospes untuk menghentikan
virenmia yang menyebabkan infeksi paru,hati , otak dan organ lain. VVZ menjadi latendi sel
akar ganglia dorsal pada semua individu yang mengalami infeksi primer. Reaktivasinya
menyebabkan ruam vesikuler terlokalisasi yang biasanya melibatkan penyebaran dermatom
dari satu saraf sensoris ; perubahan nekrotik di timbulkan pada ganglia terait, kadang
kadang meluas pada kornu posterior. (NELSON,2012,hal: 1097)
2.4 Patofisiologi
Virus varisela masuk kedalam tubuh manusia melalui mukosa saluran nafas atau
orofaring. Multiplikasi virus di tempat tersebut diikuti oleh penyebaran virus dalam jumlah
sedikit melalui darah dan limfe (viremia primer) virus dimusnahkan oleh sel sistem
retikuloendotelia,yang merupakan tempat utama replikasi virus selama masa inkubasi.
Selama masa inkubasi virus dihambat sebagian oleh mekanisme pertahanan tubuh yang
terinversi,replikasi virus dapat mengalhakn pertahanan tubuh yang belum berkembang,
sehinngu 2minggu setelah infeksi terjadi viremia sekunder dalam jumlah yang lebih banyak.
Viremia tersebut menyebabkan demam dan malaese anoreksia serta menyebarkan virus
keseluruh tubuh, terutama ke kulit dan mukosa.
Respon imun pasien yang kemudian berkembang akan menghentikan viremia dan
menghambat berlanjutnya lesi pada kulit dan organ lain. Terjadinya komplikasi varisela
mencerminkan gagalnya respon imun tersebut. Menghentikan replikasi serta penyebaran
virus dan berlanjutnya infeksi. Keadaan ini terutam terjadi pada pasien imunokompromais
imunitasnya teganggu dan dapat menyebabkan varisela semakin berat atau bahkan
berlangsung lebih lama. (Siti Aisyah.2003)
2.5 Tanda & Gejala (NELSON,2012,hal: 1098)
Demam

Malaise
Anoreksia
Nyeri kepala
Kenaikan suhu biyasanya sedang,berkisar 100-1020F tetapi mungkin setinggi
1060F.
Ruam dan lesi varisela tampak mula-mula pada kulit kepala,wajah dan sbatang
tubuh.
Kadang-kadang Nyeri abdomen ringan terjadi 24-28 jam sebelum ruam
muncul.

2.6 WOC
Masukny
a virus

Terhirup

Mekanisme
pertahanan
tubuh

Antibody
menurun

Masuk ke
orofaring
(pernafasan)

infeksi

Menyebar ke
kalenjar getah
bening

Demam
Tinggi

Hypertermi

Tanda
gejala
akan flu

Mengikut
i aliran
darah

Defisit
Pengetahuan

Veremia
masuk ke
lapisan kulit

Menyerang
dermis dan
epidermis

Variola/small
pox

Menyebabkan
lesi pada kulit

ulkus

Respon
gatal

Virus menyebar
ke seluruh tubuh

Pecahnya
variola

talamus

Melewati masa
inkubasi

Virus
berkembsng

Contak
serebri

Lesi semakin
banyak

Sitem imun
menurun
impuls

Wajah,leher dan
batang tubuh

Kerusakan
integritas kulit

inflamasi
Tekanan
berupa
Penyebaran
penyakit

Gangguan citra
tubuh
nyeri

Resiko Infeksi

2.7 Penatalaksanaan
Biasanya pengobatan hanya sistomatik, yaitu analgetik dan antipiretik seperti
metampiron atau asetaminofen. Lokal dapat diberikan bedak basahatau bedak kering
yang mengandung salisil 2% atau mentol 2%. Kalau terdapat infeksi sekunder berikan
antibiotik.
10

Anak-anak : Asiklovir 20 mg/kg BB IV selama 7 hari


Dewasa : asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari
Valasiklovir 3 x 1000 mg /hari selam 7 hari
Famsiklovir 3 x 1000 mg/hari selama 7 hari
Immunocompromised : Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari.
Penyakit berat /wanita hamil : asiklovir IV 10 mg/kg BB tiap 8 jam selama 7
hari. (Prof.DR.dr.R.S.Siregar,Sp.KK,2005,hal:88)
2.8 Komplikasi
Koplikasi secara umum.
1.
2.
3.
4.

Pnemonia
Kelainan ginjal
Ensefalitis
Meningitis

Yang biasanya terjadi pada anak hanya berupa infeksi varisela pada kulit,namun
kalau terjadi pada orang dewasa dapat terjadi radang paru paru atau
pneumonia.

(Sylvia A.Price.2006.hal:1447)

ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus

11

TnM, 20tahun datang ke poli kulit RS.Medika. ia mengeluhkan badannya terasa


demam seperti akan flu, karena menyangka akan flu. Akhirnya ia meminum obat flu untuk
menyembuhkan flunya tersebut. Namun setelah beberapa hari di area sekitar tubuhnya
muncul ruam yang berisi air,pertama kali muncul Tn M mengira bahwa ia terkena alergi,
tetapi setelah dibiarkan beberapa hari ruam yang muncul di area sekitar tubuh semakin
bertambah banyak, ruam tersebut berwarna merah,berisi air, dan ketika d pegang terasa nyeri.
Setelah beberapa hari badannya mengalami demam tinngi dan ruam yang muncul semakin
bertambah banyak, ruam terebut muncul di area tubuh,wajah,leher,tangan dan kepala.

1. Pengkajian (Doenges,2001: 45-46)


A. Identitas klien
Nama
: Tn M
Umur
: 25th
Jenis Kelamin
: Lk
Suku/Bangsa
: Madura
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pelayan
Status
: Menikah
Alamat
: JL. Syeh hona kholil. Madura

B. Keluahan utama
Klien datang ke poli dengan keluhan badannya terasa demam seperti akan flu dan
terdapat ruam yang berisi air disekitar tubuhnya.
C. Riwayat penyakit sekarang
Saat ini klien merasa badannya terasa panas seperti akan flu dan terdapat ruam
merah pada bagian tubuhnya. Klien mengatakan nyeri apabila ruamnya di pegang.
Sebelumnya klien belum pernah periksa kesehatan. Klien mengkonsumsi obat dari
warung terdekat berupa obat flu karena klien menyangka dirinya akan terkena flu.
D. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penaykit kulit sebelumnya.
E. Riwayat penaykit keluarga

12

Sebelumnya tetangga dari klien pernah mengalami penyakit cacar air dan klien
sering berkunjung ke tetangganya saat cacarnya sudah mualai kering. Tidak ada
anggota keluarganya mengalami keluhan seperti klien.
F. Riwayat psikososial
Dengan keadaannya sekarang klien merasa malu karena bagian tubuhnya terdapat
ruam yang berisi air terutama klien mengeluhkan bagian dari wajahnya yang
banyak terdapat ruam.
G. Kebiasaan sehari-hari
Klien mengaku jarang mengkonsumsi sayuran namun lebih suka makanan instan.
Klien adalah seorang pelayan. Yang aktifitasnya sehari-hari bekerja di laut.
H. Pemeriksaan Fisik
Terdapat lesi dan ruam pada kulit dan peningkatan suhu tubuh atau demam serta
terdapat perubahan TTV. Pada pengkajian kulit ditemukan adanya vesikel-vesikel
yang nyeri pada saat di sentuh. Ketika di palpasi terdapat tonjolan yang tidak rata
dengan permukaan kulit.

Diagnosa
1. Hypertermi b/d penyakit d/d klien mengtakan demam.
2. Kerusakan integritas jaringan b/d mekanik (misalnya.tekanan,koyakan,friksi)
d/d klien mengeluh nyeri saat di sentuh.
3. Gangguan citra tubuh b/d ruam pada kulit d/d klien memilih beraktifitas di
dalam rumah dari pada di luar rumah
4. Defisit pengetahuan b/d penyakit yang dialami d/d klien salah persepsi atas
gejala penyakit yang timbul.
5. Resiko tinggi tejadi infeksi b/d kerusakan jaringan kulit d/d klien mengatakan
panas pada kulitnya

13

Intervensi
No. Diagnosa

Tujuan

setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 1x24
jam menunjukkan
temperatur dalam
batas

Hypertermi b/d
penyakit d/d klien
mengtakan demam

Intervensi

Rasional

1. Observasi tanda
tanda vital
2. Berikan
penjelasan
tentang
penyebab
demam atau
peningkatan
suhu tubuh

2. keterlibatan
keluarga sangat
berarti dalam
kesembuhan di
rumah sakit

3. Berikan kompres
hangat

di

daerah

ketiak

dan dahi

4. Anjurkan

klien

untuk stirahat di
tempat tidur

5. Anjurkan untuk
memakai
pakaian yang

14

1. ttv merupakan
acuan untuk
mengetahui
keadaan umum
pasien

3. kompres hangat
memberikan efe
vasodilatasi
pembuluh darah
sehingga dapat
meningkatkan
pengeluaran panas
tubuh melalui pori
pori
4. mencegah
terjadinya
peningkatan
metabolisme tubuh
dan membantu
proses
penyembuhan
5. pakaian yang tipis
akan membantu
mengurangi

tipis dan
menterap
keringat
6. Monitor dan
catat intake dan
ouput cairan
intravena sesuai
program medic
7. Kolaborasi
dengan

dokter

atau

penguapan tubuh
6. peningkatan intake
cairan perlu untuk
mencegah
dehidrasi
7. antipiretik
membantu
menurunkan suhu
tubuh

tim

kesehatan yang
lain

dalam

emberian

obat

antipiretik.

Kerusakan integritas setelah

dilakukan

b/d tindakan

jaringan
mekanik

keperawatan selama

(misalnya.tekanan,k

2x 24 jam mencapai

oyakan,friksi)
klien

1. Terapkan prinsip
pencegahan
luka dekibitus

d/d

mengeluh

nyeri saat di sentuh

2. Atur posisi
pasien
senyaman
mungkin

penyembuhan tepat
waktu

dan

adanya

regenerasi jaringan

1. prinsip
pencegahan
luka
dekibitus,meng
urasi resiko
terjadinya
tekanan dari
jaringan lunak.
2. meminimalkan
terjadinya

3. Balut luka dengan


balutan yang
mempertahankan
kelembapan
lingkungan di atas
dasar luka

jaringan

yang

terkena
dekibitus

3. luka yang lembab


dapat
mempercepat
kesembuhan
3.

Gangguan

citra setelah

dilakukan

1. Bantu
memaksimalkan

tubuh b/d ruam pada tindakan


15

1. mamanfaatkan
kemampuan
dapat menutupi

kulit

klien keperawatan 1 x 24

d/d

memilih beraktifitas jam

pasien

di dalam rumah dari menerima


tubuhnya
pada di luar rumah

4.

Defisit pengetahuan setelah

kemampuan
yang dimiliki
pasien saat ini
2. Ekplorasi
aktifitas baru
yang dapat
dilakukan

dapat

keadaan

dilakukan

1. Jelaskan kembali
mengenai
patofisiologi
/prognosis
penyakit

b/d penyakit yang tindakan


dialami

d/d

klien keperawatan selama

salah persepsi atas 1x24


gejala penyakit yang
timbul.

jam

terjadi

adanya pemahaman
kondisi

dan

2. Tinjau kembali
obat obat yang
didapat

kebutuhan
pengobatan

5.

Resiko tinggi tejadi setelah

1. Tekankan
pentingnya
teknik cuci
tangan yang
baik untuk
semua individu
yang kontak
langsung
dengan pasien
2. Gunakan
skort,sarung
tangan,masker
dan teknik
aseptic kulit
3. Awasi atau
batasi
pengunjung bila
perlu
4. Cukur atau ikat
rambut di
sekitar daerah

b/d tindakan

infeksi
kerusakan
kulit

dilakukan

jaringan keperawatan

d/d

mengatakan
pada kulitnya

klien jam
panas

1x24

diharapkan

mencapai
kesembuhan
penyembuhan

luka

dengan tepat waktu


dan tidak demam

16

kekurangan
2. memfasilitasi
dengan
memanfaatkan
keletihan

1. memberikan
kesempatan
mengklarifikasi
kesalahan
presepsi dan
keadaan
penyakit yang
ada yang
sesuai dengan
yang ditangani
2. tidak ada
pemahaman
terhadap obat
obatan yang
dapat
menyebabkan
terjadinya
kecemasan
keluarga.
1. Tekankan
pentingnya
teknik cuci
tangan yang
baik untuk
semua individu
yang kontak
langsung
dengan pasien
2. mencegah
masuknya
organism
infeksius
3. mencegah
kotaminasi
silang dari
pengunjung
4. rambut
merupakan
media yang

yang terdapat
erupsi
5. Bersihkan
jaringan nekrotik
/yang lepas
6. Awasi tanda
tanda vital

baik untuk
pertumbuhan
bakteri
5. meningkatkan
penyembuhan
6. indicator
terjadinya
infeksi

Implementasi
No Diagnosa
Tgl/jam Tindakan
1. Hypertermi b/d penyakit d/d klien 17.10.13
1. mengobservasi tanda tanda
07.00
vital
mengtakan demam
2. memberikan penjelasan
tentang penyebab demam
atau peningkatan suhu tubuh

3. memberikan kompres hangat


di daerah ketiak dan dahi

4. menganjurkan

klien

untuk

stirahat di tempat tidur

5. menganjurkan untuk memakai


pakaian yang tipis dan
menterap keringat
6. Memonitori dan mencatat
intake dan ouput cairan
intravena sesuai program
medic

7. mengkolaborasi dengan dokter


atau tim kesehatan yang lain

2.

Kerusakan integritas jaringan b/d 18.10.13


07.00
mekanik

1. menerapkan prinsip
pencegahan luka dekibitus
2. mengatur posisi pasien
senyaman mungkin

(misalnya.tekanan,koyakan,friksi)
17

Paraf

d/d klien mengeluh nyeri saat di

3. membalut luka dengan balutan yang


mempertahankan kelembapan
lingkungan di atas dasar luka

sentuh

3.

1. membantu memaksimalkan
kemampuan yang dimiliki
pasien saat ini
2. Tinjau kembali obat obat
yang didapat

Gangguan citra tubuh b/d ruam 19.10.13


07.00
pada kulit d/d klien memilih
beraktifitas di dalam rumah dari
pada di luar rumah

4.

1. menjelaskan kembali
mengenai patofisiologi
/prognosis penyakit
2. meninjau kembali obat obat
yang didapat

Defisit pengetahuan b/d penyakit 20.10.13


07.00
yang dialami d/d klien salah
persepsi atas gejala penyakit yang
timbul.

5.

1. menekankan pentingnya teknik


cuci tangan yang baik untuk
semua individu yang kontak
langsung dengan pasien
2. menggunakan skort,sarung
tangan,masker dan teknik
aseptic kulit
3. mengawasi atau batasi
pengunjung bila perlu
4. mencukur atau mengikat
rambut di sekitar daerah yang
terdapat erupsi
5. membersihkan jaringan
nekrotik /yang lepas
6. mengawasi tanda tanda vital

Resiko tinggi tejadi infeksi b/d 21.10.13


07.00
kerusakan jaringan kulit d/d klien
mengatakan panas pada kulitnya

Evaluasi
18

No.
1.

Diagnosa
Tgl/jam
Hypertermi b/d penyakit d/d klien
17.10.13
07.00
mengatakan demam.

Catat Perkembangan
Paraf
S : px mengatakan sudah
tidak demam
O: suhu normal (36,5
37,5 o C)
A: Masalah teratasi
P: Intervensi 1,2,3,4,5,6
dan 7 dihentikan

2.

Kerusakan integritas jaringan b/d


mekanik

18.10.13
07.00

(misalnya.tekanan,koyakan,friksi)

S : px mngatakan nyeri
yang

di

rasakan

menurun
O: sudah tidak terdapat

d/d klien mengeluh nyeri saat di

tanda tanda inflamasi

sentuh.

A: Masalah teratasi
p: Intervensi 1,2 dan 3
dihentikan

3.

Gangguan citra tubuh b/d ruam


pada kulit d/d klien memilih

19.10.13
07.00

beraktifitas di dalam rumah dari

S: px mengatakan sudah
dapat

melakukan

aktifitas sperti biasa

pada di luar rumah

O: P,Q,R,S,T
A: Masalah teratasi
P: Intervensi 1,2 dan 3
dihentikan

4 Defisit pengetahuan b/d penyakit


yang dialami d/d klien salah

20.10.13
07.00

persepsi atas gejala penyakit yang

S : pasien mengatakan
sudah

memahami

tentang penyakit yang di


19

timbul.

derita.
O:
A: masalah teratasi
P : Interverensi 1 dan 2 di

5 Resiko tinggi tejadi infeksi b/d


kerusakan jaringan kulit d/d klien

21.10.13
07.00

mengatakan panas pada kulitnya

hentikan
S : Px mengatakan panas
yang dirasakan sudah
mereda
O : Color kulit membaik
A : Masalah teratasi
P : Interverensi 1,2,3,4,5
dan 6 dihentikan

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Cacar air atau varisela adalah penyakit sangat menular yang ditandai oleh ruam

vasikular gatal yang menyuruh tanpa penyakit sistemik yang bermakna pada anak normal.
Infeksi yang biasanya timbul pada ank-anak usia sekolah,tetapi kadang=kadang juga
menyerang orang dewasa muda. Varisela ditandai malaise dan demam,yang diikuti oleh
erupsi multipel makula eritematosa kecil,papula dan vesikel. Penyebab yang menimbulkan
varicela yaitu virus varisela-zoster, yaitu kelompok virus herpes berukuran 140-200 m berinti
DNA, umur dan lingkungan. Tanda dan gejala seseorang yang terkena varicela yaitu
demam,nyeri kepala,malaise,dll.Namun adapun penatalaksanaan seseorang yang mengalami
varisela yaitu dengan menggunakan acixlovir.

20

DAFTAR PUSTAKA

Behrman,dkk. 2012. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15,Vol 2. EGC; Jakarta

Price,Sylvia . 2006. Patofisiologi. Edisi 6. EGC; Jakarta

Doenges.E Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. EGC ; Jakarta

Rudolph,M abraham,dkk. 2006. Buku Ajar Pediatrik RUDOLPH. vol . EGC ; Jakarta

Siregar. 2005. Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2.EGC ; Jakarta

21

22

Anda mungkin juga menyukai

  • Cuci Tangan
    Cuci Tangan
    Dokumen7 halaman
    Cuci Tangan
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Malaysia
    Malaysia
    Dokumen34 halaman
    Malaysia
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Filipina
    Filipina
    Dokumen10 halaman
    Filipina
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Ips
    Ips
    Dokumen8 halaman
    Ips
    Brian Rinaldy
    Belum ada peringkat
  • Myanmar
    Myanmar
    Dokumen7 halaman
    Myanmar
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Analisa Jurnal
    Analisa Jurnal
    Dokumen2 halaman
    Analisa Jurnal
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Gosok Gigi
    Gosok Gigi
    Dokumen13 halaman
    Gosok Gigi
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Vietnam
    Vietnam
    Dokumen12 halaman
    Vietnam
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Kamboja
    Kamboja
    Dokumen6 halaman
    Kamboja
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Makalah BBLR Kel1
    Makalah BBLR Kel1
    Dokumen36 halaman
    Makalah BBLR Kel1
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Dokumen24 halaman
    Kejang Demam
    Laela Khikmatul
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH Addisosn
    MAKALAH Addisosn
    Dokumen24 halaman
    MAKALAH Addisosn
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Brunei
    Brunei
    Dokumen11 halaman
    Brunei
    Masitoh Ika Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Thypoid Fix
    Thypoid Fix
    Dokumen21 halaman
    Thypoid Fix
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Akromegali Fix
    Akromegali Fix
    Dokumen17 halaman
    Akromegali Fix
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Askep Apendisitis
    Askep Apendisitis
    Dokumen20 halaman
    Askep Apendisitis
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Cuci Tangan
    Cuci Tangan
    Dokumen7 halaman
    Cuci Tangan
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Konsep Komunitas
    Konsep Komunitas
    Dokumen11 halaman
    Konsep Komunitas
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir PERPAYMENYU
    Daftar Hadir PERPAYMENYU
    Dokumen1 halaman
    Daftar Hadir PERPAYMENYU
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Sap Gastritis
    Sap Gastritis
    Dokumen11 halaman
    Sap Gastritis
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Akromegali
    Akromegali
    Dokumen20 halaman
    Akromegali
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH Addisosn
    MAKALAH Addisosn
    Dokumen24 halaman
    MAKALAH Addisosn
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Gosok Gigi
    Gosok Gigi
    Dokumen13 halaman
    Gosok Gigi
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Sap Combustio NEEEEEWWW
    Sap Combustio NEEEEEWWW
    Dokumen10 halaman
    Sap Combustio NEEEEEWWW
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Epilepsi Jurnal
    Epilepsi Jurnal
    Dokumen8 halaman
    Epilepsi Jurnal
    Masitoh IKa Cahyani
    0% (1)
  • SAP Katarak
    SAP Katarak
    Dokumen5 halaman
    SAP Katarak
    Miea Tsamarotuljannah
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Sistem Perkemihan
    Anatomi Sistem Perkemihan
    Dokumen7 halaman
    Anatomi Sistem Perkemihan
    Tila Karegacuttezpuool
    Belum ada peringkat
  • Askep Ansietas.
    Askep Ansietas.
    Dokumen4 halaman
    Askep Ansietas.
    Bali Koleksi
    Belum ada peringkat
  • FFF
    FFF
    Dokumen1 halaman
    FFF
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat
  • Sap Gastritis
    Sap Gastritis
    Dokumen10 halaman
    Sap Gastritis
    Masitoh IKa Cahyani
    Belum ada peringkat