Jantung dapat mengalami berbagai kelainan. Ketika otot jantung rusak, beberapa bagian
jantung dapat terdepolarisasi setiap saat sehingga aliran listrik terganggu. Bagian yang rusak
tersebut akan bermuatan negatif karena terdepolarisasi dan menghantarkan muatan negatif
tersebut ke cairan di sekitarnya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh1
1. Trauma mekanik yang membuat membran permeabel sehingga tidak bisa mencapai
repolarisasi
2. Proses infeksi yang merusak membran otot
3. Iskemia pada otot jantung akibat oklusi arteri koroner
Bagian yang merah di ventrikel kiri adalah bagian yang mengalami infark sehingga ketika
otot ventrikel terpolarisasi, ada aliran listrik negatif yang masih mengalir dari bagian infark
menuju seluruh ventrikel. Vektor pada gambar pertama menunjukkan arah 125o dengan basis
vektor menghadap bagian yang infark. Vektor ini mengakibatkan sadapan I ada di bawah garis
potensial nol karena vektor mengarah pada ujung negatif. Pada sadapan II hasil sadapan berada
di atas garis karena vektor mengarah ke bagian positif dan sama halnya pada sadapan III.
Potensial sadapan III lebih besar daripada II karena arah vektor berada hampir sesuai dengan
arah sadapan III.1
Pertama jantung terdepolarisasi didahului di bagian septum kemudian menyebar ke daerah
apeks, basis ventrikel dan terakhir basis ventrikel kanan. Di akhir proses ini, otot ventrikel
memiliki muatan negatif dan pada EKG tidak terlihat aliran listrik akibat bagian infark dan yang
berkontraksi terdepolarisasi. Repolarisasi akan menyebar ke seluruh daerah jantung kecuali
bagian yang infark sehingga menyebabkan aliran listrik kembali pada setiap sadapan.1
Sadapan I menunjukkan adanya potensial negatif dan sebaliknya pada sadapan III sehingga
resultan kedua vektor tersebut ada pada 150o dengan basis vektor menghadap ventrikel kiri.
Dapat disimpulkan bahwa infark disebabkan akibat trombosis pada ramus desendens arteri
koronaria sinistra bagian anterior.1
Sadapan di samping didapat dari
penderita infark dinding posterior. Pada V2
didapatkan potensial kelainan jantung positif
yang berarti ujung positif vektor berada pada
dinding dada anterior dan basis vektor berada
jauh dari dinding dada. Sadapan II dan III
menunjukkan potensial kelainan jantung
negatif dan resultannya berada pada -95o.
Basis vektor menghadap bawah. Maka dapat
disimpulkan infark berada di dekat apeks di
dinding posterior ventrikel kiri.1
Sadapan I dan III di atas diambil setelah 1 tahun penderita mengalami serangan jantung akut.1
EKG pada beberapa kondisi patologis2
Iskemia dinding anterior
V7, V8, V9
Anteroseptal
V7, V8, V9
Anterior ekstensif
I, aVL, V2-V6
I, III, aVF
Anterolateral
Inferior
Perubahan Resiprokal
I, aVL, V2, V3
Arteri Koroner
Arteri koroner kiri
cabang left anterior
descending (LAD)diagonal
Arteri koroner kiri
cabang LAD-diagonal
cabang LAD- septal
Arteri koroner kiriproksimal LAD
Arteri koroner kiri
cabang LAD-diagonal
dan/cabang sirkumfleks
Arteri koroner kanan
Lateral
I, aVL, V5, V6
I, III, aVF
Septum
V1, V2
V7, V8, V9
Posterior
V7, V8, V9
V1, V2, V3
Ventrikel kanan
V3R-V4R
I, aVL
cabang desenden
posterior dan/cabang
arteri koroner kirisirkumfleks
Arteri koroner kiri
cabang LAD-diagonal
dan/cabang sirkumfleks
Arteri koroner kiri
cabang LAD-septal
Arteri koroner kanan
sirkumfleks
Arteri koroner kanan
bagian proksimal
Pemicu
Kesimpulan
Pria dalam pemicu mengalami infark miokard akut di dinding anterior ramus desendens arteri
koroner sinistra cabang diagonal karena terlihat peningkatan ST di V2, V3, V4.
Daftar Pustaka
1. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. 12th ed. Philadelphia: Elsevier
Saunders; 2010. p.138-41.
2. Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo JL. Harrisons
Principles of Internal Medicine. 18th ed. USA: McGraw-Hill; 2012.
3. Dharma S. Sistematika Interpretasi EKG: Pedoman Praktis. Jakarta: EGC; 2010. p.19-20