Fungsi dari kornea adalah sebagai membran protektif dan sebagai jendela yang dilewati oleh
cahaya untuk sampai ke retina.
Transparansi Kornea
Sifat transparan dari kornea dihasilkan oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, yaitu
susunan dari lamela kornea, sifat avaskular, serta keadaan dehidrasi relatif (70%) yang dijaga
oleh adanya efek barrier dari epitelium, endotelium, dan pompa bikarbonat yang bekerja secara
aktif pada endotelium.
Keadaan dehidrasi tersebut dihasilkan oleh evaporasi air dari laporan air mata prekorneal yang
menghasilkan lapisan dengan sifat hipertonis. Dalam hal ini, endotelium memegang peranan
yang lebih besar daripada epitelium. Demikian pula bila terjadi kerusakan pada endotelium,
akan diperoleh dampak yang lebih besar.1-6
Penetrasi pada kornea yang sehat atau intak oleh obat bersifat bifasik. Substansi larut lemak
dapat melewati epithelium dan substansi larut air dapat melewati stroma. Obat yang diharapkan
untuk dapat menembus kornea harus memiliki kedua sifat tersebut.4
Metabolisme Kornea
Untuk menyokong sifat fisiologis tersebut, kornea membutuhkan energi. Adapun sumber
energi kornea diperoleh melalui:
Zat terlarut, misalnya glukosa, masuk ke kornea secara pasif melalui difusi sederhana
maupun secara transpor aktif melalui aqueous humor, serta melalui difusi dari kapiler
perilimbal.
Oksigen, secara langsung diperoleh dari udara atmosfer melalui lapisan air mata. Proses
ini dijalankan secara aktif melalui epitelium.
Sumber energi ini kemudian diproses / dimetabolisme, terutama oleh epitelium dan endotelium.
Dalam hal ini, karena epitelium jauh lebih tebal daripada endotelium, suplai energi yang
dibutuhkan pun jauh lebih besar, sehingga akitivitas metabolisme tertinggi di mata dijalankan
oleh kornea.4 Kornea adalah jaringan yang braditrofik, yaitu jaringan dengan metabolisme yang
lambat dan karenanya juga penyembuhan yang lambat.5
Sebagaimana jaringan lain, epitelium dapat melangsungkan metabolisme secara aerobik
maupun anaerobik. Secara aerobik, proses yang terjadi adalah glikolisis (30%) dan heksosa
monofosfat (65%). Secara anaerobik, metabolisme akan menghasilkan karbon dioksida, air,
dan juga asam laktat.2-4
Kornea juga dilengkapi oleh beberapa materi antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang
dapat terjadi sebagai efek samping dari proses metabolisme. Adapun antioksidan yang
terkandung dalam jumlah terbesar pada kornea adalah glutation reduktase, selain terdapat pula
askorbat, superoksida dismutase, serta katalase.