Referensi
1. Pandya HK. Retinal Detachment Differential Diagnoses. [cited 2014 January 13].
Available from: http://emedicine.medscape.com/article/798501-differential
2. Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology. 7th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders;
2011.
3. Eva PR, Whitcher JP. Vaughan & Asburys General Ophthalmology. 17th ed. USA:
McGraw-Hill; 2007.
Pada ablasio retina tipe rhegmatogenous, tatalaksana yang dilakukan berupa operasi dengan
langkah sebagai berikut:1,2,3
1. Memposisikan pasien di kasur dengan satu bantal dan kepala dimiringkan ke arah
ablasio retina. Posisi ini dapat mengurangi cairan subretinal.
2. Menutup robekan retina dengan menggunakan kriokoagulasi, fotokoagulasi atau
diatermi
3. Menyerap cairan subretinal dengan sebuah jarum kecil melalui sklera, koroid dan ruang
di belakang retina. Yang perlu diperhatikan dari cairan subretinal adalah posisi robekan,
ukuran robekan dan keadaan gel vitreous. Indikasi dilakukan drainase ini adalah adanya
cairan subretinal yang dalam di bagian robekan retina dan ablasio retina
berkepanjangan. Ada dua teknik untuk drainase, yaitu prang dan cut-down. Teknik
prang dilakukan dengan penekanan bola mata hingga terjadi oklusi arteri sentral retina
dan koroid kemudian perforasi dengan jarum ukuran 27 dan lakukan drainase. Di akhir
drainase udara dimasukkan untuk mempertahankan tekanan intraokular. Teknik cutdown dilakukan dengan sklerotomi di area dengan cairan subretinal terdalam, lakukan
jahitan mattress di pinggir sklerotomi dilanjutkan dengan kauterisasi pada knuckle
koroid. Jika tidak terjadi drainase maka dilakukan perforasi dengan jarum hipodermik
ukuran 25 pada knuckle koroid.
4. Memposisikan korioretinal dengan
a. Scleral buckling, yaitu sklera dibuat menjorok ke dalam menggunakan eksplan
berbahan silikon sebagai tamponade eksternal. Eksplan ini akan dijahit pada
bagian retina yang robek. Kegunaan eksplan ini adalah meringankan traksi
viteroretinal dan menggeser cairan subretinal dari robekan retina. Ada 3 jenis
Jika buckle sudah pada posisi yang tepat, operasi selesai. Jika tidak maka
harus dilepaskan dan dilakukan reposisi.
b. Pneumatic retinopaxy, yaitu satu atau dua lubang di arah jam dua dari dua per
tiga retina yang dimasukkan gas sulfur heksafluorida (SF6) atau perfluoropan
(C3F8) yang dapat mengembang ke vitreous. Gas ini akan dipertahankan selama
5-7 hari. Metode ini memiliki daya keberhasilan terendah dibandingkan yang
lain dan digunakan ketika ada sebuah robekan retina kecil, cairan subretinal
yang sedikit dan tidak ada traksi vitreoretinal. Keuntungannya adalah proses
cepat dan lebih tidak invasif.
Pada ablasio retina tipe eksudat, eksudat dan perdarahan akan diserap dengan sendirinya
sehingga tatalaksana yang diberikan berupa tatalaksana kausatif.1
Pada ablasio retina tipe traksi, tatalaksana yang dilakukan berupa vitrektomi parsplana dan
tamponade internal. Vitrektomi dilakukan untuk membuang traksi dan membran fibrotik.1
Prevensi
Pencegahan ablasio retian dilakukan dengan penggunaan laser fotokoagulasi atau krioterapi
pada area robekan retina atau lesi yang mungkin menjadi ablasio. Setelah dilakukan
fotokoagulasi atau krioterapi maka pasien harus menghindari aktivitas fisik berat selama 7 hari
dan melakukan pemeriksaan ke dokter setelah 1-2 minggu. Prevensi ini dilakukan pada pasien
dengan risiko tinggi seperti myopia, afakia dan riwayat ablasio retina.1,2
Referensi
1. Khurana AR. Comprehensive Ophtalmology. 4th ed. New Delhi: New Age
International; 2007.
2. Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology. 7th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders;
2011.
3. Eva PR, Whitcher JP. Vaughan & Asburys General Ophthalmology. 17th ed. USA:
McGraw-Hill; 2007.
4. Wu L. Rhegmatogenous Retinal Detachment. [cited 2014 January 13]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1224737-followup#a2650
5. Wu L. Exudative Retinal Detachment. [cited 2014 January 13]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1224509-followup#a2650
6. Wu L. Tractional Retinal Detachment. [cited 2014 January 13]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1224891-followup#a2650