Sangiran
Perjalanan kisah perkembangan manusia di dunia tidak
dapatkita lepaskan dari keberadaan bentangan luas perbukitan
tandusyang berada diperbatasan Kabupaten Sragen dan
kabupaten Karanganyar. Lahan itu dikenal dengan nama Situs
Sangiran. Didalam buku Harry Widianto dan Truman manjuntak,
SangiranMenjawab
Dunia
diterangkan
bahwa Sangiran
merupakansebuah kompleks situs manusia purba dari Kala
Pleistosen yangpaling lengkap dan paling penting di Indonesia,
dan bahkan di Asia.
Lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan manusia
dunia,yang memberikan petunjuk tentang keberadaanmanusia
sejak 150.000 tahun yang lalu. SitusSangiran itu mempunyai
luas delapan kilometerpada arah utara-selatan dan tujuh
kilometer
arahtimur-barat.
Situs
Sangiran
merupakan
suatukubah raksasa yang berupa cekungan besardi pusat
kubah akibat adanya erosi di bagian puncaknya. Kubah raksasa
itu diwarnai denganperbukitan yang bergelombang. Kondisi
deformasi
geologis
itu
menyebabkan
tersingkapnya
berbagailapisan batuan yang mengandung fosil-fosil manusia
purba dan binatang, termasuk artefak.Berdasarkan materi
tanahnya, Situs Sangiranberupa endapan lempung hitam dan
pasir fluviovolkanik,tanahnya tidak subur dan terkesangersang
pada musim kemarau.
Jenis Pithecanthropus
Jenis manusia ini didasarkan pada penelitian EugeneDubois
tahun 1890 di dekat Trinil, sebuah desa di pinggiranBengawan
Solo, di wilayah Ngawi. Setelah direkonstruksiterbentuk
kerangka manusia, tetapi masihterlihat tanda-tanda kera. Oleh
karena itujenis ini dinamakan Pithecanthropus erectus, artinya
manusia kera yang berjalan tegak.Jenis ini juga ditemukan di
Mojokerto,sehingga disebut Pithecanthropus mojokertensis.
Jenis manusia purba yangjuga terkenal sebagai rumpun Homo
erectusini paling banyak ditemukan di Indonesia.Diperkirakan
jenis manusia purba ini hidup
dan berkembang sekitar zaman PleistosenTengah.
Jenis Homo
25.000
tahun
yang
lalu.
Tempattempatpenyebarannya
tidak
hanya
di
Kepulauan
Indonesiatetapi juga di Filipina dan Cina Selatan.
Homo sapiens artinya manusia sempurnabaik dari segi fisik,
volume otak maupun postur badannya yang secara umum
tidak jauh berbeda dengan manusiamodern. Kadang-kadang
Homo sapiens juga diartikandengan manusia bijak karena
telah lebih maju dalamberfikir dan menyiasati tantangan alam.
Bagaimanakahmereka muncul ke bumi pertama kali dan
kemudianmenyebar dengan cepat ke berbagai penjuru
duniahingga
saat
ini?
Para
ahli
paleoanthropologi
dapatmelukiskan perbedaan morfologis antara Homosapiens
dengan pendahulunya, Homo erectus.Rangka Homo sapiens
kurang kekar posturnyadibandingkan Homo erectus. Salah satu
alasannya karenatulang belulangnya tidak setebal dan
sekompak Homo erectus.Hal ini mengindikasikan bahwa secara
fisik Homosapiens jauh lebih lemah dibanding sang pendahulu
tersebut.Di lain pihak, ciri-ciri morfologis maupun biometriks
Homosapiens menunjukkan karakter yang lebih berevolusi dan
lebihmodern dibandingkan dengan Homo erectus. Sebagai
misal,karakter
evolutif
yang
paling
signifikan
adalah
bertambahnya kapasitas otak. Homo sapiens mempunyai
kapasitas otak yangjauh lebih besar (rata-rata 1.400 cc),
dengan atap tengkorakyang jauh lebih bundar dan lebih tinggi
dibandingkan dengan Homo erectus yang mempunyai
tengkorak panjang danrendah, dengan kapasitas otak 1.000
cc.Segi-segi
morfologis
dan
tingkatan
kepurbaannyamenunjukkan ada perbedaan yang sangat nyata
antara keduaspesies dalam genus Homo tersebut. Homo
sapiens akhirnyatampil sebagai spesies yang sangat tangguh
dalam beradaptasidengan lingkungannya, dan dengan cepat
menghuni berbagai
Homo
Manusia Wajak
Manusia
Wajak
(Homo
wajakensis)
merupakan
satusatunyatemuan di Indonesia yang untuk sementara
dapatdisejajarkan
perkembangannya
dengan
manusia
modernawal dari akhir Kala Pleistosen. Pada tahun 1889,
manusiaWajak ditemukan oleh B.D. van Rietschoten di sebuah
ceruk di lereng pegunungan karst di barat laut Campurdarat,
dekatTulungagung, Jawa Timur.
Manusia Liang Bua
Pengumuman tentang penemuan manusia Homofloresiensis
tahun 2004 menggemparkan dunia ilmu pengetahuan. Sisa-sisa
manusia ditemukan di sebuah guaLiang Bua oleh tim peneliti
gabungan Indonesia dan Australia.Sebuah gua permukiman
prasejarah di Flores. Liang Buabila diartikan secara harfiah
merupakan sebuah gua yangdingin. Sebuah gua yang sangat
lebar dan tinggi dengan permukaan tanah yang datar,
merupakan tempat bermukimyang nyaman bagi manusia pada
masa praaksara. Hal itu bisadilihat dari kondisi lingkungan
sekitar gua yang sangat indah,yang berada di sekitar bukit
dengan kondisi tanah yang datardi depannya. Liang Bua
merupakan sebuah temuan manusiamodern awal dari akhir