PENDAHULUAN
a)
b)
Fisik
Kimia
Penyakit predisposisi
Usia
1 tahun
2.
tahun
3.
Selanjutnya, dalam referat ini akan dibahas lebih dalam tentang katarak
sekunder, bagaimana gejala klinis, etiologi, penatalaksanaan dan
komplikasinya. 1
II.
DEFENISI
III.
Kapsula
Serat Zonula
Serat zonula lensa disokong oleh serat-serat zonular yang berasal dari
lamina basalis dari epithelium non-pigmentosa pars plana dan pars
plikata korpus siliar. Serat-serat zonula ini memasuki kapsula lensa pada
region ekuatorial secara kontinu. Seiring usia, serat-serat zonula
ekuatorial ini beregresi, meninggalkan lapis anterior dan posterior yang
tampak sebagai bentuk segitiga pada potongan melintang dari cincin
zonula. 4
c.
Epitel lensa
Epitel lensa terletak tepat dibelakang kapsula anterior lensa. Terdiri dari
sel-sel epithelial yang mengandung banyak organel sehingga sel-sel ini
secara metabolik ia aktif dan dapat melakukan semua aktivitas sel
normal termasuk biosintesis DNA, RNA, protein dan lipid sehingga dapat
menghasilkan ATP untuk memenuhi kebutuhan energy dari lensa. Sel
epitel akan mengalami perubahan morfologis ketika sel-sel epithelial
memanjang membentuk sel serat lensa yang sering disertai dengan
peningkatan masa protein dan pada waktu yang sama, sel-sel
kehilangan organel-organelnya, termasuk inti sel, mitokondria dan
ribosom. Hilangnya organel-organel ini sangat menguntungkan, karena
cahaya dapat melalui lensa tanpa tersebar atau terserap oleh organelorganel ini, tetapi dengan hilangnya organel maka fungsi metabolik pun
akan hilang sehingga serat lensa bergantung pada energy yang
dihasilkan oleh proses glikolisis.4
d.
Tidak ada sel-sel yang hilang dari lensa sebagaimana serat-serat baru
diletakkan, sel-sel ini akan memadat dan merapat kepada serat yang
baru saja dibentuk dengan lapisan tertua menjadi bagian yang paling
tengah. Bagian tertua dari ini adalah nucleus fetal dan embrional yang
dihasilkan selama kehidupan embrional dan terdapat pada bagian
tengah lensa. Bagian terluar dari serat adalah yang pertama kali
terbentuk dan membentuk korteks dari lensa. 4
Transparansi lensa dipertahankan oleh keseimbangan air dan kation
(Na, K). Kedua kation ini berasal dari humor aquous dan vitreus.
Kadang kalium dibagian anterior lebih tinggi dibandingakn posterior
sedangkan kadar natrium lebih tinggi di posterior. Ion K bergerak ke
bagian posterior dan keluar ke humor aquous, dan ion Na bergerak ke
anterior untuk menggantikan ion K dan keluar melalui pompa aktif Na-K
ATP-ase. Transport aktif asam-asam amino mengambil tempat pada
lensa dengan mekanisme tergantung pada gradient natrium yang
dibawa oleh pompa natrium. Aspek fisiologis terpenting dari lensa
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Trauma
Uveitis
Myopia tinggi
Tumor intraocular
Diabetes
Hipokalsemia)
-
Distrofi miotonik
Dermatitis atopic
Radiasi sinar - X
VI.
STADIUM KATARAK
Stadium insipiens
Katarak imatur
Pada stadium yang lebih lanjut ini maka akan terjadi kekeruhan yang
lebih tebal tapi tidak atau belum mengenai seluruh lensa sehingga
masih terdapat bagian-bagian yang jernih pada lensa.
Pada stadium ini terjadi hidrasi korteks yang mengakibatkan lens
menjadi bertambah cembung. Pencembungan lensa ini akan
memberikan perubahan indeks refraksi dimana mata akan menjadi
myopia. Kecembungan ini akan mengakibatkan pendorongan iris ke
depan sehingga bilik mata depan dan sudut bilik mata depan akan lebih
sempit.
Pada stadium ini akan lebih mudah terjadi glaucoma sebagai penyulit.
Stadium imatur dimana terjadi pencembungan lensa akibat menyerap air
disebut stadium intumesen. Shadow test pada keadaan ini positif.
Katarak Matur
Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air
bersama-sama hasil desintegritas melalui kapsul. Di dalam stadium ini
lensa akan berukuran normal kembali. Sehingga iris tidak terdorong ke
Katarak Hipermatur
VII.
GEJALA KLINIK
VIII.
TERAPI
Couching
Phacoemulsification/fakoemulsifikasi
2.
3.
4.
KOMPLIKASI
Ruptur kapsul
Edem kornea
Iridodialisis
Terlepasnya koroid
Hambatan pupil
Perdarahan suprakoroid
Hipotoni
Hifema
viskoelastis)
Terlepasnya retina
Endoptalmitis akut
Berikut ini adalah komplikasi besar post operatif yang lambat, terlihat
dalam beberapa minggu atau bulan setelah operasi katarak : (12)
Uveitis kronis
Endoptalmitis kronis
DAFTAR PUSTAKA
1.
penyakit mata. Edisi ketiga. Jakarta: balai penerbit FKUI; 2007. Hal 20011.
2.
Bobrow JC, Blecher MH, et al. Lens and cataract. In Basic and
Shock JP, Harper RA. Lensa dalam oftalmologi umum. Edisi 14.
Khaw PT, Shah P. Cataract. In: ABC of Eyes. 14th Edition. BMJ
75
12.