Anda di halaman 1dari 11

Laporan Kegiatan

KEPANITERAAN KLINIK MADYA


STASE KKP, BKKBN, BALAI HIPERKES, PDAM
Masa KKM : 27 Oktober 7 Desember 2014
Oleh:
Vindy G.N. Wurangian, S.Ked
Alke A. Rumimpunu, S.Ked
Taufik Randy, S.Ked
Friedly C. Pondaag, S.Ked
Kiky N. Gunawan, S.Ked
Moh Rizki R. Sarson, S.Ked
Suryadi Dharmawan, S.Ked

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2014

JADWAL KEGIATAN STASE KKP, BKKBN, BALAI HIPERKES, PDAM

No

Hari / Tanggal
Senin, 10 November

Waktu Topik Bimbingan


Melapor ke
13.00
hiperkes

Pembimbing

1.
2014
Selasa, 11 November

08.30
10.00

2014

13.00

Rabu, 12 November

10.15

Melapor ke
BKKBN
Balai Hiperkes
BkkbN
Melapor ke
PDAM
KKP Udara

13.00

PT. Air Manado

pengganti E. Genah

11.00

KKP Laut Bitung

dr. Lingkan Tumbelaka

2.

3.
2014
4.

Kamis, 13 November

13.30

Alfreds Izaak, S.Pd


dra. Inez Maitimo, M.Kes

drg. Sanil

2014

UPTD KESELAMATAN KERJA DAN HIPERKES


Pembimbing: Alfred Izaak, S.Pd
Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Propinsi Sulawesi Utara merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis Dep. Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dibentuk
sesuai Kepmenaker RI Nomor : Kep-60/Men/1986. Diera otonomi diubah menjadi
UPTD Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja sesuai Perda Nomor 10 Tahun 2001
dan Perda Nomor 15 Tahun 2003. Diubah lagi menjadi UPTD Keselamatan Kerja

dan Hiperkes sesuai Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 85 Tahun 2008
sampai dengan sekarang ini.
Visi : Terciptanya kondisi lingkungan kerja yang higienis, aman dan
nyaman, agar tenaga kerja sehat selamat produktif dalam hubungan industrial
Pancasila yang harmonis
Misi : Meningkatkan derajat kesehatan kerja yang setinggi tingginya
dengan menciptakan lingkungan kerja yang higienis, aman, selamat dan nyaman
melalui penyusunan standar penelitian, bantuan teknis pendidikan dan pelayanan
di bidang Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
Tugas pokok sesuai keputusan gubernur sulawesi utara nomor 140 tahun
2003 tentang uraian tugas disnakertrans provinsi Sulawesi Utara. Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) Balai Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan
kerja (balai HIPERKES dan KK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Sulawesi Utara (DISNAKERTRANS SULUT) adalah melaksanakan pengujian,
pemeriksaan dan penelitian di bidang

higiene

perusahaan kesehatan

dan

keselamatan kerja dengan menggunakan laboratorium.


Fungsi :
1.

Melaksanakan pengujian, pemeriksaan dan penelitian di bidang higiene


perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja, penyerasian antara pekerja
dengan lingungan kerja (ergonomi) dan gizi kerja,

2. Melaksanakan pelatihan dan memberikan bantuan teknik higiene


perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja kepada perusahaan,
3. Melaksanakan pengawasan terhadap bahan-bahan kimia berbahaya,
higiene perusahaan, pelayanan kesehatan kerja dan sanitasi lingkungan,

4. Melaksanakan

koordinasi

dengan

instansi

terkait

dalam

rangka

penegakkan hukum di bidang kerja dan higiene perusahaan,


5. Menyelenggarakan urusan rumah tangga balai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja / tempat kerja adalah :
1. FAKTOR FISIKA : iklim kerja, kebisingan, getaran, gelombang mikro,
sinar ultra ungu dan medan magnet.
2. FAKTOR KIMIA : bentuk padatan (partikel), cair, gas, kabut, aerosol dan
uap yg berasal dari bahan-bahan kimia.
3. FAKTOR BIOLOGI : kuman, bakteri, dll
4. FAKTOR FISIOLOGI : penyesuaian alat alat kantor, seperti kursi dll
dengan alat yang disebut ergonomi
5. FAKTOR PSIKOLOGI / PSIKOSOSIAL : Hubungan serasi, harmonis,
dan baik antara perusahaan/majikan dengan tenaga kerja atau sebaliknya
yang dikenal dengan nama HIP (Hubungan Industrial Pancasila.

BKKBN ( Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)

Pembimbing: dra. Inez Maitimo, M.Kes

Latar belakang dan Sejarah


International ( Ide )
Margaret Sanger (inggris)
Indonesia

Kowani (1956)
PKBI (1957)
Deklarasi Kependudukan 1967 (pres Soeharto Mesir)
BKKBN Pusat (1970)
Manado (1973)

1.

2.

Definisi Program KB
Merencanakan Perkawinan
Mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan
Mengatur kehamilan melalui promosi
Perlindungan
Bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas.
Visi
Penduduk tumbuh seimbang tahun 2015 sesuai dengan UU no 59 tahun 2009
tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga

3.

Misi
Mewujudkan

pembangunan

yang

berwawasan

kependudukan

dan

pelembagaan keluarga kecil bahagia sejahtra.


4.

Kebijakan utama KKB


Pengembangan utama mitra kerja program kependudukan
Peningkatan aksebilitas, kualitas dan kemitraan pelayanan KB
Penataan dan penyerasian pelaksanaan program PK3S
Peningkatan peran lintas sektor dan penguatan lini lapangan
Penguatan genre dalam PKBR
Akselerasi program ketahanan keluarga dan KS
SDM berbasis kompetensi
Peningkatan kapasiti building
Akuntabilitas pelaksanaan anggaran
Perencanaan program dan anggaran berbasis kinerja
Pembangunan zona bebas dari korupsi
5. Filosofi dasar : menggerakan peran masyarakat
6. Program :
a. Pengendalian kelahiran melalui pengaturan kehamilan : melalui
program KB
b. Kesehatan reproduksi remaja : sehat fisik, mental, sosial dan
cultural dengan pemberian informasi konseling remaja, generasi
remaja dan pendewasaan usia perkawinan.
c. Program ketahanan keluarga : bina keluarga balita, bina keluarga
remaja dan bina keluarga lansia.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Udara

Pembimbing: drg. Sanil

KKP = Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan unit pelaksanaan teknis


pusat yang bertanggung jawab langsung dan di kelolah oleh oleh menkes yang di
tempatkan di daerah melalui direktorat jendral P2PL ( Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan lingkungan)
KKP Bandara Samrattulangi merupakan Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas
2 yang wilayah kerjanya meliputi Bandara Samrattulangi, bandara Naha, Bandara
Talaud dan beberapa pelabuhan.
Prinsip : Cegah tangkal penyakit menular yang berpotensi menjadi
KLB/Wabah
Fungsi :
1. Melakukan cegah tangkal penyakit karantina dan PHIC (Public Health
Emergency of International Center) di lingkungan bandara, pelabuhan,
dan PLBD (Pos Lintas Batas Darat).
2. Melakukan perawatan kesehatan terbatas.
3. Melakukan perawatan kesehatan Matra.
4. Melakukan surveilens epidemiologi nasional.
5. Melakukan Sistem Kewaspadaan Dini
6. Melakukan Sanitasi
Penyakit karantina : PES, Colera, Yellow Fever
Penyakit potensi wabah : flu burung, flu babi, antrax, sars, lepra, disentri.

PT AIR MANADO

Pembimbing: pengganti E. Genah

PT Air Manado : mensuplai air ke masyarakat kota Manado


Air baku yang digunakan oleh PDAM bersumber dari air sungai dan mata air.
Untuk air sungai, perlu dilakukan penjernihan terlebih dahulu sebelum di
distribusikan ke masyarakat, berbeda dengan mata air, air yang dari mata air tidak
perlu melalui penjernihan dan langsung ke tahap desinfektan. Berikut
Penjelasannya:
1. Pengelolaan
Terdiri dari 6 tahap:
a. Penampungan air
Air yang masuk ke PDAM di tampung terlebih dahulu
b. Koagulasi
Air yang telah tertampung kemudian dijernihkan menggunakan Al2(SO4)3/
tawas (al Sulfat)
c. Flokulasi
Air yang telah dicampur dengan tawas akan diaduk dan mengalami
penjernihan, karena partikel yang membuat air itu keruh menjadi berat
setelah berikatan dengan tawas.
d. Sedimentasi
Partikel yang telah menjadi berat itu akan mengendap, sehingga air yang
diatasnya telah menjadi jernih
e. Filtrasi
Adapun partikel yang tidak berikatan dengan tawas (membuat air sedikit
keruh), akan disaring menggunakan pasir. Setelah melalui tahap ini, air
akan menjadi jernih.

f. Desinfeksi
Air yang telah jernih, akan dibubuhi kaporit. Ini bertujuan agar kuman
yang masih berada di dalam air akan mati. Setelah melalui tahap ini, air
siap untuk didistribusikan.
2. Pendistribusian
Air akan didistribusi ke masyarakat melalui pipa-pipa. Adapun masalah yang
muncul berupa air keruh atau keluarnya cacing dari kran air, itu karena ada
pipa yang bocor (pipa tersebut berada di dalam tanah). Khusus di Manado,
seharusnya pipa itu diganti karena pipa yang digunak sudah lama.
3. Pengawasan

Pengawasan air yang dilakukan oleh PDAM berupa pengambilan sampel


setiap hari, sebulan sekali dan 6 bulan sekali untuk di uji di laboratorium.
a. Pengambilan sampel setiap hari
Pengambilan sampel ini dilakukan di penampungan air baku. Tujuannya
adalah menguji kualitas dan tingkat kekeruhan air
b. Pengambilan sampel setiap bulan
Pengambilan sampel ini dilakukan di rumah pelanggan. Tujuannya untuk
melihat apakah air PDAM yang keluar mengandung bakteri, keruh atau
tidak.
c. Pengambilan sampel setiap 6 bulan sekali
Pengambilan sampel ini dilakukan di penampungan air baku. Tujuannya
untuk mengetahui apakah air yang ada dipenampungan memenuhi syarat
atau tidak.
Syarat-syarat yang dimaksud sesuai dengan permenkes nomor 492 tahun
2010 tentang persyaratan kualitas air minum pasal 3.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Laut Bitung


Pembimbing: dr. Lingkan Tumbelaka
KKP adalah Kantor Kesehatan Pelabuhan yang merupakan unit pelaksanaan
teknis pusat yang bertanggung jawab langsung dan di kelolah oleh menkes yang
di tempatkan di daerah melalui direktorat jendral P2PL (Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan lingkungan).
KKP Bitung merupakan kantor kesehatan Pelabuhan kelas 3 yang memiliki
2 seksi :
1. Seksi pengendalian resiko lingkungan dan KLB (Kejadian Luar Biasa)
2. Seksi pengendalian surveilans dan epidemiologi
Pengendalian resiko lingkungan dan KLB terdiri dari
Pengendalian vektor (nyamuk, lalat, tikus, kecoa, dll) di wilayah
pelabuhan

Pengawasan hygiene dan sanitasi (di kapal, kantin, daerah industri

sekitar pelabuhan)
Pengawasan air bersih di wilayah pelabuhan
Pengaturan tingkat kebisingan
Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW), yang terdiri dari :
pelayanan kesehatan (poliklinik); imunisasi internasional; kesehatan
matra, haji dan K3; ijin angkut orang sakit dan jenazah;
pengendalian penyakit menular dan tidak menular

Tugas Pokok
Prinsip : Cegah tangkal penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB/Wabah
Fungsi
1. Melaksanakan cegah tangkal melalui karantina kapal / dokumen
kesehatan kapal yang diatur dalam (International health regulation
(IHR 2005)
Health book
Sertifikat sanitasi kapal PHIEC
New emergine disease
Ril emergine disease
Sertifikat vaksinasi, pengujian air, P3K dan alat kesehatan
Karantina Kapal
Kapal luar negeri / tersangka harus berada dalam zona karantina yaitu 2
mil dari dermaga, kapal di pasang bendera karantina dan bisa berlabu
apabila sudah mendapat certifikat bebas belabu ( Free Pratique )
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan terbatas
3. Melaksanakan pengendalian resiko lingkungan
4. Melaksanakan omkaba (Obat, Makanan, Kosmetik, dan Bahan
berbahaya)
5. Surveilans epidemiologi tujuanya untuk pengendalian penyakit

Kesehatan haji
International certifikation of vaksination

Anda mungkin juga menyukai