dengan
penjelasan-penjelasan
sikap,
tokoh,
tempat/latar,
dan
mengungkapkan kalimat yang ditulis dengan jelas dan padat. Menulis cerpen
sedikit lebih mudah daripada menulis naskah drama. Maka apabila kita
menemukan kesulitan menulis cerpen, terlebih dahulu kita ubah menjadi naskah
drama, dapat juga dilakukan dengan mengambil sebuah cerpen karya orang lain
dan mengubahnya menjadi naskah drama, dengan kata lain menyadur karya
tersebut menjadi naskah drama. Kemampuan menulis naskah drama ini
dipengaruhi faktor-faktor, seperti banyak membaca, memiliki wawasan luas serta
kesabaran yang teguh. Menulis naskah drama dapat dikuasai seseorang, apabila
ia memiliki kesungguhan dalam belajar.
Seseorang dapat menulis naskah
drama,
bukan
hanya
dari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Naskah Drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti berbuat,
berlaku, bertindak. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama
dari Dramaadalah kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala yang terlihat di
dan
Sejalan
dengan
hal
ini,
Ade
Husnul
Mawadah
rapi. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Nurgiantoro, Alur atau plot sangat
berkaitan dengan tokoh cerita. Di dalam kaitannya dengan tokoh yang
dipermasalahkan tak hanya apa yang dilakukan dan dialami oleh tokoh cerita,
melainkan juga apa jenis aktivitas dan kejadiannya itu sendiri yang mampu
memunculkan konflik.
Menurut pendapat Ade Husnul Mawadah, plot/ alur adalah salah satu
unsur fungsional dalam drama. Plot dalam drama disusun dalam kerangka
situasi cerita, yaitu :
1).
2).
3).
4).
5).
6).
dapat dinyatakan bahwa menulis naskah drama akan sistematis apabila kita
mengikuti kerangka alur cerita.
B. Metodologi Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka tempat penelitian
dilaksanakan di SMP Negeri 3 Padangsidimpuan, yang terletak di jalan K.H
Ahmad Dahlan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan,
dengan Kepala Sekolah Drs. Ibnu Hajar alumni STKIP Tapanuli Selatan.
Adapun guru-guru bahasa Indonesia berjumlah 11 orang, yaitu : Saiyah
Hasibuan S.Pd., Asran, Nurainun S.Pd., Emmy Hayati Lubis S.Pd., Teti Iriani
S.Pd., Nelli Anna, Siti Khodijah Rkt S.Pd., Hermin Ros Silitonga S.Pd.,
Risna Seri S.Pd., Siti Kholijah S.Pd., Masitoh.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian
merupakan
cara
ilmiah
mendapatkan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kesimpulkan dari pembahasan diatas bahwa drama bukan
sekedar pementasan saja, melainkan drama merupakan suatu karya sastra. Drama
sebagai karya sastra sebenarnya hanya bersifat sementara, sebab naskah drama
ditulis sebagai dasar untuk dipentaskan. Dengan demikian, tujuan drama
bukanlah untuk dibaca seperti orang membaca novel atau puisi. Drama yang
sebenarnya adalah naskah sastra tadi telas dipentaskan. Tetapi bagaimanapun,
naskah drama tertulis selalu dimsukkan sebagai karya sastra.
Dalam pembuatan pementasan drama terlebih dahulu adalah membuat
naskah drama, karena naskah drama ini sangat penting sebagai panduan dalam
bermain drama atau teater. Setelah naskah drama dibuat lalu dibentuklah tokoh
yang akan memerankan lakon yang akan diperankan. Kemudian, drama di
pentaskan berdasarkan unsure-unsurnya. Agar mementasan lebih hidup dan
berjalan dengan baik.
Dengan begitu diharapkan pembaca maupun siswa-siswi SMA dapat
mengapresiasi drama sehingga drama dapat dikembangkan dan dilestarikan.
Entah itu yang modern maupun tradisional. Agar drama atau teater tidak amti
karena terdesak oleh budaya barat dan teknologi.
B. Saran
Dengan kesimpulan diatas serta pembahasan yang penulis buat,
diharapkan ada kritik dan saran dari berbagai pihak baik dari pembaca maupun
guru pembina, agar dari isi makalah ini dapat diperbaiki kesalahan ataupun
kekeliruan dalam pengetikan sehingga penulis bisa belajar dari kesalahankesalahan agar menghasilkan makalah atau karya tulis yang lebih baik lagi.
Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Nana Syaodikh Sukmodinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2010)
Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 2010)
Abrams (Dalam Buku Ade Husnul Mawaddah), Menceritakan Pengalaman, (Jakarta:
Sketsa Aksara Lalitya, 2010)
10
BIOGRAFI
Nama saya NEVITRI RUMIERTI RAMBE lahir pada tanggal 6 Juni
1994 di Simataniari Pendidikan SD tamat pada tahun 2005, SMP
tamat tahun 2008, SMA tamat tahun 2011 kemudian melanjutkan ke
perguruan tinggi STKIP Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan Jurusan
Bahasa Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan sekarang (semester
VII) dan sekarang saya sudah PKL/KKL.
11