MATERI PEMBAHASAN
- Prinsip dasar pengaturan
- Persyaratan pendirian RS
- Persyaratan operasional RS
- Pembinaan dan pengawasan
PRINSIP DASAR
PERIZINAN
AKREDITASI
MUTU
PELAYANAN
SARANA
YANKES
KLASIFIKASI
SERTIFIKASI
STRATIFIKASI
STANDARD
AKUNTABILITAS
PADA
MASYARAKAT
3
PERIZINA
N
AKREDITA
SI
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Pengelolaan :
RS Publik, dikelola oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dan Badan Hukum yang bersifat nirlaba
RS Privat, dikelola oleh Badan Hukum dengan tujuan
profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero
PERATURAN DASAR
hukum lainnya)
- SK Menkes / Mendagri
III. PERATURAN INTERNAL RS / HBL harus dibuat
IV. PERATURAN TEKNIS PELAKSANA
- STANDAR, SOP
V. ATURAN HK UMUM
10
11
Izin mendirikan
Izin operasional
12
13
JENIS IZIN
izin mendirikan
izin yang diberikan untuk mendirikan rumah sakit
setelah memenuhi persyaratan untuk mendirikan.
masa: 2 th & dapat diperpanjang untuk 1 th.
izin operasional
izin yang diberikan untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan setelah memenuhi persyaratan
dan standar.
5 th dan dapat diperpanjang kembali
RS kelas B
Ijin oleh Pemda Provinsi (Gubernur)
Rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang
kesehatan pada Pemda Kab/Kota
RS Kelas C dan D
Ijin oleh Pemda Kab/Kota (Bupati/Walikota)
Rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang
kesehatan pada Pemda Kab/Kota
* UU RUMAH SAKIT
PERSYARATAN PENDIRIAN RS
1. Study Kelayakan dan Master Plan
2. Persyaratan Lokasi
3. Persyaratan Bangunan
4. Persyratan Prasarana
5. Persyaratan Tenaga
6. Persyaratan Peralatan
18
20
21
23
1.
2.
3.
4.
PERATURAN MENKES
Nomor
340/MENKES/PER/III/2010
Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit
26
KLASIFIKASI RS (1)
Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan
secara berjenjang dan fungsi rujukan, rumah sakit
umum dan rumah sakit khusus diklasifikasikan
berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan
Rumah Sakit.
RS UMUM :
RSU kelas A
RSU kelas B
RSU kelas C
RSU kelas D
RS
KHUSUS :
RSK kelas
A
RSK kelas
B
RSK kelas
Klasifikasi RSU
Pasal 5
Klasifikasi Rumah Sakit Umum ditetapkan
berdasarkan:
a. Pelayanan;
b. Sumber Daya Manusia;
c. Peralatan;
d. Sarana dan Prasarana; dan
e. Administrasi dan Manajemen.
28
KLASIFIKASI RS (2)
RSU Kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4
spesialis dasar, 5 (lima) spesialis penunjang medik, 12
spesialis lain dan subspesialis.
RSU Kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4
spesialis dasar, 4 spesialis penunjang medik, 8 spesialis lain
dan 2 subspesialis dasar
RSU Kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4
spesialis dasar dan 4 spesialis penunjang medik
RSU Kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2
spesialis dasar
KLASIFIKASI RS (3)
RSK kelas A adalah Rumah Sakit Khusus yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit
pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik
subspesialis sesuai kekhususan yang lengkap.
RSK kelas B adalah Rumah Sakit Khusus yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit
pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik
subspesialis sesuai kekhususan yang terbatas.
RSK kelas C adalah Rumah Sakit Khusus yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit
pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik
subspesialis sesuai kekhususan yang minimal.
RSU Kelas A
Pasal 6
1. Rumah Sakit Umum Kelas A harus
mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 (empat)
Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 (lima)
Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 12
(dua belas) Pelayanan Medik Spesialis Lain
dan 13 (tiga belas) Pelayanan Medik Sub
Spesialis.
31
RSU Kelas A
Pasal 6
2. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah
Sakit Umum Kelas A sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi Pelayanan
Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat,
Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan
Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik
Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi
Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis,
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan,
Pelayanan Penunjang Klinik, dan Pelayanan
Penunjang Non Klinik.
32
RSU kelas A
Pasal 6
3. Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan
Medik Dasar, Pelayanan Medik Gigi Mulut dan
Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga
Berencana.
4. Pelayanan Gawat Darurat harus dapat
memberikan pelayanan gawat darurat 24 (dua
puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu
dengan kemampuan melakukan pemeriksaan
awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan
resusitasi dan stabilisasi sesuai dengan
standar.
33
RSU kelas A
Pasal 6
5. Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari
Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan Anak,
Bedah, Obstetri dan Ginekologi.
6. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri
dari Pelayanan Anestesiologi, Radiologi,
Rehabilitasi Medik, Patologi Klinik dan
Patologi Anatomi.
34
RSU kelas A
Pasal 6
7. Pelayanan Medik Spesialis Lain sekurangkurangnya terdiri dari Pelayanan Mata, Telinga
Hidung Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan
Pembuluh Darah, Kulit dan Kelamin, Kedokteran
Jiwa, Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf,
Bedah Plastik dan Kedokteran Forensik.
8. Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut terdiri
dari
Pelayanan
Bedah
Mulut,
Konservasi/Endodonsi, Periodonti, Orthodonti,
Prosthodonti, Pedodonsi dan Penyakit Mulut.
35
RSU kelas A
Pasal 6
9. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri
dari pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan.
10. Pelayanan Medik Subspesialis terdiri dari
Subspesialis Bedah, Penyakit Dalam, Kesehatan
Anak, Obstetri dan Ginekologi, Mata, Telinga
Hidung Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan
Pembuluh Darah, Kulit dan Kelamin, Jiwa, Paru,
Orthopedi dan Gigi Mulut.
36
RSU kelas A
Pasal 6
11. Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari
Perawatan Intensif, Pelayanan Darah, Gizi,
Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik.
12. Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari
pelayanan Laundry/Linen, Jasa Boga/Dapur,
Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan
Limbah, Gudang, Ambulance, Komunikasi,
Pemulasaraan Jenazah, Pemadam Kebakaran,
Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air
Bersih.
37
RSU kelas B
Pasal 10
1. Rumah Sakit Umum Kelas B harus
mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 (empat)
Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat)
Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8
(delapan) Pelayanan Medik Spesialis
Lainnya dan 2 (dua) Pelayanan Medik
Subspesialis Dasar.
38
RSU kelas B
Pasal 10
2. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit
Umum Kelas B sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi Pelayanan Medik Umum,
Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik
Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang
Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain,
Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan
Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan
Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan
Pelayanan Penunjang Non Klinik.
39
RSU kelas C
Pasal 14
1. Rumah Sakit Umum Kelas C harus
mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 (empat)
Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4
(empat) Pelayanan Spesialis Penunjang
Medik.
40
RSU kelas C
Pasal 14
2. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum
Kelas C sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat,
Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis
Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Gigi
Mulut, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan,
Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang
Non Klinik.
41
RSU kelas D
Pasal 18
1. Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling
sedikit 2 (dua) Pelayanan Medik Spesialis Dasar.
2. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum
Kelas D sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat,
Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang
Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik.
42
Rumah Sakit
Khusus
Pasal 23
Jenis Rumah Sakit khusus antara lain
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Jantung,
Kanker, Orthopedi, Paru, Jiwa, Kusta, Mata,
Ketergantungan Obat, Stroke, Penyakit
Infeksi, Bersalin, Gigi dan Mulut, Rehabilitasi
Medik, Telinga Hidung Tenggorokan, Bedah,
Ginjal, Kulit dan Kelamin.
43
Rumah Sakit
Khusus
Pasal 26
Klasifikasi dari unsur pelayanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan
Gawat Darurat sesuai kekhususannya,
Pelayanan Medik Spesialis Dasar sesuai
kekhususan, Pelayanan Spesialis Penunjang
Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain,
Pelayanan Keperawatan, Pelayanan
Penunjang Klinik, Pelayanan Penunjang Non
Klinik.
44
RS Pendidikan
Penyelenggaraan rumah sakit sebagai RS
Pendidikan berkaitan dengan fungsi, tidak
lagi merupakan klasifikasi rumah sakit.
Rumah Sakit dapat ditetapkan menjadi
Rumah Sakit pendidikan setelah memenuhi
persyaratan dan standar rumah sakit
pendidikan
1. Pengusulan
2. Visitasi
Tim Visitasi Depkes didampingi Dinkes setempat
melakukan penilaian sesuai dengan assesment yang
telah dikirim
3. Penilaian
Proses penetapan kelas sesuai hasil penilaian
PENCABUTAN IZIN
habis masa berlakunya;
tidak lagi memenuhi persyaratan dan
standar;
terbukti melakukan pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan; dan/atau
atas perintah pengadilan dalam rangka
penegakan hukum.
SANKSI
Sanksi Adminstrasi :
Rumah Sakit yang tidak memenuhi persyaratan
rumah sakit tidak diberikan izin mendirikan, dicabut
atau tidak diperpanjang izin operasional (Pasal 17
UURS)
Sanksi Pidana
Rumah Sakit tidak memiliki izin -> pidana penjara
paling lama 2 th & denda paling banyak Rp. 5 milyar
AKREDITASI
1. Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi
secara berkala menimal 3 (tiga) tahun sekali.
2. Akreditasi Rumah Sakit dilakukan oleh suatu
lembaga independen baik dari dalam maupun
dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi
yang berlaku.
3. Lembaga independen ditetapkan oleh
Menteri.
UU 44/2009 UU Rumah Sakit
External Pressure
Ekonomi
Hukum
Politik
Tuntutan Masy.
Pesaing
Rumah Sakit
Internal Pressure
IPTEK
Peraturan-peraturan
PEMERINTAHAN
BADAN USAHA
PENGELOLAAN
BIROKRATIS
1986
Kebijakan
Jasa medik
(Reward System)
1991
PENGELOLAAN
Entepreneur
& Visionary
1997-98
UU PNBP
Kebijakan
Swadana
(Autonomous
Entity)
1999-2000
2004
Kebijakan
RS Perjan
(Public Enterprise)
AFTA
20 03
RS yang :
Mandiri
Dari & oleh
masyarakat
Bermutu
Terjangkau
Efisien
Mampu
bersaing
BLU per
13 Jun 2005
Franchising,
Strategic-alliances,
global network
KEMAJUAN
TEKNOLOGI &
MANAJEMEN
Kapasitas RS
tidak optimal
Kompetisi
Bisnis
Swasta Relatif
Lb. Siap
Low motivated
workers
Mutu RS
Relatif buruk
Indeks
Kompetitif
RENDAH
Cust. Satisfacion
rendah
Rumah Sakit
Medical Cek Up
Laboratorium Klinik
Pelayanan Rehabilitasi Mental
Penyewaan Peralatan Medis
Jasa asistensi evakuasi dalam darurat
Jasa Manajemen Rumah Sakit
Jasa Maintenance (Test and Repair)
f.
Perizinan RS PMA
1. Mengajukan permohonan ke Menkes
2. Penilaian studi kelayakan Depkes
3. Rekomendasi Depkes
4. Mengajukan permohonan ke BKPM, Depkes mengeluarkan Izin
sementara atau persetujuan BPM (Dinkes)
5. Mengajukan izin operasional ke Depkes (cq. Ditjen Yanmed)
6. Depkes mengeluarkan izin operasional
7. Mendapat perpanjangan izin harus sudah mengikuti program
akreditasi
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
(BINWAS)
57
58
59
Aspek perijinan
- Sarana kesehatan
- Tenaga kesehatan
- Peralatan
Pelaksanaan kegiatan pelayanan di
RS
HBL, SOP, Standar Profesi
Pencatatan dan Pelaporan
- RM
- Penggunaan SDM, Alat
60
61