PENGKAJIAN
SISTEM SYARAF
PENGKAJIAN
Riwayat Keperawatan
Riwayat kesehatan
Riwayat perkembangan
Riwayat Sosial
Riwayat Psikologik
2. Pengkajian fungsi serebral
3. Pengkajian fungsi intelektual
4. Pengkajian fungsi emosional
5. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan head to toe
Reviw of sistem
6. Pemeriksaan Neurologi
Status kesadaran
Fungsi Nervus Cranial
Fungsi Motorik
Fungsi Sensorik
Fungsi Reflek
Status Mental
Riwayat Keperawatan
Penyalahgunaan obat
Pekerjaan dan stres kerja
5. Riwayat Psikologis
Tipe Kepribadian
Perasaan keamanan dan kenyamanan
Koping Mekanism
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Tingkat Kesadaran :
Koma
Interpretasi hasil :
Nilai tertinggi 15 (kesadaran penuh)
Nilai terendah 3
Nilai kurang dari 7 disebut kesadaran koma
PEMERIKSAAN
TINGKAT KESADARAN
GCS ( Glasgow Coma Scale )
Penilaian :
Spontan
Membuka mata dengan perintah / nyeri ringan
Nyeri sedang dan kuat
Tidak membuka mata
4
3
2
1
Lanjutan .
2. Respon Bicara / Verbal
Orientasi baik
Kacau, kalimat jelas tapi membingungkan
5
4
3
2
1
Lanjutan .
3. Respon Motorik
6
5
4
3
2
1
PEMERIKSAAN FUNGSI SENSORIK
Syarat pemeriksaan :
Penderita Sadar penuh
Tidak dalam keadaan lelah
Prosedur dimengerti penderita
Dinilai perbedaannya
Pemeriksaan diulang
Berlaku azas simetris dan azas ekstrem
Dikerjakan dengan sabar
Hati-hati dalam kesimpulan
1. Sensasi Taktil
Lakukan sentuhan ringan ( jangan sampai menekan ), minta pasien
ya bila merasakan dan tidak bila tidak merasakan
Cari tempat yang tidak berbulu, beri sentuhan beberapa tempat, minta pasien
untuk membandingkan.
Kelainan :
Anestesia, parestesia, hiperestesia.
Trikoanestesia kehilangan sensasi gerak rambut
Gravanestesia tidak mampu mengenal angka/huruf.
2. Sensasi Nyeri superficial
Kelainan :
Analgesia, Hypalgesia, hiperalgesia.
3. Pemeriksaan sensasi suhu
Kelainan :
Posisi Tubuh
Penilaian :
0 = negative
+1 = lemah ( normal )
+2 = normal
+3 = meninggi, belum patologik
+4 = hyperaktif, sering disertai klonus
REFLEK
Pengkajian reflek dilakuakan terhadap reflek superficial dan reflek tendon dalam
Pengkajian reflek superficial dilakukan pada dinding perut dan kremaster (pada pria)
Reflek tendon dalam dilakukan dengan hammer
Reflek
1. Reflek Fisiologis
Reflek Bisep
Reflek Trisep
Reflek Brakhioradialis
Reflek patela
Reflek achiles
2. Reflek Patologis
1. Reflek pada Lengan
Reflek Bisep
Pasien duduk santai.
Lengan lemas, sedikit fleksi dan pronasi.
Siku penderita diletakkan pada tangan pemeriksa
Ibu jari pemeriksa diletakkan pada tendo bisep, kemudian pukul
ibu jari dengan perkusi hamer.
Amati gerakan lengan pasien
Hasil :
Lengan relaks, pegang lengan pasien dan letakkan tangan pasien diatas tangan
pemeriksa dalam posisi fleksi dan pronasi.
Hasil :
Pasien dapat duduk menjuntai, atau berlutut dengan kaki menjulur di luar
meja
Gores dengan benda lancip tapi tumpul pada telapak kaki : dari bawah
lateral, keatas menuju ibu jari kaki.
Positif, bila terjadi fleksi pada jari-jari lain pada satu tangan.
Reflek Chaddock
Refleks Oppenheim
2. Tanda kernig
Hasil :
Normal : kaki dapat lurus, atau tahanan dengan sudut minimal 120
derajat
Abnormal ( + ) : terjadi tahanan < 1 20 dan nyeri pada paha.
3. Buzinsky 1
Posisi pasien berbaring
N I
= saraf olfaktorius
N II
= saraf optikus
N III
= saraf okulomotorius
N IV
= saraf troklearis
N V
= saraf trigeminus
N VI
= saraf abducens
N VII
= saraf fasialis
N VIII
= saraf auditorius
N IX
= saraf glosoparingeus
N X
= saraf vagus
N XI
= saraf asesorius
N XII
= saraf hipoglosus
Menilai fungsi penciuman dengan cara
Memeriksa reflek kornea, cara memeriksa : Minta klien menutup mata yang tidak
diperiksa. Mata yang diperiksa melihat latero superior (melirik). Sentuhkan kapas yang
dipilin di kornea. Bandingkan mata kanan dan kiri. Bila mata langsung mengejap berarti
reflek kornea baik.
6. Nervus VI (Abdusen)
Menilai gerakan bola mata ke arah lateral (melirik)
Nervus III, IV, V diperiksa secara bersam-sama
Observasi kelainan : Adanya Ptosis, Eksofthalmus, Enofthalmus, Strabismus, apakah
cenderung memjamkan mata ?
Penilaian gerak kelopak mata, dengan Cara :
Minta klien memejamkan mata lalu berikan tekanan enteng pada kelopak mata dengan jari.
Kemudian minta klien membuka mata. Bila tidak ada tahanan berarti ada kelumpuhan N. III
Penilaian gerak bola mata, Cara :
Minta klien mengikuti gerakan jari pemeriksa ke berbagai arah. Tanyakan apakah klien
merasa melihat ganda (diplopia), silau (Photophobia). Perhatikan gerakan bola mata
terbatas, atau kaku dan nistagmus.
Nervus VII (Fasialis)
Untuk menilai fungs motorik dan sensorik pada bagian otot wajah.
Cara periksa fungs motorik :
Minta klien angkat alis mata atau mengerutkan mata atau minta klien
memejamkan mata atau minta klien bersiul / mencucu.
Perhatikan : Apakah klien mampu melakukan ! adakah bentuk asimetris, bila
terdapat kelumpuhan Klien tidak mampu melakukan dan bentuk tidak
simetris
akhir klien bergeser dari tempat asal > 30 atau beranjak > 1 meter berarti keseimbangan
abnormal.
Nervus IX (Glosofaringeus) dan Nervus X (Vagus)
Untuk menilai fungsi menelan, pembentukan suara dan artikulasi bahasa.
Cara pemeriksaan :
Apakah suara normal / berkurang (dysponi) atau bahkan tidak ada suara (afoni)
Semoga bermanfaat