Anda di halaman 1dari 5

0

TINJAUAN TEORI MODEL ADAPTASI ROY

A.

TEORI MODEL CALLISTA ROY


Marriner-Tomey (2006) Teori Roy dikenal dengan Model Adaptasi Roy.
Menurut Roy, adaptasi merupakan suatu proses dari seseorang dalam berperilaku
pengeluaran hasil pemikiran dan merasakan sebagai individu atau kelompok guna
menciptakan lingkungan yang terintegrasi. Adaptasi ini ada karena adanya suatu
stimulus. Stimuli umum yang mempengaruhi Adaptasi antara lain:
1.

Kultur Status sosial ekonomi, etnis, sistem keyakinan

2.

Keluarga- Struktur dan tugas-tugas.

3.

Tahap Perkembangan Faktor usia, jenis, tugas, keturunan, dan genetik.

4.

Integritas Modes Adaptif Fisiologis ( mencakup patologi penyakit),


konsep diri, fungsi peran, interdependensi.

5.

Efektivitas Cognator Persepsi, pengetahuan, ketrampilan.

6.

Pertimbangan Lingkungan Perubahan lingkungan internal atau eksternal,


pengelolaan medis, menggunakan obat-obat, alkohol, tembakau.

Marriner-Tomey (2006) Terdapat 3 tingkatan adaptasi pada manusia, diantaranya;


a. Stimuli Fokal yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan
akan mempunyai pengaruh kuat terhadap seorang individu
b. Stimuli Kontekstual yaitu stimulus yang dialami seseorang dan baik internal
maupun eksternal yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan
observasi, diukur secara subyektif.
c. Stimuli Residual yaitu stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang ada
atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang
sukar dialakukan observasi.

1
Marriner-Tomey (2006) Tiga proses adaptasi yang dikemukakan Roy:
a. Mekanisme koping. Pada sistem ini terdapat dua mecanisme yaitu pertama
mekanisme koping bawaan yang prosesnya secara tidak disadari manusia
tersebut, yang ditentukan secara genetik atau secara umum dipandang sebagai
proses yang otomatis pada tubuh. Kedua yaitu mecanisme koping yang didapat
dimana coping tersebut di peroleh melalui pengembangan atau pengalaman
yang dipelajarinya
b. Pengaturan subsistem. Merupakan proses coping yang menyertakan subsistem
tubuh yaitu saraf, proses kimiawi dan sistem endokrin.
c. Cognator subsistem. Proses coping seseorang yang menyertakan empat sistem
pengetahuan dan emosi: pengolahan persepsi dan informasi, pembelajaran,
pertimbangan, dan emosi.

Marriner-Tomey (2006) Sistem adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya;


a. Fungsi Fisiologis; Sistem adaptasi fisiologis diataranya adalah oksigenasi,
nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan
elektrolit, fungsi neurologis dan endokrin,
b. Konsep diri; Bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi sosial dalam
berhubungan dengan orang lain.
c. Fungsi peran; Proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran
seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan
dengan orang lain.
d. Interdependent; Kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih
sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada
tingkat individu maupun kelompok.

2
Marriner-Tomey (2006) Terdapat dua respon adaptasi yang dinyatakan Roy yaitu:
a. Respon yang adaptif dimana terminologinya adalah manusia dapat mencapai
tujuan atau keseimbangan sistem tubuh manusia.
b. Respon yang tidak adaptif dimana manusia tidak dapat mengontrol dari
terminologi keseimbangan sistem tubuh manusia, atau tidak dapat mencapai
tujuan yang akan di raih.

B.

KERANGKA SKEMATIK MODEL ADAPTASI ROY


Dari pengetian diatas dapat di gambarkan melalui kerangka mekanisme sebagai
berikut ini (Marriner-Tomey, 2006):

Input

Stimuli
adaptation
level

Control
processes

Coping
mechanisms
Regulator
Cognator

Feedback

Effectors

Physiological
function
Self- concept
Role function
Interdependence

Output

Adaptive and
ineffective
responses

3
PEMBAHASAN

Dari hasil pembahasan skema dan beberapa pengertian datas kelompok


membahas bahwa:
A. Input
Dari input ini diperoleh bahwa individu selalu mempunyai suatu stimulus yang
akan menjadikannya untuk beradaptasi, stimulus ini datang dapat dari luar maupun dari
dalam individu tersebut. Stimulus yang dari luar individu dapat digolongkan antara lain
yaitu kultur individu, keluarga, efektifitas cognator, lingkungan dan untuk faktor
eksternal antara lain tahap perkembangan individu serta integritas modes adaptif. Dari
stimulus ini akan menjadi masukan suatu tingkatan stimulus adaptasi. Tingkatan yang
bedakan menjadi tiga menurut Roy yaitu stimuli fokal, kontekstual dan residual. Dari
tingkatan itu akan memberikan suatu proses mengontrol adaptasi dari individu tersebut.
B. Control processes
Setelah stimulus diterima oleh individu seperti yang di jelaskan diatas stimulus
tersebut akan diproses yang biasa disebut proses adaptasi. Proses adaptasi ini oleh Roy
dibagi menjadi tiga yaitu mekanisme koping, baik yang bawaan atau yang didapat. Kedua
pengaturan subsistim dan terakhir cognator subsistem. Setelah proses adaptasi
berlangsung secara bersamaan juga akan terjadi perubahan atau mode adaptasi.
C. Effectors
Pada tahap ini terjadi perubahan atau munculnya dampak dari proses
pengontrolon adaptasi yaitu adaptasi pada fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan
interdependent. Dari tahap ini akan muncul atau adaptasi klien sehingga akan
memunculkan adaptasi individu tersebut.

4
D. Output
Pada tahap ini individu sudah dapat beradaptasi adapun sifat adaptasi dapat
berupa respon yang adaptif (kopingnya bagus untuk membangun perkembangan
individu) dan respon yang ineffektif (koping yang mengganggu/ menghambat
perkembangan individu). Respon yang dialami individu ini akan menjadi suatu umpan
balik kepada individu tersebut berupa input (masukan) yang selanjutnya akan menjadi
proses seperti awalnya.
E. Kerangka skematik
Dari pembahasan tersebut diatas kelompok dapat menggambarkan kerangka
sistematis yang baru yaitu:

stimuli fokal
stimuli kontekstual
stimuli residual

Coping
mechanisms
Regulator
Cognator

Feedback
Stimuli internal
Stimuli eksternal

Physiological
function
Self- concept
Role function
Interdependence

Adaptive and
ineffective
responses

Anda mungkin juga menyukai