KEWARGANEGARAAN MG- A
Penyusun:
IMAN TAUFIK
(0952347)
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG 2014
KATA PENGANTAR
puji syukur
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang HAK ASASI
MANUSIA. Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari pemikiran dan pengolahan sumber
informasi yang penulis dapat. baik dari internet maupun dari sumber refrensi buku-buku.
Yang akhirnya di tulis dengan bentuk sebuah makalah ini. Harapan saya mahasiswa ataupun
siapa saja yang membaca dapat berfikir kritis untuk ke depannya, serta sadar akan pentingnya
hak-hak asasi manusia yang secara kodrat sudah melekat dalam diri kita sejak lahir. Atas
tersusunnya makalah ini, tidak lepas pula dari jasa berbagai pihak yang terkait baik dalam
proses penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih Kepada :
1.
2.
Orang tua yang selalu mendukung dan membimbing kami, baik secara material dan non
material.
3.
4.
semua
pihak
yang
telah
membantu
dalam
menyusun
makalah
ini.
Mudah mudahan semua amal baik ini mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha
Esa. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Kami selaku penulis mohon maaf yang sebesar besarnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung,
Jawa Barat.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada
ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara
individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah
HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era
reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari
pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak
sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada
diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM.
Maka dengan ini penulis mengambil judul Hak Asasi Manusia yang mencakup tentang
keadlian. kita berbicara tenteng keadilan. maka, sudahkah kita mendapatkan sebuah keadilan
baik secara individu sebagai makhluk ciptaan tuhan, atau pun sebagai warga negara indonesia
yang didalamnya semua warga negara mempunyai hak-hak keadilan serta peradilan itu
sendiri. tentunya kita patut menuntut akan hak keadilan tersebut. Bila mana hak yang kita
miliki tidak di hormati, di injak-injak, bahkan dilecehkan. Kita ambil saja contoh yang simpel
tentang pelanggaran hak keadilan. beberapa waktu yang lalu banyak pemberitaan tentang
lemah nya peradilan negara indonesia. Hal ini terbukti seorang nenek yang tua renta di vonis
5 th penjara. hanya persoalan yang sepele, sebab nya sang nenek mengambil daun jagung
tanpa izin. Padahal jika di bandingkan dengan hukuman para koruptor yang sifat
kejahatannya jelas jauh lebih besar dari kasus nenek. Tapi vonis yang di jatuh kan malah
lebih ringan, 2 th masa tahanan. Dimana letak keadilan yang kita koar-koarkan yang jelas
pada sila ke 5 pancasila sudah tertera jelas. Yang mana pancasila adalah daasar negara
indonesia.
B.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah HAK ASASI MANUSIA yaitu :
1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan.
2. Sebagai proses pembelajaran,pemahaman,pengembangan diri tentang permasalahan
3.
C.
PEMBATASAN MASALAH
Karena luasnya cakupan akan HAM yang terbagi bermacam-macam sub-divisi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HAM
Secara definitif hak merupakan unsur normatif yang berfungsi
sebagai pedoman dalam berperilaku, melindungi kebebasan, kekebalan
serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan
martabatnya, dengan unsur-unsurnya sebagai berikut:1[1]
a. Pemilik hak;
b. Ruang lingkup penerapan hak;
c. Pihak yang bersedia dalam penerapan hak.
Hak adalah sesuatu yang harus diperoleh. Untuk memperolehnya terdapat
dua teori yaitu:2[2]
1. Teori McCloskey, menyatakan bahwa pemberian hak adalah untuk
dilakukan, dimiliki, dinikmati atau sudah dilakukan.
2. Teori Joel Feinbrg, menyatakan bahwa pemberian hak penuh merupakan
kesatuan
dari
pelaksanaan
klaim
hak
yang
yang
absah
disertai
(keuntungan
pelaksanaan
yang
didapat
kewajiban).
Hak
dari
dan
1
2
manusia yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa;
bukan pemberian manusia atau lembaga kekuasaan.
Sejarah HAM
Sejarah kelahiran HAM dimulai di Inggris. Bangsa Inggris memiliki tradisi perlawanan
terhadap para raja yang berusaha untuk berkuasa secara mutlak.
a. Pada tahun 1215 kaum bangsawan memaksa Raja John untuk menerbitkan Magna Charta
Libertatum (larangan penghukuman, penahanan, dan perampasan benda dengan sewenangwenang).
b. Pada tahun 1679 terbit Habeas Corpus Act (orang yang ditahan harus dihadapkan pada
c.
hakim dalam waktu tiga hari dan diberitahu atas tuduhan apa Ia ditahan).
Pada tahun 1680 terbit Bill of Rights (Akta Deklarasi Hak dan Kebebasan Kawula dan
Tatacara Suksesi Raja). Akta ini merupakan konstitusi modern pertama di dunia. Dalam akta
tersebut ditegaskan bahwa raja tunduk kepada parrlemen, tidak dapat memungut pajak
ataupun memiliki pasukan pada masa damai tanpa persetujuan parlemen, dan harus mengakui
hak-hak parlemen. UU ini masih diskriminatif karena hanya mengakui hak kaum bangsawan
(itu pun hanya laki-laki).
C.
Jenis HAM
Pandangan mengenai macam HAM sangatlah beragam. Perbedaan ini sangat dipengaruhi
oleh latar belakang atau kondisi negara asal para filsuf dan pakar HAM dan perkembangan
zaman.
No
1
Jenis HAM
Contoh
Hak-hak asasi pribadi (personal Kebebasan menyatakan pendapat.
rights)
Hak-hak asasi ekonomi (property Kebebasan memiliki sesuatu, membeli,
rights)
menjual, serta memanfaatkan.
Hak-hak asasi politik (political Hak ikut serta dalam pemerintahan
rights)
Hak-hak asasi hukum (rights of Hak untuk mendapatkan perlakuan yang
legal equality)
Hak-hak
asasi
sosial
rights)
Hak-hak asasi dalam tata cara Hak mendapatkan perlakuan dan tata cara
peeradilan
dan
perlindungan peradilan,
(procedural rights)
perlindungan,
penangkapan,
dalam
penahanan,
hal
penyitaan,
pihak atau lebih. Keadilan itu sesuai dengan proporsinya. Sebagai contoh seorang ayah
memberikan uang saku untuk anaknya yang duduk dibangku SMA berbeda dengan anaknya
yang duduk dibangku SD karena ayah tersebut melihat kebutuhan anaknya. Tidak mungkin
disamakan antara anak yang duduk dibangku SMA dengan anaknya yang masih duduk
dibangku SD.
Makna keadilan bagi kehidupan manusia yaitu dengan adanya keadilan dalam
kehidupan manusia maka akan terjalin suatu kehidupan yang tentram dan damai. Dan setiap
manusia tidak perlu merasa terintimidasi dengan suatu ketidak adilan yang terjadi dalam
kehidupan manusia tersebut.
Dalam setiap aspek kehidupan manusia , sering terjadi suatu hal yang membutuhkan
keadilan namun dalam kenyataannya banyak yang tidak mendapatkan keadilan. Ketika
seseorang merasakan ketidak adilan dalam kehidupannya, maka manusia tersebut akan
mencari suatu keadilan. Sebagai contoh saat seseorang didakwah menjadi seorang pencuri
yang dalam kenyataannya manusia itu tidak mencuri maka manusia tersebut merasakan suatu
ketidak adilan dalam hidupnya, guna memperoleh suatu keadilan. Manusia tersebut akan
menyewa jasa seorang pengacara untuk mendapatkan keadilan.
Keadilan sosial arti keadilan yang sifatnya umum. Sebagai contoh keadilan dalam
mengeluarkan pendapat dalam rapat keluarga yang diadakan oleh ketua RT sekitar. Yaitu
maksudnya setiap kepala keluarga memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat. Dengan
kepala keluarga itu diperbolehkan mengeluarkan pendapatnya maka si kepala kelurga itu
mendapatkan keadilan untuk mengeluarkan pendapat. Keadilan sosial ini sifatnya terjadi
antar kehidupan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja
5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan
sesuai dengan lamanya bekerja. Andai kata Ali menerima Rp.100.000,- maka Budi harus
menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadian Ali dan Budi sama, justru hal tersebut
tidak adil.
3. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan
umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan
dan
akan
merusak
atau
bahkan
menghancurkan
pertalian
dalam
masyarakat.
KEADILAN DI INDONESIA.
Setiap orang berhak untuk memperoleh keadilan dalam perkara perdata, pidana,
addministrasi melalui proses perdilan yeng bebas, Begitu juga di indonesia yang tidak
terlepas
dari
pancasila
dan
undang-undang
daasar
1945.
Budaya ini menyangkut tentang suatu sikap kesetiaan/ loyalitas yang konotasinya
sangat lah negatif, Yakni kepatuhan yang berlebihan.
d) Kesenjangan antara teori dan praktik hukum.
Walaupun teori hukum yang kita miliki belum sempurna, namun seharusnya sudah bisa
diminimalkan. Tetapi dalam praktik belum tentu terlihataturan-aturan yang baik.
Upaya penegakan / peningkatan perlundungan HAM.
E)
Kebijakan
Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu untuk mewujudkan rasa
perpadu, kepastian hukum dan penghormatan HAM.
b)
Strategi
Secara bertahap memperbaharui / membuat produk hukum nasional yang tidak bertentangan
sengan prinsip penghormatan dan perlindungan.
Upaya-upaya
a) Sosialisasi HAM dan hukum.
b) Menyebarluaskan brosur-brosur tentang HAM.
c) Meningkatkan pengawasan terhadap HAM, melalui media-media caetak/elektronik, ormas/
LSM.
d) Melaksanakan peradilan HAMsecara transparan.
sampai kapan mereka harus menanggung derita itu. Bagaimana nasib keluarga dan generasi
mereka selanjutnya, di mana keberadaan kampung halaman mereka nantinya, apakah masih
mungkin kehidupan mereka pulih seperti sediakala, masih adakah hak-hak hidup mereka
sebagai manusia normal yang dihargai dan dihormati.
Pelanggaran dan perampasan HAM warga Sidoarjo itu ternyata tidak sepenuhnya
menggoyahkan Lapindo untuk bertanggung jawab penuh atas tuntutan gantsi untung terhadap
kepemilikan tanah, bangunan rumah dan pekarangan warga yang semuanya telah
ditenggelamkan oleh luapan lumpur panas itu.
Ini terbukti bahwa pihak Lapindo masih membebani warga dengan mencari-cari
alasan dengan mensyaratkan warga harus memiliki bukti kepemilikan sertifikat, padahal
kewajiban Lapindo untuk memenuhi tuntutan warga itu baru sebagian kecil saja, dan tidak
seberapa dibandingkan dengan pengorbanan kemanusiaan warga yang tak ternilai harganya.
Pemerintah ternyata tidak bersungguh-sungguh menyikapi kasus pelanggaran HAM
itu dengan tindakan yang konkret, karena hingga saat ini tidak ada upaya mempercepat
penyelesaian terhadap tuntutan ganti rugi warga dan upaya penindakan hukum kepada pihakpihak yang bersalah, baik secara korporasi maupun individual.
Ini menunjukkan bahwa pihak pemerintah dan negara serta Lapindo Brantas Inc
sama-sama melalaikan tanggung jawabnya dan secara sistematis melakukan dan melindungi
pelanggaran HAM warga yang menjadi korban dari perbuatan tak bertanggung jawab
Lapindo Brantas Inc itu.
Terlibatnya pemerintah dan negara pada pelanggaran HAM ini karena sangat jelas ada
indikasi unsur kesengajaan untuk membuat berlarut-larutnya penyelesaian kasus ini, terbukti
hingga kini sudah enam bulan, tapi belum ada tindakan konkret untuk menyelesaikan
persoalan itu.
Lambat bertindak
Sudah menjadi tabiat buruk pemerintah selama ini bahwa berbagai kejadian yang
menimbulkan korban warga masyarakat selalu terlambat untuk diantisipasi. Setelah terjadi
suatu kejadian dan biasanya telah banyak memakan korban, baru belakangan ada tindakan
pemerintah yang dilakukan secara reaktif, dan cenderung asal-asalan.
Kasus Lapindo harus dapat dijadikan pelajaran berharga, khususnya bagi pemerintah
sebagai pihak yang bertanggungjawab melindungi rakyatnya dari pelanggaran HAM yang
dilakukan oleh perusahaan itu.
Selain tidak boleh menunda penyelesaian pelanggaran HAM, pemerintah juga tidak
boleh dirugikan secara ekonomi, karena harus menanggung beban kewajiban biaya yang
sangat besar diakibatkan dari kasus itu.
Pemerintah harus benar-benar belajar dari kasus ini untuk tidak terulang kembali di
masa yang akan datang. Kasus ini adalah preseden buruk bagi pemerintah dan merupakan
kenyataan pahit serta mimpi buruk bagi rakyat, warga Sidoarjo yang menjadi korban.
Bagi pemerintah yang bertanggung jawab mengeluarkan perizinan dan kontrak karya
untuk usaha-usaha pertambangan pra kasus Lapindo ini harus benar-benar terseleksi dengan
cermat dan dapat dipertanggungjawabkan bahwa dalam beroperasinya perusahaan itu tidak
melanggar HAM rakyat. Untuk itu, harus ada jaminan dan pengawasan yang efektif dari
pemerintah, agar pelanggaran HAM itu secara potensial dapat diantisipasi sedini mungkin.
Prinsip kehati-hatian pemerintah dan prinsip lebih baik mencegah daripada mengobati
harus benar-benar diterapkan dalam upaya mencegah terjadinya pelanggaran HAM oleh
perusahaan-perusahaan pertambangan, sehingga tidak terjadi lagi kasus-kasus Lapindo
Brantas lainnya di negeri ini.
BAB 3
KESIMPULAN
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu manusia
tidak dapat hidup layak sebagai manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu
anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi.
Keadilan merupakan suatu tindakan tidak memihak kesalah satu pihak saja, melainkan
melihat suatu kebenarannya. Artinya keadilan dapat dikatakan tidak melihat subjek
melainkan objek dari suatu kebenaran yang sedang menjadi perdebatan antara 2 belah pihak
atau lebih. Jadi. Keadilan merupakan bagian dari HAM. dimana hak keadilan tersebut
haruslah kita rasakan sebagai manusia atau warganegara. Dan jika hak-hak yang kita miliki
tidak di hormati dan dilindungi, makaperlu kita menuntut akan hak-hak tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Diktat pendidikan kewarganegaraan.
http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=7289&coid=3&caid=31&gid=3
http://beritaislam.biz/search/contoh-pelanggaran-ham-untuk-keadilan
http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia
http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan
http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-keadilan-apa-itu-keadilan.html
http://deluk12.wordpress.com/makalah-ham/