BERHENTI MEROKOK
Disusun oleh:
M Wildan Rabbani
NPM 1006684825
Tania Savitri
NPM 1006685102
Kindy Aulia
NPM 1006775344
BAHAYA MEROKOK
Asap rokok mengandung berbagai campuran dari bahan kimia seperti karbon monoksida
(CO), hidrogen sianida (HCN), arsen, nitrogen oksida, formaldehida, benzene, nikotin, feol,
poliaromatik hidrokarbon (PAH) dan beberapa nitrosamin. Campuran dari berbagai bahan
kimia ini memiliki begitu banyak efek yang buruk bagi seluruh organ tubuh. Selain itu rokok
juga dapat menyebabkan timbul dan/atau berkembangnya berbagai jenis penyakit. Berikut ini
efek spesifik dari beberapa bahan kimia yang dikandung dalam rokok.1
a. Karsinogen
Asap rokok mengandung 10 dari total 36 jenis bahan kimia yang digolongkan sebagai
karsinogen oleh The International Agency for Research on Cancer (IARC). IARC
membagi klasifikasi bahan kimia menjadi 2 grup, di mana grup 1 adalah bahan kimia
yang telah diketahui dapat menyebabkan kanker dan grup 2 adalah bahan kimia yang
diduga dapat menyebabkan kanker. Berdasarkan klasifikasi tersebut, 10 bahan kimia
dalam asap rokok tergolong ke dalam grup 1.1
b. Tar
Tar merupakan sebutan bagi berbagai pratikel padat yang dihisap seseorang yang
merokok. Partikel padat tersebut juga diketahui sebagai karsinogen yang entunya
dapat menyebabkan kanker. Seperti yang kita tahu, pada bungkus rokok dapat
ditemukan kandungan tar dalam sebungkus rokok dengan berbagai jumlah. Besarnya
kandungan tar dalam rokok hanyalah merupakan gambaran kasar untuk mengukur
potensi toksisitas relatif pada suatu jenis rokok. Meskipun demikian, rokok dengan
kandungan tar yang sedikit tetap memiliki efek yang berbahaya bagi kesehatan.1, 2
c. Arsen
Arsen merupakan bahan kimia yang sangat berbahaya dan dapat mencederai
pembuluh darah dan bahkan jantung. Bahan ini dapat memperburuk efek dari
berbagai bahan kimia dalam rokok terhadap tubuh kita dengan mengganggu
kemampuan tubuh untuk regenerasi.2
d. Benzen
Benzen merupakan bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi beberapa jenis
produk kimia, salah satunya yaitu bensin. Benzen dapat menyebabkan kanker atau
bahkan lebih spesifik yaitu leukimia. Asap rokok mengandung benzen dalam jumlah
yang besar, di mana jumlah benzen yang dihisap oleh perokok mencapai hingga 10
kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidak merokok aktif maupun pasif.2
e. Kadmium
Kadmium merupakan logam yang digunakan untuk memproduksi batu baterai.
Kadmium dapat menyebabkan timbulnya kanker dan dapat mencederai ginjal serta
pembuluh arteri. Tubuh memiliki beberapa protein yang dapat menghilangkan efek
buruk dari kadmium, namun dengan jumlah yang ada dalam asap rokok melebihi
kapasitas kemampuan protein tersebut. Kadmium juga menyebabkan sel tubuh tidak
dapat regenerasi sehingga memperburuk efek berbagai bahan kimia lain.2
f. Formaldehida
d. Kanker
Asap rokok dapat menyebabkan kanker pada berbagai organ dan bagian tubuh
seperti:4
Kandung kemih
Laring
Darah
Hepar
Serviks
Orofaring
Kolon dan rektum
Pankreas
Esofagus
Trakea, bronkus, dan paru
Ginjal dan ureter
e. Efek lain pada tubuh4
Merokok dapat menyebabkan perempuan sulit mencapai kehamilan atau
menyebabkan terjadinya berbagai kelainan pada kandungannya seperti lahir
prematur, kematian dalam janin, berat badan lahir rendah, kehamilan ektopik,
bibir sumbing, dan berbagai kecacatan pada bayi yang dilahirkan
Merokok juga dapat menyebabkan sperma laki-laki mengalami penurunan
kualitas. Kulitas sperma di sini dapat berupa bentuk yang abnormal, jumlah
yang sedikit, dan tentunya defek pada sperma yang dapat menyebabkan
kecacatan pada anak yang nantinya dilahirkan.
Kesehatan tulang juga dapat dipengaruhi oleh asap rokok. Pada perempuan
yang merokok, kejadian osteoporosis mengalami peningkatan pada usia
menopause.
Selain itu rokok juga dapat menyebabkan katarak, diabetes mellitus tipe 2,
arthritis rheumatoid, dan lain lain.
2.
3.
4.
5.
Pendekatan 5A (ask, asses, advice, assist, dan arrange follow up) ini
merupakan jenis pendekatan yang diusulkan oleh US Clinical Practice
Guidelines dalam melakukan konseling.1 Struktur 5A ini memungkinkan
dokter untuk menyediakan dukungan yang tepat terhadap masing-masing
tingkatan keinginan perokok untuk berhenti merokok.7 Apabila
memungkinkan, dokter harus menjalin dan mempertahankan hubungan jangka
panjang dengan perokok untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri
seorang perokok dalam berhenti merokok. Dalam konsep 5A ini, sangat
penting bagi dokter untuk menanyakan semua pasien apakah mereka merokok
atau tidak, menilai kesiapan dan keinginan mereka untuk berhenti merokok,
memberikan nasihat akan pentingnya berhenti merokok, dan memberikan
bantuan dalam bentuk terapi atau rujukan.7
Ask
Dokter harus bertanya kepada semua pasien apakah mereka merokok atau
tidak dan melakukan pencatatan terhadap status merokok mereka.1 Pertanyaan
mengenai status merokok dan ketergantungan nikotin bisa dilakukan dengan
menggunakan Kuesioner CAGE atau Breif Fagerstorm Test.7
Assess
Ketiga diagnosis ketergantungan nikotin sudah berhasil ditegakkan, langkah
selanjutnya adalah menilai sejauh mana kesiapan serta keinginan pasien untuk
berhenti merokok.1 Tahap kesiapan serta keinginan pasien untuk berhenti
merokok bisa diaplikasikan ke dalam model teori lima tingkat kesiapan untuk
berubah (five stage transtheoretical models for readiness to change) yang
terdiri dari prekontemplasi, kontemplasi, persiapan, aksi, dan pemeliharaan.
Sampai sejauh mana saat ini tingkat kesiapan pasien dalam berhenti merokok. 1
Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena akan berhubungan dengan
tindakan apa yang bisa dilakukan oleh dokter untuk membantu pasien berhenti
merokok.
Advice
Pengingatan-pengingatan yang bersifat singkat, padat, jelas, berulang, dan
konsisten agar pasien dapat berhenti yang dilakukan oleh dokter dapat
meningkatkan success rate dari program terapi berhenti merokok ini.1
Assist
Hal ini berkaitan erat dengan hasil yang didapatkan ketika menilai kondisi
kesiapan serta keinginan pasien untuk berhenti merokok yang tertuang dalam
model lima tingkatan tadi.2 Pada tingkat prekontemplasi, pasien masih berpikir
bahwa merokok bukan merupakan sebuah masalah.2 Untuk itu, di sini seorang
dokter harus mampu melakukan intervensi berupa edukasi kepada pasien
mengenai efek rokok, mengekspresikan perhatian kepada pasien, dan mulai
menyarankan untuk berhenti merokok.2 Ketika pasien sedang berada dalam
tingkat kontemplasi (ketika pasien sudah menganggap bahwa merokok
merupakan sebuah masalah), dokter harus mampu mengenali pikiran positif
dan negatif dari pasien mengenai merokok. Pada tingkat persiapan, pasien
sudah mulai memunculkan keinginan untuk berhenti merokok.2 Maka, peran
seorang dokter dalam tingkat ini adalah membantu pasien untuk menentukan
tanggal berhenti merokok, memilih strategi mengenai bagaimana berhenti
merokok, serta mengidentifikasi pemicu pasien untuk merokok dan sumber
daya yang bisa digunakan untuk membantu pasien berhenti merokok. 2 Pada
tingkat aksi, ketika pasien berusaha berhenti merokok, dokter harus
memberikan bantuan terapi dengan memulai nicotine replacement therapy
atau jenis terapi yang lain.2 Pada tingkat paling akhir, terdapat dua kondisi
pasien yang harus kita perhatikan yakni pasien berhasil berhenti merokok dan
memasuki tingkat pemeliharaan atau pasien mengalami relaps dan merokok
kembali.2 Pada tingkat pemeliharaan, dokter berperan dalam terus menerus
mendukung dan memberikan penguatan diri kepada pasien untuk terus
berhenti merokok.2 Sedangkan pada fase relaps, dokter sekali lagi harus
menilai kesiapan dan keinginan pasien untuk berhenti merokok serta
mengulaingi tahapan-tahapan yang ada agar pasien berhenti merokok.2
Arrange Follow Up
terapi perokok yang berat.2 NRT ini mulai digunakan setelah pasien
menetapkan tanggal untuk berhenti merokok.
Nicotine Patch
Nicotine Gum
Permen karet nikotin ini tersedia di pasaran dengan dosis 2 mg dan 4 mg.
Menurut data yang ada, dosis efektif dari permen karet ini adalah 4 mg dengan
pengunaan 10-15 permen karet perhari. Setelah dua minggu penggunaan, dosis bisa
diturunkan menjadi 2 mg. Efek samping yang paling sering muncul adalah gangguan
saluran cerna ketika pasien menelan nikotin dalam jumlah banyak akibat penggunaan
permen karet yang tidak sesuai. Permen karet ini seharusnya dipertahankan di daerah
bukal dan dikunyah setiap menit sebanyak satu kali atau dua kali. Apabila terlalu
banyak terkunyah, maka nikotin akan masuk ke dalam saluran pencernaan bersama air
liur dan menghasilkan dispepsia serta rasa mual.2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nicotine Inhaler
Jenis inhaler ini bisa dibeli dengan resep dokter. Dosis penggunaan inhaler ini
adalah empat semprot sehari untuk mencapai level nikotin yang adekuat. Efek
samping yang muncul adalah iritasi pada mulut dan tenggorok.2
Jenis semprot hidung ini digunakan sebanyak empat kali semprot setiap jam
atau maksimal 80 kali semprot dalam sehari. Efek samping yang dapat muncul adalah
iritasi hidung dan tenggorokan, rhinorrhea, dan mual.2
Bupoprion
Bupoprion dan NRT disinyalir mempunyai efek positif yang sama untuk
menaikkan success rate dari terapi berhenti merokok. Bupoprion menginhibisi
ambilan dari norepinephrine, serotonin, dan dopamine. Mekanisme pasti
bagaimana Bupoprion bisa memperkuat kemampuan pasien untuk berhenti
merokok masih belum diketahui.8
Obat-Obatan Lain dalam Terapi Berhenti Merokok
Obat-obatan lain yang bisa digunakan dalam terapi berhenti merokok adalah
Alprazolam atau golongan benzodiazepine lainnya serta Clondine.8
Daftar Pustaka
1. Tobacco control monograph series: Monograph no.7. National Cancer Institute. 1996.
Diunduh pada tanggal 19 Maret 2014 dari
http://cancercontrol.cancer.gov/brp/TCRB/monographs
2. Smoking and cancer: whats in a cigarrette. Cancer Research United Kingdom. 2012.
Diunduh pada tanggal 19 Maret 2014 dari http://www.cancerresearchuk.org/cancerinfo/healthyliving/smokingandtobacco/whatsinacigarette/smoking-and-cancer-whatsin-a-cigarette
3. George TP. Nicotine and tobacco.In: Goldman L, Schafer AI, eds.Cecil