Bahan Tutorial Part 1
Bahan Tutorial Part 1
Sedangkan metode non-invasif antara lain uji serologi dan urea breath test (UBT). pemeriksaan serologi yaitu untuk
mendeteksi antibodi IgG anti H. pylori di dalam darah
pengidap
Pemeriksaan serologi
Serologi merupakan cabang imunologi yang mempelajari reaksi antigen-antibodi secara invitro.Reaksi serologis dilakukan
berdasarkan asumsi bahwa agen infeksius memicu host untuk menghasilkanantibodi spesifik, yang akan bereaksi dengan
agen infeksius tersebut. Reaksi serologis dapat digunakanuntuk mengetahui respon tubuh terhadap agen infeksius secara
kualitatif maupun kuantitatif.Keuntungan melakukan pemeriksaan serologis untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit
antaralain karena reaksi serologis spesifik untuk suatu agen infeksius, waktu yang diperlukanlebih singkat
daripadape,eriksaan kultur/identifikasi bakteri, dan pengambilan sampel relatif mudah yaitu darah.
SEROLOGI
PEMERIKSAAN SEROLOGI
Infeksi mukosa gaster oleh Helicobacter pylori akan menghasilkan respon immun sistemik dan lokal, termasuk peningkatan
kadar IgG dan IgA spesifik dalam serum dan peningkatan kadar IgM dan IgA sekretori di lambung. Hal ini memungkinkan
pengembangan tes serologi untuk deteksi infeksi bakteri pada manusia5,8-9,21. Tes serologi terutama berguna untuk
pemeriksaan penyaring sejumlah orang untuk kepentingan epidemilogi karena sifatnya yang tidak invasif, relatif cepat dan
mudah dikerjakan, serta biayanya lebih murah dari pemeriksaan endoskopi dan biopsi. Di samping itu keuntungan tes
serologi adalah kurang dipengaruhi oleh supresi infeksi Helicobacter pylori oleh garam bismuth, proton pump inhibitor dan
antibiotik yang sangat berpengaruh terhadap tes-tes yang berdasarkan enzim urease3,5,8-9. Walaupun terdapat banyak
metode serologi yang dikembangkan untuk mendeteksi Helicobacter pylori tetapi yang paling banyak dibuat secara
komersial adalah metode ELISA ( Enzyme linked immunosorbent assay )28-30,34. Penggunaan tes serologi untuk deteksi
antibodi terhadap Helicobacter pylori tergantung pada antigen yang digunakan. Secara umum ada 3 jenis antigen yang
digunakan yaitu8-9, 21-23 :
1. Crude antigen seperti sel utuh dan sel yang dihancurkan dengan
sonikasi
2. Fraksi sel seperti ekstraksi glisin dan antigen tahan panas
3. Antigen yang diperkaya seperti urease dan antigen 120-kDA.
Bila tidak dilakukan intervensi pengobatan maka kadar antibodi akan tetap tinggi dan bisa menetap seumur hidup,
menandakan lamanya infeksi. Setelah eradikasi Helicobacter pylori kadar IgG dan IgA cenderung untuk turun dan akan
mencapai nilai 50% sebelum pengobatan dalam waktu 6 bulan. Kadar IgG yang rendah cenderung bertahan dalam waktu
berbulanbulan setelah eradikasi Helicobacter pylori.. Tes serologi yang negatif pada seorang yang tanpa gejala menandakan
kecil orang tersebut terinfeksi Helicobacter pylori sehingga tidak diperlukan investigasi lebih lanjut 8
Helicobacter pylori adalah bakteri berbentuk spiral, bersifat gram-negative, dan hidup dalam
lingkungan mikroaerofilik dalam lapisan mukosa, epitel dan jaringan lambung pada hampir separo
penduduk dunia [1]. Infeksi H. pylori telah diketahui sebagai penyebab utama penyakit peptic ulcer
(tukak lambung dan duodenum), gastritis kronis dan kanker saluran pencernaan seperti gastric
carcinoma dan gastric lymphoma [2-5]. Peptic ulcer adalah lubang pada mukosa yang disebabkan
oleh tingginya keasaman pada mukosa yang diperparah oleh pembengkakan karena infeksi oleh H.
pylori atau zat lain seperti aspirin. Infeksi H. pylori masih merupakan masalah besar di Indonesia
karena sampai saat ini belum diketahui dengan jelas cara penularan dan patofisiologisnya pada
saluran pencernaan.
Infeksi bakteri H pylori dimasukkan dalam daftar kelompok karsinogen I untuk kanker saluran
pencernaan (WHO, 1994) [2]. Infeksi disebabkan karena keberadaan bakteri tersebut dalam
mukosa lambung dan mengeluarkan sejumlah besar molekul yang sangat antigenik seperti urease.
Gastritis kronis akibat infeksi H. pylori dapat menyebabkan pembentukan kanker saluran
pencernaan. H. pylori juga merupakan salah satu kendala besar bagi para peneliti dimana gen-gen
yang berhubungan dengan kolonisasi sangat beragam
Referensi lain
Sebenarnya penelitian terhadap Helicobacter pylori dimulai sejak tahun 1975 di mana suatu
bakteri berhasil diisolasi dari berbagai macam tumor peptik. Namun karena penemuan ini dianggap
menyeleweng dari argumen yang telah banyak beredar(bahwa stress dan aspirin serta makanan
sebagai faktor utama penyebab sakit maag dan sejenisnya) maka temuan ini awalnya diabaikan.
Kemudian berkat kegigihan duo ilmuwan yaitu Barry Marshall yang belum lama ini datang ke
Indonesia, dan rekannya Robbin Warren, temuan ini akhirnya diakui dan mendapat Nobel tahun
2005 bidang Obat-obatan dan Fisiologi(Medicines and Physiology).. Tahun 1982 mereka berhasil
mengisolasi bakteri dari berbagai biopsi mukosa penderita gastritis dan ulkus duodenum. Mulanya
bakteri ini disebut Campylobacter pyloridis karena kemiripannya dengan bakteri dari genus
Campylobacter. Namun dari penelitian lebih lanjut terhadap rRNA didapatkan nama baru yaitu
Helicobacter pylori.
Helicobacter pylori, tergolong dalam filum protobakteria; subfilum delta; kelas
Epsilonproteobakteria; ordo Campylobacterales; Famili Helicobacterales; Genus Helicobacter.
BAGAIMANA MUNGKIN ADA BAKTERI YANG BISA TUMBUH DALAM ASAM LAMBUNG?
urease
Urea+H2O
NH3 + CO2
Lambung memiliki elemen preepetelial sebagai sistem pertahanan awal, berupa lapisan mucus
bicarbornat dan berfungsi sebagai penghalang fisikokimiawi terhadap berbagai bahan kimia
termasuk ion hidrogen, menghalangi difusi ion, dan molekul. Bikarbonat membentuk gradasi pH di
lapisan mukosa, yaitu 1-2 pada permukaan terluar, dan 6-7 pada lapisan dasar yang
bersinggunggan dengan lapisan epitel. H. pylori dengan bantuan flagelnya mampu melakukan
penetrasi ke dalam lapisan mukosa pencernaan pejamu dan menempel pada permukaan sel
epitelial mukosa lambung1). Oleh H.pylori tumbuh secara optimal pada pH 6-7, maka dengan
bantuan enzim urease, H.pylori menetralkan asam lambung sehingga pH naik 2). H. pylori
melakukan ploriferasi, migrasi, dan pada akhirnya membentuk focus infeksi 3). Ulkus lambung
terbentuk akibat adanya perusakan mukosa . Inflamasi, dan kematian sel 4).
(Lihat gambar)
DIAGNOSIS
Untuk mengetahui ada tidaknya infeksi H.pylori dapat digunakan uji antara lain,
test antibodi darah, bila mengandung antibodi yang melawan H.pylori berarti telah
terinfeksi.
Test nafas urea, pasien dimasuki urea dengan atom C radioaktif. Bakteri H.pylori akan
mengubah urea menjadi CO2. Udara pernapasan yang mengandung CO2 radioaktif
menandakan adanya H.pyori dalam tubuh
Biopsi saluran pencernan, dengan endoskopi.
Jika pasien memiliki riwayat penggunaan antibiotik makrolida, terapi empat regimen harus digunakan. Dalam
pemilihan PPI,tidak ada perbedaan yang cukup untuk masing-masing kelas.
Patofisiologi
Terdapat tiga kelainan yang dapat ditemukan sebagai akibat infeksi H.pylori pada anak. Pertama,
infeksi akut H.pylori pada lambung dapat menyebabkan hipoklorhidria akibat adanya proses
inflamasi yang menyebabkan disfungsi sel parietal. Dalam beberapa bulan, keadaan hipoklorhidria
ini dapat sembuh dan pH lambung kembali normal, sedangkan pada infeksi kronis, H.pylori akan
terus merangsang produksi asam lambung.(11) Mekanisme terjadinya keadaan tersebut belum
diketahui secara pasti. Ada hipotesis yang menyatakan bahwa inflamasi merangsang peningkatan
produksi gastrin.(11) Urease juga merupakan faktor penting untuk timbulnya infeksi kronis.
Kelainan kedua yang ditemukan adalah inflamasi lambung. Infeksi H.pylori dapat menginduksi
respon humoral sistemik dan mukosa, namun antibodi yang terbentuk tidak dapat mengeradikasi
kuman. Hal ini diduga disebabkan adanya mukus lambung yang melindungi H.pylori, sehingga
tidak dapat ditembus oleh antibodi spesifik.(11) Kolonisasi H.pylori di lambung biasanya disertai
proses inflamasi sehingga dapat ditemukan sel neutrofil, sel T, sel plasma, dan makrofag secara
bersamaan dengan berbagai derajat degenerasi dan kerusakan sel epitel.(12)
Alur penularan H.pylori adalah fekal-oral atau oral-oral. Manusia merupakan tempat hidup primer
H.pylori. Pernah dilaporkan H.pylori ditemukan pada kucing maupun di tempat lainnya seperti tinja
dan air. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti hubungan antara H.pylori yang hidup di luar
tubuh manusia dan terjadinya infeksi bakteri tersebut pada manusia. Beberapa keadaan diduga
sebagai faktor risiko terjadinya infeksi H.pylori, yaitu kepadatan tempat tinggal, daerah endemik,
dan sosial ekonomi rendah.(3,
Penatalaksanaan infeksi Helicobacter pylori pada anak ,Edi Setiawan Tehuteru, Staf Medis
Fungsional Tim Kerja Anak RS Kanker Dharmais, Juli-September 2004, Vol.23 No.3
Produksi urease dan motilitas sangat penting berperan pada langkah awal infeksi ini. Urease
menghidrolisis urea menjadi karbondioksida dan ammonia, sehingga H. Pylori mampu bertahan
dalam lingkungan yang asam. Motilitas bakteri sangat penting pada kolonisasi, dan flagel H. Pylori
sangat baik beradaptasi pada lambung