Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP SEMANGAT KERJA SALES MANAGER


PT. RIAU CAHAYA UTAMI PEKANBARU
Selly Nuria Fitri
Email : sellynuriafitri@yahoo.com
Abstract: This research was conducted in PT. Riau Cahaya Utami Pekanbaru
at Rajawali street. The purpose of this study was to determine the effect of
partial and simultaneous workloads and work environment simultaneously on
morale. The population in this study were all Sales Manager PT. Riau Cahaya
Utami Pekanbaru numbered of 204 people, and a sample size count by Slovin
formula in order to obtain samples of 67 persons Sales Manager PT. Riau
Cahaya Utami Pekanbaru. The results showed that simultaneous variable
workloads and work environment have a significant effect on morale sales
manager at PT. Riau Cahaya Utami Pekanbaru. Partially working
environment variables have a significant effect on morale, and partially
variable workloads significant effect on morale. The suggestion is that the
sales manager is expected to maintain and improve its spirit so as to provide
maximum service to the consumer. Leaders are always expected to develop a
vision for the good of the service in the future. In addition to the leadership
expected to reward sales manager who has a good performance by providing
new opportunities of interest to the sales manager.
Key word : Work Load , Work Environment and Morale.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Suatu perusahaan sebagai organisasi
bisnis memiliki visi, misi, tujuan dan
struktur organisasi dalam menjalankan
kegiatannya.
Faktor
penting
dalam
menjalankan visi dan misi perusahaan
dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan
adalah sumber daya manusia yang dimiliki
oleh perusahaan tersebut. Sumber daya
manusia yang dimiliki oleh suatu
perusahaan sangat beragam karakternya.
Perbedaan ini dapat mengakibatkan
perbedaan
dalam
memandang
dan
mengintepretasikan visi, misi dan tujuan
perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan
kurangnya rasa kebersamaan, kerjasama,
tanggungjawab dan kurangnya rasa saling

JOM FEKON Vol 1 No. 2 Oktober 2014

menghormati antara karyawan sehingga


perusahaan menjadi kurang produktif.
Semangat kerja merupakan sikap
mental yang mampu memberikan dorongan
bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih
giat, cepat, dan baik. Banyak faktor yang
mempengaruhi semangat kerja diantaranya
kebanggaan pekerja atas pekerjaannya dan
kepuasannya
dalam
menjalankan
pekerjaannya yang baik, sikap terhadap
pimpinan, hasrat untuk maju, perasaan telah
diperlakukan secara baik, kemampuan
untuk bergaul secara baik, kesadaran akan
tanggung jawab pekerjaannya. Disamping
itu, semangat kerja merupakan faktor yang
cukup
penting
sebagai
penunjang
tercapainya produktivitas yang tinggi.
Page 1

Berdasarkan
prasurvey
dan
pengamatan dilapangan, diketahui beberapa
gejala yang berkaitan dengan semangat
kerja sales manager PT. Riau Cahaya
Utami Pekanbaru antara lain:
1.
Kurangnya kesabaran dari masingmasing sales manager sehingga sering
terjadi percekcokan yang hanya
disebabkan oleh masalah kecil.
2.
Kurangnya semangat kerja untuk
melakukan
penjualan
yang
mengakibatkan kerja yang tidak
optimal dikarenakan beban kerja yang
meningkat setiap harinya.
Beban kerja adalah beban yang
ditanggung tenaga kerja yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya. Beban kerja sangat
berkaitan dengan tingkat kelelahan pekerja,
beban kerja yang tidak seimbang akan
menimbulkan kelelahan kerja, kelelahan
yang terjadi secara terus menerus
menyebabkan seorang pekerja akan stres.
Beban juga berkaitan dengan banyaknya
pekerjaan seseorang. Banyaknya tugas tidak
selalu menjadi penyebab stres, akan tetapi
menjadi sumber stres jika banyaknya tugas
tidak sebanding dengan kemampuan fisik
maupun keahlian dan waktu yang tersedia
bagi karyawan.
Gejala yang menyangkut dengan
beban kerja diantaranya adalah:
1.
Sales manager tidak tepat waktu
dalam
menyampaikan
laporan
penjualannya.
2.
Sales manager tidak mendapatkan
downline sesuai dengan target yang
ditetapkan setiap bulan.
Lingkungan kerja dikatakan baik atau
sesuai apabila manusia dapat melaksnakan
kegiatan secara optimal, sehat, aman dan
nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat
dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang
lama. Lebih jauh lagi lingkungan-

JOM FEKON Vol 1 No. 2 Oktober 2014

lingkungan kerja yang kurang baik dapat


menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih
banyak dan tidak mendukung diperolehnya
rencangan sistem kerja yang efisien.
Gejala yang berkaitan dengan
lingkungan kerja diantaranya adalah:
1.
Hubungan antara beberapa sales
manager yang kurang harmonis
disebabkan oleh persaingan untuk
pencapaian target.
2.
Penataan ruang yang kurang rapi
sehingga terlihat masih banyak
penumpukan barang dimana-mana
sehingga
menyulitkan
dalam
pencarian.
PT Riau Cahaya Utami Pekanbaru
merupakan perusahaan yang sedang berada
pada tahap berkembang dan memerlukan
SDM yang mampu memberikan kinerja
yang baik. Kegiatan yang saat sudah
berjalan adalah penyediaan jasa penjualan
produk rumah tangga dengan brand
Tupperware.
Berdasarkan latar belakang peneliti
mengadakan penelitian, dengan judul
Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan
Kerja terhadap Semangat Kerja Sales
Manager pada PT. Riau Cahaya Utami
Pekanbaru.

TINJAUAN PUSTAKA
Semangat Kerja (Y)
Semangat kerja menggambarkan
perasaan berhubungan dengan jiwa,
semangat kelompok, kegembiraan, dan
kegiatan. Apabila pekerja tampak merasa
senang, optimis mengenai kegiatan dan
tugas, serta ramah satu sama lain, maka
karyawan itu dikatakan mempunyai
semangat yang tinggi. Sebaliknya, apabila

Page 2

karyawan tampak tidak puas, lekas marah,


sering sakit, suka membantah, gelisah, dan
pesimis, maka reaksi ini dikatakan sebagai
bukti semangat yang rendah. Syarat untuk
mendapatkan ketenangan dan kegairahan
kerja bagi seseorang adalah bahwa
pekerjaannya sesuai dengan kemampuan
dan minatnya, Moekijat (2010).
Semangat kerja adalah kemauan
untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
giat dan antusias, sehingga penyelesaian
pekerjaan cepat dan baik, Hasibuan (2005).
Indikator untuk mengukur semangat
kerja menurut Bruce (2000) adalah:
1.
Menjaga suasana,
2.
Membangun kekeluargaan.

Beban Kerja (X1)


Beban berarti tanggungan yang harus
menjadi tanggung jawabnya. Kerja adalah
kegiatan melakukan sesuatu yang dilakukan
bertujuan mendapatkan balas jasa. Dengan
demikian beban kerja adalah segala sesuatu
yang menjadi tanggung jawab seseorang
yang dilaksanakan dengan baik untuk
mencapai tujuan tertentu, Sunarso dan
Kusdi, (2010).
Beban kerja yang terlalu banyak dapat
menyebabkan ketegangan dalam diri
seseorang sehingga menimbulkan stres. Hal
ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian
dan kecepatan kerja yang dituntut terlalu
tinggi, dan volume kerja mungkin terlalu
banyak, Sunyoto (2011).
Indikator untuk mengukur beban kerja
menurut Suwanto dan Priansa (2011)
adalah:

JOM FEKON Vol 1 No. 2 Oktober 2014

1.
2.
3.

Jumlah pekerjaan,
Hambatan dalam pekerjaan,
Prosedur.

Lingkungan Kerja (X2)


Lingkungan kerja dibedakan menjadi
dua, yaitu: kondisi lingkungan kerja yang
menyangkut segi fisik dan kondisi
lingkungan kerja yang menyangkut segi
psikis.
Lingkungan kerja fisik adalah
keseluruhan atau setiap aspek dari gejala
fisik dan sosial-kultural yang mengelilingi
atau mempengaruhi individu. Sedangkan
lingkungan kerja non fisik merupakan
lingkungan kerja yang tidak dapat
ditangkap dengan panca indera seperti
warna, bau, suara, dan rasa, Komarudin
(2007).
Indikator untuk mengukur lingkungan
kerja menurut Luthans (2005) adalah:
1.
Dukungan atasan dalam bekerja.
2.
Dukungan teman sejawat dalam
bekerja.
3.
Dukungan keluarga.
4.
Kondisi kerja

Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian
ini digambarkan dalam bagan berikut ini:
Beban Kerja
(X1)
Semangat
Kerja (Y)
Lingkungan
Kerja (X2)

Page 3

Sumber: Sastrohadiwiryo
(2005),
Hasibuan (2005) dan Rivai
(2012)

Hipotesis
Ho1 :

Ho2

Ho3

Diduga terdapat pengaruh beban


kerja dan lingkungan kerja secara
simultan terhadap semangat kerja
Sales Manager pada PT. Riau
Cahaya Utami Pekanbaru.
Diduga terdapat pengaruh beban
kerja secara parsial terhadap
semangat kerja Sales Manager
pada PT. Riau Cahaya Utami
Pekanbaru.
Diduga
terdapat
pengaruh
lingkungan kerja secara parsial
terhadap semangat kerja Sales
Manager pada PT. Riau Cahaya
Utami Pekanbaru.

METODOLOGI PENELITIAN

Defenisi Operasional
Variabel
Semangat kerja adalah
perasaan seorang individu
terhadap organisasinya
(Bruce, 2000:35).

Skala

Indikator Variabel
1. Menjaga suasana.
2. Membangun
kekeluargaan.
(Bruce, 2000:35).

Populasi adalah wilayah generalisasi


yang terdiri atas objek dan subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya, Sugiyono (2009). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Sales
Manager PT. Riau Cahaya Utami
Pekanbaru berjumlah 204 orang.

Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti, Sugiyono (2009).
Adapun teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah accidental
sampling dengan menggunakan rumus
Slovin, didapatkan jumlah sampel dalam
penelitian adalah Sales Manager PT. Riau
Cahaya Utami Pekanbaru berjumlah 67
orang.

Teknik Pengumpulan Data

Operasional Variabel
No

Populasi

Likert
rasa

Beban kerja adalah selisih


energi yang tersedia pada
setiap pekerjaan dengan
energy yang diperlukan
untuk mengerjakan suatu
tugas dengan sukses
(Suwanto & Priansa,
2011:251)

1. Jumlah Pekerjaan.
2. Hambatan dalam
pekerjaan.
3. Prosedur
(Suwanto & Priansa,
2011:251)

Likert

Lingkungan kerja adalah


segala sesuatu yang ada
disekitar pekerja dan yang
dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan
tugas-tugas yang
diberikan. Luthans
(2005:35)

1. Dukungan atasan dalam


bekerja.
2. Dukungan teman sejawat
dalam bekerja.
3. Dukungan keluarga.
4. Kondisi kerja
Luthans (2005:35).

Likert

JOM FEKON Vol 1 No. 2 Oktober 2014

Teknik pengumpulan data yang


digunakan dalam penelitian ini adalah
interview (wawancara) dan kuesioner yang
berjumlah:
1.
6 item pernyataan untuk variabel
semangat kerja (Y).
2.
6 item pernyataan untuk variabel
beban kerja (X1).
3.
8 item pernyataan untuk variabel
lingkungan kerja (X2).

Page 4

Teknik Analisis Data


1. Analisis Deskriptif
Analisis ini dilakukan untuk data yang
pengumpulannya
dilakukan
dengan
menggunakan kuisioner, meliputi masingmasing variabel yaitu semangat kerja, beban
kerja dan lingkungan kerja. Analisis
deskriptif ini diperlukan untuk mengetahui
tanggapan responden atas kuisioner yang
telah diberikan dan dianalisa dengan cara
menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku umum
atau generalisasi.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner
mempu
untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan
untuk menguji apakah data variabel
bebas dan data variabel terikat pada
persamaan regresi telah terdistribusi
normal atau tidak normal.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan
untuk menguji sama atau tidak varians
dari residu observasi yang satu
dengan observasi yang lain.
c. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan
untuk tingkat pengaruh antara

JOM FEKON Vol 1 No. 2 Oktober 2014

variabel bebas melalui besaran


koefisien regresi
d. Uji Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik
adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi.
4. Uji Hipotesis
a. Uji F
Uji simultan (uji-F) ini digunakan
untuk menguji pengaruh kedua
variabel Uji simultan (uji F) ini
digunakan untuk menguji pengaruh
kedua variabel secara bersamasama
(simultan).
b. Uji t
Uji
t
digunakan
untuk
mengetahui berapa besar pengaruh
dari
masing-masing
variabel
independen
terhadap
variabel
dependen.
5. Uji koofisien determinasi (R2)
Pengujian
koefisien
determinasi
adalah dimaksudkan untuk mengetahui
besarnya hubungan ataupun pengaruh
antara variabel independen terhadap
variabel dependen dalam bentuk
persentase.

HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN

DAN

1. Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N

Minimum

Beban_Kerja

67

10

Lingkungan_Kerja

67

15

Semangat_Kerja

67

10.00

Valid N (listwise)

67

Maximum
24

Mean

Std. Deviation

17.84

3.058

30

23.63

3.892

23.00

18.3433

3.241

Page 5

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa


dari jumlah responden yakni 67 orang sales
manager PT. Riau Cahaya Utami
Pekanbaru, didapatkan variabel Beban Kerja
(X1) memiliki nilai rata-rata sebesar 17,84
dan nilai standar deviasi sebesar 3,058.
Untuk variabel Lingkungan Kerja (X2)
memiliki nilai rata-rata sebesar 23,63 dan
nilai standar deviasi sebesar 3,892 dan nilai
standar deviasi sebesar 3,892. Untuk
variabel Semangat Kerja (Y) memiliki nilai
rata-rata sebesar 3,241 dan nilai standar
deviasi sebesar 3,241.

Dari gambar terlihat bahwa pola


distribusi mendekati normal atau mendekati
titik 0 (nol), dengan demikian data pada
penelitian ini dapat dikatakan normal.
Normal Probability Plot

2. Uji Kualitas Data


a. Uji Validitas
No.

Variabel

Jumlah Item

Valid Item

Keterangan

Pernyataan
1

Beban Kerja (X1)

Valid

Lingkungan Kerja (X2)

Valid

Semangat Kerja (Y)

Valid

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa


dari seluruh item pernyataan dikatakan
valid karena memiliki nilai rhitung lebih besar
daripada rtabel atau (rhitung > rtabel).

Grafik probabilitas pada grafik di atas


terlihat bahwa data sudah normal karena
distribusi
data
residualnya
terlihat
mendekati garis normalnya.
One
Test

Sample

Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Beban_Kerja Lingkungan_Kerja
N

3. Uji Asumsi Klasik


a. Uji Normalitas Data
Grafik Histogram

Normal Parameters

Semangat_Kerja

67

67

67

Mean

17.8358

23.6269

18.3433

Std. Deviation

3.05801

3.89186

3.24061

.156

.132

.177

Positive

.075

.071

.100

Negative

-.156

-.132

-.177

1.275

1.080

1.451

.078

.194

.030

Most Extreme Differences Absolute

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil pada tabel di atas,


menunjukkan bahwa data terdistribusi
normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 1,451 dan
asymp Sig. (2-tailed) pada 0,030 yang lebih
besar dari 0,05. Hal ini berarti data residual

JOM FEKON Vol 1 No. 2 Oktober 2014

Page 6

terdistribusi secara normal, karena nilai


signifikansinya besar dari 0,05.

d. Uji Autokorelasi
b

Model Summary

Model

b. Uji Heterokedastisitas

R Square
a

.926

Adjusted R Square

.857

Durbin_Watson

.852

1.728

a. Predictors: (Constant), Lingkungan_Kerja, Beban_Kerja


b. Dependent Variable: Semangat_Kerja

Sesuai
dengan
tabel
tersebut
menunjukkan bahwa Durbin-Watson berada
di daerah tidak dapat disimpulkan apakah
terjadi autokorelasi. Nilai DW diketahui
sebesar 1,728 sesuai dengan ketetapan jika
2,35 < DW < 2,79 dapat disimpulkan tidak
terjadi autokorelasi.

Berdasarkan
hasil
uji
heteroskedastisitas dengan menggunakan
grafik scatterplot yang di tunjukan pada
gambar
diketahui
bahwa
koefisien
parameter untuk semua variabel independen
yang digunakan dalam penelitian tidak ada
yang signifikan pada tingkat 0,05. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan
regresi yang digunakan tidak terjadi
heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

Std. Error

Beta

Collinearity Statistics
Tolerance

VIF

(Constant)

.037

1.278

Beban_Kerja

.978

.050

.923

.999

1.001

Lingkungan_Kerja

.036

.039

.044

.792

1.315

a. Dependent Variable: Semangat_Kerja

Dari tabel tersebut diperoleh bahwa


semua variabel bebas memiliki nilai
Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF
jauh di bawah angka 10. Dengan demikian
dalam model ini tidak ada masalah
multikolinieritas.

4. Uji Hipotesis
a. Uji F
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares
Regression

296.961

99.182

64

1.550

693.104

66

Sig.

19.623

.000a

a. Predictors: (Constant), Lingkungan_Kerja, Beban_Kerja


b. Dependent Variable: Semangat_Kerja

Berdasarkan tabel di atas diketahui


bahwa nilai Fhitung = 19,623 dan Ftabel =
3,304 sehingga Fhitung lebih besar dari Ftabel
dan nilai signifikansi Fhitung adalah 0,000
lebih kecil dari nilai 0,05. Keputusan yang
diambil adalah H0 ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
beban kerja dan lingkungan kerja secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh
signifikan terhadap semangat kerja.
b. Uji t
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1

Std. Error

(Constant)

.037

1.278

Beban_Kerja

.978

.050
.039

Lingkungan_Kerja
.036
a. Dependent Variable: Semangat_Kerja

JOM FEKON Vol 1 No. 2 Oktober 2014

Mean Square
2

Residual
Total

df

593.922

Standardize
d
Coefficients
Beta

Collinearity
Statistics
t

Sig.

Tolerance

VIF

.029

.977

.923

19.512

.000

.999

1.001

.044

3.921

.001

.792

1.315

Page 7

Berdasarkan tabel di atas diketahui


bahwa variabel yang memiliki nilai thitung
lebih besar dari ttabel adalah beban kerja dan
lingkungan kerja. Nilai thitung variabel
kompetensi adalah 19,512 > 2,0395 dan
nilai thitung lingkungan kerja adalah 3,921 <
2,0395. Dengan demikian disimpulkan
bahwa secara parsial variabel beban kerja
(X1) dan lingkungan kerja (X2) berpengaruh
terhadap semangat kerja sales manager
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.

5. Uji koofisien determinasi (R2)


Model Summaryb

Model
1

R Square

.926a

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.857

.852

1.24488

a. Predictors: (Constant), Lingkungan_Kerja, Beban_Kerja


b. Dependent Variable: Semangat_Kerja

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil


besarnya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependent yang dapat
diterangkan oleh model persamaan ini
adalah sebesar 85,7%. Hal ini menunjukkan
bahwa besar pengaruh variabel beban kerja
dan lingkungan kerja terhadap semangat
kerja yang dapat diterangkan oleh model
persamaan ini adalah sebesar 85,7% dan
sisanya sebesar 14,3% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan
dalam model regresi ini seperti iklim
organisasi, budaya organisasi, insentif dan
lain-lain

PEMBAHASAN
1.

Beban Kerja Sales Manager PT.


Riau Cahaya Utami Pekanbaru

Berdasarkan
tentang variabel

6 item pernyataan
beban kerja yang

JOM FEKON Vol 1 No. 2 Oktober 2014

disebarkan kepada 67 orang sales manager


PT. Riau Cahaya Utami Pekanbaru, didapati
nilai koefisien beban kerja (X1) sebesar
0,978 yang berarti bahwa nilai variabel
beban kerja bertambah sebesar 1% maka
semangat kerja sales manager akan
bertambah
sebesar
0,978
dengan
mengganggap nilai variabel bebas lain
adalah konstan. Dari hasil uji t dengan dua
arah pada tabel 5.7 diketahui bahwa beban
kerja (X1) berpengaruh positif secara parsial
terhadap semangat kerja (Y).
Selain itu berdasarkan jawaban
responden tentang 6 item pernyataan
variabel beban kerja didapatkan nilai ratarata jawaban paling tinggi adalah tentang
tanggapan responden untuk berusaha
menyelesaikan beban kerja yang diberikan.
Sedangkan rata-rata jawaban paling rendah
adalah tentang tanggapan responden untuk
terbiasa bekerja sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.

2.

Lingkungan Kerja Sales Manager


PT. Riau Cahaya Utami Pekanbaru

Berdasarkan 8 item pernyataan


tentang variabel lingkungan kerja yang
disebarkan kepada 67 orang sales manager
PT. Riau Cahaya Utami Pekanbaru, didapati
nilai koefisien lingkungan kerja (X2)
sebesar 0,036 yang berarti bahwa nilai
variabel lingkungan kerja bertambah
sebesar 1% maka semangat kerja sales
manager akan bertambah sebesar 0,036
dengan mengganggap nilai variabel bebas
lain adalah konstan. Dari hasil uji t dengan
dua arah pada tabel 5.7 diketahui bahwa
lingkungan kerja (X2) berpengaruh positif
secara parsial terhadap semangat kerja (Y).
Selain itu berdasarkan jawaban
responden tentang variabel lingkungan kerja

Page 8

didapatkan nilai rata-rata jawaban paling


tinggi adalah tentang tanggapan responden
bahwa pimpinan selalu memberikan
dukungan dalam melaksanakan pekerjaan.
Sedangkan rata-rata jawaban paling rendah
adalah tentang tanggapan responden bahwa
pimpinan
senantiasa
memberikan
penghargaan atas prestasi kerja yang
dicapai.

3.

Pengaruh Beban Kerja Terhadap


Semangat Kerja Sales Manager PT.
Riau Cahaya Utami Pekanbaru

Berdasarkan hasil perhitungan untuk


beban kerja (X1) diperoleh nilai signifikan
sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai 0,05.
Sehingga dengan demikian H0 ditolak, dan
Ha diterima, artinya beban kerja secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap
semangat kerja Sales Manager PT. Riau
Cahaya Utami Pekanbaru. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa beban kerja
berpengaruh signifikan terhadap semangat
kerja Sales Manager PT. Riau Cahaya
Utami Pekanbaru yang bernilai positif, hal
ini menunjukkan adanya efisiensi dan
pembagian
waktu
terhadap
jumlah
pekerjaan, hambatan dalam pekerjaan dan
prosedur dalam kerja yang baik maka
semangat kerja akan meningkat.

kerja secara parsial berpengaruh signifikan


terhadap Semangat Kerja Sales Manager
PT. Riau Cahaya Utami Pekanbaru. Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
lingkungan kerja berpengaruh signifikan
terhadap semangat kerja Sales Manager PT.
Riau Cahaya Utami Pekanbaru yang
bernilai positif, hal ini menunjukkan adanya
unsur seperti dukungan atasan dalam
bekerja, dukungan teman sejawat dalam
bekerja, dukungan keluarga dan kondisi
kerja yang baik, maka semangat kerja akan
meningkat.

KESIMPULAN
1.

2.

3.

Secara simultan variabel beban kerja


dan lingkungan kerja berpengaruh
signifikan terhadap semangat kerja
sales manager PT. Riau Cahaya Utami
Pekanbaru.
Secara parsial variabel beban kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
semangat kerja sales manager PT.
Riau Cahaya Utami Pekanbaru.
Secara parsial variabel lingkungan
kerja berpengaruh signifikan terhadap
semangat kerja sales manager PT.
Riau Cahaya Utami Pekanbaru.

SARAN
4.

Pengaruh
Lingkungan
Kerja
Terhadap Semangat Kerja Sales
Manager PT. Riau Cahaya Utami
Pekanbaru

Berdasarkan hasil perhitungan untuk


lingkungan kerja (X2) diperoleh nilai
signifikan sebesar 0,001 lebih kecil dari
nilai 0,05. Sehingga dengan demikian H0
ditolak, dan Ha diterima, artinya lingkungan

JOM FEKON Vol 1 No. 2 Oktober 2014

1.

2.

Diharapkan kepada sales manager agar


mempertahankan dan meningkatkan
semangat kerjanya sehingga mampu
memberikan pelayanan yang maksimal
kepada konsumen.
Diharapkan kepada pimpinan selalu
mengembangkan suatu visi untuk
kebaikan pelayanan dimasa yang akan
datang. Selain itu diharapkan kepada
pimpinan
untuk
memberikan

Page 9

penghargaan kepada sales manager


yang memiliki kinerja baik dengan
memberikan peluang-peluang baru yang
menarik bagi sales manager.

DAFTAR PUSTAKA
Moekijat. 2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: Mandar Maju.
Hasibuan, M. 2005. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta:
Bumi Aksara.
Bruce L. 2000. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Sunarso dan Kusdi. 2010. Pengaruh
Kepemimpinan, Kedisiplinan, Beban
Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal
Manajemen Sumberdaya Manusia
Vol. 4 No. 1. Universitas Slamet
Riyadi Surakarta.
Sunyoto, Suyanto. 2011. Analisis Regresi
dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: Caps.
Suwatno. & Priansa, D. 2011. Manajemen
SDM dalam organisasi Publik dan
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Komarudin, Achmad. 2007. Investigasi
Motivasi dan Strategi Manajemen
Laba Pada Perusahaan Publik di
Indonesia Simposium Nasional
Akuntansi X. Makasar.
Luthans, Fred. 2005. Perilaku Organisasi.
Edisi Revisi, Yogyakarta: Andi.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: CV.Alfabeta.

JOM FEKON Vol 1 No. 2 Oktober 2014

Page 10

Anda mungkin juga menyukai