Anda di halaman 1dari 14

9

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Public Relations

Public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang

direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-

organisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk

memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari

mereka yang ada hubungan dan diguga ada kaitannya, dengan cara menilai

opini public mereka. (Rumanti, 2005:11)


Public relations adalah manajemen dari semua komunikasi dalam

organisasi dan antara organisasi dengan audiens luar. Tujuannya adalah untuk

menciptakan pemahaman yang lebih baik antara organisasi dengan

audiensnya. (Oliver, 2007:4)


Public relations is a global activity with excellent prospects for

growth. The challenge is to define and practice public relations in such a way

that it fosters greater understanding and harmonious relationships among

nations and organizations, in the public interest. (Wilcox, Cameron, Ault, &

Agee, 2005:4)
Berdasarkan pernyataan di atas, public relations adalah aktifitas

global yang memiliki prospek pertumbuhan yang sangat baik. Tantangannya

adalah untuk mendefinisikan dan mempraktikkan PR sedemikian rupa

sehingga menambahkan pemahaman yang lebih besar dan hubungan yang

harmonis antar negara dan organisasi, untuk kepentingan umum.


Dapat disimpulkan bahwa public relations adalah penghubung

kegiatan dalam organisasi ke luar maupun ke dalam organisasi serta memiliki

kekuatan untuk mengubah persepsi publik yang bertujuan untuk menciptakan

saling pengertian antar organisasi dan publik


10

2.1.1.1 Fungsi Public Relations

Fungsi PR adalah menciptakan citra positif terhadap organisasi, dengan

cara:
a. Mempertahankan komunikasi yang harmonis (good communications).
b. Meningkatkan saling pengertian antara perusahaan dengan publiknya

(mutual understanding).
c. Menjaga sikap dan perilaku dirinya dan anggota organisasi (good morals

& manners)
(Kriyantono, 2012:293)

Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association

(IPRA) menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR meliputi:


a. Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan

kebenaran dan informasi yang utuh.


b. Mencegah konflik dan salah pengertian.
c. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
d. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan

umum.
(Morissan,2008:188)

Dapat disimpulkan bahwa fungsi public relations lebih berorientasi

kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan

hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena berusaha mendapatkan opini

yang baik dari masyarakat.

2.1.2. Citra

Menurut Siswanto Sutojo (2004:35) citra adalah sebagai pancaran atau

reproduksi jati diri atau bentuk orang perseorangan, benda atau organisasi. Citra

sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan atau organisasi.


11

Citra adalah perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, organisasi

atau lembaga, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau

organisasi. Citra dengan sengaja diciptakan agar bernilai positif. (Ardianto, 2011:62)
Jalaluddin Rakhmat menyebutkan bahwa citra adalah penggambaran tentang

realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas. (Ardianto, 2011:62)


Penulis menyimpulkan, citra merupakan sesuatu yang abstrak, keberadaannya

tidak dapat dilihat tetapi dapat menimbulkan efek positif atau negatif bagi seseorang

atau golongannya karena penilaian dari masyarakat luar.

2.1.2.1 Proses Pembentukan Citra

Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan

pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh John S. Nimpoeno dalam laporan

penelitian tentang Tingkah Laku Konsumen adalah sebagai berikut.

Model Pembentukan Citra


Pengalaman mengenal stimulus

Kognisi

Stimulus Ardianto,2010:115)
Citra Respon
Rangsang Persepsi dan Ardianto,2010:115)
Sumber: (Soemirat Sikap
Perilaku
Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra

Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus yang berasal dari
Motivasi
luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons. Stimulus (rangsang) yang diberikan

pada individu dapat diterima atau ditolak. Empat komponen persepsi-kognisi-

motivasi-sikap diartikan sebagai citra individu terhadap rangsangan. Ini disebut

sebagai picture in our hand oleh Walter Lippman. Berikut penjelasan mengenai

keempat komponen tersebut:


1. Persepsi
12

Hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses

pemaknaan individu atau memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan

pengalaman mengenai rangsang.


2. Kognisi
Suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Keyakinan akan timbul

apabila individu telah mengerti rangsangan tersebut. Individu harus diberikan

informasi-informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan

kognisinya.
3. Motivasi
Keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk

melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.


4. Sikap
Kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi

objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, namun merupakan

kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu. (Soemirat dan

Ardianto,2010:116)

Langkah-langkah membangun citra menurut (Ardianto, 2011:64) adalah:


1. Profit making
Memilih kelompok masyarakat/target kelompok yang mempunyai peranan

penting terhadap usaha keberhasilan bisnis.


2. Konsumen Akhir Produk
Menentukan konsumen akhir produk dengan kriteria: faktor geografis, faktor

demografis, faktor psikografis

Berdasarkan penjelasan diatas penulis memahami bahwa terdapat

empat komponen pembentukan citra, yaitu persepsi, kognisi, motivasi dan

sikap. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan dimana

kemampuan mempersepsi inilah dapat melanjutkan proses pembentukan citra

dengan memberikan informasi-informasi kepada individu untuk

memunculkan suatu keyakinan. Sehingga dari keyakinan tersebut timbul


13

suatu sikap pro dan kontra tentang produk, dari sikap itulah terbentuknya

citra yang positif atau negatif.

2.1.3. Minat
Dalam penelitian ini, minat merupakan faktor penting yang

menentukan apakah seseorang atau siswa ingin melanjutkan pendidikannya

atau tidak, dan kemana akan melanjutkannya. Tiap manusia secara sadar pasti

memiliki minat dalam dirinya, minat ini yang akan memberi gambaran bagi

mereka untuk mencapai tujuan.


Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa senang. Minat mengandung

keinginan memperhatikan atau melakukan sesuatu yang disenangi tanpa

terikat atau terpaksa. (Bastiano & Undang, 2007:4.24)


Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal

atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar

diri. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

(Slameto, 2010:180)

Kesimpulan dari pengertian minat adalah ketertarikan seseorang

terhadap sesuatu yang dapat menimbulkan dorongan atau tindakan untuk

mendapatkannya. Dalam penelitian ini, seseorang atau siswa kelas XII SMA

Negeri 65 yang menginginkan berprestasi atau hendak melanjutkan

pendidikannya seringkali akan melakukan usaha-usaha untuk mencari tahu

dimana keinginannya dapat tersalurkan dan memiliki minat pada perguruan

tinggi tertentu.
Proses terbentuknya minat:

Perasaan Senang Sikap Positif Minat


14

Gambar 2.2 Proses Terbentuknya Minat


(Ruhimat, Supriatna, & Kosim, 2006:363)

2.1.3.1 Faktor yang Mempengaruhi Minat

Faktor-faktor yang menimbulkan minat pada diri seseorang terhadap

sesuatu menurut (Slameto, 2010:54) adalah sebagai berikut:

(1) Faktor Internal


Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu, yaitu:

faktor jasmaniah dan faktor psikologis.


a) Faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,

kematangan dan kesiapan.

(2) Faktor Eksternal


Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu, faktor

eksternal dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga,

faktor sekolah dan faktor masyarakat.


a) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik anak, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua

dan latar belakang kebudayaan.


b) faktor sekolah, meliputi cara metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung dan tugas rumah.
c) faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media

massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Menurut Kotler (2002:404) tentang minat beli konsumen, konsumen memiliki

minat untuk membeli suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan, dipengaruhi

oleh beberapa faktor penunjang terhadap produk itu sendiri, yaitu: kualitas produk

tersebut, model atau diferensiasi produk yang ditawarkan, banyaknya pilihan produk,

kenyamanan produknya, harga yang menjangkau konsumen, kegiatan promosi yang

efektif dan efisien.


15

Penulis menyimpulkan, minat dipengaruhi faktor internal dan eksternal,

faktor internal adalah faktor yang datang dari dalam individu, serta faktor eksternal

adalah faktor yang datang dari luar individu. Selain itu, minat juga dipengaruhi

faktor penunjuan seperti kualitas, kegiatan promosi yang dilakukan, yang dalam

penelitian ini adalah Universitas Bina Nusantara.

2.1.3.2 Unsur Minat


Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang

dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu tersebut memiliki

beberapa unsur, antara lain:


1. Perhatian
Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam

hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari

lingkungannya. (Slameto, 2010:105) Seseorang akan

mengarahkan perhatiannya kepada hal-hal yang

diinginkannya, hal-hal yang sesuai minat dan kebutuhannya.


2. Kesenangan
Kesenangan itu sesungguhnya merupakan hasil atau akibat

samping dari pemenuhan dorongan atau pencapaian tujuan

kita. (Semiun, 2006:452)


3. Kemauan
Kemauan merupakan tenaga penggerak yang berasal dari

dalam diri sehingga kita akan termotivasi. (Murdoko,

2006:31)

Unsur minat menurut Slameto (2010:110)


1. Faktor kebutuhan dari dalam
Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan

dengan jasmani dan kejiwaan.


16

2. Faktor motif sosial


Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh

motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan,

penghargaan, dari lingkungan dimana ia berada.


3. Faktor emosional
Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam

menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu.

Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa unsur

minat timbul dari keterkaitan unsur-unsur di dalam dan di luar diri seseorang.

Unsur-unsur seperti perhatian, kesenangan, dan kemauan dapat timbul atas

rangsangan dari lingkungan sosial. Semakin besar rangsangan yang diterima

dari lingkungan sosial, akan semakin besar pula minat yang timbul dari dalam

diri seseorang.

2.1.4 Motivasi
Motivasi (motivation) berasal dari kata move yang artinya bergerak.

Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong seseorang atau

kelompok orang, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. (Irianto,

2005:53)
Menurut E kusmana dalam (Bastiano & Undang, 2007:5.3) secara sederhana

asal kata motivasi adalah motif yang dapat diartikan sebagai sesuatu dalam diri

manusia yang mendorong manusia untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan

tertentu. Dengan demikian, motivasi dapat diberi makna sebagai langkah

pemberian dorongan atau rangsangan agar motif yang ada pada diri seseorang

bekerja dalam mencapai tujuan.


Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu usaha yang ditimbulkan oleh

seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan sesuatu dalam rangka

memenuhi kebutuhannya.

2.1.4.1 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi


17

Menurut Bastiano & Undang (2007:5.5) motivasi dapat dikelompokkan ke

dalam motivasi intrinsik (internal) dan motivasi ekstrinsik (eksternal):


1. Motivasi internal adalah motivasi yang timbul dari dalam diri manusia,

seperti keinginan untuk mendapatkan keterampilan dan mengembangkan

sikap untuk berhasil. Hal-hal penting yang dapat menimbulkan motivasi

internal di antaranya adalah sebagai berikut:


a. Kebutuhan
Adanya kebutuhan seseorang untuk melanjutkan pendidikannya.

Misalnya: Seorang anak yang telah menyelesaikan pendidikan SMA-

nya, berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang

perguruan tinggi, maka ia terdorong untuk mencari tahu minatnya dan

perguruan tinggi mana yang selaras dengan minatnya.

b. Pengetahuan tentang kemajuan sendiri


Apabila seseorang mengetahui hasil-hasil atau prestasinya sendiri dari

hasil sekolah maka ia akan terdorong untuk mengeyam dunia

pendidikan lebih banyak lagi.

c. Aspirasi atau cita-cita


Bagi seorang anak, mungkin belum mempunyai cita-cita, ataupun bila

memiliki cita-cita, cita-citanya mungkin masih sangat sederhana.

Sebaliknya, bagi anak-anak yang sudah remaja, cita-cita itu menjadi

lebih jelas dan tegas, misalnya cita-cita menjadi dokter, insinyur,

militer dan sebagainya, cita-cita tersebut akan menjadi pendorong

bagi seseorang untuk terus meningkatkan pendidikan dalam hidupnya,

karena dengan itu, ia akan dapat mencapai cita-citanya

2. Motivasi Eksternal
Motivasi ekstrinsik atau motivasi eksternal adalah motivasi yang

disebabkan oleh faktor-faktor di luar situasi manusia, seperti lingkungan


18

keluarga dan lingkungan sekolah. Hal-hal yang dapat menimbulkan

motivasi eksternal adalah sebagai berikut:

a. Hadiah
Hadiah adalah alat yang representatif dan bersifat positif. Hadiah telah

menjadi alat motivasi bagi seseorang. Hadiah telah menjadikan

seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu lebih giat lagi.


b. Persaingan atau kompetisi
Persaingan merupakan dorongan untuk memperoleh kedudukan atau

penghargaan. Kompetisi telah menjadi daya pendorong bagi seseorang

untuk memperoleh pendidikan lebih banyak.

Faktor yang mempengaruhi motivasi menurut Winardi (2002: 63) yaitu:


a. Faktor Internal; faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
1. Persepsi individu mengenai diri sendiri
Seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak

tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang

tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku

seseorang untuk bertindak.


2. Harga diri dan prestasi
Faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu (memotivasi) untuk

berusaha agar menjadi pribadi yang lebih baik.


3. Harapan
Adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan

informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan

perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.


4. Kebutuhan
Manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri

yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara

total.

b. Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:
1. Jenis dan sifat lingkungan
19

Dorongan untuk menentukan pilihan tertentu sesuai dengan objek

pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan

sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni.

2. Kelompok kerja dimana individu bergabung


Kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu bergabung dapat

mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu

tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat

membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran,

kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu

sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.


3. Situasi lingkungan pada umumnya
Setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya

dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya.


4. Sistem imbalan yang diterima
Imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang

dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat

mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai

nilai imbalan yang lebih besar.

Berdasarkan Bastiano & Undang serta Winardi, yang mempengaruhi

seseorang untuk terdorong melakukan suatu usaha berasal dari dalam diri

orang itu sendiri dan dari luar. Faktor yang biasanya muncul dari dalam diri

sendiri adalah keinginan seseorang untuk mencapai taraf diri yang lebih baik.

Sedangkan, dorongan dari luar biasanya berupa tuntutan atau apresiasi yang

berasal dari lingkungan sekitarnya.

2.2. State of The Art


20

Untuk memperkuat teori yang berhubungan antara iklan terhadap citra

perusahaan, untuk itu penulis menggunakan tabel pembanding yang berasal

dari jurnal penelitian terdahulu.

Tabel 2.1 State of The Art

N Penelitian dan Subjek


Variabel Kesimpulan Persamaan Perbedaan
o Judul Penelitian Penelitian
1 Kusdiyanto Variabel Calon Calon Sama-sama Penelitian

(2008) Independen mahasiswa mahasiswadi mengukur membandin

Citra Perguruan (Citra PTS) di wilayah wilayah citra gkan 3 citra

Tinggi Swasta Variabel PEMKOT PEMKOT universitas universitas

di Kopertis Dependen Surakarta Surakarta dari persepsi dan

Wilayah VI (persepsi kurang calon memetakan

Jawa Tengah calon mengenal mahasiswa posisi citra

mahasiswa) (memahami) masing-

dengan baik masing

namun perguruan

menyukai tinggi

(tertarik) tersebut

untuk studi di

UNISSULA-

Semarang

Calon

mahasiswa di

wilayah

PEMKOT

Surakarta

mengenal

(memahami)

dengan baik
21

dan

menyukai

untuk studi di

UMS-

Surakarta

Calon

mahasiswa di

wilayah

PEMKOT

Surakarta

cukup baik

mengenal

(memahami)

namun

kurang

menyukai

(tertarik)

untuk studi di

UKSW-

Salatiga
2 Jatmiko Edi Variabel Siswa SMP Iklan SMK di Mengetahui Penelitian

Purnomo, independen Kecamatan televisi minat siswa membahas

Sudartono, (Media Candimuly memberikan untuk pengaruh

Agus Televisi) o pengaruh melanjutkan iklan

Suharmanto Variabel Kabupaten terhadap pendidikan televisi

Pengaruh Iklan dependen Magelang minat siswa terhadap

SMK di (minat, SMP untuk minat

Televisi persepsi melanjutkan melanjutka

Terhadap Minat siswa SMP) ke SMK n

Siswa SMP pendidikan

Kecamatan bukan citra


22

Candimulyo perusahaan

Kabupaten

Magelang

Untuk

Melanjutkan ke

SMK

2.3 Kerangka Pikir


Kerangka Pikir

Minat
Citra
Faktor yang
Gambar 2.3 Kerangka Pikir
Persepsi
mempengaruhi minat

Unsur Minat
Kognisi

Sikap

Motivasi

Anda mungkin juga menyukai