PSB - Kebudayaan Dan Peradaban
PSB - Kebudayaan Dan Peradaban
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Sosial dan Budaya
(1300677)
(1300218)
(1301059)
(1306434)
(1304668)
DEPARTEMEN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
DAFTAR ISI
MAKALAH....................................................................................................................................1
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
A.
Latar Belakang..................................................................................................................3
B.
Identifikasi Masalah..........................................................................................................3
C.
Rumusan Masalah.............................................................................................................3
D.
E.
Sistematika Penulisan.......................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................7
KAJIAN TEORI............................................................................................................................7
A.
Kebudayaan.......................................................................................................................7
a.
Definisi Kebudayaan...................................................................................................7
b.
Wujud-wujud kebudayaan.........................................................................................8
c. Karakteristik Kebudayaan.............................................................................................8
d.
B.
Fungsi Kebudayaan.....................................................................................................9
Peradaban........................................................................................................................10
a.
Definisi Peradaban....................................................................................................10
b.
c. Wujud Peradaban.........................................................................................................12
d.
BAB III.........................................................................................................................................14
PEMBAHASAN...........................................................................................................................14
BAB IV..........................................................................................................................................17
PENUTUP....................................................................................................................................17
A.
Kesimpulan.....................................................................................................................17
B.
Saran..............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki beragam suku dan bahasa. Seiring dengan kemajuan yang
terjadi di Indonesia banyak sekali terjadinya imigrasi penduduk keluar daerah asalnya
bahkan banyak juga yang hingga keluar pulau. Hal tersebut mengakibatkan pernikahanpernikahan beda budaya terjadi. Pernikahan beda budaya itulah yang sekarang
menjadikan banyak sekali asimilasi di dalam keluarga.
Proses asimilasi ini umumnya terjadi pada keluarga yang memiliki budaya yang
berbeda. Berbagai alasan tentunya dapat menyebabkan asimilasi terjadi pada suatu
keluarga dengan beda budaya. Namun, besar kemungkinan hal tersebut dikarenakan agar
anak-anak dari keluarga beda budaya tersebut dapat lebih mudah berkomunikasi dengan
kedua orang tuanya.
B. Identifikasi Masalah
Atas dasar latar belakang di atas, penulis ingin membahas lebih lanjut mengenai
proses masuknya asimilasi dan dampaknya terhadap anak yang dilahirkan dari keluarga
beda budaya. Contoh kecilnya adalah perubahan bahasa yang dewasa ini banyak yang
lebih menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan bahasa daerahnya, ataupun membuat
satu kalimat dengan struktur kata yang berbeda bahasa.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah penyebab asimilasi di suatu keluarga?
2. Apakah perubahan yang paling dominan dalam proses asimilasi di keluarga yang
memiliki latar belakang budaya yang berbeda?
3. Mengapa proses asimilasi lebih mudah terjadi di keluarga yang memiliki latar
belakang budaya yang berbeda?
4. Apa dampak yang ditimbulkan dari proses asimilasi terhadap anak yang dilahirkan
dari keluarga yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda?
5. Apa solusi dari pemecahan masalah?
E. Sistematika Penulisan
Maksud dan tujuan sistematika penulisan tugas akhir ini adalah untuk lebih
memudahkan penulis dalam membuat dan menyelesaikan permasalahan yang dianalisa,
sehingga lebih terarah, terfokus dan tidak menyimpang. Sistematika penulisan tugas akhir
ini adalah sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang pembuatan makalah ini,
identifikasi masalah tentang kasus yang penulis angkat
dalam makalah ini, rumusan masalah dari kasus yang
akan penulis bahas, pendekatan dan metode pemecahan
masalah yang penulis lakukan dalam menyelesaikan
makalah, juga sistematika penulisan itu sendiri.
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam bab ini penulis membahas tema makalah ini, yaitu
kebudayaan dan peradaban. Pada bahasan kebudayaan,
penulis
membahas
kebudayaan,
definisi
karakteristik
kebudayaan,
kebudayaan,
wujud-wujud
dan
fungsi
PEMBAHASAN
Di bab ini, penulis menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam
rumusan masalah sesuai dengan kasus yang penulis angkat
dalam makalah ini. Dalam pembahasannya, pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan multiaspek, yaitu aspek
sosiologis dan aspek psikologis. Metode pemecahan masalah
yang penulis lakukan dalam kasus ini adalah metode
kualitatif dengan wawancara dan metode kuantitatif dengan
teori-teori sebagai penguat. Penulis mengangkat kasus
tentang bagaimana pencampuran budaya di pihak orang tua
dapat memengaruhi kebudayaan anak terutama dalam hal
penggunaan bahasa sehari-hari.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan dan saran yang penulis sajikan merupakan
kesimpulan dari isi makalah ini dan saran untuk memecahkan
masalah atau kasus yang penulis bahas.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar sumber yang penulis gunakan sebagai referensi
dalam membuat makalah ini.
LAMPIRAN
Berisi hasil wawancara yang penulis lakukan sebagai metode
kualitatif untuk pemecahan masalah
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kebudayaan
a. Definisi Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta buddhayah, yaitu bentuk
jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan dapat
diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal (Koentjoroningrat, 2009).
Lalu, culture berasal dari bahasa Latin colere yang berarti mengolah,
mengerjakan, terutama mengolah tanah atau bertani. Maka, berkembanglah arti culture
sebagai segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah
alam (Koentjoroningrat, 2009)
Menurut ilmu antropologi, kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil kerja karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar (Koentjoroningrat, 2009).
Menurut E.B. Tylor (Soekanto, 2012: 151), kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain
kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
Berikut kebudayaan menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (dalam
Soekanto, 2012:150)
Kebudayaan adalah hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilakan teknologi dan kebudayaan atau kebendaan
jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai
alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk
keperluan masyarakat.
b. Wujud-wujud kebudayaan
J.J. Honigmann dalam bukunya yang berjudul The World of Man (1959:11-12),
membedakan tiga gejala kebudayaan, yaitu ideas, activities, dan artifacs.
Tiga wujud kebudayaan yaitu:
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma,
peraturan, dan sebagainya.
KEBUDAYAAN DAN PERADABAN | 6
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
c. Karakteristik Kebudayaan
Karakteristik kebudayaan menurut Imran dalam bukunya Dasar-Dasar Sosial Budaya
Pendidikan (1989:11-12):
1. Kebudayaan merupakan
pegalaman
universal
umat
manusia,
tetapi
sosial,
cara-cara
yang
dilembagakan
untuk
melindungi
B. Peradaban
a. Definisi Peradaban
Peradaban atau civilization merupakan istilah yang biasa digunakan untuk
menyebut bagian dan unsur dari kebudayaan yang halus, maju, dan indah. Misalnya,
kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi
kenegaraan, dan sebagainya. Peradaban merupakan suatu kebudayaan yang mempunyai
sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, dan sistem kenegaraan dari
masyarakat yang maju dan kompleks (Koentjoroningrat, 2009:146).
Dalam buku Karwati (2014:78), beberapa tokoh seperti Huntington, Fairchild, dan
Damono mengemukakan pendapatnya tentang peradaban. Huntington mendefinisikan
peradaban sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of
KEBUDAYAAN DAN PERADABAN | 8
cultural identity people have short of that which distinguish hmans from other species.
Damono (2001) menyatakan adab berarti akhlak, atau kesopanan dan kehalusan budi
perkerti. Juga Fairchild (1980) menyatakan peradaban adalah perkembangan
kebudayaan
yang
telah
mencapai
tingkat
tertentu
yang
diperoleh
manusia
pendukungnya.
b. Evolusi dan Tahapan-tahapan Peradaban
Menurut JWM Baker SJ (dalam Sukmana, 2008:59, 137-138):
Mereka tidak sampai menerangkan jalan kebudayaan dengan teori evolusi, tetapi
mencoba membuktikan evolusi dengan data budaya yang ada. Proses evolusi
kebudayaan hanya dipandang dari jauh, yakni dengan mengambil jangka waktu
yang panjang, misalnya beberapa ribu tahun yang lalu, maka akan menampakkan
perubahan-perubahan besar yang seolah menentukan arah (directional) dari
sejarah perkembangan kebudayaan yang bersangkutan. Perubahan perubahan
tersebut direkonstruksi dengan menganalisa sisa-sisa dari benda hasil kebudayaan
manusia pada jaman dahulu yang antara lain digali dari lapisan bumi diberbagai
tempat.
Alfin Tofler dan John Naisbitt mengemukakan tahapan peradaban dan
pengaruhnya (dalam Sukmana, 2008:5). Menurut Alfin Tofler tahapan peradaban dapat
dibagi atas tiga tahapan, yaitu :
1. Gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai
kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam (revolusi agraris).
2. Gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap,
energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang (revolusi industri).
3. Gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan teknologi
informasi dan komunikasi (ICT) dengan komputer atau alat komunikasi
digital.
Menurut John Naisbitt mengemukakan bahwa era informasi menimbulkan gejala
mabuk teknologi, yang ditandai dengan beberapa indikator, yaitu :
1. Masyarakat lebih menyukai penyelesaian masalah secara kilat.
KEBUDAYAAN DAN PERADABAN | 9
BAB III
PEMBAHASAN
Gerak kebudayaan adalah gerak manusia yang hidup didalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan. Gerak manusia terjadi sebab dia mengadakan hubunganhubungan dengan manusia lainnya. Maka, terjadilah hubungan antarkelompok manusia
didalam masyarakat (Soekanto, 2012: 167-168).
Proses terjadinya asimilasi dimulai dengan terjadinya akulturasi terlebih dahulu.
akulturasi (acculturation atau culture contact) sendiri merupakan proses sosial yang
timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga
unsur-usur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan
sendiri (Koentjaraningrat, 2009: 202).
Sedangkan Istilah asimilasi berasal dari kata Latin, assimilare yang berarti
menjadi sama.1 Kata tersebut dalam bahasa Inggris adalah assimilation (sedangkan
dalam bahasa Indonesia menjadi asimilasi). Dalam bahasa Indonesia, sinonim kata
asimilasi adalah pembauran. Asimilasi merupakan proses sosial yang terjadi pada tingkat
lanjut2. Asimilasi terjadi apabila ada, (1) kelompok-kelompok manusia yang berbeda
kebudayaannya, (2) individu-individu sebagai anggota kelompok itu saling bergaul secara
langsung dan intensif dalam waktu yang relatif lama, (3) kebudayaan-kebudayaan dari
kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri. Hal
tersebut terjadi karena tuntutan dari lingkungan yang multikultural. Suatu keluarga untuk
dapat bisa beradaptasi dilingkungan yang multikultural seseorang akan lebih toleransi dan
terbuka dengan budaya lain agar tercipta hubungan sosial yang harmonis. Namun
asimilasi yang lebih sering terjadi pada suatu keluarga yang terdapat pernikahan oleh
pasangan yang mempunyai latar belakang yang berbeda.
Pada awalnya suatu pasangan dari beda budaya akan terjadi proses akulturasi
terlebih dahulu. Proses akulturasi yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan
KEBUDAYAAN DAN PERADABAN | 11
Dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya proses asimilasi bahasa pada
suatu keluarga adalah ketidaktahuan seorang anak pada bahasa daerah yang dimiliki oleh
orang tuanya. Karena kurangnya penggunaan bahasa daerah yang dimiliki oleh orang tua
kepada anaknya. Selain itu juga berdampak kepada hubungan keluarga. Pada beberapa
kasus terjadi kerenggangan hubungan seorang anak dengan salah satu keluarga akibat
perbedaan penggunaan bahasa. Hal itu terjadi ketika terdapat salah satu anggota keluarga
yang hanya dapat menggunakan bahasa daerah saja dan kurang mampu menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik. Hilangnya identitas kebudayaan seorang anak juga
menjadi dampak negatif pada asimilasi bahasa. Karena bahasa merupakan salah satu
identitas kebudayaan yang sangat terlihat pada diri seseorang. Lebih luasnya, terjadinya
proses asimilasi pada suatu keluarga dapat menyebabkan hilangnya suatu bahasa menjadi
lebih cepat.
Namun, selain dampak negatif tersebut terdapat beberapa dampak positif dari
terjadinya proses asimilasi bahasa. Dampak positif tersebut dapat terjadi ketika dapat
menyikapi dan mengatasi asimilasi bahasa dengan secara bijak yaitu dapat lebih mudah
mempelajari berbagai macam bahasa, adanya kemudahan untuk dapat bersosialisasi
dengan kebudayaan yang berbeda.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyebab asimilasi pada suatu keluarga karena faktor lingkungan yang
multikultural serta pernikahan beda budaya. Asimilasi pada pernikahan beda budaya
sangat terlihat dari perubahan penggunaan bahasa dari suatu keluarga. Hal itu
dikarenakan toleransi, keterbukaan, rasa saling menghargai masing- masing kebudayaan
dan kemudahan berkomunikasi serta kekhawatiran anak memiliki trauma yang
menghambat perkembangan serta ganguan kognisi membuat proses asimilasi lebih
mudah terjadi pada keluarga yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Namun,
asimilasi bahasa pada suatu keluarga menimbulkan dampak yang negatif yaitu
ketidaktahuan seorang anak pada bahasa daerah, ketidakdekatan hubungan seorang anak
dengan salah satu anggota keluarga yang hanya fasih menggunakan bahasa daerah namun
tidak dengan bahasa Indonesia, hilangnya identitas kebudayaan seorang anak, dan
menyebabkan hilangnya suatu bahasa menjadi lebih cepat. Selain itu terdapat pula
dampak positif pada asimilasi yaitu mudah mempelajari berbagai macam bahasa, adanya
kemudahan untuk dapat bersosialisasi dengan kebudayaan yang berbeda.
B. Saran
Dalam mempertahankan suatu peradaban, penting bagi kita untuk tetap menjaga
dan melestarikan budaya agar tidak kehilangan esensinya dan hilang atau punah.
Terutama penanaman pada kalangan anak dan remaja agar mereka mengenal kebudayaan
lebih dalam sebagai genarasi penerus. Contohnya adalah,
1. Menggunakan bahasa yang tepat di setting yang tepat.
2. Mengembangkan rasa ingin tahu terhadap bahasa sendiri dibanding bahasa
lain salah satunya adalah dengan cara membaca buku.
3. Memperdalam pemahaman mengenai pentingnya melestarikan suatu budaya
berbahasa yang benar salah satunya adalah dengan cara sharing dengan
komunitas budaya.
KEBUDAYAAN DAN PERADABAN | 16
DAFTAR PUSTAKA
Hall, Calvin S & Lindzey G. 1985. Introduction to Theories Of Personality. Canada: John Willey
& Sons, Inc.
Honingmann, J.J. 1959. The world of man. New York.
Karwati, Euis. 2014. Bahan ajar: Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Jakarta:
Khazanah Intelektual.
Konetjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi Edisi Revisi 2009. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Manan, Imran. 1989. Dasar-dasar Sosial Budaya Pendidikan. Jakarta.
Soekanto, Soejono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo.