DisusunOleh :
Nama:
1. HidayatunMustainah
2. Ida IzunZuwaida
NIM
210050
210057
210058
4. IrahatulMunafisah
210063
5. IsnaRiskiAmalia
210064
BAB I
PENDAHULUAN
A.
kurikulum
akademik,
disisi
lain
dipandang
sebagai
wahana
untuk
Rumusan masalah.
Apa
Apa
Apa
Apa
pengertian
pengertian
pengertian
pengertian
kurikulum
kurikulum
kurikulum
kurikulum
subject akademis?
humanistic?
rekonstruksi social?
technology?
Tujuan penulisan.
Agar mahasiswa mampu mengetahui apa itu kurikulum subject
akademis.
2.
Supaya
mahasiswa
mampu
memahami
tentang
kurikulum
humanistic.
3. Agar mahasiswa mengetahui kurikulum reskontruksi social.
4. Supaya mahasiswa mampu mengerti kurikulum technology.
BAB II
PEMBAHASAN.
MACAM-MACAM MODEL KONSEP KURIKULUM.
A. Kurikulum subjek akademis.
Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan.Belajar adalah
berusaha menguasai ilmu sebanyak-banyaknya. Orang yang berhasil dalam
belajar adalah orang yang menguasai seluruh atau sebagian besar isi
pendidikan yang diberikan atau yang disiapkan oleh guru. Karena kurikulum
sangat mengutamakan pengetahuan maka pendidikannya sangat bersifat
intelektual, nama-nama matapelajaran yang menjadi isi kurikulum hampir
sama dengan nama disiplin ilmu, seperti bahasa dan sastra, geografi,
matematika, ilmu kealaman, sejarah dsb.[1]
Sekurang-kurangnya
ada
tiga
pendekatan
dalam
sekolah-
sekolahfundamentalis.
a. Cirri-ciri kurikulum subjek akademis .
Kurikulum subjek akademis mempunyai beberapa ciri-ciri berkenaan
dengan tujuan, metode, organisasi isi dan evaluasi. Tujuan kurikulum subjek
akademis adalah pemberian pengetahuan yang solid serta melatih para
siswa menggunakan ide-ide dan proses penelitian. Metode yang banyak
digunakan dalam kurikulum subjek akademis adalah metode ekspositori dan
inquiry. Sedangkan pola organisasi isi (materi pelajaran) kurikulum subjek
akademis antara lain:
1.
Correlated curriculum
2.
Unified atau concentrated curriculum
3.
Integrated curriculum
4.
Problem solving curriculum.
Tentang kegiatan evaluasi kurikulum subject akademis menggunakan
bentuk evaluasi yang bervariasi disesuaikan dengan tujuan dan sifat mata
pelajaran.
b. Pemilihan disiplin ilmu.
Masalah besar yang dihadapi oleh para pengembang kurikulum subjek
akademis adalah bagaimana memilih mata pelajaran dari sekian banyak
disiplin ilmu yang ada. Ada bebrapa saran untuk mengatasi masalah tersebut
yaitu:
1.
isi yaitu apa yang diajarkan. Proses belajar yang ditempuh oleh siswa sama
pentingya dengan penguasaan konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi.
Untuk mengatasi kelemahan diatas dalam perkembangan selanjutnya
dilakukan
bebrapa
penyempurnaan
pertama
untuk
mengimbangi
pelajaran
dengan
perbedaan
individu
dan
kebutuhan
oleh
para
ahli
pendidikan
menekankan
peranan
siswa.Pendidikan
merupakan suatu upaya untuk menciptakan situasi yang permisif, rileks, dan
akrab. Oleh karena itu, peranguru yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1.
Mendengar pandangan realitas peserta didik secara
komprehensif.
2.
Menghormati individu peserta didik,
3.
Tampil alamiah, otentik, tidak dibuat-buat.
a. Karakteristik kurikulum humanistic.
Kurikulum humanisik mempunyai beberapa karakteristik berkenaan
dengan tujuan , metode, organisasi isi dan evaluasi. Menurut para humanis
kurikulum berfungsi menyediakan pengalaman atau pengetahuan berharga
untuk membantumemperlancar perkembangan pribadi murid. Bagi mereka
tujuan pendidikan adalah proses perkembangan pribadi yang dinamis yang
diarahkan pada pertumbuhan, integritas, dan otonomi kepribadian, sikap
yang sehat terhadap diri sendiri, orang laindan belajar.
secara keseluruhan.
4.
Dalam kurikulum ini, prinsip-prinsip psikologis yang ada kurang
terhubungkan.
Salah satu kelemahan kurikulum teknologi ini adalah kurangnya perhatian pada
penerapan dan dinamika inovasi. Model teknologi ini hanya menekankan pengembangan
efektifitas produk saja, sedangkan perhatian untuk mengubah lingkungan yang lebih luas, seperti
organisasi sekolah, sikap guru, dan cara pandang masyarakat sangat kurang.
BAB III
PENUTUP
a.
Simpulan.
Kurikulum yang digunakan dalam lingkungan pendidikan dapat berupa realisasi dari
masing-masing model kurikulum hal dapat disesuaikan berdasarkan kebijakan yang diputuskan
pemerintah dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan.
Kebijakan kurikulum yang ada dapat berdasarkan kepada satu model kurikulum atau
berdasarkan gabungan dari setiap model kurikulum yang tercermin dari landasan filosofis,
tujuan, materi, kegiatan belajar, mengajar dan smapai kepada evaluasi.
Porsi dari setiapkurikulum yang digunakan pada setiap jenjang pendidikan tidak sama,
porsi penggunaan kurikulum harus disesuaikan dengan karakterisitik dari setiap jenjan
pendidikan, baik itu pendidikan didasar, pendidikan menengah, maupun pendidikan tinggi dan
penyesuaian juga harus dilakukan terhadap karakter perkembangan pesertadidik.
Pendidikan tinggi juga memiliki porsi yang berbeda terhadap penggunaan setiap
kurikulum yang didasarkan pada output pendidikan yang diharapkan dan in terjadi pada
pendidikan vokasional, pendidikan profesi, dan pendidikan akademik.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, oemar. 2007. Dasar-dasar pengembangan kurikulum.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syaodih, sukmadinata, nana. 2008. Pengembangan kurikulum .
bandung: PT Remaja rosdakarya.
Nana syaodik sukmadinata. 1998. Prinsip dan landasan
pengembangan kurikulum. Jakarta: PT Rosdakarya.
[1]Nana