“MANUSIA DAN
PENDIDIKAN”
5/16/19 1
HAKIKAT MANUSIA
Manusia adalah Mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Evolusionisme
dan kreasionisme (J.D. Butler, 1968). Menurut evolusionisme,
manusia adalah hasil puncak dari mata rantai evolusi yang terjadi
di alam semesta. Manusia – sebagaimana halnya alam semesta –
ada denagan sendirinya berkembang dari alam itu sendiri, tanpa
pencipta. Sebaliknya, filsafat creasionisme menyatakan bahwa
asal usul manusia – sebagaimana halnya alam semesta – adalah
ciptaan suatu creative cause atau personality, yaitu Tuhan YME.
5/16/19 2
Secara filosofis penolakan tersebut antara lain didasarkan kepada
empat argumen berikut ini :
5/16/19 3
MANUSIA SEBAGAI KESATUAN BADANI – RUHANI
5/16/19 4
INDIVIDUALITAS / PERSONALITAS
5/16/19 5
SOSIALITAS
5/16/19 6
KEBERBUDAYAAN
5/16/19 7
MORALITAS
Manusia memiliki dimensi moralitas karena ia memiliki kata hati
yang dapat membedakan antara baik dan jahat. Oleh karena itu
manusia mempunyai kebebasan memilih untuk
bertindak/berbuat, maka selalu ada penilaian moral atau
tuntutan pertanggung jawaban atas setiap perbuatannya.
KEBERAGAMAAN
Merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi manusia
yang terungkap dalam bentuk keyakinan akan kebenaran suatu
agama yang diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dan ia
memperoleh kejelasan tentang asal usulnya, dasar hidupnya,
tata cara hidupnya, dan menjadi jelas pula kemana arah tujuan
hidupnya.
5/16/19 8
HISTORISITAS
Artinya bahwa keberadaan manusia pada saat ini
terpaut kepada masa lalunya, ia belum selesai
mewujudkan dirinya sebagai manusia, ia
mengarah kemasa depan untuk mencapai tujuan
hidupnya
5/16/19 9
KOMUNIKASI/INTERAKSI
Dilakukannya baik secara vertikal, yaitu dengan
Tuhannya, secara Horizontal yaitu dengan alam
dan sesama manusia serta budayanya , dan
bahkan dengan dirinya sendiri
DINAMIKA
N Drijarkara S.J. (1986). Menyatakan bahwa manusia mempunyai
dinamika, artinya manusia tidak pernah berhenti, selalu dalam keaktifan,
baik dalam aspek fisiologik maupun spiritualnya. Dinamika mempunyai
arah horizontal (kearah sesama dan dunia) maupun arah transendental
(kearah yang mutlak). Adapun dinamika itu adalah untuk
penyempurnaan diri baik dalam hubungannya dengan sesama, dunia dan
Tuhan.
5/16/19 10
PRINSIP-PRINSIP ANTROPOLOGIS KEHARUSAN PENDIDIKAN: MANUSIA
SEBAGAI MAHLUK YANG PERLU DI DIDIK DAN PERLU MENDIDIK DIRI
5/16/19 11
•PRINSIP-PRINSIP KEMUNGKINAN PENDIDIKAN: MANUSIA
SEBAGAI MAHLUK YANG DAPAT DI DIDIK.
PRINSIP POTENSIALITAS
Manusia memiliki berbagai potensi, yaitu: potensi
untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
potensi untuk mampu berbuat baik, potensi cipta,
rasa, karsa, dan potensi karya,
oleh sebab itu manusia akan dapat di didik karena ia
memilik potensi untuk menjadi manusia ideal.
PRINSIP DINAMIKA
Manusia itu sendiri memiliki dinamika untuk menjadi manusia
ideal yang selalu aktif baik dalam aspek fisiologik maupun
spiritualnya, ia selalu menginginkan dan mengejar segala hal
yang lebih dari apa yang telah ada atau yang telah dicapainya.
Ia berupaya untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi
manusia ideal, baik dalam rangka interaksi/komunikasi secara
horizontal maupun vertikal.
5/16/19 12
PRINSIP INDIVIDUALITAS
5/16/19 14
TERIMA KASIH
5/16/19 15