Disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah :
“FIQIH IBADAH”
Disusun oleh :
Nurul Hakiki Fadlila
Nurwahid Zulkarnaen
Dengan mengucap syukur kepada Allah saw yang telah memberikan rahmat begitu
besar pada kita semua.Shalawat dan salamsemoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad saw.
Alhamdulillahakhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas kuliah, programstudiahwal al-syakhsiyah (AS).Fakultas syari’ah Institut Agama Islam
Darussalam (IAID) Ciamis Tahun 2017.
Kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri penulis merupakan hambatan yang
serius dalam penyusunan makalah ini.Namun berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari
semua pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Selanjutnya dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan berbagai saran, masukan dan kritikan yang bersifat membangun dari semua
pihak demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Besar Harapan agar tulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umunya
bagi rekan-rekan semua.Semoga Allah swt membalas semua amal baik dan melimpahkan
hidayah-Nya pada kita.Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ...................................................................... 1
1.3 Tujuan penelitian ....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2
2.1 Pengertian jual beli dalam Islam.............................................. 2
2.2 Rukun dan Syarat Jual beli....................................................... 2
2.3 Macam-macam jual beli yang di halalkan dan di haramkan... 4
2.3.1 Jual beli yang di bolehkan............................................... 4
2.3.2 Jual beli yang di haramkan........................................ 4
2.4 Manfaat dan Hikmah Jual beli............................................ 5
2.4.1 Manfaat Jual beli..................................................... 5
2.4.2 Hikmah Jual beli..................................................... 6
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8
3
BAB I
PENDAHULUAN
i
BAB II
PEMBAHASAN
5
Menurut pengertian syariat, yang dimaksud jual beli adalah pertukaran harta
atas dasar saling rela atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan
yaitu berupa alat tukar yang syah. Jadi jual beli dapat diartikan sebagai pertukaran
harta antara dua pihak atas dasar saling rela, sistem penjualan ini sering disebut
dengan istilah barter yaitu pertukaran barang dan biasanya sering dilakukan dalam
pasar tradisional atau dapat disebut juga sebagai pemindahan milik dengan ganti yang
dapat dibenarkan yaitu berupa alat tukar atau alat pembayaran yang diakui sah dalam
hal perdagangan. Seperti: uang rupiah atau mata uang lainnya yang sah.
Agar jual beli sah dan halal, transaksi yang berlangsung haruslah memenuhi
rukun dan syarat jual beli.
Rukun adalah sesuatu yang harus ada didalam transaksi, sedangkan syarat adalah
sesuatu yang harus terpenuhi dalam rukun tersebut. Adapun rukun jual beli menurut
islam adalah adalah sebagai berikut :
1. Adanya pihak penjual dan pembeli
2. Adanya uang dan benda
3. Ada akad jual beli
4. Syarat jual beli
Dalam kehidupan sehari hari kita pasti mengenal yang namanya jual beli.
Menurut ajaran Islam jual beli tersebut ada aturan aturannya, diantaranya adalah ada
rukun dan juga syarat yang harus di patuhi dalam kegiatan jual beli agar kegiatan jual
beli tersebut dapat sah menurut islam. Pada penjelasan diatas telah di jelaskan tentang
rukun jual beli.Sekarang kita bahas mengenai syarat jual beli. Syarat jual beli dalam
islam yang pertama adalah ada penjual dan juga pembeli. Antara penjual dan pembeli
tersebut ada syarat sayarat tertentu.Syarat dari penjual dan pembeli itu menurut islam
adalah :
1. Berakal, yang dimaksud berakal keduanya dapat membedakan mana yang
terbaik bagi dirinya. Apabila salah satu pihak tidak berakal maka jual beli
tidak sah.
2. Transaksi terjadi atas kemauan sendiri tanpa adanya paksaan
3. Keduanya tidak mubadzir
4. Baligh
i
Syarat jual beli yang kedua setelah adanya penjual dan juga pembeli adalah
adanya barang dagangan yang diperjual belikan.
Adapun syarat barang dagangan yang diperjual belikan adalah sebagai berikut :
1. Barangnya bersih atau suci. Adapun yang dimaksudkan bersih barangnya
yaitu, barang yang diperjualbelikan bukan barang haram.
2. Milik penuh si penjual atau dikuasakan kepadanya. Maksudnya disini adalah
orang yang melakukan perjanjian jual beli adalah pemilik barang tersebut atau
orang yang telah mendapatkan ijin dari pemilik sah barang yang dijual
tersebut.
3. Mengetahui barangnya dan harganya dengan jelas. Apabila dalam suatu jual
beli keadaan barang dan jumlah harganya tidak diketahui, maka perjanjian
jual beli itu tidak sah. Sebab bisa jadi perjanjian tersebut mengandung unsur
penipuan.
7
2. Menjual barang yang tidak dimiliki, artinya menjual barang yang bukan
miliknya. Misalnya, seseorang yang menyepakati menjual barang tertentu
namun barang tersebut belum ada di tangannya atau belum menjadi miliknya.
3. Jual beli Hashat, artinya suatu barang yang harusnya menjadi hadiah tapi
diperjualbelikan. Jual beli ini, jika seseorang membeli dengan menggunakan
undian atau dengan adu ketangkasan agar mendapat barang yang dibeli sesuai
dengan undian yang didapat, jual beli ini mengandung unsur penipuan.
4. Jual beli mulasamah, artinya jual beli dengan ada unsur paksaan. Contohnya
jika seseorang sedang membeli barang dengan menyentuhnya telah dianggap
membelinya. Jual beli jenis ini tidak memiliki unsur kesepakatan antara
penjual dan pembeli (kedua belah pihak) karena adanya unsur paksaan.
5. Jual beli dengan unsur penipuan. Contohnya, seseorang yang menjual seekor
sapi gelonggongan dengan cara memberi minum berlebihan kepada seekor
sapi tersebut agar terlihat gemuk sehingga bisa menarik minat pembeli.
i
2.4.2 Hikmah Jual Beli,
dalam garis besar adalah Allah Swt., mensyariatkan jual beli sebagai
pemberian keluangan dan keleluasaan kepada hamba-hambanya, karena semua
manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan berupa sandang, pangan, dan
papan. Kebutuhan seperti ini tak pernah putus selama manusia masih hidup.
Tak seorangpun dapat memenuhi hajat hidupnya sendiri, karena itu manusia
dituntut berhubungan satu sama lainnya. Dalam hubungan ini, tak ada satu hal
pun yang sempurna dari pada saling tukar, dimana seseorang memberikan apa
yang ia miliki untuk kemudian ia memperoleh sesuatu yang berguna dari
orang lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
9
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jual beli ialah tukar-menukar suatu barang dengan barang lainnya menurut
rukun dan syarat tertentu.Hukum jual beli telah ditetapkan oleh Alquran, hadits, dan
ijma’.Macam-macam jual beli yaitu; jual beli yang dapat dilihat maka hukumnya
boleh, jual beli dengan menyebutkan sifat-sifatnya saja maka hukumnya boleh dan
jual beli yang tidak dapat dilihat maka hukumnya tidak boleh. Jual beli yang sah
tetapi dilarang melakukannya adalah cara yang menimbulkan persaingan antar pihak
yang tidak diizinkan.
Rukun jual beli yaitu; harus ada penjual dan pembeli, harus ada uang atau
benda yang dibeli, dan adanya akad (ijab dan qabul).Khiyar dalam jual beli ada tiga
yaitu; khiyar majlis, khiyar syarat, dan khiyar aib. Salah satu manfaat dari jual beli
adalah jual beli dapat menata struktur kehidupan ekonomi masyarakat yang
menghargai hak milik orang lain. Hikmah jual beli adalah melapangkan persoalan
kehidupan dan tetapnya alam karena dapat meredam terjadinya perselisihan,
perampokan, pencurian, pengkhianatan, dan penipuan.
i
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bilvapedia.com/2013/04/pengertian-jual-beli-dan-ruang.html#.WcTQgdSF5kg
http://mcrizzwan.blogspot.co.id/2016/09/artikel-macam-macam-jual-beli-
yang.html#.WcTTCNSF5kg
http://ridaerfar.blogspot.co.id/2012/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar_2455.html
11
DAFTAR PERTANYAAN
Abdul majid :
Bagaimana pandangan tentang jual beli online?
M. Ikhsan. M :
Salah satu sarat jual beli adalah baligh. Bagaimana dengan transaksi yang di lakukan dengan
anak-anak?
Trio .L. H :
Bagaimana hukum membeli anjing untuk keamanan?
Rahmat . S :
Dalam transaksi jual beli motor dengan kredit, bagimana posisi bank sebagai pihak ke 3
dalam pandangan islam ?
Kosim :
Bagaimana bila membeli buah secara borongan, namun belum nyata buahnya ?
Asep. A.A :
Bagaiman dengan jual beli tanpa ijab qobul ? Sah atau tidak ?
M. Ikhsan. M :
Ketika jual beli terjadi di media sosial, dan penjual menjual dengan harga yang berbeda pada
setiap orang. Hal tersebut di perbolehkan atau tidak?
Farid S.A :
Pada permainan COC sering terjadi penjualan akun. Apakah boleh atau tidak?
Tresna. M.A :
Bagaimana hukum jual beli hewan aduan ?