Pendahuluan
SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga
2001 : infeksi saluran napas
penyebab kematian no. 2
Angka kejadian pneumonia sukar
diketahui dengan pasti
Penyebab kematian tinggi di dunia
Di Amerika penyebab kematian ke 6
Definisi Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan
oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).
Tidak termasuk peradangan paru akibat M.tb.
Peradangan paru yg disebabkan oleh non
mikroorganisme disebut pneumonitis.
2.
3.
bahan
Etiologi
a. Bakteri
- tipik : gram (+), gram (-) aerob maupun
anaerob
- atipik : mycoplasma,legionella,
clamydia,virus influenzae,SARS
b. Jamur
c. Protozoa
Patogenesis
Masuknya mikroorganisme ke saluran napas bawah
1. Inhalasi langsung dari udara
2. Aspirasi bahan-bahan di nasofaring
dan orofaring
3. Perluasan langsung dari tempat4. Penyebaran hematogen
tempat lain
Pembagian Pneumonia
secara klinis
1.
- BAL
Transtorakal aspirasi
Transtrakeal aspirasi
Patofisiologi
Basil yg masuk bersama sekret bronkus
kedlm alveoli menyebabkan reaksi radang
berupa edema seluruh alveoli disusul dgn
infiltrasi sel-sel PMN dan diapedesis eritrosit
sehingga terjadi permulaan fagositosis
sebelum terbentuk antibodi.
Sel-sel PMN mendesak bakteri ke
permukaan alveoli, & dgn bantuan leukosit
yg lain melalui pseudopodosis sitoplasmik
mengelilingi bakteri tsb kmd dimakan.
1. Pneumonia
komuniti
Definisi : pneumonia yang didapat di
luar RS
Etiologi : banyak disebabkan oleh
kuman gram positif
Akhir-akhir ini banyak gram
negatif
Gambaran klinis :
Tanda-tanda infeksi saluran napas akut
Demam, suhu tubuh meninggi
Nyeri otot, sendi
Batuk, sputum purulen/mukoid kadang-kadang ada
darah
Pemeriksaan Fisis :
Dada sakit tertinggal waktu bernapas
Suara napas bronkial atau menurun
Ronki basah halus - ronki basah kasar
Gambaran Radiologis :
Pemeriksaan penunjang
S.pneumoniae : Air bronkogram
(P.lobaris)
Klebsiella : Penebalan (bulging),
fissura interlobar
Pseudomonas : gambaran bronkopneumonia
Virus : mikoplasma,pneumonia
interstitial
Laboratorium
Jumlah lekosit meninggi (> 10.000/ul)
LED
Hitung jenis lekosit bergeser ke kiri
Kultur darah (+) : 20-25% penderita
Ureum meninggi, kreatinin normal
P.atipik
P.tipik
Onset
gradual akut
Suhu
kurang tinggi
tinggi, menggigil
Batuk
non produktif
produktif
Dahak mukoid
purulen
Gejala lain
nyeri kepala,mialgia, jarang
sakit tenggorokan
Gejala di luar paru
sering
lebih jarang
Pewarnaan gram
flora normal atau spesifik kokus gram +
atau Radiologis
patchy konsolidasi lobar
Laboratorium
lekosit rendah/normal
kadang lebih
tinggi
sering jarang
Karakteristik penderita
Faktor demografi
Usia : laki-laki
perempuan
Perawatan di rumah
Penyakit penyerta
Jumlah poin
umur (tahun)
umur (tahun) - 10
+ 10
keganasan
+ 30
penyakit hati
+ 20
gagal jantung kongestif
+ 10
penyakit cerebrovaskular
+ 10
penyakit ginjal
+ 10
Karakteristik penderita
Jumlah poin
Pemeriksaan fisis
Perubahan status mental
+ 20
+ 20
+ 15
+ 10
Hasil laboratorium/Radiologis
Analisis gas darah arteri : pH < 7,35
BUN > 30 mg/dl
+ 20
+ 20
+ 10
+ 10
+ 10
Efusi pleura
+ 10
+ 30
II
Total skor
Tidak diprediksi
< 70
III
71 - 90
Rawat
Rawat jalan
Rawat inap/
Rawat jalan
Sedang
IV
91 - 130
Rawat inap
Berat
> 130
Rawat inap
Kriteria minor
pneumonia komuniti berat
Kriteria mayor
pneumonia komuniti berat
Kriteria ICU
1 atau 2 gejala mayor
- Membutuhkan ventilasi mekanik
- vasopresor > 4 jam
2 dari 3 gejala minor
- PaO2 /FiO2 < 250 mm Hg
- Rontgen kelainan bilateral
- Tekanan sistolik < 90 mm Hg
INDIKASI RAWAT
1. Skor PORT > 70
2. Skor PORT 70 bila salah satu dari :
- Frekuensi napas > 30/ menit
- PaO2/FiO2 < 250 mmHg
- Foto toraks kelainan bilateral
- Foto toraks melibatkan > 2 lobus
- Tekanan sistolik < 90 mmHG
- Tekanan diastolik > 60 mmHg
3. Pneumonia NAPZA
PENATALAKSANAAN
Terdiri atas antibiotik dan suportif
antibiotik sebaiknya sesuai dgn kuman penyebab
(biakan) dan uji resistensi
Alasan empiris antara lain :
Ditatalaksana sebagai
Evaluasi untuk kriteria rawat jalan/rawat inap
diagnosis lain
Rawat jalan
Rawat inap
Terapi empiris
Membaik Memburuk
Pemeriksaan bakteriologis
R. rawat
biasa
R. Rawat intensif
Terapi empiris
Terapi empiris
dilanjutkan
Membaik
Memburuk
Terapi kausatif
Pseudomonas aeruginosa
Bronkiektasis
Pengobatan kortikosteroid
> 10 mg/hari
Antibiotik spektrum luas
> 7 hari pada bulan
terakhir
Kurang gizi
bagan)
makrolid baru
2. Rawat inap
Terapi sulih
(switch therapy)
Menurunkan biaya perawatan
Mencegah infeksi nosokomial
Waktu perawatan berkurang
Salah diagnosis
Gagal
jantung
Emboli
Keganasan
Sarkodiosis
Reaksi obat
Perdarahan
Faktor penderita
Faktor obat
Kelainan lokal
Salah memilih obat
(sumbatan oleh benda asing)
Salah dosis/cara
Respons penderita yang
pemberian obat
tidak adekuat
Komplikasi
Komplikasi
Reaksi obat
Super infeksi paru
empiema
Faktor bakteri
Kuman resisten
terhadap obat
Kuman patogen
yang lain
Bakteri (mikobakteria atau nokardia)
Nonbakterial
(jamur atau virus
Pengobatan pneumonia
atipik
Golongan tetrasiklin :
tetrasiklin : 4 x 500 mg
doksisiklin : 2 x 100 mg
Prognosis
Pada umumnya baik tergantung :
Faktor penderita
Kuman penyebab
Pemberian antibiotik tepat dan adekuat
Perawatan yang baik/intensif
Komplikasi :
Abses paru
Empiema
Perikarditis
Meningitis
2. Pneumonia Nosokomial
Kekerapan :
di Amerika angka kesakitan no 2
terjadi : 5-10 kasus/1000 penderita yang dirawat di RS
angka kematian : 20-25% makin di ICU
Diagnosis pneumonia
nosokomial
Rontgen dada terdapat infiltrat baru ditambah 2
diantaranya
suhu tubuh > 380C
sekret purulen
Lekositosis
Klasifikasi Pneumonia
Nosomikial (ATS)
1. Beratnya penyakit pneumonia :
- ringan
- sedang
- berat
2. Faktor risiko
3. Onset dari penyakit pneumonia :
Beratnya penyakit
Ringan-sedang Berat
Faktor risiko Faktor risiko
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Ada
Onset dini
Onset lambat
saat
Kelompok I
Kelompok III
Faktor Risiko :
Yang berhubungan dengan daya tahan tubuh
Yang berhubungan dengan potensial tercemar bakteri
dalam jumlah banyak
Pengobatan :
Kel I : Sefalosporin II/III non pseudomonas
betalaktam + inhibitor betalaktamase
Kel II :Sefalosporin II/ III non pseudomonas
betalaktam + inhibitor betalaktamase
Jika anaerob diberikan klindamisin
atau metronidazol. Jika MRSA :
Vancomycin
Terima
Kasih