Anda di halaman 1dari 32

RESPONSI KASUS

URETRITIS GONORE

Pembimbing :
dr. Fitri Abdullah Jawas Sp.KK
Oleh :
Yuliandi Zaini M
201020401011126

1.1 Pendahuluan

1.2 Definisi

Gonore
adalah
penyakit
yang
menginfeksi traktus genital bagian
bawah pada kedua jenis kelamin yang
menyebabkan derajat inflamasi yang
bervariasi dimana mayoritas kasus
penyakitnya tetap terlokalisir.
Atau dalam arti luas gonore mencakup
semua penyakit yang disebabkan oleh
Neisseria Gonorrhoeae.

1.3 Sinonim

Gonore seing disebut juga sebagai


kencing nanah.

1.4 Epidemiologi

Kuman ini hanya dapat bertahan hidup dalam waktu singkat diluat
tubuh manusia.
Penularan hanya melalui kontak fisik langsung, kecuali pada gonokokal
neonates (oftalmia gonokokal neonatorum).
Insiden di Amerika Serikat pada tahun 1991 sebesar 1,3 juta / tahun
(43 % adalah wanita).
Prevalensi gonore diperkirakan berdasar penderita asimtomatis yang
terdiagnosis saat program skrining dan kelompok resiko tinggi yang
mencari pengobatan.

1.5 Etiologi

Penyebab gonore adalah gonokokus yang


ditemukan oleh Neisser pada tahun 1879.
Kuman tersebut termasuk dalam grup
Neisseria dan dikenal ada 4 spesies, yaitu:

Nesisseria gonorrhoeae dan Neisseria


meningitides yang bersifat pathogen.
Neisseria catrrhalis dan Neisseria pharyngis
sicca yang bersifat komensal.

Keempat spesies ini sukar


kecuali dengan tes fermentasi.

dibedakan

Gonokokus
termasuk
golongan
diplokokus berbentuk biji kopi berukuran
lebar 0,8 m dan panjang 1,6 m,
bersifat tahan asam.
Pewarnaan gram bersifat gram negative,
terlihat diluar dan didalam leukosit.
Tidak tahan lama di udara bebas

1.6 Klasifikasi

Famili Neisseriaceae meliputi spesies


Neisseria dan Moxarella catarralis seperti
acinetobacter dan kingella serta spesies
moxarella lainnya.
Neisseria adalah cocci gram negatif yang
biasanya berpasangan.
Neisseria gonorrhoeae (gonococci) dan
Neisseria meningitidis (meningococci)
adalah patogen pada manusia.

1.7 Pathogenesis

Kejadian awal dalam infeksi gonore dimulai dengan


perlekatan N. Gonorrhoeae pada sel-sel mukosa yang
diperantari oleh pili dan protein permukaan lainnya.
Organisme ini kemudian mengalami pinositosis oleh
sel epitel dan ditransport dari permukaan mukosa ke
ruang subepitelial.
Adanya lipooligosakarida gonore (endotoksin) akan
menimbulkan kerusakan sel mukosa progesif dan
invasi
submukosa
disertai
respon
lekosit
polimorfonuklear yang hebat.
Pembentukan mikroabses submukosa, eksudasi
materi purulen kedalam lumen organ yang terinfeksi.

1.8 Gejala Klinis

Masa tunas sangat singkat, pada pria


umumnya bervariasi antara 2-5 hari.

Uretra dapat merupakan tempat utama


yang terserang uretritis.

Tempat utama yang terserang


wanita adalah endoserviks.

pada

Pada pria
Infeksi Pertama Uretritis
Komplikasi :

Lokal : Tysonitis, Parauretritis, Littritis, Cowperitis


Asendens : Prostatitis, Vesikulitis, Vas Deferentitis /
funikulitis, Epididimitis, Trigonitis

Pada wanita

Infeksi Pertama Uretritis, Servikitis


Komplikasi : Lokal : Parauretritis, bartholinitis

Asendens : Salpingitis, P.I.D (Pelvic


Disease)

Inflamatory

Komplikasi Diseminata pada pria dan


wanita dapat berupa :

Artritis
Miokarditis
Endokarditis
Perikarditis
Meningitis
Dermatitis

1.9 Diagnosis

Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis,


pemeriksaan klinis dan pemeriksaan pembantu
yang terdiri atas 5 tahapan yaitu:
Sediaan Langsung
Kultur

Media Transpor :

Media Stuart
Media Transgrow

Media Pertumbuhan :

Mc Leods chocolate agar


Media Thayer Martin
Modified Thayer Martin agar

Tes Definitif

Tes Oksidasi
Tes Fermentasi

Tes Beta-Laktamase
Tes Thomson

Hasil Pembacaan :
Gelas

I
Gelas II Arti
Jernih Jernih Tidak Ada Infeksi
Keruh Jernih Infeksi Uretritis Anterior
Keruh Keruh Panuretritis
Jernih Keruh Tidak Mungkin

1.10 Diagnosis Banding

Diagnosa banding biasanya berupa uretritis nonspesifik


ataupun
uretritis
yang
disebabkan
oleh
kuman
nongonokokus.
Pada wanita
Bacterial Vaginosis
Vaginitis
Kehamilan Ektopik
Tubo-ovarian Abscess
Endometriosis
Cervicitis Mucopurulen.

Pada pria
Epididymitis
Orchitis
Tosrsio Testis

1.11 Penatalaksanaan

Gonore tanpa komplikasi

Ciprofloxacine 500 mg per oral dosis


tunggal
Ofloxacine 400 mg per oral dosis tunggal
Cefixime 400 mg per oral dosis tunggal
Ceftriaxone 250 mg im dosis tunggal

Bila diduga ada infeksi campuran dengan


Chlamydia dapat ditambahkan :

Erytromycine 500 mg sehari 4 kali per oral


selama 7 hari
Doxycycline 100 mg per oral sehari 2 kali
selama 7 hari

Gonore dengan komplikasi sistemik

Meningitis dan endokarditis


Ceftriaxone

1-2 g iv setiap 12 jam, untuk


meningitis dilanjutkan 10-14 hari dan untuk
endokarditis diteruskan paling sedikit selama 4
minggu.

Arthritis, Tysonitis dan Dermatitis


Ciprofloxacine

500 mg iv setiap 12 jam


Ofloxacine 400 mg setiap 12 jam
Cefotaxime 1 g iv setiap 8 jam
Ceftriaxone 1 g im /iv setiap 24 jam

Obat-obat yang dapat digunakan untuk pengobatan


gonore akibat galur NGPP ialah :

Ceftriaxone 250 mg im atau


Spektinomisin 2 g im atau
Ciprofloxacine 500 mg oral
ditambah
Doxycyclin 2 x 100 mg selama 7 hari atau
Tetrasiklin 4 x 500 mg selama 7 hari atau
Eritromisin 4 x 500 mg selama 7 hari.

Alternatif lain yang bisa digunakan adalah

Sefuroksim 1 g oral + 1 g Probenesid atau


Sefotaksim 1 g im + Doksisiklin / Tetrasiklin / Eritromisin

1.12 Prognosis

Dengan terapi awal yang adekuat dan


pengobatan yang lengkap biasanya
kesembuhan akan cepat terjadi.

BAB II
TINJAUAN KASUS

2.1 Identitas Pasien :


Nama : Tn. A
Umur
: 24 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku: Jawa
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Pekerjaan: Swasta
Alamat : Jl. Selorejo No.10 Surabaya
Tanggal pemeriksaan : 23 Juli 2012
No Rekam Medis : 626217

2.2 Anamnesis :
Keluhan Utama

Gatal dan keluar cairan di saluran kencing

Riwayat Penyakit Sekarang

Penderita datang ke Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit


Umum Haji Surabaya tanggal 23 Juli 2012 untuk kontrol,
setelah sebelumnya datang pada tanggal 20 juli 2012.
Kemaluan terasa gatal sejak 8 hari yang lalu cairan putih
kekuningan, dan panas nyeri saat buang air kecil
kemeng.
Cairan kental putih kekuningan keluar dimalam hari juga
keluar di pagi siang malam hari (terutama saat pasien
beristirahat).
Penderita sudah menikah dan menyangkal telah berhubungan
intim dengan wanita lain selain istrinya.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Penderita belum pernah sakit seperti ini

Riwayat Penyakit Keluarga :

Istri pasien ada keluhan keputihan dan


terasa gatal

2.3 Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran
: compos mentis
Kepala
: dalam batas normal
Leher
: dalam batas normal
Thorax
: dalam batas normal
Abdomen
: dalam batas normal
Ekstremitas atas
: dalam batas normal
Ekstremitas bawah : dalam batas normal

Status Venereologi :

Orifisium uretra eksternum tidak


eritematosa, tidak oedem, keluar sekret
mukopurulen warna putih kekuningan.
Corona glandis : Oedamatosa
Preputium : Tidak ada, pasien sudah
sirkumsisi
Penis : Tidak ada kelainan
Skrotum
: Tidak ada kelainan
Testis
: Tidak ada kelainan

2.4 Resume :

Penderita datang tanggal 23 Juli 2012 untuk control. Keluhan


kemaluan terasa gatal sejak 8 hari yang lalu, disertai dengan
keluarnya cairan putih kekuningan dan panas nyeri saat buang air
kecil.
Cairan awalnya cairan keluar di pagi tetapi beberapa hari terakhir
juga keluar sepanjang hari, terutama saat pasien beristirahat.
Penderita menyangkal telah berhubungan intim dengan wanita
lain selain istrinya, tetapi istri pasien ada keluhan keputihan dan
terasa gatal. Dari hasil pemeriksaan Gram didadapatkan adanya
kuman kokus gram negatif Intraseluler dan ekstraseluler, serta
gambaran adanya ISK pada hasil Urin lengkap.
Status Venereologi :
Orifisium uretra eksternum tidak eritematosa, tidak oedem,
keluar secret mukopurulen warna putih kekuningan dan corona
glandis terlihat oedamatosa. Lainya dalam batas normal.

2.5 Diagnosis

Uretritis Gonore

2.6 Diagnosis Banding

Uretritis Non-spesifik

2.7 Planing :
Diagnosa : Pengecatan gram dan Urin lengkap
Terapi

Non Medikamentosa
Istirahat

cukup
Berobat teratur sampai sembuh
Tidak melakukan hubungan seksual sampai sembuh total
Berhubungan seks secara aman (Kondom)
Istri pasien juga diperiksa apakah terinfeksi gonore atau
tidak

Medikamentosa:
Azithromycin

tablet 500 mg, 1 x 2 tab dosis tunggal (pada


tanggal 20 juli 2012)
Cefixime 100 mg tab, 1 x 4 tab dosis tunggal (pada tanggal
23 juli 2012)

2.8 Prognosa :
Baik selama pasien melakukan
pengobatan dengan benar.
2.9 Foto Kasus :

Diplokokus Gram
Negatif
Extraselular

Gambaran Mikroskopis preparat dengan pembesaran 100 x

Diplokokus Gram
Negatif
Intraselular

Gambaran Mikroskopis preparat dengan pembesaran 100 x

Terima Kasih
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai