Integrasi nasional pada hakikatnya adalah bersatunya suatu bangsa yang
menempatiwilayah tertentu dalam sebuah negara yang berdaulat. Dalam realitas integrasi nasional dapatdilihat dari aspek politik, lazim disebut integrasi politik, aspek ekonomi (integrasiekonomi,saling ketergantungan ekonomi antardaerah yang bekerjasarna secara sinergjs), danaspek sosial budaya (integrasi sosial budaya, hubungan antara suku, lapisan dan golongan).Secara umum integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik etnisitas, sosial budaya, atau latar belakang ekonomi, menjadi satu bangsa (nation) terutama karena pengalaman sejarah dan politik yang relatif sarna (Drake, 1989:16). Selanjutnya, dalammenjalani proses pembentukan sebagai satu bangsa berbagai suku bangsa ini sebenarnyamencitacitakan suatu masyarakat baru, yaitu sebuah masyarakat politik yang dibayangkan(imagined political community) akan memiliki rasa persaudaraan dan solidaritas yang kental,memiliki identitas kebangsaan dan wilayah kebangsaan yang jelas serta memiliki kekuasaanmemerintah (Anderson, 1983:15-16). Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi yang bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik antara elit politik dengan massa pengikut, atau antara penguasa dan rakyat guna menjembatani celah perbedaan dalam rangka pengembangan proses politik yang partisipatif, dan dimensi horisontal, yaitu hubungan yang berkaitan dengan masalah teritorial (Sjamsuddin, 1989:2)