Anda di halaman 1dari 2

PERSERO PT.

VIRAMA KARYA
KONSULTAN TEKNIK & MANAJEMEN

BAB X
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
10.1. Kesimpulan
Beberapa pokok kesimpulan dari Pekerjaan Detail Desain Pengendalian Banjir Kota
Makassar dan Sekitarnya antara lain adalah sebagai berikut :
1.

Ruang lingkup pekerjaan detail desain ini adalah : detail desain pengendalian banjir
Sungai Tallo dari muara sampai km. 29, dan anak sungai utamanya; serta detail
desain saluran dan bangunan drainase utama (Primer dan Sekunder) pada area
drainase kota Makassar wilayah Area-V (panjang total 60 km).

2.

Ruas Sungai Tallo yang rawan terhadap terjadinya banjir adalah mulai dari muara
ke hulu sampai sepanjang 30 km., sampai di sekitar jembatan Mangalarang dan
anak sungai Tallo Hulu sampai sekitar Bendung Kajenjeng. Dengan kapasitas aliran
sungai dari penampang yang ada hanya mampu menampung debit banjir dengan
periode ulang di bawah 5 tahun.

3.

Usulan pekerjaan pengendalian banjir pada sungai Tallo adalah dengan cara
kombinasi peningkatan kapasitas aliran sungai dan memotong hidrograf puncak
banjir, dengan debit banjir rencana periode ulang 25 tahun. Dalam hal ini diusulkan
pekerjaan pembangunan tanggul di sisi kiri dan kanan sungai (9 km), normalisasi
sungai (13 km)dan dikombinasikan dengan usulan pembangunan waduk tunggu
(regulation pond) seluas 84 ha. dengan kapasitas tampung 3.58 juta m3 pada muka
air banjir (+ 4.28 m). Pada bagian outlet (pengeluaran) dari beberapa saluran
pembuang primer direncanakan bangunan drainase outlet dengan dilengkapi pintu
klep.

4.

Untuk daerah hilir mulai dari muara sampai dengan jembatan PLTU,
direkomendasikan untuk memanfaatkan rencana midle ring road sebagai tanggul
kurung, kecuali untuk mengamankan kawasan pemukiman BTN Antara diusulkan
tanggul di sisi kanan sungai (Tanggul BTN Antara). Daerah di dalam kawasan
tanggul kurung diperuntukkan sebagai kawasan konservasi sebagaimana RUTR
yang ada. Untuk pelaksanaan pengembangan di dalam kawasan tanggul kurung
mengacu pada peil bebas banjir yang ada (sebagaimana tercantum dalam gambar
peta desain)

5.

Biaya yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi murni adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan tanggul, normalisasi sungai, bangunan outlet drainase, gorong-gorong
dan jembatan : Rp. 51.33 milyar
b. Pekerjaan waduk tunggu, pelimpah, pintu pengatur, stasiun pompa dan gedung
operasi, serta pekerjaan mekanikal dan elektrikal : Rp. 45.14 milyar
c. Pekerjaan konstruksi saluran dan bangunan drainase primer dan sekunder : Rp.
77.44 milyar
10 - 1

PERSERO PT. VIRAMA KARYA


KONSULTAN TEKNIK & MANAJEMEN

10.1. Rekomendasi
1.

Karena pembangunan di Kota Makassar bagian Timur yang semakin pesat, maka
sangat perlu segera dilaksanakan pekerjaan pembebasan lahan pada jalur-jalur
rencana trase saluran drainase pada Area-V, maupun rencana trase tanggul banjir,
agar trase saluran yang telah direncanakan tidak ditempati oleh bangunan yang akan
menghambat pelaksanaan konstruksi.

2.

Mengingat pentingnya proyek ini dan memberikan manfaat sosial ekonomi yang
besar terhadap masyarakat di Kota Makassar dan sekitarnya, serta tingginya harapan
masyarakat untuk bisa mengatasi permasalahan banjir yang selalu terjadi, maka
diharapkan proyek ini bisa segera dapat direalisasikan.

3.

Salah satu kegiatan pokok yang harus dilaksanakan sebelum memulai pekerjaan
konstruksi adalah Study Analisis Dampak Lingkungan pekerjaan pengendalian
banjir Kota Makassar. Dari studi ini diharapkan dapat diperoleh informasi dampak
lingkungan penting yang bisa ditimbulkan dari pekerjaan yang ada serta
rekomendasi penanganan yang disarankan.

4.

Pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana pengendalian banjir dapat


dilakukan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas berdasarkan ketersediaan
dana sebagaimana diusulkan dalam jadwal rencana pelaksanaan konstruksi, dengan
pembagian wewenang instansi pelaksana sesuai dengan perundang-undangan yang
ada.

5.

Mengingat perkembangan Kota Makassar yang sangat pesat, maka perlu


diprioritaskan untuk segera melakukan pembebasan lahan pada jalur rencana
bangunan pengendali banjir dan jalur rencana saluran drainase, sehingga harga
pembebasan tanah tidak semakin tinggi. Disamping itu perlu segera diperketat
perijinan dan pelarangan adanya pembangunan pada lokasi rencana bangunan
pengendali banjir dan saluran drainase. Untuk saluran-saluran prioritas seperti SP.
Daya dan saluran-saluran sekundernya perlu segera dilakukan pekerjaan pembukaan
alur sungai, jika pekerjaan konstruksi penuh belum bisa dilaksanakan akibat belum
tersedianya dana yang besar.

6.

Volume hasil galian waduk tunggu direncanakan digunakan sebagian sebagai


material bahan timbunan untuk tanggul sungai dan pekerjaan normalisasi sungai.
Sisa hasil galian yang tidak terpakai dapat dibuang pada lokasi-lokasi penimbunan
pada kawasan perumahan baru yang tersebar. Untuk itu diperlukan koordinasi dan
kerjasama antara kontraktor dengan REI serta para pengembang. Sebagai tempat
pembuangan hasil galian (spoil bank) yang tidak dimanfaatkan adalah di daerah
rendah persawahan di sisi sebelah kiri jalan inspeksi PAM di sebelah Utara rencana
waduk regulasi Nipa-Nipa.

10 - 2

Anda mungkin juga menyukai