Anda di halaman 1dari 4

IV.

Alat dan Bahan


IV.1. Alat
1.

Ayakan Mesh No. 16

2.

Baskom

3.

Batang Pengaduk

4.

Beaker glass

5.

Disintegrator Tester

6.

Friability Tester

7.

Gelas Ukur

8.

Loss On Drying Tester

9.

Oven

10. Penangas Air


11. Spatel
12. Timbangan Digital
IV.2. Bahan
1.

Amilum manihot

2.

Amprotab Pasta

3.

Aquadest

4.

Mg stearat

5.

Talkum

6.

Teofilin

7.

SL

IV.3.

Gambar Alat

Ayakan

Baskom

Beaker Glass

Gelas Ukur

Fiability Tester

Loss on Drying
Tester

Penangas Air

Spatel

Batang Pengaduk

Disintegrator Tester

Oven

Timbangan
Analitis

V. Prosedur
Dalam pembuatan sediaan tablet teofilin yang dilakukan pertama kali adalah
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, selanjutnya, dilakukan
pengayakan bahan dan penimbangan fase dalam yakni teofilin sebanyak 60 gram,
SL (Sacharum Laktis) 28,8 gram dan amprotab pro pasta sebanyak 12 gram.
Kemudian dilakukan pembuatan pasta dengan cara amprotab pro pasta yang telah
ditimbang dimasukkan ke dalam beaker glass yang telah berisi aquadest 100 ml
yang telah dipanaskan, kemudian diaduk hingga berubah warna menjadi bening.
Teofilin dan SL (Sacharum Laktis) yang telah ditimbang kemudian dicampurkan
di dalam baskom lalu ditambahkan amprotab pro pasta dan diaduk hingga massa
yang dapat dikepal (granul basah). Kemudian massa tersebut dimasukkan ke
dalam ganulator untuk dibuat menjadi granul. Granul tersebut dimasukkan ke
dalam oven dengan suhu 400-600C selama kurang lebih 18-24 jam. Granul yang
telah dikeringkan dalam oven kemudian dikeluarkan dari oven lalu diayak dengan
mesh 16. Langkah selanjutnya, dilakukan pengujian LOD terhadap granul tersebut
dengan cara serbuk ditimbang sebanyak 10 gram, kemudian alumunium foil
disimpan pada alat LOD, kemudian ditekan tombol tara. Serbuk dimasukkan ke
dalam alumunium foil lalu diratakan. Suhu diatur menjadi 700C dan waktu yang
digunakan diatur selama 10 menit. Dicatat massa akhir dan persen penyusutan.
Dilakukan pembuatan fase luar dengan cara Amilum manihot, talkum dan mg
stearat ditimbang. Lalu dicampurkan dengan fase dalam. Kemudian dikocok
hingga homogen. Dilakukan evaluasi granul yakni pengujian alir yang dilakukan
dengan cara ditimbang serbuk sebanyak 15 gram. Serbuk dimasukkan ke dalam
alat. Disiapkan stopwatch dan tutup bagian atas alat. Tutup dasar alat dibuka dan
dihitung waktunya. Puncak serbuk diukur dan diameternya. Dihitung laju alir dan
sudut istirahat. Evaluasi granul berikutnya adalah uji kompresibilitas dengan
menggunakan tap density yang dilakukan dengan cara serbuk ditimbang sebanyak
15 gram, lalu dimasukkan ke dalam gelas ukur dan dicatat volumenya. Alat

dinyalakan selama 4 menit. Dihitung kompresibilitasnya.Setelah dilakukan


evaluasi granul, selanjutnya dilakukan pembuatan tablet dengan menggunakan
mesin tablet. Campuran bahan dimasukkan ke alat, dibuat tablet dengan massa
400 mg. Berat harus sesuai dengan rentang 380 420 mg. Setelah massa sesuai,
diperbanyak pencetakan tablet hingga mencapai jumlah yang diinginkan. Setelah
itu, dilakukan evaluasi terhadap tablet yang pertama yaitu keseragaman bobot dan
ukuran dengan cara 20 tablet ditimbang satu persatu. Bobot tiap tablet dicatat.
Dihitung tablet rata-ratanya. Diukur juga diameter dan tebalnya. Dilakukan
evaluasi tablet yang kedua yaitu kekerasan tablet yang dilakukan dengan cara 20
tablet disiapkan. Masing-masing tablet ditempatkan pada alat. alat dinyalakan
hingga tablet pecah. Dicatat tekanan yang dibutuhkan untuk memecah tablet.
Evaluasi tablet berikutnya adalah uji friabilitas dengan cara ditimbang sejumlah
tablet hingga beratnya mencapai 6-6,5 gram. Kemudian tablet dimasukkan
kedalam alat. alat dinyalakan selama 4 menit. Tablet ditimbang kembali. Dihitung
% friabilitasnya. Evaluasi tablet berikutnya adalah uji waktu hancur dengan cara
disiapkan aquades 500 ml ke gelas beker suhu 370C. 6 tablet dimasukkan ke
cakram. Gelas beker dimasukkan ke disintegrator. Alat dinyalakan, dihitung waktu
hancur tablet.

Anda mungkin juga menyukai