Anda di halaman 1dari 4

BAB II

GAMBARAN UMUM
A.

KEADAAN LINGKUNGAN

1.

Rumah Sehat

Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat


kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah
yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak
terbuat dari tanah.
Dari kompilasi data yang dikumpulkan melalui Profil Kesehatan Propinsi
Kalimantan Tengah, persentase rumah sehat sebesar 44,49% dari 105.621
926,98%) rumah yang diperiksa, atau rumah sehat sebesar 11,98% dari seluruh
rumah yang ada (392.215). Sedangkan target Indonesia Sehat sebesar 80%. Dari
data tersebut, rentang cakupan mulai 7,3% (Kab. Pulang Pisau) sampai
cakupan tertinggi 73,9% ( Kota Palangka Raya). Dari rumah yang diperiksa tidak
terdapat penjelasan, seperti rumah yang diperiksa berlokasi di pedesaan atau
perkotaan. Perlu upaya program terkait untuk meningkatkan persentase
rumah sehat (Tabel IIS 9 ).
2.

Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan

Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum Pengelolaan Makanan


(TUPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang, dan berpotensi
menjadi tempat penyebaran penyakit. TUPM meliputi hotel, restoran, pasar
dan lain-lain. Sedangkan TUPM sehat adalah tempat umum dan tempat
pengelolaan makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu
memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan
air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruangan) yang sesuai dengan
banyaknya pegunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang memadai.
Data yang diperoleh dari rekapitulasi profil kabupaten/ kota
memperlihatkan bahwa dari jumlah TTU yang ada sebanyak 7.215 buah, yang
diperiksa 5.297 (73,42%). Dari TTU yang diperiksa yang masuk kategori TTU
Sehat sebanyak 3.030 buah (57,20%) dengan TTU Sehat terendah 28,95% di
Kab. Gunung Mas dan tertinggi 88,31% di Kab. Barito Utara. Target Indonesia
Sehat 2010 adalah 80% (Tabel SPM 17).
Dari 3 jenis TUPM diluar TUPM lainnya (Hotel, Restoran/ Rumah Makan
dan Pasar)berturut-turut, jumlah hotel yang diperiksa 112 buah dan yang sehat

Profil KESEHATAN Propinsi Kalimantan Tengah 2005

73%; restoran/ rumah makan 747 buah dan yang sehat 74,16%; sedang pasar
123 buah dan yang sehat 39% (Tabel IIS 10).
3.

Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar

Kepemilikan sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga (Tabel SPM
36) meliputi persediaan air bersih (PAB), jamban, tempat sampah dan
pengelolaan air limbah (PAL). Dari 483.214 KK yang ada, tidak semuanya bisa
diperiksa karena keterbatasan sumber daya yang ada. Selain itu, jumlah KK
yang diperiksa berbeda untuk setiap jenis pemeriksaan : PAB, Jamban, Tempat
Sampah atau PAL. Semestinya, pemeriksaan dilakukan satu kali untuk semua
jenis sarana sanitasi dasar.
Untuk PAB, jumlah KK yang diperiksa sebesar 176.860 buah dan KK yang
memiliki sebanyak 87.589 buah (49,52%). Untuk Jamban, jumlah KK yang
diperiksa sebanyak 175.717 dan yang memiliki jamban sebanyak 91.225 atau
sebesar 51,92%. Untuk Tempat Sampah, jumlah KK yang diperiksa sebanyak
24.281 atau sebesar 41,47%. Sedangkan untuk PAL, jumlah KK yang diperiksa
sebanyak 50.266 dan yang memiliki PAL sebanyak 22.837 atau sebesar 45,43%.
B.

KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT

Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh


terhadap derajat kesehatan masyarakat, disajikan dalam beberapa indikator
yaitu persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan menurut cara
pengobatan, persentase penduduk yang melakukan aktifitas fisik, dan
kebiasaan mengkonsumsi jenis makanan sehat.
Sedangkan indikator komposit rumah tangga sehat terdiri dari 10 indikator
yaitu persalinan oleh nakes, balita diberi ASI Eksklusif, mempunyai jaminan
pemeliharan kesehatan, tidak merokok, melakukan aktifitas fisik setiap hari,
tersedianya akses terhadap air bersih, tersedianya jamban, kesesuaian luas
lantai dengan jumlah penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah.
1.

Rumah Tangga Sehat

Dari tabel SPM 18 menunjukkan bahwa di Kalimantan Tengah, terdapat


Rumah Tangga Sehat (RTS) sebesar 40,14% dari 129.540 rumah tangga yang
diperiksa. Jika dibandingkan dengan target Indonesia Sehat 2010 sebesar 80%,
masih cukup besar kesenjangannya (39,86%). Dari data tersebut tidak ada satu
kabupaten/ kota pun yang mencapai target tersebut. Untuk itu perlu upaya
rogram terkait untuk meningkatkan persentase rumah tangga sehat.

Profil KESEHATAN Propinsi Kalimantan Tengah 2005

Gambar 1
Rumah Tangga Sehat
Di Propinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005

2.

ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan bahkan terbukti memberi manfaat bagi
bayi baik dari aspek gizi (kolostrum yang mengandung imunoglobulin A/ IgA,
whei casein, decosahexanoic/ DHA dan arachidonic/ AA dengan komposisi
sesuai), aspek imunologik (selain IgA, terdapat laktoferin, lysosim dan 3 jenis
leukosit yaitu brochus-associated lymphocyte/ BALT, Gut associated
lymphocyte tissue/ GALT, mammary associated lymphocyte tissue/ MALT serta
faktor bifidus), aspek psikologik (interaksi dan kasih sayang antara anak dan
ibu), aspek kecerdasan, aspek neurologik (aktifitas menyerap ASI bermanfaat
pada koordinasi syaraf bayi), aspek ekonomik serta aspek penundaan
kehamilan (metode amenorea laktasi/ MAL). Selain aspek-aspek tersebut
dengan ASI juga dapat melindungi bayi secara mendadak (sudden infant death
syndrome/ SIDS).
Jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif sebesar 55,26% dari seluruh jumlah
bayi sebesar 47.669 bayi, untuk target tahun 2005 sebesar 80%. Dilihat dari
keseluruhan hanya ada satu kabupaten yang mencapai target tersebut yakni
kabupaten Lamandau (Tabel SPM 19).
3.

Posyandu

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber
daya yang ada di masyarakat. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal oleh
Profil KESEHATAN Propinsi Kalimantan Tengah 2005

masyarakat, posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas.


Posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata. Posyandu Purnama yaitu posyandu
dengan cakupan 5 program atau lebih dengan melaksanakan kegiatan 8 kali
atau lebih pertahun. Untuk target Posyandu Purnama dan Mandiri (PURI)
Nasional adalah 20% sementara target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Propinsi adalah 5% dan rata-rata pencapaian Kalimantan Tengah adalah 5,97%.
Bila dibandingkan dengan target nasional hanya ada satu kabupaten yang
melewati target tersebut yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 25%.
Prosentase Posyandu Pratama di Kalimantan Tengah sebesar 71,89%, Posyandu
Madya 42,72%, Posyandu Purnama 5,27% dan Posyandu Mandiri 0,7% (Tabel SPM
21).
Gambar 2
Proporsi Posyandu menurut Strata
Di Propinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005

4.

Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat

Dalam rangka meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam pembiayaan


kesehatan, sejak lama dikembangkan berbagai cara untuk memberikan
jaminan kesehatan bagi masyarakat. Pada saat ini berkembang berbagai cara
pembiayaan kesehatan praupaya, yaitu dana sehat, asuransi kesehatan,
asuransi tenaga kerja (Astek)/ Jamsostek, JPKM dan asuransi kesehatan
lainnya, serta Kartu Sehat untuk penduduk miskin. Target cakupan kepesertaan
untuk Propinsi Kalimantan Tengah adalah sebesar 40%, sedangkan rata-rata
cakupan pada tahun 2005 adalah 27,47%. Dari seluruh kabupaten/ kota yang
ada di Kalimantan Tengah hanya ada 2 kabupaten yang melewati target
propinsi yaitu Kab. Katingan sebesar 51,31% dan Kab. Kapuas sebesar 43,54%
sedangkan kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kab. Seruyan sebesar
2,4% (Tabel SPM 25).

Profil KESEHATAN Propinsi Kalimantan Tengah 2005

Anda mungkin juga menyukai