Anda di halaman 1dari 8

Perkuliahan (tatap muka) (arsitektur) XI (ke sebelas)

Pokok Bahasan:
Anatomi Potongan Bangunan
Sub. Pokok Bahasan:
-

Pengertian potongan bangunan

Jenis, istilah dan ukuran dalam potongan

Tata cara menggambar potongan

Potongan melintang

Potongan membujur

Anatomi Potongan Bangunan, merupakan gambar yang harus


ditampilkan dari potongan / irisan dari bentuk denah suatu bangunan.

Bagian bangunan atau elemen bentuk yang terpotong supaya jelas letak
dan posisinya, gunanya agar dalam pelaksanaan tidak terjadi kesalahan
penempatan dari elemen yang sudah digambarkan.

Elemen yang tergambarkan di potongan dari bermacam macam bahan


misalnya bentuk kusen, letak kusen, tingginya dan dinding tembok yang
harus diperhatikan ketebalan, hubungannya dengan kusen atau dengan
kolom praktisnya dan sebagainya.

Pengertian potongan bangunan;


-

Gambar potongan bangunan merupakan bagian dari gambar gambar


rencana atau sekelompok gambar bangunan yang terdiri dari;
a) Gambar denah
b) Gambar tampak
c) Gambar potongan
d) Gambar rencana pondasi
e) Gambar rencana atap
f) Gambar rencana plafon
g) Gambar rencana sanitasi
h) Gambar gambar detail;
-

Detail pondasi

Detail kuda kuda

Detail plafon

Detail kusen

Detail sanitasi

Detail bagian bangunan yang dianggap penting dan khusus

i) Gambar situasi; ukuran dan bentuk tanah, letak terhadap jalan, denah
bangunannya dan diberi arah mata angin.
-

Gambar potongan (diberi ukuran dan penjelasan), menggambarkan ruang


dalam dan juga pondasinya digambar dalam 2 (dua) arah muka belakang &
samping kiri kanan.

Gambar potongan harus tergambarkan dari dasar pondasinya sampai


dengan balok bubungan dari atap atau balok nok.

Penggambaran harus memakai skala, 1:100 atau skala 1:50


Jenis, Istilah dan Ukuran dalam potongan;

Jenis dan istilah dalam gambar potongan bangunan atau pemberian notasi
harus jelas agar pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dimengerti oleh si
pelaksana.

Gambar potongan bangunan harus digambarkan juga beberapa gambar


detailnya sehingga didapatkan, kejelasan gambar detail memakai skala 1:20
atau skala 1:10.

Umumnya gambar gambar detail yang harus digambarkan antara lain;


a) Gambar detail pondasi, baik pondasi dangkal ataupun pondasi dalam seperti
tiang pancang atau bored pile dijelaskan ukuran dan notasinya.
b) Gambar hubungan pondasi dengan beton sloof, trasraam, pasangan dinding
bata batu sampai dengan plafon.
c) Gambar struktur bentuk rangka atap dengan jarak bentangnya, dan
penempatan balok nok, balok gording sampai ke balok temboknya.
d) Gambar detail pada beberapa tempat di konstruksi kuda kuda, seperti
detail overstek, detail listplang detail sambungan kayu dengan perkuatan
memakai murboud dan penempatan dan perletakan yang sesuai dengan
persyaratan teknis.

Ukuran dalam potongan , dapat digambarkan ukuran dalam arah melebar dan
ukuran ke arah tingginya, tetapi khusus untuk gambar potongan. Bangunan

yang menyeluruh artinya ukuran yang diberikan dengan patokan dari notasi
0,00 yang berarti ini posisi permukaan peil lantai.
-

Ukuran dari skala gambar untuk gambar potongan bangunan, jika dari dasar
galian pondasi sampai dengan peil lantai, diberi notasi minus dan ukuran
diatas peil lantai diberi notasi positip.

Untuk gambar gambar detail tertentu seperti gambar kusen pintu atau kusen
jendela supaya digambarkan hubungan atau sambungan dengan purus dan
perkuatannya menggunakan pen.

Gambar gambar detail, perlu dilengkapi dengan gambar perspektifnya


sehingga tata cara menggambar rencana bangunan menjadi lengkap dan baik.

Shop drawing sering dibuat pada saat pelaksanaan pekerjaan yaitu untuk
proyek yang berskala besar, disini terdapat tingkat kesulitan dalam
pelaksanaan karena kekurangan dari gambar gambar detail yang seharusnya
memudahkan jalannya pelaksanaan dilapangan.

Gambar detail yang dibuat oleh arsitek jika menyangkut detail konstruksi
harus dapat sejalan dengan gambar yang dibuat oleh konstruktor.

Tata cara menggambar potongan;


-

Gambar potongan melintang

Gambar potongan membujur

Anda mungkin juga menyukai