fase gerak. Kemudian dipindahkan ke dalam labu ukur 100,0 ml secara kuantitatif
dan ditambahkan fase gerak sampai garis tanda dan dikocok homogen, sehingga
didapatkan larutan parasetamol dengan konsentrasi 325 mg/ml dari Parasetamol.
b. Pembuatan Larutan Baku Tramadol HCl (37,5 ppm)
Ditimbang 3,75 g standar Tramadol HCl secara akurat lalu dilarutkan dalam
fase gerak. Kemudian dipindahkan ke dalam labu ukur 100,0 ml secara kuantitatif
dan ditambahkan fase gerak sampai garis tanda dan dikocok homogen, sehingga
didapatkan larutan Tramadol HCl dengan konsentrasi 37,5 mg/ml dari Tramadol
HCl.
c. Penentuan Kurva Kalibrasi untuk Parasetamol dan Tramadol HCl
Dibuat larutan baku kerja dari standar Parasetamol dan Tramadol HCl
dengan konsentrasi akhir yang diperhitungkan sebesar 195; 260; 325; 390; dan
455 ppm (60% sampai 140%) untuk Parasetamol serta 22,5; 30; 37,5; 45; dan 52,5
ppm (60% sampai 140%) untuk Tramadol HCl, masing masing ditambahkan
fase gerak dikocok 1 menit. Kemudian ditambahkan fase gerak sampai 10,0 ml
di labu ukur, lalu dikocok. Larutan tersebut dikromatografi selama 10 menit
menggunakan fase gerak dengan laju 1,0 ml/menit. Kurva kalibrasi dilakukan
dengan memplot daerah puncak vs konsentrasi untuk kedua obat tersebut.
d. Optimasi Kondisi Kromatografi
Fase diam C18 ODS Kolom (150 4.6mm); fase gerak: Metanol : Aquadest
(30:70 v / v) pada pH 3,4 diatur dengan asam o-fosfat; deteksi pada panjang
gelombang
228 nm; volume injeksi 10 l; suhu kolom pada suhu kamar; laju alir 1,0 ml/menit.
Parameter tes kesesuaian sistem meliputi resolusi, efisiensi kolom yang dilihat dari
angka plat teoritis dan faktor tailing sebagaimana tabel beriku
Tabel Data tes kesesuaian sistem
No. Parameter
1. Resolusi (Rs)
> 1.5
4. Validasi Metode
a. Linearitas
Dibuat larutan Parasetamol dengan konsentrasi akhir yang diperhitungkan
sebesar 195 455 ppm dan untuk Tramadol HCl dengan konsentrasi akhir yang
diperhitungkan sebesar 22,5 52,5 ppm dengan ditambahkan fase gerak sampai
10,0 ml di dalam labu ukur, dikocok homogen. Selanjutnya larutan tersebut
dikromatografi menggunakan HPLC dan dilihat kurva kalibrasi dari standar
Parasetamol dan Tramadol HCl.
b. Presisi
i Ripitabilitas
Dibuat larutan Parasetamol dengan konsentrasi akhir yang diperhitungkan
sebesar 325
diperhitungkan sebesar 37,5 ppm dengan ditambahkan fase gerak sampai 10,0 ml
di dalam labu ukur, dikocok homogen. Selanjutnya larutan tersebut
dikromatografi menggunakan HPLC dengan 3 kali pengulangan dan dihitung
kromatogram rata-rata dari standar Parasetamol dan Tramadol HCl,
standar
deviasi (SD) dan koefisien variasi (KV). Presisi dikatakan memenuhi persyaratan
jika KV tidak lebih dari 2 % (KV < 2 %).
ii Presisi Antara
Dilakukan preparasi larutan Parasetamol dan Tramadol HCl yang sama
sebagaimana item i. Selanjutnya larutan tersebut dikromatografi menggunakan
HPLC pada satu hari yang sama di enam waktu yang berbeda dan dihitung
besar daripada 3 dan LOQ dikatakan baik bila rasio signal/noise lebih besar
daripada 10.