NPM : 1201130429
Kasus Peretasan Sony Picu Perang antara Amerika dan Korea Utara
Kasus peretasan yang diderita Sony Pictures masih berlanjut dan memasuki babak baru. Setelah
lebih dari satu minggu data-data rahasia Sony, termasuk data pribadi pegawai disebarluaskan,
pokok permasalahan penyebab peretasan mulai terkuak.
Seperti yang sudah diduga sebelumnya, penyebab hacker meretas Sony Pictures tak lain adalah
film The Interview. Film komedi yang menceritakan rencana pembunuhan pemimpin Korea
Utara, Kim Jong Un, rencananya akan dirilis pada 25 Desember ini. Namun pada akhirnya, pihak
Sony menyatakan membatalkan perilisannya. Belakangan Badan Komisi Pertahanan Nasional
Korea Utara menyebutkan bahwa mereka memiliki bukti yang mengindikasikan pemerintah
Amerika Serikat terlibat dalam pembuatan film ini.
Meski Korea Utara sudah memberikan pernyataan resmi bahwa mereka tidak terlibat kasus
peretasan ini, pengamat kejahatan cyber dan juga FBI tetap berkeyakinan bahwa kasus ini
dilakukan oleh kelompok yang simpati dengan Korea Utara. Pada akhirnya, kasus kejahatan
cyber ini tak hanya melibatkan hacker dan Sony, melainkan sudah meluas melibatkan dua
negara, Amerika Serikat dan Korea Utara.
Dua hari lalu, Presiden Barrack Obama menyatakan akan memberikan balasan sebanding kepada
Korea Utara atas apa yang ditimpa Sony Pictures. Kini, entah disengaja atau tidak, akses Internet
di negara komunis tersebut resmi terputus.
Internet di Korea Utara sejatinya hanya digunakan untuk akses militer dan urusan kenegaraan.
Sementara rakyat biasa tak memiliki akses bebas atas Internet di negara itu. Matinya akses
Internet di Korea Utara dipastikan menghambat kerja pemerintahan dan keamanan di negara
tersebut.
Cara yang dilakukan untuk mematikan Internet di Korea Utara yakni dengan membanjiri koneksi
dan server dengan lalu lintas Internet palsu yang sangat padat sehingga menutup kemungkinan
lalu lintas Internet sebenarnya untuk mendapatkan akses.
Belum diketahui apakah ini adalah bentuk balasan yang dilakukan Amerika Serikat atau bukan,
namun petinggi komite pertahanan Korea Utara berjanji akan membalas menyerang Gedung
Putih, Pentagon, dan wilayah penting Amerika Serikat lainnya jika Barrack Obama benar-benar
terbukti melakukan pembalasan terhadap Korea Utara. Ia menambahkan, seluruh rakyat Korea
Utara siap untuk menghadapi perang dalam bentuk apa pun, termasuk perang cyber melawan
Amerika Serikat.
akhirnya mendistribusikan THE INTERVIEW tanpa pandang bulu. Tidak heran jika akhirnya
para hacker yang bersimpati kepada korea utara meretas data yang bersifat pribadi milik sony
pictures di sebar luaskan
Tahapan Sintaksis
Analisis yang dapat diambil dari tahap ini adalah bagaimana wartawan menyusun
skema berita artikel diatas dengan unit yang dianalisis yaitu headline. Hal ini dapat
dilihat pada headline berita diatas, yaitu Kasus Peretasan Sony Picu Perang antara
Amerika dan Korea Utara
2.
Tahapan skrip
3.
4.