Anda di halaman 1dari 15

BELAJAR PSIKOLOGI

Kumpulan Artikel dan Makalah Psikologi

Makalah Memahami Memori Manusia


Diposkan oleh Blogger Limbangan di 02:07
BAB I
PENDAHULUAN
MEMAHAMI MEMORI MANUSIA
Manusia memilki memori yang kemampuan dan kapasitas sangat besar, sehingga tak
terhitungkan besarnya. Akan tetapi tidak semua memanfaatkan memanfaatkan kapasitas tersebut
seoptimal mungkin dan lebih banyak lagi yang memanfaatkan memori ini sekedarnya saja,
sehingga banyak ruang-ruang dalam memori seseorang yang tidak terisi bahkan tidak diisi serta
tidak diperlakukan dengan lebih baik karena berbagai faktor.
Ingatan merupakan alih bahasa dari memory. Maka dari itu disamping ada yang menggunakan
ingatan ada pula yang menggunakan istilah memori sesuai dengan ucapan dari memory. Pada
umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lalu.
Proses manusia memunculkan kembali tiap kejadian pengalaman pada masa lalunya,
membutuhkan kemampuan mengingat kembali yang baik. Dengan adanya kemampuan
mengingat pada manusia,maka ini menunjukan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan
dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya (Walgito 2004).
Menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang pernah dialami, sama halnya dengan
memunculkan kembali sesuatu yang pernah terjadi dan tersimpan dalam ingatan.
Memori atau ingatan bukan merupakan suatu objek seperti mata, tangan dan organ tubuh lainya.
De Porter & Hernacki (dalam Afiatin 2001) menjelaskan bahwa memori atau ingatan adalah
suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Seseorang dapat mengingat sesuatu
pengalaman yang telah terjadi atau pengetahuan yang telah dipelajari pada masa lalu. Kegiatan
seseorang untuk memunculkan kembali atau mengingat kembali pengetahuan yang dipelajarinya
pada masa lalu dalam ilmu psikologi disebut recall memory.
Untuk mengetahui bagaimana proses mengingat kembali itu terjadi maka perlu diketahui
bagaimana prosesnya manusia bisa menyimpan informasi dalam ingatanya. Memori atau ingatan
merupakan fungsi yang terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa lalu.
Proses ingatan ini diukur dengan pengingatan (recall), reproduksi, pengenalan (recognition) dan
belajar-ulang (relearning) (Chaplin,2005).
Selanjutnya menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998) memori

adalah bagian penting dari semua proses kognitif, karena informasi dapat disimpan hingga
sewaktu-waktu digunakan. Dalam proses mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan
informasi (encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage). Lebih lanjut
dijelaskan dengan menggunakan contoh, misalnya : dalam sebuah pesta kita berkenalan dengan
seseorang yang bernama Mira. Pagi harinya kita bertemu lagi dan masih mengenalinya. Kita
memasukkan nama Mira ke dalam ingatan. Tahapan ini disebut dengan encoding dimana kita
mengubah fenomena fisik (gelombang-gelombang suara) yang sesuai dengan nama yang
diucapkan (Mira) menjadi kode-kode yang diterima ingatan, dan kita menyimpanya kedalam
ingatan kita. Kita mempertahankan ingatan dari saat pesta hingga pagi hari merupakan (storage).
Dan kita masih bisa mendapatkan dan mengenali bahwa orang tersebut adalah Mira, merupakan
tahapan mengingat kembali (retrieval stage) sedangkan menurut Walgito (2004) mengingat
kembali termasuk dari salah cara untuk menimbulkan kembali ingatan yang disebut dengan to
recall.
Pendapat Drever (dalam Walgito 2004) menjelaskan; memori menurut pengertian secara umum
dan teoritis adalah salah satu karakter yang dimiliki oleh makhluk hidup, pengalaman berguna
apa yang kita lupakan yang mana mempengaruhi perilaku dan pengalaman yang akan datang,
yang mana ingatan itu bukan hanya meliputi recall (mengingat) dan recognition (mengenali) atau
apa yang disebut dengan menimbulkan kembali ingatan. Lebih jelasnya Walgito (2004)
menjelaskan bahwa ada dua cara menimbulkan kembali informasi dalam ingatan, yaitu dapat
ditempuh dengan (1) mengingat kembali (to recall) dan (2) mengenal kembali (to recognize).
Jadi recall memory adalah kemampuan menimbulkan ingatan kembali dengan cara mengingat
kembali.
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
recall memory adalah kegiatan individu untuk mengingat kembali informasi yang telah disimpan
di dalam ingatannya.
Tahap-tahap Memory (Ingatan)
Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa lalu, ternyata ada
beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk bisa muncul kembali.
Atkinson (1983) berpendapat bahwa, para ahli psikologi membagi tiga tahapan ingatan, yaitu:
1. Memasukan pesan dalam ingatan (encoding).
2. Penyimpanan ingatan (storage).
3. Mengingat kembali(retrieval).
Walgito (2004), yang menjelaskan bahwa ada tiga tahapan mengingat, yaitu mulai dari
memasukkan informasi (learning), menyimpan (retention), menimbulkan kembali
(remembering). Lebih jelasnya lagi adalah sebagai berikut:
a)

Memasukkan (learning)

Cara memperoleh ingatan pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu :


Secara sengaja ; bahwa sesorang dengan sengaja memasukkan informasi, pengetahuan,
pengalaman-pengalamanya kedalam ingatannya.
Secara tidak disengaja ; bahwa sesorang secara tidak sengaja memasukkan pengetahuan,
pengalaman dan informasi ke dalam ingatannya. Misalnya: jika gelas kaca terjatuh maka akan
pecah. Informasi ini disimpan sebagai pengertian-pengertian.
b) Menyimpan
Tahapan kedua dari ingatan adalah penyimpanan atau (retention) apa yang telah dipelajari. Apa
yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa
ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun
disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk
ditimbulakn kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan.
c) Menimbulkan kembali
Menimbulkan kembali ingatan yang sudash disimpan dapat ditempuh dengan (1) mengingat
kembali (to recall) dan mengenal kembali (to recognize).
Dari pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga tahap mengingat, yaitu tahap
pemasukan informasi dan pesan-pesan kedalam ingatan , tahap penyimpanan ingatan dan tahap
mengingat kembali.
BAB II
PEMBAHASAN MEMORI
Dalam lingkup ilmu Psikologi, ada beberapa teori mengenai Memori yang dikemukakan oleh
para ahli. Di bawah ini akan dibahas beberapa dari teori-teori tersebut.
Association Model (Model Asosiasi)
Teori awal mengenai Memori dikenal sebagai Association Model (Model Asosiasi). Menurut
model ini, memori merupakan hasil dari koneksi mental antara ide dengan konsep. Tokoh yang
terkenal mendukung teori ini antara lain adalah Ebbinghaus yang melakukan beberapa penelitian,
antara lain mengenai fungsi lupa serta savings.
COGNITIVE MODEL (MODEL KOGNITIF)
Cognitive Model (Model Kognitif) mengatakan bahwa Memori merupakan bagian dari
information processing. Teori ini mencoba menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga macam
Memori sebagai berikut:
Memori Sensoris: Memori Sensoris didefinisikan sebagai momentary lingering of sensory

information after a stimulus is removed. Diterjemahkan secara bebas, kalimat di atas bermakna
bahwa Memori Sensoris adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus
diambil. Tidak semua informasi yang tercatat dalam Memori Sensoris akan disimpan lebih lanjut
ke Memori Jangka Pendek atau Jangka Panjang, karena manusia akan melakukan proses
selective attention, yaitu memilih informasi mana yang akan diproses lebih lanjut.
Memori Jangka Pendek: Memori Jangka Pendek disimpan lebih lama dibanding Memori
Sensoris. Memori ini berisi hal-hal yang kita sadari dalam benak kita pada saat ini. Otak kita
dapat melakukan beberapa proses untuk menyimpan apa yang ada di Memori Jangka Pendek ke
dalam Memori Jangka Panjang, misalnya rehearsal (mengulang-ulang informasi di dalam benak
kita hingga akhirnya kita mengingatnya) atau encoding (proses di mana informasi diubah
bentuknya menjadi sesuatu yang mudah diingat). Salah satu contoh konkret proses encoding
adalah ketika kita melakukan chunking, seperti ketika kita mengingat nomor telepon, di mana
kita akan berusaha membagi-bagi sederetan angka itu menjadi beberapa potongan yang lebih
mudah diingat.
Memori Jangka Panjang: Memori Jangka Panjang adalah informasi-informasi yang disimpan
dalam ingatan kita untuk keperluan di masa yang akan datang. Ketika kita membutuhkan
informasi yang sudah berada di Memori Jangka Panjang, maka kita akan melakukan proses
retrieval, yaitu proses mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan tersebut. Proses
retrieval ini bisa berupa:
Recognition: Mengenali suatu stimulus yang sudah pernah dialami sebelumnya. Misalnya
dalam soal pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk melakukan recognition karena semua
pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya perlu mengenali jawaban yang benar di antara
pilihan yang ada.
Recall: Mengingat kembali informasi yang pernah disimpan di masa yang lalu. Misalnya
ketika saksi mata diminta menceritakan kembali apa yang terjadi di lokasi kecelakaan, maka
saksi tersebut harus melakukan proses recal.
Retrieval bisa dibantu dengan adanya cue, yaitu informasi yang berhubungan dengan apa yang
tersimpan di Memori Jangka Panjang. Terkadang kita merasa sudah hampir bisa menyebutkan
sesuatu dari ingatan kita namun tetap tidak bisa; fenomena ini disebut tip of the tounge. Misalnya
ketika kita bertemu dengan kenalan lama dan kita yakin sekali bahwa kita mengingat namanya
namun tetap tidak dapat menyebutkannya.
Tulvings Theory of Multiple Memory Systems
Menurut Tulving, Memori dapat dilihat sebagai suatu hirarki yang terdiri dari tiga sistem
Memori:
Memori Prosedural: Memori mengenai bagaimana caranya melakukan sesuatu, misalnya
Memori mengenai bagaimana caranya mengupas pisang lalu memakannya. Memori ini tidak
hanya dimiliki manusia, melainkan dimiliki oleh semua makhluk yang mempunyai kemampuan
belajar, misalnya binatang yang mengingat bagaimana caranya melakukan akrobat di sirkus.
Memori Semantik: Memori mengenai fakta-fakta, misalnya Memori mengenai ibukotaibukota Negara. Kebanyakan dari Memori Semantik berbentuk verbal.
Memori Episodik: Memori mengenai peristiwa-peristiwa yang pernah dialami secara pribadi
oleh individu di masa yang lalu. Misalnya Memori mengenai pengalaman masa kecil seseorang.

Tulving mengajukan bukti adanya sistem memori yang terpisah-pisah seperti di atas antara lain
melalui:
Amnesia: Adanya amnesia yang berbeda-beda, misalnya penderita amnesia yang melupakan
semua Memori Episodik (pengalaman masa lalu), tapi masih mengingat Memori Prosedural.
Penyakit Alzheimers yang juga hanya menyerang sistem memori tertentu saja.
Ingatan implisit
Ingatan implisit meliputi penginderaan, emosi, ingatan prosedural, pengkondisian, rangsang
respon
Kegunaan dari ingatan implisit adalah tempat skema kelekatan, ''transference'', dan super ego.
Beberapa ciri dari ingatan implisit adalah :
Berkembang lebih awal / bias (subkortikal)
Bias hemisfer kanan
Berpusat pada Amigdala
Bebas dari konteks atau tidak memiliki sumber atribusi atau pelabelan
Ingatan eksplisit
Ingatan eksplisit meliputi penginderaan, semantik, episodik, naratif, dan ingatan otobiografi.
Kegunaan dari ingatan eksplisit adalah untuk informasi sosial dan identitas, penggambaran
otobiografi, aturan sosial, norma, harapan.
Beberapa ciri dari ingatan eksplisit adalah :
Berkembang belakangan / bias kortikal
Bias hemisfer kiri
Hippocampal / dorsal lateral
Memiliki konteks atau sumber ingatan yang jelas
Cara Meningkatkan Kemampuan Memori
Tidak semua orang lahir dengan otak yang jenius, yang menurut banyak orang sebagai syarat
untuk berprestasi. Itu tidak berarti bahwa kemampuan otak anda yang biasa saja tidak dapat
berprestasi melebihi mereka yang cerdas dan jenius. Semua tergantung dari bagaimana anda
memaksimalkan kemampuan kerja otak anda. Seperti halnya otot kita, semakin sering kita
menggunakannya dan melatihnya, maka semakin besar dan kuat kemampuannya. Begitu juga
dengan otak kita.
Para ahli masih memperdebatkan apakah Memori merupakan suatu trait (sifat) atau skill
(kemampuan). Trait merupakan sesuatu yang stabil dan tidak dapat ditingkatkan, sedangkan skill

merupakan sesuatu yang bisa dipelajari dan ditingkatkan.


Orang yang memiliki kemampuan Memori yang sangat tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Proses encoding yang majemuk dan bermakna.
Memiliki banyak cue dengan asosiasi tinggi
Banyak latihan
Contoh orang-orang dengan kemampuan Memori yang tinggi:
Steve Faloon: dapat mengingat deretan angka yang panjang
John Conrad: dapat mengingat pesanan makanan di restoran dengan sangat baik
Rajan: dapat mengingat angka phi
Bagi orang normal, ada cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Memori, antara lain:
Mnemonic: Menciptakan asosiasi antar hal yang harus diingat.
Method of loci: Berusaha menciptakan gambaran seperti peta di benak kita dan
mengasosiasikan tempat-tempat dalam peta itu dengan hal yang ingin diingat.
Peg word/ irama: Mengasosiasikan kata yang ingin diingat dengan kata lain yang berirama.
Menggunakan bayangan visual, misalnya John Conrad menggunakan bayangan visual untuk
mengingat pesanan makanan dari para tamu.
Memahami hal yang harus diingat, dan tidak hanya menghafalkan di luar kepala. Hal yang
dipahami akan diingat lebih lama daripada hafalan luar kepala.
Konteks ketika suatu hal sedang dipelajari sama dengan konteks ketika hal tersebut harus
diingat kembali (encoding specificity)
Memori akan baik ketika individu merasa terlibat secara emosional, namun keterlibatan
emosional tidak terlalu tinggi.
Menggunakan sebanyak mungkin cue ketika berusaha mengingat sesuatu.
Memori akan lebih baik jika sesuatu dipelajari berulang kali walaupun masing-masing sesi
cukup pendek, daripada mempelajari sesuatu dalam satu sesi yang panjang. Jadi, lebih baik
mempelajari sesuatu dalam 3 sesi terpisah yang masing-masing lamanya 20 menit daripada 1 sesi
yang lamanya 1 jam.
Memori akan lebih baik jika bahan pelajaran disimpan dalam beberapa cara, misalnya
mengingat suatu pelajaran baik dari segi visual maupun audio akan lebih baik daripada hanya
salah satu saja.
BAB III
PERSPEKTIF AGAMA ISLAM TENTANG MEMORI/INGATAN.
Dalam ajaran Islam kita selalu dianjurkan untuk mengingat tempat kita kembali, yaitu kampung
akherat. Sehingga Rasullullah bersabda Aktziruu minhaa dhimilladdaati yang artinya
perbanyaklah dari mengingat pemotong kelezatan. (H.R.AtTurmudzi, An NasaI Ibnu Majah
dari hadist Abu Hurairah. Maksudnya adalah agar kita menyempitkan ingatan tentang kelezatan
dunia atau dalam bahasa orang dimabuk cinta adalah keindahan dunia, sehingga kita terputus
kecenderungan kita kepadanya, maka kita akan menghadap Allah Taala dengan ringan dan

wajah berseri tanpa beban. Kisah lain adalah ketika Aisyah RA berkata :Wahai Rasullullah
SAW! Adakah seseorang dikumpulkan bersama orang-orang yang mati Syahid? Rasulullah
menjawab naam man yadlkurullmawta filyawmi wallailati isyriina marrota artinya ya, orang
yang mengingat kematian sehari semalam dua puluh kali. Maksudnya bahwa sebab keutamaan
mengingat kematian ini menyebabkan kita renggang dari tipu daya dan menuntut persiapan bagi
akherat.
Kisah lain diriwayatkan oleh AthaAl Kusarani bahwa ketika Rosulullah SAW melewati suatu
majlis yang dikeraskan tertawa padanya, maka beliau bersabda Syuubuu majlisakun bidlikri
mukaddirilladdati yang artinya Campurlah majlismu dengan mengingat pengaruh kelezatan
mereka yang di majlis kertanya apa itu pengaruh kelezatan? Rasul bersabda Almawta yang
artinya kematian(HR Ibnu Abid Dunya) Ingatan kita terhadap kematian melembutkan hati kita,
melunturkan ambisi-ambisi keduniawian, sehingga Insya Allah membuat hati kita tenang jika
bertemu dengan kematian.
Imam Al-Ghazali dalam IhyaUlumiddin jilid 9 dikatakan bahwa kematian itu menakutkan dan
bahayanya itu besar. Dan kelalaian manusia tentang kematian itu karena sedikitnya fikiran
mereka padanya dan ingatan mereka padanya. Barang siapa mengingat kematian dimana ia tidak
mengingatnya dengan hati yang kosong, tetapi disibukkan dengan nafsu Syahwat dunia, maka
mengingat kematian tidak berguna dalam hatinya Maka jalan untuk mengingat kematian adalah
bahwa seorang hamba mengosongkan hatinya dari setiap sesuatu selain dari mengingat kematian
yang dihadapannya, Agar membekas dihatinya.
Untuk bertemu dengan kematian diri maka hendaknya kita mengingat tentang kematian orang
orang yang sudah mati serta biarkan imajinasi kita merangkaikan proses membusuknya bangkai
dalam tanah, bayangkan pula orang-orang yang telah ditinggalkannya, ingat akan cita-citanya,
semangatnya, angan-angannya, dan lain-lain hingga diperoleh pelajaran darinya.
Dari penjelasan tersebut di atas Islam menganjurkan kita untuk selalu memperbaharui ingatan
atau memori ini agar tidak tinggal diam. Karena memori bukan merupakan sesuatu yang statis.
Memori bersifat aktif dan selalu terkait dengan hati dan pikiran dan realitas kehidupan.
BAB IV
PENUTUP
Dari uraian terdahulu betapa memori memiliki berbagai dimensi yang mungkin saat ini belum
banyak digali. Memori bukan sekedar tempat penyimpanan informasi . Memori bekerja dengan
beberapa komponen yang yang lain seperti pikir dan qolbu serta sensor inderawi dalam upaya
pemerolehan informasi pengolahan infromasi serta penyimpanan informasi baik yang dilakukan
secara sistematis (umumnya secara sadar) maupun secara spontan. memori merupakan potensi
yang selayaknya kita kaji terutama untuk ilmu komunikasi dimana dalam berkomunikasi kita
harus dapat membaca kapasitas memori yang terpakai dalam diri seseorang beserta isi memori
yang ada dalam diri seseorang yang dapat kita perkirakan, walaupun secara pasti kita jarang
mengetahui kemampuan memori seseorang terutama yang belum kita kenal. Jadi jika boleh saya
kemukakan bahwa memori adalah basis komunikasi.

Apabila kita dapat membaca fenomena memori yang terjadi dalam proses komunikasi kita
dengan seseorang diharapkan komunikasi yang kita lakukan mencapai maksud yang telah
ditetapkan.
Daftar Pustaka
Al-Ghazali, Imam. 1994. Ihya Ulumiddin jilid IX. Semarang: Asy-syifa
Afiatin, T. Belajar Pengalaman Untuk Meningkatkan Memori. Anima, Indonesian Psychological
Journal. 2001. Vol. 17. No. 1. 26-35.
Atkinson, R , Richard, A, Hilgard, E .2000. Pengantar Psikologi. Jilid 1, Edisi 8. Penerjemah :
Agus, D, Michael, A. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Chaplin, J. P. 2005. Kamus Lengkap Psikologi, Edisi 1, Cetakan 10. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Matlin, M. W. 1998. Cognition. Fourth Edition. Florida : Harcourt Brase & Company.
MEMAHAMI MEMORI MANUSIA
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Psikologi Berpikir
Dosen Dr. Septi Gumiandari, M.Ag

Disusun oleh :
Muhammad Muslih
Muhamad Riyanto
Fiqih Amrullah
Konsentrasi PPI

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON 2010
Label: Umum
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Related Posts :

Menghormati Hak Azazi Manusia (Kons...

Menghargai Perbedaan ( Konsep Ukhuw...

Sumber Filsafat Kristen

Kedudukan Plotinus

0 komentar
Poskan Komentar

Popular Posts

Sejarah Albert Bandura

A. Sejarah Hidup Albert Bandura Albert Bandura lahir tanggal 4 Desember 1925 di
Mundare Alberta berkebangsaan Kanada. Ia seorang psiko...

Intuisionisme Menurut Henry Bergson


Intuisionisme Menurut Henry Bergson Henry Bergson (1859-1941) adalah tokoh aliran
ini. Ia menganggap tidak hanya indera yang terbatas, ...

Albert Bandura dan Lev Vygotsky


Albert Bandura A. Sejarah Hidup Albert Bandura Albert Bandura lahir tanggal 4
Desember 1925 di Mundare Alberta berkebangsaan Kanada....

Makalah Memahami Memori Manusia


BAB I PENDAHULUAN MEMAHAMI MEMORI MANUSIA Manusia memilki
memori yang kemampuan dan kapasitas sangat besar, sehingga tak terhitungkan ...

Cara Mempelajari Filsafat


Cara mempelajari filsafat Isi filsafat ialah buah pikiran filosof. Bagaimana cara
mempelajarinya? In...

Macam-macam Pengetahuan Manusia


Filsafat itu adalah salah satu jenis pengetahuan manusia, yaitu pengetahuan filsafat, akan
tetapi apa itu pengetahuan? Pengetahuan adalah k...


Aliran Teori Pengetahuan Empirisme
Aliran Empirisme Kata empiris berasal dari kata Yunani empirikos yang berasal dari kata
empeiria, a...

Aliran Teori Pengetahuan Rasionalisme


Aliran Rasionalisme Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian
pengetahuan. Manusia, me...

Manfaat Senam Otak (Brain Gym)


Manfaat Senam Otak (Brain Gym) Pada umumnya orang yang menggunakan tangan
kanan , sebenarnya ia mengaktifkan fungsi belahan otak kiri, yan...

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN (MAKALAH)


FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN Menurut Hurlock
perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi akibat dari proses k...

Labels

AGAMA (6)

anak (4)

Jiwa (7)

Keluarga (5)

NEWS (1)

Pendidikan (2)

Umum (18)

Total Tayangan Laman


1357

Arsip Blog

2012 (64)
o Maret (2)
o Februari (13)
o Januari (49)

Memahami Orang Lain

Memotivasi Diri

Mengelola Suasana Hati

Mengendalikan Dorongan Hati

Mengatasi Stres

Kecerdasan Emosional (EQ)

Kecerdasan Intelektual (IQ)

Meningkatkan Kecerdasan

Masalah Moralitas

HAK AZAZI MANUSIA (HAM) DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI...

Menghormati Hak Azazi Manusia (Konsep Ukhuwah Isla...

Menghargai Perbedaan ( Konsep Ukhuwah Islamiyah )

Konsep Ukhuwah Islamiyah

Mental Siswa Perokok

Sumber Filsafat Kristen

Kedudukan Plotinus

Bersatu Dengan Tuhan

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN (MAKALAH)

Makalah Memahami Memori Manusia

Tentang Ilmu Menurut Plotinus

Tentang Jiwa Menurut Plotinus

Akal, Hati pada Zaman Yunani Kuno (Socrates)

Kemampuan Otak Kiri dan Kanan

Keseimbangan Otak Manusia

Akal dan Hati pada Zaman Yunani Kuno (Gorgias)

Akal dan Hati pada Zaman Yunani Kuno (Protagoras)

Akal dan Hati pada Zaman Yunani Kuno (Zeno)

Akal, Hati pada Zaman Yunani Kuno (Paramanides)

Akal, Hati pada Zaman Yunani Kuno (Heraclitus)

Akal, Hati pada Zaman Yunani Kuno (Anaximander)

Akal, Hati pada Zaman Yunani Kuno (Thales)

Cabang Teori Hakekat

Teori Hakekat

Intuisionisme Menurut Henry Bergson

Aliran Teori Pengetahuan Positivme

Aliran Teori Pengetahuan Rasionalisme

Aliran Teori Pengetahuan Empirisme

Teori Pengetahuan

Obyek Penelitian Filsafat

Cara Mempelajari Filsafat

Faedah Belajar filsafat

Macam-macam Pengetahuan Manusia

Pengertian Filsafat dari Beberapa Tokoh

Pengertian Agama

makna filsafat

Ibnu Rusyd

Filosuf Islam Al-Khindi

ABG Berpakaian Mini

DAFTAR NAMA PENGAJAR DAN NOMOR NUPTK SDN


LIMBANGA...

2011 (3)

Pengikut
Free Blog Content

Follow by Email

HOME

NEWS

ANAK

UMUM

PENDIDIKAN

KELUARGA

JIWA

AGAMA

BELAJAR PSIKOLOGI Powered by Blogger Template by Blogger Templates Gallery


Thanks to Life2Work and Blog Zone

Anda mungkin juga menyukai