Anda di halaman 1dari 2

Makna Kemerdekaan Indonesia bagi Pejuang Hati

Hallo Perkenalkan saya Fitri Permata Agustin mama dari An. Shafiyyah Yasna Mahyra yang sedang
berusaha berjuang untuk melawan si penyakit menakutkan yang bernama Atresia Bilier.

Dirgahayu Indonesiaku ke 75
Tidaklah mudah bagi para pahlawan kita yang telah berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan.
Perjuangan yang telah dilakukan pahlawan bangsa sangat berat, hingga mengorbankan jiwa dan raga.
Kita pun sebagai generasi penerus bangsa harus tetap  berjuang mengisi kemerdekaan sesuai dengan
bidang dan keahlian yang kita punya.
Kemerdekaan bukan tanda untuk berhenti berjuang, tetapi tanda untuk berjuang dengan lebih
keras. Begitupun dengan Bidadari kecilku, "Yasna" panggilannya sehari-hari. Begitu nyatanya saya
melihat perjuangan Yasna, anak umur 1 tahun melawan sakitnya. Perjuangan yang berat, yang belum
tentu saya pun sebagai orang tuanya mampu melewatinya.
Minum obat pahit dan susu yang pahit tidak terlewatkan setiap harinya, tusukan jarum infus dan
jarum suntikan sudah tidak asing bagi Yasna. Tidur yang tidak nyenyak karena perut begahpun Yasna
rasakan setiap hari.
Di rawat di ruang ICU dan masuk ruang Operasi sendiri tanpa ditemani orang tuanya bahkan
Yasna pun pernah melewatinya. Bukan hanya itu, setiap kali Yasna pergi ke luar. Yasna sudah tidak asing
lagi mendengar dari orang- orang :
"Kok anaknya kuning?"
"Kok perutnya gede"?
"Kok belum bisa jalan"?
Perjuangan anak satu tahun yang begitu beratnya. Tapi tidak pernah tersirat dimatanya untuk
menyerah. Anak yang selalu tersenyum setiap hari, seperti tidak  merasakan rasa sakit di tubunya. Anak
yang selalu semangat untuk berjuang demi menjemput kesembuhan.
Para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Yasna berjuang untuk merdeka, untuk
bebas dari penyakit menakutkan yang bernama ATRESIA BILIER. Kemerdekaan mengajarkan kita rela
melakukan apapun untuk mencapai apa yang kita inginkan.
Apapun akan Yasna lakukan demi merdeka dari sakitnya. Walaupun jalan satu-satunya hanya
tranplantasi hati yang tidak semudah kita bayangkan bisa dilakukan. Tapi tidak ada yang tidak mustahil
jika Allah sudah berkehendak.
Salah satu harapan saya semoga  Tranplantasi hati di Indonesia semakin dimudahkan prosesnya,
semakin berkembang pesat dan semoga kedepannya Atresia Bilier ditemukan obatnya tanpa harus
Transplantasi Hati. Tetap semangat, tetap berjuang pantang menyerah !
Ada satu nasihat yang pernah saya baca
"Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara, namun jika menyerah sakit itu akan terasa selamanya"

Anda mungkin juga menyukai