BIMAB (Berkalah Ilmiah Mahasiswa Kebidanan in
BIMAB (Berkalah Ilmiah Mahasiswa Kebidanan in
Pelindung
Sekretaris Jendral Ikatan Lembaga Mahasiswa
Kebidanan Indonesia (IKAMABI)
Penasehat
Bambang Purwanto, Dr. M.Kes.
Universitas Airlangga
Pimpinan Umum
Khoiriyah Noviastuti
Universitas Airlangga
Pimpinan Redaksi
Denny Koesumarini
Penyunting Ahli
Ivon Diah Wittiarika, S.Keb., Bd.
Universitas Airlangga
Penyunting Pelaksana
Risya Secha Primindari Universitas Airlangga
Fatimah Nuril Alifah Universitas Airlangga
Santi Anggraeni Universitas Brawijaya
Debrina Candra Mardy Q. Universitas Brawijaya
Universitas Airlangga
Sekretaris
Universitas Brawijaya
Bendahara
Harrizky Prima An-Nisa
Akademi Kebidanan Mitra Husada
i
BIMABI Volume 2 No.2 | Januari-Juni 2014
DAFTAR ISI
ISSN : 2338-6460
Susunan Pengurus................................................................................................................................... i
Daftar Isi...................................................................................................................................................... ii
Petunjuk Penulisan ......................................................................................................................... iii
Sambutan Pimpinan Umum................................................................................................................ viii
Penelitian
Pengetahuan Remaja Putri Tunadaksa Tentang Menarche Di YPAC Surakarta
Dwi Endah Tresnawati
..................................................................................................................................................................................................................................
Hubungan Antara Karateristik Ibu Dan Pola Asuh Nutrisi Dengan Status Perkembangan
Anak Bawah Tiga Tahun (Batita) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwates
Yasintha Kurnia, Budiono dr., M. Kes
..................................................................................................................................................................................................................................
Hubungan Pengetahuan Sadari Dengan Minat Deteksi Dini Kanker Payudara Pada
Remaja Puteri Kelas XI Di SMAN 1 Karangdowo Klaten
Tri Ambarwati
..................................................................................................................................................................................................................................
16
22
28
Penyegar
Lotus Birth
Luthfiana Husnaini Utami
..................................................................................................................................................................................................................................
39
ii
BIMABI Volume 2 No.2 | Januari-Juni 2014
PETUNJUK PENULISAN
Pedoman Penulisan Artikel
Berkala Ilmiah Mahasiswa Kebidanan Indonesia (Bimabi)
Indonesian Midwifery Student Journal
Berkala Ilmiah Mahasiswa Kebidanan Indonesia (BIMABI) adalah publikasi tiap enam bulanan yang menggunakan
sistem seleksi peer-review dan redaktur. Naskah diterima oleh redaksi, mendapat seleksi validitas oleh peerreviewer, serta seleksi dan pengeditan oleh redaktur. BIMABI menerima artikel penelitian asli yang berhubungan
dengan bidang ilmu kebidanan, artikel tinjauan pustaka, laporan kasus, artikel penyegar ilmu kedokteran dan
kesehatan, advertorial, petunjuk praktis, serta editorial. Tulisan merupakan tulisan asli (bukan plagiat) dan sesuai
dengan kompetensi mahasiswa kebidanan.
Ketentuan umum :
1.
BIMABI hanya memuat tulisan asli yang belum pernah diterbitkan oleh publikasi ilmiah lain.
2.
Naskah dengan sampel menggunakan manusia atau hewan coba wajib melampirkan lembar pengesahan
laik etik dari institusi yang bersangkutan.
3.
Penulisan naskah :
a.
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan baik dan benar, jelas, lugas,
serta ringkas.
b.
Naskah diketik menggunakan microsoft word dengan ukuran kertas A4, dua (2) spasi, kecuali untuk
abstrak satu (1) spasi, dengan batas margin atas, bawah, kiri dan kanan setiap halaman adalah 2,5
cm.
4.
c.
d.
Penelitian asli: hasil penelitian asli dalam ilmu kebidanan. Format terdiri dari judul penelitian, nama
dan lembaga pengarang, abstrak, dan isi (pendahuluan, metode, hasil, pembahasan/diskusi, kesimpulan,
dan saran).
Tinjauan pustaka: tulisan naskah review/sebuah tinjauan terhadap suatu fenomena atau ilmu dalam
dunia kebidanan, ditulis dengan memperhatikan aspek aktual dan bermanfaat bagi pembaca.
Laporan kasus: naskah tentang kasus yang menarik dan bermanfaat bagi pembaca. Naskah ini ditulis
sesuai pemeriksaan, diagnosis, dan penatalaksanaan sesuai kompetensi kebidanan. Format terdiri dari
pendahuluan, laporan, pembahasan, dan kesimpulan.
Artikel penyegar ilmu kedokteran dan kesehatan gigi: naskah yang bersifat bebas ilmiah,
mengangkat topik-topik yang sangat menarik dalam dunia kebidanan atau kesehatan, memberikan
human interest karena sifat keilmiahannya, serta ditulis secara baik. Naskah bersifat tinjauan serta
mengingatkan pada hal-hal dasar atau klinis yang perlu diketahui oleh pembaca.
iii
BIMABI Volume 2 No.2 | Januari-Juni 2014
Editorial: naskah yang membahas berbagai hal dalam dunia kebidanan dan kesehatan, mulai dari ilmu
dasar, klinis, berbagai metode terbaru, organisasi, penelitian, penulisan di bidang kebidanan, lapangan
kerja sampai karir dalam dunia kebidanan. Naskah ditulis sesuai kompetensi mahasiswa kebidanan.
Petunjuk praktis: naskah berisi panduan diagnosis atau tatalaksana yang ditulis secara tajam, bersifat
langsung (to the point) dan penting diketahui oleh pembaca (kebidanan).
Advertorial: naskah singkat mengenai obat atau material kebidanan dan kesimpulannya. Penulisan
berdasarkan metode studi pustaka.
Ketentuan khusus :
1.
Untuk keseragaman penulisan, khusus naskah Penelitian asli harus mengikuti sistematika sebagai
berikut:
a.
b.
c.
Abstrak (Abstract)
d.
e.
2.
Untuk keseragaman penulisan, khusus naskah Tinjauan pustaka harus mengikuti sistematika sebagai
berikut:
a.
Judul
b.
c.
Abstrak
d.
e.
3.
Judul ditulis dengan Sentence case, dan bila perlu dapat dilengkapi dengan subjudul. Naskah yang telah
disajikan dalam pertemuan ilmiah nasional dibuat keterangan berupa catatan kaki. Terjemahan judul
dalam bahasa Inggris ditulis italic.
4.
Nama penulis yang dicantumkan paling banyak enam orang, dan bila lebih cukup diikuti dengan katakata: dkk atau et al. Nama penulis harus disertai dengan institusi asal penulis. Alamat korespondensi
ditulis lengkap dengan nomor telepon dan email.
iv
BIMABI Volume 2 No.2 | Januari-Juni 2014
5.
Abstrak harus ditulis dalam bahasa Inggris serta bahasa Indonesia. Panjang abstrak tidak melebihi 200
kata dan diletakkan setelah judul naskah dan nama penulis.
6.
Kata kunci (key words) yang menyertai abstrak ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Kata
kunci diletakkan di bawah judul setelah abstrak. Tidak lebih dari 5 kata, dan sebaiknya bukan
merupakan pengulangan kata-kata dalam judul.
7.
Kata asing yang belum diubah ke dalam bahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring (italic).
8.
Tabel dan gambar disusun terpisah dalam lampiran terpisah. Setiap tabel diberi judul dan nomor
pemunculan. Foto orang atau pasien apabila ada kemungkinan dikenali maka harus disertai ijin tertulis.
9.
Daftar rujukan disusun menurut sistem Vancouver, diberi nomor sesuai dengan pemunculan dalam
keseluruhan teks, bukan menurut abjad.
v
BIMABI Volume 2 No.2 | Januari-Juni 2014
Poole GH, Mills SM. One hundred consecutive cases of flap laceration of the leg in ageing patients.
N Z Med J 1990;107(986 Pt 1):377-8.
ix. Edisi tanpa volum
Turan I, Wredmark T, Fellander-Tsai L. Arthroscopic ankle arthrodesis in rheumatoid arthritis.
Clin Orthop 1995;(320):110-4.
x. Tanpa edisi atau volum
Browell DA, Lennard TW. Immunologic status of cancer patient and the effects of blood
transfusion on antitumor responses. Curr Opin Gen Surg 1993;325-33.
xi. Nomor halaman dalam angka Romawi
Fischer GA, Sikic BI. Drug resistance in clinical oncology and hematology. Introduction. Hematol
Oncol Clin North Am 1995 Apr;9(2):xi-xii.
vi
BIMABI Volume 2 No.2 | Januari-Juni 2014
3. Materi elektronik
i. Naskah journal dalam format elektronik
Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial online] 1995
Jan-Mar [cited 1996 Jun 5]:1(1):[24 screens]. Available from: URL: HYPERLINK
http://www.cdc.gov/ncidod/EID/eid.htm
ii. Monograf dalam format elektronik
CDI, clinical dermatology illustrated [monograph on CD-ROM]. Reeves JRT, Maibach H. CMEA
Multimedia Group, producers. 2nd ed. Version 2.0. San Diego: CMEA; 1995.
iii. Arsip computer
Hemodynamics III: the ups and downs of hemodynamics [computer program]. Version 2.2.
Orlando (FL): Computerized Educational Systems; 1993.
vii
BIMABI Volume 2 No.2 | Januari-Juni 2014
viii
BIMABI Volume 2 No.2 | Januari-Juni 2014
Penelitian
ABSTRAK
Menarche adalah perdarahan dari rahim yang terjadi pertama kali pada perempuan dengan
rentang usia 10 - 16 tahun. Pengetahuan tentang menarche sangat penting dibutuhkan terutama
untuk perempuan muda yang tunadaksa. Keterbatasan fisik dan kurangnya informasi tentang
kesehatan reproduksi terutama tentang menarche yang dialami oleh perempuan muda yang
tunadaksa akan banyak mempengaruhi pengetahuan dan perilaku kebersihan perorangan pada saat
menarche.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan menarche yang dimiliki oleh
perempuan muda yang tunadaksa di YPAC Surakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik
pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner yang berisi 28 pertanyaan yang valid. Subyek penelitian adalah 20
perempuan muda yang tunadaksa di YPAC Surakarta pada tanggal 27 April 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 responden (50 %) yang memiliki
pengetahuan yang cukup tentang menarche, dan 3 responden ( 15 % ) yang kurang memiliki
pengetahuan yang cukup tentang menarche.
Kesimpulan: sebagian besar responden atau sekitar 50 % memiliki pengetahuan yang cukup tentang
menarche.
Kata kunci: pengetahuan, perempuan muda tunadaksa, menarche
ABSTRACT
Menarche is the first time bleeding from uterus occuring to women that commonly happens
within range of age 10 16 years old. The knowledge of menarche is needed very much especially for
young female quadriplegic. With the physical limitations and lack of information about reproductive
health particularly in menarche which is experienced by young female quadriplegic will influence much
in the knowledge and personal hygine behaviour at the time of menarche. The purpose of this study
was to find out about the knowledge of menarche owned by the young female quadriplegic in YPAC
Surakarta.
The method used in the research is descriptive quantitative. The sampling gain technique is
using purposive sampling. The data gathering is done by distributing questionaires with 28 valid
questions. The research subjects are 20 young female quadriplegics in YPAC Surakarta on April 27
2013.
The result of the research shows that there are 10 respondents (50%) who has enough
knowledge about menarche, and 3 respondents (15%) who have less of it.
Conclusion: most of the respondents or about 50% have sufficient knowledge about menarche.
Keywords: knowledge, young female quadriplegic, menarche
1. PENDAHULUAN
waktu
seorang
anak
perempuan
hygiene
merupakan
suatu
tanda
adanya
perubahan
fisik
seperti
pertumbuhan
payudara,
rambut
dan
informasi
awal
pubis
aksila
(Prawirohardjo, 2007).
tentang
dapat
beresiko
kesehatan
untuk
reproduksi
dialami
sehingga
remaja
normal
tetapi
tunadaksa
sangat
berpengruh
terhadap
juga
tua
yang
merupakan
hal
salah
bahwa
yang
hal
tabu
ini
untuk
didapatkannya
reproduksi
di
pelajaran
bangku
sekolah
kesehatan
membuat
mempengaruhi
kurangnya
Dari
hasil
studi
pendahuluan
yang
informasi
ekonomi.
Dengan
sumber
informasi
tersebut
mempengaruhi
menarche.
2010).
kurangnya
maka
Dalam
penelitian
ini
populasi
yang
Teknik
pengambilan
dalam
sampel
penelitian
ini
yang
digunakan
adalah
orang.
Tabel.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel
Definisi Operasional
Pengetahuan remaja
Hasil Ukur
a.
bila skor
Pengetahuan baik
b.
tentang menarche
c.
kuisioner
atau
angket
tersebut
dibuat
Tabel.2 Kisi Kisi Soal Kuesioner Pengetahuan Remaja Putri Tunadaksa tentang Menarche di
YPAC Surakarta
No Soal
No
Jml soal
Keterangan
Favorable
Unfavorable
1.
Pengertian menarche
1,2
3,22
2.
Pengertian menstruasi
18,26
3.
Usia menarche
4.
5.
Perawatan
menstruasi
organ
5,23
intim
saat
8,9,16
14, 15
7,21
10,19
11,20
6, 13,25
6.
7.
Reaksi Psikis
24
12,17
8.
Gangguan menstruasi
27
28
Jumlah Total
14
14
28
Perhitungan
kuantitatif
dengan
yang
tehnik
dinyatakan
dalam
deskriptif
bilangan
digunakan adalah:
p=
f
N
Tabel.4
x 100%
Tunadaksa
No
Keterangan :
P
: prosentase.
prosentasinya,
untuk
tentang
Remaja
Menarche
Putri
di
YPAC
Surakarta
(Notoatmodjo, 2010)
Setelah
Pengetahuan
Kategori
Frekuensi
Prosentase
Mean
Baik
35%
81,7%
Cukup
10
50%
64,2%
Kurang
15%
46,3%
Jumlah
20
100%
68%
penghitungan
mengetahui
gambaran
berikut
(50%),
yaitu
dan
responden
yang
yang
memiliki
memiliki
pengetahuan
74 %
c. Pengetahuan kurang bila skor atau nilai < 55
Dengan
demikian
dapat
ditarik
tunadaksa
No
Pendidikan
Jumlah
Prosentase
1.
SD
40%
Dari
SMP
12
hasil
Pengetahuan
tentang
2.
60%
penelitian
Remaja
Menarche
di
Putri
YPAC
mengenai
Tunadaksa
Surakarta
Jumlah
20
100 %
besar
pengetahuan cukup
responden
memiliki
penelitian
bahwa
ini
mempunyai
latar
belakang
sebanyak
45,5%
remaja
putri
mempunyai
pengetahuan
baik
tentang
Berdasarkan
penelitian
pengetahuan
YPAC
responden
tunadaksa
memiliki
karakteristik
akan
mengalami
gangguan
Surakarta
maka
(50%)
dapat
dengan
nilai
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
2. Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
3. Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kandungan.
Jakarta: Bina Pustaka
4. Proverawati. 2009. Menarche Menstruasi
Medika
5. Santosa.
2012.
Cara
Mendidik
Anak
Berkebutuhan
dapat
Yogyakarta: 2012
ditingkatkan.
Pengetahuan
bingung,
Menghadapi
yang
yaitu
Khusus.
Menarche
Dengan
Menarche
Dukuh
Pada
dari
kurangnya
Negeri
misalnya
kurangnya
timbul
dan
EGC
Tentang
pengetahuan,
Memahami
mungkin
rata-rata
lebih
ditarik
Kecamatan
Kesiapan
Siswi
SD
Tangen
Penelitian
ABSTRAK
2Ilmu
1. PENDAHULUAN
Keberhasilan
dan
kualitas
Pembangunan
Manusia
(IPM).
batita
dipengaruhi
tertinggal dari
Faktor
bangsa
Indonesia,
keberhasilan
pembangunan
bangsa
tergantung
keberhasilan
infeksi,
natal
stress,
dibagi
lagi
imunitas,
dan
menjadi
anoksia
tumbuh
bangsa.1
kembang
dari
Indonesia
pra
generasi
penerus
Gangguan
pada
di Indonesia.2
tumbuh kembang
kepada
bayinya,
pemberian
memadai.5
emas
(golden
period),
jendela
otak
anak
pada
masa
ini
gangguan
perkembangan,
mengalami
gangguan
ada
data
tentang
jumlah
gangguan
menggunakan
wawancara
dengan
perkembangan
dengan
tahun).
3. HASIL
2. METODE
Penelitian dilaksanakan di kelurahan
Rancang bangun penelitian ini adalah
Tegal Besar
kerja
kabupaten
sampel
puskesmas
Kaliwates
menggunakan
proporsi
random
Data
dikumpulkan
Pendidikan
Pekerjaan
Paritas
<20
2035
>35
SD
SMP
SMA
PT
Bekerja
Tidak
Bekerja
primi
multi
glande
9,4%
75%
16,6%
24%
19,8%
40,6%
15,6%
47,9%
52,1%
24%
75%
1%
menunjukkan
20-35
responden.
tahun
sebagian
besar
75%
sebanyak
Karakteristik
berdasarkan
yaitu
52,1%..
Responden
berdasarkan
Tabel 2 Distribusi hubungan usia ibu dengan status perkembangan batita di wilayah kerja
Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember pada tanggal 24 Mei-10 Juni 2012.
Status Perkembangan
Kelompok usia
ibu
Normal
Meragukan
Nilai p
Total
Curiga Penyimpangan
< 20 tahun
22,20%
44,40%
33,30%
100,00%
20-35 tahun
50
69,40%
12
16,70%
10
13,90%
72
100,00%
>35 tahun
13
86,70%
6,70%
6,70%
15
100,00%
Total
65
67,70%
17
17,70%
14
13,50%
96
100,00%
0,003
Nilai r= 0,298
Tabel 3. Distribusi hubungan pendidikan ibu dengan status perkembangan batita di wilayah kerja
Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember pada tanggal 24 Mei-10 Juni 2012.
Status Perkembangan
Penggolongan
pendidikan
Normal
N
Meragukan
Nilai p
Total
Curiga Penyimpangan
Pendidikan rendah
28 66,70%
10
23,80%
9,50%
42
100,00%
Pendidikan menengah
28 74,80%
7,70%
20,50%
39
100,00%
Pendidikan tinggi
60,00%
26,70%
13,30%
15
100,00%
Total
65 67,70%
17
17,70%
14
14,60%
96
100,00%
0,754
Nilai r= -0,32
Tabel 4. Distribusi hubungan pekerjaan ibu dengan status perkembangan batita di wilayah kerja
Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember pada tanggal 24 Mei-10 Juni 2012.
Status Perkembangan
Penggolongan
pekerjaan
Normal
Meragukan
Total
Nilai p
Curiga Penyimpangan
Bekerja
26
56,50%
19,60%
11
23,90%
46
100,00%
Tidak bekerja
39
78,00%
16,00%
6,00%
50
100,00%
Total
65
67,70%
17
17,70%
14
14,60%
96
100,00%
0,029
Tabel 5. Distribusi hubungan jumlah anak ibu dengan status perkembangan batita di wilayah
kerja Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember pada tanggal 24 Mei-10 Juni 2012.
Status Perkembangan
Jumlah anak
Normal
Meragukan
Nilai p
Total
Curiga Penyimpangan
14
42,40%
12
36,40%
21,20%
33
100,00%
Kurang dari 3
51
81,00%
7,90%
11,10%
63
100,00%
Total
65
67,70%
17
17,70%
14
14,60%
96
100,00%
0,000
Normal
Meragukan
Nilai p
Total
Curiga Penyimpangan
Baik
35
79,50%
11,40%
9,10%
44
100,00%
Kurang baik
17
54,80%
54,80%
22,60%
31
100,00%
Tidak baik
13
61,90%
23,80%
14,30%
21
100,00%
Total
65
67,70%
17
17,70%
14
14,60%
96
100,00%
0,064
Nilai r= 0,189
Tabel 7 Distribusi hubungan pemberian ASI dengan status perkembangan batita di wilayah kerja
Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember pada tanggal 24 Mei-10 Juni 2012.
Status Perkembangan
Pemberian ASI
Normal
Meragukan
Nilai p
Total
Curiga
Penyimpangan
Baik
51
75,00%
11,80%
13,20%
68
100,00%
Kurang baik
14
50,00%
32,10%
17,90 %
28
100,00%
Total
65
67,70%
17
17,70%
14
14,60%
96
100,00%
0,034
10
Tabel 8 Distribusi hubungan pemberian MPASI dengan status perkembangan batita di wilayah
kerja Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember pada tanggal 24 Mei-10 Juni 2012.
Status Perkembangan
Pemberian MPASI
Normal
Nilai p
Total
Curiga
Penyimpangan
Meragukan
Baik
57
89,10%
7,80%
3,10%
64
100,00%
Kurang baik
17,90%
12
42,90%
11
39,30%
28
100,00%
Total
62
67,40%
17
18,50%
13
14,10%
96
100,00%
0,000
Tabel 9. Distribusi hubungan jenis makanan batita dengan status perkembangan batita di wilayah
kerja Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember pada tanggal 24 Mei-10 Juni 2012.
Status Perkembangan
Jenis makanan
Normal
Nilai p
Total
Curiga
Penyimpangan
Meragukan
Tidak lengkap
35,30%
41,20%
23,50%
17
100,00%
Lengkap
59
74,70%
10
12,70%
10
12,70%
79
100,00%
Total
65
67,70%
17
17,70%
14
14,60%
96
100,00%
0,005
Tabel 10. Distribusi hubungan frekuensi makan dengan status perkembangan batita di wilayah
kerja Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember pada tanggal 24 Mei-10 Juni 2012.
Status Perkembangan
Frekuensi makan
Normal
Meragukan
Nilai p
Total
Curiga
Penyimpangan
Baik
60
75,90%
11
13,90%
10,10%
79
100,00%
Kurang baik
29,40%
35,30%
35,30%
17
100,00%
Total
65
67,70%
17
17,70%
14
14,60%
96
100,00%
0,001
11
4. BAHASAN
Batita
yang
perkembangan
mempunyai
status
meragukan
banyak
bekerja
dan
persentase
batita
yang
kembangnya
baik
banyak
kerja
dengan
sendirinya
adalah
umur
individu
yang
kematangan,
seseorang
akan
dan
lebih
kekuatan
matang
dalam
hal
yang
mutlak
menentukan
tahun
2005,
yang
menunjukkan
bahwa
tidak
ada
batita
yang
dicurigai
memiliki
penelitian
selaras
dengan
banyak
anak
akan
menimbulkan
banyak
masalah
bagi
kebutuhan.
Indonesia
membuktikan,
Penelitian
jika
di
keluarga
terdapat
berpendidikan
pada
menengah
ibu
yang
(tamat
dalam
keluarga
sosial,
mengakibatkan
maupun
ekonomi
yang
Mayoritas
batita
memiliki
status
Mayoritas
batita
status
terdapat
memberikan
dan
ada
kebutuhan
langsung
dan
pada
batita
ibu
yang
memiliki
yang
dicurigai
diberikan
mengakibatkan
ASI
gangguan
akan
pertumbuhan
batita
bayi mulai
terhadap
baik
makanan
Mayoritas
makronutrien
memperlihatkan minat
lain
nutrisi
batita
selain
yang
formula).12
memiliki
status
ibu
yang
memberikan
makanan
memiliki
status
yang
memberikan
makanan
dengan
yang
banyak
ditemukan
memberikan
ASI
memberikan
makanan
dengan
pada
ibu
yang
dengan
baik
yaitu,
Mayoritas
batita
yang
status
13
pemberian
pada
makanan
35,30%.
ibu
dengan
yang
memberikan
kurang
Pengetahuan
baik,
dan
yaitu
cara
pemberian
hubungan
MPASI
dengan
bermakna
antara
status
frekuensi
pengolahannya
batita.
yang
rendah
akan
dan
terhambat.13
sesuai
perkembangannya
usia
merupakan
.
Penelitian
gagal
kesehatan
diharapkan
kontribusi
terutama
bagi
dapat
petugas
bidan
dalam
yang
tumbuh
juga
agar
menentukan
keberhasilan
kebutuhan
sehingga
faktor
memberikan
ini
nutrisinya
terpenuhi,
tidak
mengalami
anak
disertakan
pemantauan
tumbuh
aktif
lagi
dalam
melakukan
5. KESIMPULAN
Berdasarkan
sebelumnya
bahwa
pembahasan
dapat
terdapat
antara
usia
ditarik
kesimpulan
hubungan
ibu
bermakna
dengan
status
pendidikan
ibu
dengan
status
perkembangan
batita,
terdapat
memberikan
masyarakat
pentingnya
penyuluhan
terutama
persiapan
ibu
pranikah
kepada
tentang
yang
diharapkan
lebih
aktif
dalam
memantau
bermakna
dengan
terdapat
antara
status
Pemberian
perkembangan
hubungan
bermakna
ASI
tumbuh
kembangan
anak,
ibu
batita,
antara
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi.
Jakarta:
PT
Gramedia
Pustaka
Utama.
2. Arikunto,
Penelitian
Suharsmi.
Suatu
2010.
Prosedur
Pendekatan
Praktik.
Anak
Ditingkat
dan
Intervensi
Dini
2009.
Pengaruh
Perkembangan
Pangkalan
Bayi
Susu
Skripsi.
Medan:
tanggal
23
di
dan
Kecamatan
Kabupaten
USU.
Langkat.
Diakses
pada
2012,
dari
Maret
http://www.usu.ac.id
9. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Yamnur.
terhadap
Tumbuh
8. Mahlia,
Tumbuh
John
W.
2011.
Masa
dari http://depkes.go.id
Salemba Humanika.
31
Maret
2012,
dari
http://depkes.go.id.
6. IDAI. 2011. Nutrisi Pediatrik dan Penyakit
Metabolisme. Jakarta: Seagung Seto.
7. Krisnatuti, D. 2006. Menyiapkan Makanan
Pendamping ASI. Jakarta: Puspa Swara
2001.
Early
Childhood
dari
http://www.unicef.org/dprk/ecd.pdf
15
Penelitian
Tri Ambarwati
DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan Surakarta
ABSTRAK
Kanker payudara merupakan kanker penyebab kematian kedua pada kaum wanita setelah
kanker leher rahim dan merupakan kanker paling banyak ditemui di antara wanita. Kurang lebih
465.000 wanita meninggal karena penyakit ini tiap tahun di seluruh dunia. Minat masyarakat untuk
melakukan sadari masih sangat rendah, hal itu banyak dipengaruhi oleh ketidaktahuan perempuan
tentang bahaya kanker payudara. Berdasarkan data pra survei yang dilakukan pada 25 remaja puteri
kelas XI di SMAN 1 Karangdowo Klaten, hanya terdapat 2 remaja puteri yang pernah mendengar
tentang sadari.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan sadari dengan minat
deteksi dini kanker payudara pada remaja puteri kelas XI di SMAN 1 Karangdowo Klaten
Metode yang digunakan yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik
pengambilan sampelnya menggunakan teknik quota sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan. Responden dalam
penelitian yaitu siswi kelas XI SMAN 1 Karangdowo Klaten, sebanyak 44 orang. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner tentang pengetahuan dan minat sadari.
Pengetahuan remaja puteri tentang sadari termasuk dalam kategori baik 93,18 % dengan
responden 41 orang, kategori kurang 6,82 % dengan responden 3 orang. Minat remaja puteri kategori
sedang yaitu 52,27 % dengan responden 23 orang, kategori tinggi 47,73 % dengan responden 21
orang. Uji statistik menunjukan hitung -0,046 < tabel 0,305 pada 5%. Hasil penelitian
menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan sadari dengan minat
deteksi dini kanker payudara.
Kata kunci: Pengetahuan sadari, kanker payudara
ABSTRACT
Breast cancer is the second cancer that cause death in women after cervical cancer and the
most common cancer among women. Approximately 465,000 women die from this disease each year
worldwide . The public interest to do sadari (examine own breast) is still low, it is heavily influenced by
the ignorance of women about the dangers of breast cancer. Based on the pre- survey data
conducted on 25 girls in the 11th class of SMAN 1 Karangdowo Klaten, there are only 2 girls who ever
heard of sadari. The purpose of this study is to determine the relationship between knowledge of
Sadari with the interest in early detection of breast cancer in young girls of 11th class SMAN 1
Karangdowo Klaten.
This study uses an analytical method with cross sectional approach, the sampling technique
used in this study is quota sampling technique, that is a technique for determining sample of the
population that have certain characteristics to the desired amount. The respondents are 44 girl
students of 11th class SMAN 1 Karangdowo Klaten. Collecting data using a questionnaire about their
knowledge and interest in Sadari.
Girls knowledge about Sadari divided into some categories, first category is enough
knowledge about Sadari that is 41 people (93.18%), second is less knowledge that is 3 people
(6.82%). The girls interest in average category was 23 respondents (52.27%) , high category with 21
respondents (47.73%) . The statistic shows count -0.046 < table 0.305 at 5 %. The results
showed no significant relationship exists between knowledge of Sadari with the interest in the early
detection of breast cancer.
Keywords : examine own breast knowledge, breast cancer
16
1. PENDAHULUAN
Kanker
mengancam
merupakan
jiwa
penyakit
masyarakat
yang
terutama
tahun.
Walaupun
penyebab
pastinya,
terjadinya
kanker
terjadinya
antara
payudara,
wanita.
Berdasarkan
data
dari
belum
ada
diketahui
faktor
payudara.
penurunan
Pemicu
usia
disebabkan
oleh
risiko
kanker
perubahan
50),
diperkirakan
1,3
juta
wanita
dari
Global
burdenof
cancer
payudara
merupakan
kanker
buah. (www.bascometro.com)
Kesadaran
akan
pentingnya
terdeteksi
sejak
dini,
bisa
ditangani
secara
tuntas
adanya
kanker
(Diananda, 2009).
Untuk
mendeteksi
rumah
sangat
benjolan
yaitu
penting
dengan
karena
payudara
Pemeriksaan
hampir
ditemukan
85
%
oleh
17
masyarakat
untuk
melakukan
tentang
bahaya
kanker
Selain
itu
masih
adanya
waktu.
2. PEMBAHASAN
Tidak
adanya
informasi
pengetahuan
yang
remaja
diperoleh),
puteri
tentang
dini
SADARI
kanker
dan
pengetahuan
payudara
melalui
hubungan
SADARI
antara
dengan
minat
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik
Responden
Berdasar
hasil
penelitian
Umur
seseorang
akan
bertambahnya
ketidaktahuan
kanker
penyebarluasan
akan
payudara
sehingga
informasi
mengenai
bahaya
tetapi
proses-proses
pada
umur
proses
tertentu,
perkembangan
perlu
siswi
individu-individu
melakukan
SADARI
maka
deteksi
dini
kanker
dalam
urutan
perkembangan.Umur
bertambah
umur
bertambah
pula
pengetahuan
mempengaruhi
seseorang
semakin
pengalaman
seseorang
dan
yang
diperolehnya.
18
lain
maupun
dari
pernah
BKKBN
mendapatkan
(2008)
informasi
informasi.
menyatakan
akan
semakin
bertambah
pula
pengalaman
seseorang
bahwa
berpengaruh
pada
yang
diperolehnya.
penelitian
ini
juga
dipengaruhi
dari
kegiatan
televisi
dan
radio
serta
responden
mempunyai
pengetahuan seseorang.
Dari
sebanyak
pengetahuan
6,82
yang
kurang
(Pemeriksaan
Payudara
belum
pernah
mendapatkan
pendapat
Notoatmodjo
(2005),
penelitian,
Karangdowo
mempunyai
memperoleh
umur,
Berdasarkan
hasil
Klaten
intelegensi,
budaya,
lingkungan,
pendidikan,
pengalaman
sosial
dan
informasi
mempengaruhi
tingkat
lebih
banyak
pengetahuan
seseorang.
informasi.
Umur merupakan salah satu faktor
1. Minat
Remaja
Puteri
Terhadap
pengetahuan
yang
baik.
Dari
hasil
mempegaruhi
menempatkan
urutan
yang
individu-individu
dalam
perkembangan.
mempengaruhi
seseorang,
indeks
tingkat
semakin
Umur
pengetahuan
bertambah
umur
Klaten
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian
besar minat remaja puteri terhadap deteksi
dini kanker payudara melalui SADARI yaitu
sedang (52,27 %).
Menurut
Barokah
(2011)
ada
pergaulan,
lingkungan,
cita-cita,
bakat,
Berdasarkan
hasil
uji
statistik
tabel
puteri
bahwa
belum
pernah
mendapatkan
tidak
ada
hubungan
pengetahuan
Karangdowo.
massa
minat
dengan
minat
deteksi
dini
Seharusnya
informasi
dini
dapat
mempengaruhi
semakin
banyak
SADARI
antara
dengan
Untuk
remaja
kanker
minat
signifikasinya
tabel
puteri
0,305
terhadap
payudara
melalui
kanker
payudara
belum
dapat
memunculkan
keinginan
remaja
puteri
dengan
kenyataan
jika
setelah
kelainan
pada
payudaranya.
dengan
disebutkan
Azwar
teori
(2007)
yang
bahwa
mempengaruhi
minat
seseorang
hasil
bahwa
penelitian
responden
pengetahuan
Hubungan
tinjauan
baik
didapatkan
hasil
yang
memiliki
tentang
SADARI
Pengetahuan
Terhadap
Kanker
Karangdowo Klaten
untuk
Deteksi
Dini
melakukan
deteksi
dini
kanker
karena
adanya
anggapan
20
bahwa
penyakit
kanker
tidak
bisa
http://eprints.uny.ac.id/7781/3/bab%202%
20-%2008108249137.pdf.
Juni 2013]
takut
dengan
kenyataan
jika
setelah
kelainan
pada
payudaranya.
[Diakses
18
Digilib.unimus.ac.id/download.php?id=546
Penyuluhan
SADARI.
3. KESIMPULAN
Kesehatan
melakukan
Tentang
SADARI
pada
Perempuan di Glagahsari RT 23 RW 05
Berdasarkan
tujuan
dan
hasil
EB.
2004.
Cipta.
8. Rasjidi, dkk. 2009. Deteksi Dini dan
Pencegahan
berminat
sedang
dengan
terdapat
Kanker
Pada
Wanita.
Paradigma Pengobatan
Kanker.
Dari:
http://rudyct.tripod.com/sem2.012/rossuma
presentase 52,27 %.
3. Tidak
Psikologi
hubungan
yang
http://www.bascommetro.com/2009_11_0
Kesehatan
Payudara.
2013.
Dari:http://ykpjabar.org/artikel/penyebab-
kanker-payudara-lebih-ganas/
[Diakses
12 April 2013]
Yogyakarta.
2. Barokah,Dinar.
2011.
Faktor
Yang
Mempengaruhi
Minat
Belajar.
Dari:
21
Penelitian
ABSTRAK
Proses menyusui bukanlah sesuatu yang terjadi dengan sendirinya, tetapi merupakan
keterampilan yang perlu diajarkan dan dipersiapkan. Agar kesulitan selama laktasi dapat diatasi,
perlu dilakukan perawatan payudara. Pelaksanaan perawatan payudara postpartum dimulai 1-2 hari
sesudah bayi dilahirkan dan dilakukan dua kali sehari. Namun, sering kali ibu postpartum merasa
tidak nyaman karena rasa nyeri dari perawatan payudara. Kini ada teknik baru dalam perawatan
payudara, yaitu dengan masase punggung yang selama ini efektif dilakukan pada ibu menyusui
dengan kondisi payudara bermasalah. Hal ini dikarenkan dengan melakukan masase punggung
sebelum menyusui dapat merangsang refleks oksitosin Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui perbedaan percepatan pengeluaran ASI antara perawatan payudara dan masase
punggung pada ibu postpartum di BPS Ny. Dilah Sobirin, Amd.Keb Pakis Kabupaten Malang. Desain
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian praeksperimental dengan pendekatan One
Shot Case Study, dengan jumlah populasi ibu bersalin primipara sebanyak 38 orang, dalam
menentukan sample peneliti menggunakan teknik acidental sampling dengan jumlah sample 18 orang
ibu postpartum yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar
observasi, kemudian data di analisa dengan dengan uji Independent T- Test dalam =0,05,
didapatkan nilai T hitung (0,194) < T tabel (1,794) maka Ho diterima dan dapat disimpulkan tidak ada
perbedaan percepatan pengeluaran ASI antara perawatan payudara dan masase punggung pada ibu
postpartum di BPS Ny. Dilah Sobirin, Amd.Keb Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil penelitian
diatas, bidan dapat melaksanakan kedua cara stimulasi ASI berdasarkan kondisi ibu postpartum yang
dihadapi.
Kata Kunci: perawatan payudara, masase punggung, percepatan pengeluaran ASI
ABSTRACT
Breastfeeding is not something that happens by itself, but it is a skill that needs to be taught
and prepared. In order to overcome the difficulties during lactation, breast care needs to be done.
Implementation of postpartum breast care begins 1-2 days after the baby is born and is done twice a
day. However, postpartum women often feel uncomfortable because of the pain from breast care.
Now there is a new technique of breast care,by doing back massage which has been effectively done
to breastfeeding women with breast problem. This is because performing back massage before
breastfeeding can stimulate the oxytocin reflex, thus, the objective of this study was to determine the
difference of milk production acceleration between breast care and back massage on postpartum
women in BPS Ny. Dilah Sobirin, Amd.Keb, Pakis Malang. The design used in this research is to pra
experimental research with One Shot Case Study approach, with a population of primiparous women
were 38 people, the researchers used acidental sampling technique with sample number 18
postpartum women who met the inclusion criteria. The instrument used in this study is the observation
sheet, then the data were analyzed by the Independent T - Test in = 0.05, obtained T values ( 0.194
) < T table ( 1.794 ) then Ho is accepted and concluded that there was no difference of milk
production acceleration between breast care and back massage on postpartum women in BPS Ny.
Dilah Sobirin, Amd.Keb, Malang. Based on the results, the midwife may carry out both ways
stimulation
of
breastfeeding
depends
on
condition
of
postpartum
women.
Keywords : breast care, back massage, milk production acceleration
22
1. PENDAHULUAN
dengan
kondisi
bermasalah,
keluar.
merupakan
keterampilan
yang
perlu
2. TINJAUAN PUSTAKA
sebagai
payudara
persiapan
pada
laktasi.
ibu
Perawatan
postpartum
akan
payudara
menyusui
dapat
oksitosin
sehingga
menyusui
dapat
ibu
refleks
fisiologi
meningkatkan
berjalan
pada
proses
baik
dan
anterior
untuk
pengeluaran
hormon
menyusui
oksitosin.3
dapat
Sesuai
merangsang
kenyataan
dari
sel-sel
sekretorik
ke
papilla
mammae, yaitu5:
Tekanan dari belakang
Tekanan
globuli
yang
baru
dalam
sel
akan
terbentuk
dilakukan
dengan
lebih banyak.
pada
ibu
menyusui
di
Refleks neurohormonal
23
mengisap
yang
berirama
tiga
menit
dapat
meningkatkan
memiliki
yang
glandula
refleks
pernafasan.7
terdapat
ini
di
dalam
adalah
dikeluarkannya
efek
akan
menyebabkan
sel-sel
di
sekitar
alveoli
akan
yang
ampullae.
mengalir
Sekresi
ke
dalam
oksitosin
yang
positif
Dalam
materi
Breastfeeding;
Kesehatan
parameter
Seminar
Peran
dalam
Tenaga
Mendukung
Sp.OG(K)
diuraikan
dengan
gerakan
memijit
(masa nifas).
2. Pelaksanaan Masase Punggung
Pada
pengeluaran
meningkat
permulaan
isapan,
oksitosin
dapat
sehingga
dapat
Sebelum
melaksanakan
ASI
keluar
sampai
menetes
belum
mendapat
bagian
memberikan ASI
Rangsangan
giliran
terhadap
uterus
depan
bersandar
dibuka,
kedepan,
minta
melipat
ibu
lengan
sakit.
kepala
tergantung.
Tahapan
lain9:
1. Pengertian
Riset
menunjukkan
Tekan
dengan
kuat,
membentuk
tulang belakang.
Lakukan
pada
saat
yang
perawatan
payudara
belikat.
ini
payudara,
maka
akan
dengan
diharapkan
meningkat.
Dan
kelompok
II
dilakukan
masase
punggung.
Hasil
ibu
refleks
dari
lebih
oksitosin
observasi
nyaman
dapat
menunjukkan
4. HASIL PENELITIAN
Responden dengan perlakuan
perawatan payudara : sebagian besar
responden pengeluaran ASI cepat (hari ke
0-1 postpartum) yaitu 4 orang (44%) dan
sebagian kecil responden pengeluaran ASI
lambat (lebih dari 3 hari) yaitu 1 orang
(12%).
44%
yaitu
responden
4
yang
atau
sebagian
pengeluaran
besar
ASInya
Responden
yang
diberi
membuat
besar
responden
dengan
responden
punggung
(56%)
percepatan
pengeluaran
responden
dari
perawatan
payudara
dibanding
perlakuan
dengan
perawatan
ASI
dan
antara
masase
responden
kategori
pengeluaran
ASI
25
Hasil
pengujian
hipotesis
disimpulkan
tidak
ada
percepatan
pengeluaran
perawatan
payudara
perbedaan
ASI
antara
dan
masase
adanya
perbedaan
antara
Kesimpulan
ASI
1. Responden
pada
pendapat
kedua
kelompok.
Ambarwati
(2009)
Merujuk
beberapa
perawatan
yang
telah
payudara
dilakukan
dan
masase
dalam
faktor-faktor
kategori
2. Setelah
pengeluaran
yang
ASI
memengaruhi
pengujian
hipotesis,
ada
perbedaan
percepatan
nyaman responden.
perawatan
payudara
punggung.
Hasil
maupun
dari
masase
Saran
pengkajian
1. Institusi
kesehatan
meningkatkan
promosi
denganpersiapan laktasi.
kualitas
kesehatan
2. Diharapkan
hendaknya
asuhan
yang
adanya
dan
berkaitan
penelitian
mengalami keluhan.
jumlah
responden
atau
diatas
bahwa
tidak
ada
DAFTAR PUSTAKA
dalam
1. _______. Perawatan Payudara. [internet]
Mei 2005. [disitasi Jan 2011] tersedia
dalam
format
http://creasoft.wordpress.com/2008/05.
2. Departemen Kesehatan, Direktorat Bina
Kesehatan
Masyarakat.
Manajemen
Kesehatan
di
Puskesmas.
format
http:///kevinrestu.blogspot.com/2010/11/pk
ddk-klpok5-perawatan-hygiene.html.
6. Saryono.
Perawatan
Payudara.
Perawatan
Masa
Nifas.
Tenaga
Kesehatan
dalam
Jul 2010.
27
Penelitian
ABSTRAK
Presentasi sungsang merupakan salah satu indikasi relatif tindakan sectio caesaria. Angka
kejadian presentasi sungsang adalah 3-4% dari jumlah kelahiran normal. Sepertiga dari presentasi
sungsang harus dilahirkan dengan sectio caesaria. Masalah dari penelitian ini yaitu meningkatnya
presentasi sungsang sebanyak 1,3%, meningkatnya tindakan sectio caesaria sebanyak 1,07% dan
kenaikan presentasi sungsang yang dilanjutkan dengan tindakan sectio caesaria sebanyak 1,08%
antara tahun 2009-2010 di RSUD Wates di Kulon Progo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara presentasi sungsang dengan sectio caesaria di RSUD Wates di Kulon
Progo.
Metode yang digunakan adalah pendekatan analitik cross sectionaluntuk seluruh populasi
perempuan dengan presentasi sungsang di rumah sakit bersalin di Ruang Bersalin RSUD Wates
Kulon Progo selama bulan Januari sampai dengan Desember 2011. Sampel yang digunakan
sebanyak 100 orang pasien bersalin. Variabel bebasnya adalah presentasi sungsang dan variabel
terikat adalah tindakan sectio caesaria. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random
sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian lembar pengumpulan data.
Sumber data berasal dari buku register pada 2011 dan rekam medis periode Januari-Desember
2011. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square (X2) diikuti dengan perhitungan koefisien
kontingensi.
Hasil uji statistik diperoleh p-value= 0,019, karena p < (0,019 <0,05), maka hipotesis
diterima, yang berarti ada hubungan antara presentasi sungsang dengan sectio caesaria di RSUD
Wates di Kulon Progo. Kekuatan ini bersifat subyektif yang terlihat pada koefisien kontingensi = 0,22,
berarti ada hubungan yang lemah, tapi jelas dengan arah yang positif. Presentasi bokong dengan
komplikasi memiliki 3 kali kesempatan lebih besar untuk dilakukan sectio caesaria daripada
presentasi sungsang tanpa komplikasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa meskipun lemah, tetapi ada hubungan antara
presentasi bokong dengan tindakan sectio caesaria di RSUD Wates di Kulon Progo. Untuk
mengurangi risiko sectio caesaria dalam presentasi sungsang, pelatihan berkelanjutan diperlukan
sebagai asisten pembantu yang kompeten untuk persalinan pervaginam presentasi sungsang.
Kata Kunci : Presentasi sungsang, sectio caesaria
ABSTRACT
Breech presentation is one relative indication of the sectio caesaria action. Its 3-4% incidence
of breech presentation of the number of normal births. A third of breech presentation should be born
by sectio caesaria. Problem of this study is increasing of breech presentation instance as much 1,3%,
increasing of sectio caesaria's action as much 1,07% and increases of breech presentations that did
by sectio caesaria's action as much 1,08 % among 2009 - 2010 at RSUD Wates in Kulon Progo. The
purpose of this study was to determine the relationship between the breech presentation with sectio
caesaria at RSUD Wates in Kulon Progo.
The method used is cross sectional analytic approach to the entire population of women with
breech presentation at maternity hospitals at VK RSUD Wates KulonProgo's during the month of
January to December 2011. The samples used as many as 100 maternity patients. Independent
variable is breech presentation and the dependent variable is the act of sectio caesaria. The sampling
technique used was simple random sampling. Data was collected using a research instrument of data
collection sheet. Data source came from book register in 2011 and medical record the period January
to December 2011. Statistical tests used were Chi Square (X2) followed by calculation of the
coefficient of contingency.
28
The results of statistical tests obtained p-value = 0.019, because of p< (0.019 < 0.05), then
there search hypothesis acceptable, which means there is a relationship between breech presentation
with sectio caesaria action at RSUD Wates in KulonProgo. Its strength is subjective being seen on
contingency coefficient = 0.22, it means there is allowed weak relationship, but definitely with a
positive direction. Breech presentation with complications had 3 times greater chance to do sectio
caesaria than breech presentation without complications.
The conclusion of this study was that there was a weak but definite between breech
presentation with sectio caesaria action at RSUD Wates in KulonProgo. To reduce the risk of
maternal sectio caesaria in the breech presentation, continuously training is required for assistant
helper competent to vaginal delivery of breech presentation.
Key words :breech presentation, sectio caesaria
1. PENDAHULUAN
terlambat
Gambaran
AKI
di
Indonesia,
membawa,
terlambat
mendapatkan pelayanan).
Prawirohardjo
menyebutkan
kepala.
Malpresentasi
tunggal
terdiri
rasio
presentasi
kematian
dengan target
ibu
bila
dibandingkan
Millenium Developments
utama
20151.
kematian
ibu
Data
BPS,
Statistik
dari
dahi,
pada
kehamilan
presentasi
presentasi
muka,
majemuk,
Di
presentasi
bokong
merupakan
malpresentasi
Indonesia,
atau
insidensi
sungsang
yang
paling
bulan
mempunyai
(>
37
angka
minggu),
morbiditas
dan
dan
persalinan
presentasi
perhatian
5%,
komplikasi
partus
macet/lama
5%,
trauma
karena
kesakitan,
sampai
lain
Memperhatikan
11%.
langsung
Sedangkan
lebih
dengan
tidak
dengan
menimbulkan
cacat
permanen
kematian
komplikasi
bayi.
pertolongan
kondisi
banyak,
terlalu
terkait
penyebab
dapat
sering/rapat)
dan
29
caesaria.
cross
presentasi kepala,
hubungan
tetapi
juga terbukti
sectional
untuk
antara
mengetahui
kejadian
presentasi
Mengacu
Indonesia
standar
pada
15%
WHO,
untuk
RS
rujukan milik
periode
caesaria
(31,36%)
dari
sebanyak
1588
498
jumlah
kasus
kelahiran.
1677
jumlah
kelahiran
sehingga
jumlah
tahun
2011
yang
pengambilan
digunakan
sampel
acak
(simple-randomsampling)
adalah
sederhana
dengan
cara
undian.
presentasi
1588
dan
1677
Data
berdasarkan
jumlah
jumlah
kejadian
Januari-Desember
kelahiran
kelahiran
Berdasarkan
normal
normal.
peningkatan
kejadian
lanjut
presentasi
apakah
sungsang
ada
dengan
hubungan
tindakan
teknik
simple
random
yaitu
diagnosa
presentasi
caesaria
pelaksanaan
SC
yang
tertulis
atau
tanggal
laporan
sectio
Kulon Progo.
2. METODE
Untuk
mencari
hubungan
antar
dan
untuk
menghitung
besarnya
30
berdasarkan
Desember 2011
tidak
presentasi
ada
hubungan
sungsang
antara
dengan
tindakan
di
RSUD
Wates
Gravida
Frekuensi
Presentase
(%)
Primigravida
38
38
Multigravida
57
57
Grandemultig
ravida
Jumlah
100
100
3. HASIL
Dalam penelitian ini, yang menjadi
sampel
gravida
adalah
sebagian
ibu
bersalin
multigravida.
frekuensi
responden
berdasarkan umur
umur
di
RSUD
Wates
Presentase
(%)
< 20 tahun
20-35 tahun
79
79
> 35 tahun
17
17
Jumlah
100
100
bersalindengan
Umur
hampir
(79%)
presentasi
ibu
sungsang
Kejadian
presentasi
sungsang
Frekuensi
Presentase
(%)
Presentasi
sungsang
dengan
komplikasi
33
33
Presentasi
sungsang
tanpa
komplikasi
67
67
Jumlah
100
100
frekuensi
responden
berdasarkan gravida
31
2)
Tabel
Distribusi
frekuensi
responden
Januari-Desember 2011.
Januari-Desember 2011
Frekuensi/
Presentase (%)
Indikasi SC
(Ya/Tidak)
Kejadian
Frekuensi
Presentase
(%)
1/3,03
Ya
66
66
Postdate
2/6.06
Ya
Sectio
caesaria
Re-SC
8/24,24
Ya (2 tahun)
Tidak sectio
caesaria
34
34
Tidak ( 2
tahun)
Jumlah
100
100
Komplikasi
Gemelli
6/18,18
Ya
DKP
3/9.09
Ya
2011
KPD
5/15,15
Ya
Preterm
1/3,03
Ya
Preeklamsi
3/9,09
Ya
Oligohidroamni
on
1/3,03
Ya
Mioma
1/3,03
Ya
Plasenta Previa
Totalis
1/3,03
Ya
Tali Pusat
Menumbung
1/3,03
Ya
Total
33/100
presentasi
sungsang
Hubungan
Antara
Presentasi
tabel
di
Tindakan SC
atas,
sungsang
adalah
Tidak
SC
27
33
(81,82%)
(18,18%)
100%
39
28
67
(58,21%)
(41,79%)
100%
66
34
100
Re-SC
(24,24%).
Kejadian
Presentasi
Sungsang
Dengan
Komplikasi
Tanpa
Komplikasi
Total
Total
SC
32
2 = 5,492
Berdasarkan
tabel
6,
kejadian
seluruhnya
sebanyak
mengalami
81,82%
dan
yang
SC
tidak
presentasi
ada
hubungan
sungsang
dengan
antara
tindakan
sectio caesaria.
diuji
dengan
uji
koefisien
hubungan
rendah
atau
ada
presentasi
komplikasi
sungsang
semakin
kemungkinan
untuk
dengan
besar
pula
tindakan
sectio
caesaria.
bersalin
yang
adalah
33
orang
(33%).
sungsang
tidak
mengalami
komplikasi.
Angka kejadian persalinan sungsang
menyebutkan
bahwa
pada
penelitian
ini,
presentasi
sungsang
paritas
ibu
adalah
jika
dihubungkan
maka
pada
kejadian
ibu
dengan
kepercayaan
prevalensnya
adalah
95%
3,23,
berarti
sectio
rasio
untuk
ibu
jumlah
diterima
didapatkan
caesaria
lain
yang
menyertai
sungsang
yang
ditemukan
Re-SC,
gemelli,
preterm,
menumbung.
Hal
ini
ada
kesesuaian
33
Re-SC,
rahim,
uterus
dupleks,
mioma
anesefalus,
kehamilan
gemelli,
plasenta
previa,
tali
pusat
sungsang.
sefalopelvik
absolute
Disproporsi
(cephalopelvic
dapat
dilakukan
persalinan
ibu
bersalin
dengan
diagnosa
dengan
SC
lebih
banyak
sectio
caesaria
terbagi
elektif
berulang,
penyakit
ibu),
plasenta,
miomektomi,
dan
janin
(gawat
janin,
gemelli,
janin)5.
Dalam
panggul
karena
malpresentasi.
mencakup
adanya
kondisi
Disproporsi
panggul
sempit
fetopelvik
(contracted
penelitian
ini,
pada
awal
kehamilan
jarang
sebaliknya
berkurangya
volume
persalinan,
apalagi
persalinan
postmature6.
Pada persalinan dengan bekas sectio
caesaria
alasan
(Re-SC),
atau
harus
sebab
diperhatikan
dilakukan
SC3.
34
Pertolongan
SC
akibat
kebijakan
SC3.
mana
Plasenta
persalinan
previa
bekas
adalah
implantasi
berakibat
perdarahan
pada
plasenta
previa
janin
yang
membiarkan
dilakukan
versi
tinggi,
persalinan
ekstraksi.
Bila
dapat
saat
sirkulasi
berhadapan
Perdarahan
inpartu,
pembentukan
retroplasenter
dengan
dapat
totalis
kematian
SBR,
langsung
servikalis3.
kanalis
berulang,
memerlukan
ostium
oleh
tindakan operasi3.
SBR
kelainan
letak
persalinan
memanjang,
Tertutupnya
dari
terjadi
luas
uteri.
tergantung
dapat
tindakan
janin,
operasi;
dan
terjadi
pemecahan
ketuban
yang
mengalami
presentasi
pecah.
Keadaan
ini
sama
orang
ibu
bersalin
dengan
diagnosa
35
presentasi
Secara
Hubungan
antara
keduanya
bermakna.
teori
keterkaitan
sungsang
dengan
antara
tindakan
ibu
sungsang
hamil
dengan
presentasi
resiko
tinggi
terdapat
obstetrik
koefisiensi
hubungan
pasti).
0,228
(kekuatan
sungsang
disertai
(ketuban
pecah
tidak
perdarahan
penyulit
langsung
dini,
kehamilan
Komplikasi
persalinan
akibat
mempengaruhi
pada
Rasio
bisa
terdapat
prematuritas)3.
buruk,
prevalens
dapat
dihitung
bila
dibandingan
sungsang
tanpa
dengan
komplikasi
yang
artinya
presentasi
tindakan
sectio
caesaria
(trias
ibu
(trias
komplikasi)
(intrakranial,
komplikasi)
meliputi
asfiksia,
dan
meliputi
perdarahan
aspirasi
air
oblogata,
trauma
persendian
ekstremitas
dan
fraktur
komplikasi
dan
meminimalkan
100
persalinan,
34
(34%)
caesaria.
dan
caesaria.
kematian
meminimalkan
sungsang
ibu
terutama
kejadian
dan
presentasi
hubungan
antara
(66%)
presentasi
dan
serta
untuk
melalui
sectiocaesaria.
Presentasi
presentasi
yang
caesaria
3) Ada
besar
perlu
dipusat
sectio
untuk
Sebagian
berkompeten
sungsang
di
dalam
umur
sungsang
caesaria
kehamilan aterm.
pengamatan
atau
dengan
dibandingkan
presentasi
tindakan
bersalin
observasi
Saran
memperhatikan
hasil
1)
persalinan pervaginam.
diperketat
pengambilan
3. Kesimpulan dan Saran
tindakan
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
100
diantaranya
persalinan,
presentasi
33
(33%)
caesaria
sungsang
agar
untuk
pada
tidak
berlebihan.
yang
keputusan
sectio
presentasi
dalam
2)
bidan,
perawat
dalam
sungsang
2010.
maka
keadaan
patologis
dapat
ditangani secepatnya.
3)
4. Manuaba,
IBG,
Manuaba,
C,
menyempurnakan
penelitian
ini
EGC
5. Oxorn, H dan Forte, WR, 2010, Ilmu
kebidanan:
patologi
persalinan,
1. Cunningham, FG, Leveno, KJ, Bloom,
dan
fisiologi
Yogyakarta:Yayasan
Essentia Medica.
6. Prawirohardjo
Yayasan
Bina
S,
Ilmu
Pustaka
Kebidanan,
sarwono
2009.
38
LOTUS BIRTH
Editorial
cukup
luar
sampai
bulan
atau
serviks
dapat
membuka
hidup
10
di
cm
untuk
tali
dengan sendirinya.
Lotus
birth
adalah
praktek
tidak
pusat
sebelum
berhenti
berdenyut
1200 mL
yang
lebih
lama
untuk
bounding
attachment.
39
mempercepat
dapat
didekatnya.
diatasi
dengan
pemberian
minyak
esensial, seperti lavender, atau bubuk tumbuhtumbuhan seperti goldenseal, neem, bersama
dengan
lavender
juga
digunakan
untuk
dalam
mangkuk
atau
waskom
plasenta
atau
wadah
yang
udara,
sehingga
plasenta
untuk
mempercepat
proses
pengeringan
plasenta
yaitu
orang
sehingga
sering
terjadi
tersebut
berjalan
dengan
Penyakit
kandungan,
Pendidikan
Kedokteran EGC.Jakarta
Bidan.
dan
KB
Penerbit
untuk
Buku
2. Publikasiilmiah.ums.ac.id:8080/xmlui/hand
3. www.sheacaplice.com/content/articles/arti
40
Airlangga
41