KARSINOMA MAMAE
Di Susun Oleh:
Reza Syahbandi Jasma Wijaya, S.Kep
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
(
Pembimbing Lahan
)
LAPORAN PENDAHULUAN
A.
a) Klasifikasi Patologik
1) Pagets disease
Pagets disease merupakan bentuk kanker yang dalam taraf
permulaan manifestasinya sebagai eksema menahun putting susu,
yang biasanya merah dan menebal. Suatu tumor sub areoler bisa
teraba. Sedang pada umumnya kanker payudara yang berinfiltrasi
ke kulit mempunyai prognosis yang buruk namun pada pagets
disease prognosisnya lebih baik. Pagets disease merupakan suatu
kanker intraduktal yang tumbuh dibagian terminal dari duktus
laktiferus.
Secara
patologik
cirri-cirinya
adalah:
sel-sel
b) Klasifikasi klinik
1)
2)
lebih tinggi
pernah mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara
4. Manifestasi klinik
Menurut William Godson III. M. D 2009, manifestasi klinis dapat dibagi
menjadi dua yaitu :
a. Tanda carsinoma
Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada
tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips
b. Gejala carsinoma
Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu,
puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang,
berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.
Menurut Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M, 2008, tanda dan gejala ca
mamae pada umumnya yaitu :
1) Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara
2) Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran
karena mulai timbul pembengkakan
3) Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting
susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada
payudara
4) Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas
5) Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi
dan terjadi retraksi
6) Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.
7) Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).
8) Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh
lain
5. Patofisiologi
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering
terjadi pada sistem duktal, mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan
perkembangan sel sel atipik. Sel - sel ini akan berlanjut menjadi
carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu
7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang
cukup besar untuk dapat diraba
Mendesak
Mendesak
Mendesak
jaringan sekitar
Sel syaraf
Pembuluh darah
Interupsi
sel saraf sel
Aliran darah
Menekan jaringan
terhambat
Mensuplai nutrisi
Nyeri
pada
mammae
ke jaringan ca
Peningkatan
konsistensi
hipoxia
mammae
Hipermetabolis ke
Necrose
Mammae
jaringan
jaringan
Ukuran
membengkak
Bakteri Patogen
mammae
Suplai nutrisi
Massa tumor
abnormal
jaringan lain
mendesak ke
Kurang
Berat badan turun
Infeksi
Mammae
jaringan luar
pengetahuan
asimetrik
Perfusi jaringan
Nutrisi kurang
Cemas
terganggu
Ulkus
dari kebutuhan
Infiltrasi pleura
Gg body
parietale
image
Gg integritas
Expansi paru
(Sumber : Muchlis Ramli dkk, 2010)
kulit/ jaringan
Ggmenurun
pola nafas
7. Pemeriksaan penunjang
Menurut Lynda Juall Carpenito, 2010, untuk membantu menegakkan
diagnosa Ca mamae dapat dilakukan beberapa pemeriksaan diantaranya:
a) Dasar diagnosis karsinoma mammae :
1) Dasar diagnosis klinis, tumor pada mamae yang tumbuh progtresif
dengan tanda-tanda infiltrasi dan atau metastase
2) Dasar diagnostic patologi, tumor dengan tanda-tanda keganasan
b) Pemeriksaan :
1) Mamografi: memperlihatkan struktur internal payudara, dapat
untuk mendeteksi kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi
pada tahap awal.
2) Galaktografi: mamogram dengan kontras dilakukan dengan
menginjeksikan zat kontras ke dalam aliran duktus.
3) Ultrasound: dapat membantu dalam membedakan antara massa
padat dan kista dan pada wanita yang jaringan payudaranya keras,
hasil komplemen dari mamografi.
4) Xeroradiografi: menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi
tumor.
5) Termografi: mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai
titik panas karena peningkatan suplai darah dan penyesuaian
suhu kulit yang lebih tinggi.
6) Diafanografi (transimulasi): mengidentifikasi tumor atau massa
dengan membedakan bahwa jaringan mentransmisikan dan
menyebarkan sinar. Prosedur masih diteliti dan dipertimbangkan
kurang akurat daripada mamografi.
7) Scan CT dan MRI: teknik scan yang dapat mendeteksi penyakit
payudara, khususnya massa yang lebih besar atau tumor kecil,
payudara mengeras yang sulit diperiksa dengan mamografi. Teknik
ini tidak bisa untuk pemeriksaan rutin dan tidak untuk mamografi.
8) Biopsi payudara (jarum atau eksisi): memberikan diagnosa definitif
terhadap massa dan berguna untuk klasifikasi histologi pentahapan
dan seleksi terapi yang tepat.
9. Penatalaksanaan
Menurut Lynda Juall Carpenito, 2010 penatalaksanaan medis untuk kasus
carsinoma mamae menjadi :
a. Medis
1) Pembedahan
(a) Mastectomy radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot
pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat
namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak
diangkat.
(b) Mastectomy total
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan
lapisan otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak
disayat dan lapisan otot dinding dada tidak diangkat.
(c) Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak
turut diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm
jaringan payudara normal yang berada di sekitar tumor
tersebut.
(d) Wide excision/mastektomy parsial.
Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
(e) Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan
otot pectoralis mayor.
(f) Radiotherapy
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak
jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping:
kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi
pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.
(g) Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar
dalam aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang
nafsu makan, kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.
(h) Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang
sudah bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral
oophorectomy. Dapat juga digabung dengan therapi endokrin
lainnya.
b. Keperawatan
1. Promotif : Memberikan penjelasan dan informasi tentang penyakit,
penyebab dampak terhadap kesehatan dan pencegahan melalui
metode penyuluhan kesehatan atau pendidikan kesehatan misalnya
pemeriksaan Sadari
2. Preventif : Menyarankan untuk mengurangi dan menghindari
merokok dan mengurangi minum minuman beralkohol
3. Kuratif : Menganjurkan pengobatan ke rumah sakit dan melakukan
skrining bila diperlukan.
4. Rehabilitatif :Menfalisitasi klien untuk melakukan pengecekan
kembali kondisi klien ke rumah sakit atau tenaga kesehatan.
B.
3)
4)
nyeri tekan.
Telinga
: normalnya bentuk dan posisi simetris.
Tidak ada tanda-tanda infeksi dan tidak ada gangguan
5)
fungsi pendengaran.
Hidung
: bentuk dan fungsi normal, tidak ada
6)
7)
perasa.
Leher
8)
Dada
9)
10)
ektremitas.
g. Pengkajian (Bio-Psiko-Sos-Spiritual)
1) Persepsi dan Manajemen
Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa
pada payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya
benjolan biasa.
2) Nutrisi Metabolik
Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia,
muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat
mengkonsumsi makanan mengandung MSG.
3) Eliminasi
Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami
melena, nyeri saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.
4) Aktivitas dan Latihan
Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan
klien terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.
5) Kognitif dan Persepsi
Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga
kemungkinan ada komplikasi pada kognitif, sensorik maupun
motorik.
6) Istirahat dan Tidur
Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
7) Persepsi dan Konsep Diri
Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau
kehilangan akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri,
malu, dan kehilangan haknya sebagai wanita normal.
8) Peran dan Hubungan
Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan
dalam melakukan perannya dalam berinteraksi social.
9) Reproduksi dan Seksual
Biasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada
tingkat kepuasan.
10) Koping dan Toleransi Stress
Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan
keputus asaan.
11) Nilai dan Keyakinan
Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya
dengan lapang dada.
2. Masalah keperawatan :
a. Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma
karena pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot.
b. Kerusakan integristas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi,
adanya edema, destruksi jaringan.
c. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase
limpatik necrose jaringan.
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemotherapi
(akut)
berhubungan
dengan
proses
penyakit
:
Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui
aktivitas
-
Melaporkan
nyeri
yang
dialaminya,
nyeri
berkurang
a.
relaksasi
dan
INTERVENSI
Kaji karakteristik
nyeri,
RASIONAL
a. Untuk mengetahui sejauhmana
dan penyebaran.
b.
Beri
posisi
menyenangkan.
yang
klien
untuk
rileks/istirahat
c.
mengurangi
e.
efektif
napas dalam.
d.
secara
rasa
nyeri
dan
memperlancar sirkulasi O2 ke
seluruh jaringan.
d. Peningkatan tanda-tanda vital
Penatalaksanaan pemberian
analgetik
peningkatan nyeri
e. Analgetik
dapat
rangsangan
nyeri
memblok
sehingga
b.
INTERVENSI
Kaji integritas kulit untuk
RASIONAL
Memberikan informasi untuk
perencanaan
therapi
kanker,
amati
penyembuhan luka.
Anjurkan klien untuk tidak
a.
b.
asuhan
dan
trauma
berlanjut
INTERVENSI
Kaji adanya tanda tanda
a.
infeksi.
b.
b.
RASIONAL
Untuk mengetahui secara dini
tindakan.
Lakukan prosedur invasif
c.
d.
rasa
kecap,
nausea),
emotional
distress,
fatigue,
a.
INTERVENSI
Monitor intake makanan a.
setiap
hari,
makan
b.
apakah
sesuai
klien
dengan
kebutuhannya.
Timbang dan ukur berat
badan klien.
yang
lambat
Menunjukkan
keadaan
gizi
dan
RASIONAL
Memberikan informasi tentang
Kalori
merupakan
sumber
energi.
makanan
e.
menyebabkan
klien.
e.
Kontrol faktor lingkungan
f.
g.
yang
dapat
meningkatkan ansietas.
Agar klien merasa
seperti
h.
keluarga.
g.
Anjurkan tehnik relaksasi,
tentang
selera makan.
Agar dapat
diatasi
secara
komunikasi
Untuk mengetahui/menegakkan
terjadinya gangguan nutrisi sebagi
problem
akibat
makan/membangkitkan
terbuka
nafsu
pedas.
f.
penurunan
berbahaya
yang
muntah,
mual
Hindarkan
Mencegah
perjalanan
pengobatan
j.
terhadap klien.
Membantu
dan
penyakit,
perawatan
menghilangkan
j.
indikasi
Phenotiazine,
antidopaminergic,
klien.
Mempermudah intake makanan
maksimal
kesehatan
corticosteroids, vitamins
antacida
k.
Pasang
status
dan
tepat
sesuai
kebutuhan.
nasogastrik
enteral,
imbangi
dengan infus.
e. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan
berhubungan
dengan
kurangnya
informasi,
misinterpretasi,
perubahan
gaya
hidup
dan
INTERVENSI
Review pengertian klien
dan
keluarga
tentang
diagnosa,
pengobatan
dan
akibatnya.
b.
Tentukan
persepsi
klien
tentang
kanker
pengobatannya,
pada
klien
a.
dan
ceritakan
tentang
RASIONAL
Menghindari adanya duplikasi
dan
pengulangan
terhadap
pengetahuan klien.
b.
Memungkinkan
pembenaran
persepsi
terhadap
dan
dilakukan
kesalahan
konsepsi
kesalahan pengertian.
serta
c.
menderita kanker.
Beri informasi yang akurat
dan faktual. Jawab pertanyaan
secara
spesifik,
informasi
klien
dalam
hindarkan
yang
Membantu
tidak
membuat
keputusan
pengobatan.
diperlukan.
d.
Berikan bimbingan kepada
klien/keluarga
sebelum
mengikuti
prosedur
pengobatan,
lama,
therapy
komplikasi.
pada klien.
e.
Anjurkan
memberikan
verbal
dan
tentang
untuk
umpan
balik
mengkoreksi
yang adekuat.
g.
Mengkaji
perkembangan
status
pengetahuan
/keluarga
pentingnya
Meningkatkan
tentang
yang
klien
penyakitnya.
Review klien
Jujurlah
miskonsepsi
f.
e.
rutin,
h.
minuman.
Meningkatkan integritas kulit
dan kepala.
Kriteria hasil :
Klien dapat mengurangi rasa cemasnya
Rileks dan dapat melihat dirinya secara obyektif.
- Menunjukkan koping yang efektif serta mampu berpartisipasi
dalam pengobatan.
a.
INTERVENSI
Tentukan pengalaman klien
sebelumnya
a.
terhadap
takut,
RASIONAL
Data-data mengenai pengalaman
dasar
b.
untuk
penyuluhan
dan
proses penyakitnya.
c.
Dapat menurunkan kecemasan
klien.
konfrontasi.
d.
sesuai.
d. Jelaskan pengobatan, tujuan
mempersiapkan
diri
interaksi
seperti
kurang
sosial,
ketidak
e.
Anjurkan
mengembangkan
untuk
untuk
serta
mengatasinya/memberikan
dalam
kekuatan
f.
g.
upaya
dalam
kecemasan.
Agar
klien
dukungan
interaksi
kebutuhan
koping
berdayaan dll.
f.
dalam
dalam pengobatan.
e. Catat koping yang tidak
efektif
klien
memahami
Membantu
dari
solusi
meningkatkan
mengatasi
memperoleh
orang
yang
terdekat/keluarga.
Memberikan kesempatan pada
klien
untuk
berpikir/merenung/istirahat.
h.
Klien mendapatkan kepercayaan
diri dan keyakinan bahwa dia benarbenar ditolong.
g.
a.
mengekspresikan
perasaan
diri.
Peningkatan
ketergantungan,
manipulasi
atau
tidak
terlibat
positif
pasien
perubahan
(menyangkal
perubahan,
penurunan
merawat
diri,
terdekat
untuk
penampilan
kemampuan
Bantu
pasien/orang
selama
menyadari
aktivitas perawatan.
d.
untuk
pada
perawatan.
c.
Pertahankan
pendekatan
RASIONAL
Membantu
baik
tentang
diri
sendiri.
d.
Respon
klien
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M & Esther Matassarin-Jacobs. 1997. Medical Surgical Nursing :
Clinical Management for Continuity of Care, Edisi 5, W.B. Saunders
Company, Philadelphia
Carpenito, Lynda Juall. 2001.
EGC.
Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall (2010), Buku saku diagnosa keperawatan dan
dokumentasi, edisi 4, Alih Bahasa Yasman Asih, Jakarta, EGC
C. J. H. Van de Velde (2009), Ilmu bedah, Edisi 5, Alih Bahasa Arjono
Penerbit Kedokteran, Jakarta, EGC
Carpenito, Lynda Juall (2010), Buku saku diagnosa keperawatan, edisi 8, alih
Bahasa Monica Ester, Jakarta, EGC
Doenges, Marilyn E, et all. 2010. Nursing Care Plans : Guidelines for Planning
and Documenting Patient Care, Edition 3, F.A. Davis Company,
Philadelphia.
Gale, Danielle & Charette, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi.
EGC. Jakarta.
Lab. UPF Bedah, 2000. Pedoman Diagnosis dan Terapi , RSDS-FKUA, Surabaya
Long, Barbara C. 2008. Perawatan Medikal Bedah. Alih Bahasa: Yayasan
Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran Bandung, Edisi 1,
Yayasan IAPK Pajajaran, Bandung.
Muchlis Ramli dkk, 2010. Deteksi Dini Kanker, FKUI, Jakarta.