A.
2)
j)
riwayat keluarga ada yang menderita kanker payudara pada ibu, saudara
perempuan ibu, saudara perempuan, adik/kakak, risikonya 2-3 kali lebih
tinggi.
4. Manifestasi klinik
Menurut William Godson III. M. D (2009)
a. Tanda carsinoma
Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor
jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips
b. Gejala carsinoma
Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting
eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan
turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.
Menurut , tanda dan gejala ca mamae pada umumnya yaitu :
1) Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara
2) Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena
mulai timbul pembengkakan
3) Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting
susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara
4) Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas
5) Ada cairan yang keluar dari puting susu
6) Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi
dan terjadi retraksi
7) Ada rasa sakit
8) Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium
darah meningkat
9) Ada pembengkakan didaerah lengan
10) Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.
11) Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.
12) Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah
diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.
13) Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).
14) Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.
15) Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain
5. Patofisiologi
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering
terjadi pada sistem duktal, mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan
perkembangan sel sel atipik. Sel - sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma
insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk
bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk
dapat diraba
6. Pathways
Mendesak
jaringan sekitar
Mendesak
Sel syaraf
Mendesak
Pembuluh darah
Menekan jaringan
pada mammae
Aliran darah
terhambat
Nyeri
Peningkatan
konsistensi
mammae
Hipermetabolis ke
jaringan
Mammae
membengkak
Suplai nutrisi
jaringan lain
Berat badan turun
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
Infiltrasi pleura
parietale
Expansi paru
menurun
Gg pola nafas
hipoxia
Massa tumor
mendesak ke
jaringan luar
Perfusi jaringan
terganggu
Ulkus
Gg integritas
kulit/ jaringan
Necrose
jaringan
Ukuran
mammae
abnormal
Mammae
asimetrik
Bakteri Patogen
Kurang
pengetahuan
Cemas
Gg body
image
Infeksi
7. Pemeriksaan penunjang
a) Dasar diagnosis karsinoma mammae :
1) Dasar diagnosis klinis, tumor pada mamae yang tumbuh progtresif
dengan tanda-tanda infiltrasi dan atau metastase
2) Dasar diagnostic patologi, tumor dengan tanda-tanda keganasan
b) Pemeriksaan :
1) Mamografi: memperlihatkan struktur internal payudara, dapat untuk
mendeteksi kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap
awal.
2) Galaktografi:
mamogram
dengan
kontras
dilakukan
dengan
membedakan
bahwa
jaringan
mentransmisikan
dan
9. Penatalaksanaan
a. Medis
1) Pembedahan
(a) Mastectomy radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot
pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat
namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.
(b) Mastectomy total
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan
otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan
lapisan otot dinding dada tidak diangkat.
(c) Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak
turut diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan
payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut.
(d) Wide excision/mastektomy parsial.
Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
(e) Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan
otot pectoralis mayor.
(f) Radiotherapy
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak
jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping:
kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi
pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.
(g) Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam
aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu
makan, kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.
(h) Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang
sudah bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral
oophorectomy. Dapat juga digabung dengan therapi endokrin
lainnya.
b.
Keperawatan
kesehatan
atau
pendidikan
kesehatan
misalnya
pemeriksaan Sadari
2. Preventif : Menyarankan untuk mengurangi dan menghindari merokok
dan mengurangi minum minuman beralkohol
3. Kuratif : Menganjurkan pengobatan ke rumah sakit dan melakukan
skrining bila diperlukan.
4. Rehabilitatif :Menfalisitasi klien untuk melakukan pengecekan
kembali kondisi klien ke rumah sakit atau tenaga kesehatan.
B.
Kepala
Rambut
3)
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
perasa.
7)
Leher
8)
Dada
Hepar
10)
Ekstremitas:
biasanya
tidak
ada
gangguan
pada
ektremitas.
g. Pengkajian (Bio-Psiko-Sos-Spiritual)
1) Persepsi dan Manajemen
Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa
pada payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya
benjolan biasa.
2) Nutrisi Metabolik
Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia,
muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat
mengkonsumsi makanan mengandung MSG.
3) Eliminasi
Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami
melena, nyeri saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.
putus asa dan tak berdaya dan ketidak cukupan pengetahuan tentang
carsinoma dan pengobatan.
g. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau
perubahan gambaran mammae.
3. Intervensi
a. Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan
jaringan syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf,
inflamasi), efek samping therapi kanker ditandai dengan klien mngatakan
nyeri, klien sulit tidur, tidak mampu memusatkan perhatian, ekspresi
nyeri, kelemahan.
Tujuan
: Tingkat kenyamanan klien meningkat, nyeri teratasi
Kriteria hasil
RASIONAL
a.
Kaji
karakteristik
nyeri,
dan penyebaran.
b.
Beri
posisi
yang
untuk intervensi selanjutnya.
b. Dapat
mempengaruhi
menyenangkan.
kemampuan
c.
Anjurkan
teknik
klien
untuk
relaksasi
rileks/istirahat secara efektif dan
napas dalam.
dapat mengurangi nyeri.
c. Relaksasi napas dalam dapat
d.
e.
Penatalaksanaan
analgetik
pemberian
rasa
nyeri
dan
memperlancar sirkulasi O2 ke
seluruh jaringan.
d. Peningkatan tanda-tanda
dapat
menjadi
acuan
peningkatan nyeri
e. Analgetik
dapat
vital
adanya
memblok
kondisi spesifik
- Berpartisipasi dalam
pencegahan
komplikasi
dan
percepatan
penyembuhan
a.
INTERVENSI
Kaji integritas kulit untuk
RASIONAL
Memberikan informasi
a.
untuk
perencanaan
therapi
amati
penyembuhan luka.
b.
Anjurkan klien untuk tidak
c.
kanker,
c.
teratur.
d.
asuhan
dan
yang
tertentu.
Mencegah trauma berlanjut pada
dan
produk
yang
kontra
c.
INTERVENSI
Kaji adanya tanda tanda
a.
infeksi.
b.
RASIONAL
Untuk mengetahui secara dini
c.
tindakan.
Lakukan prosedur invasif
d.
yang
khemotherapi,
radiasi,
kurangnya
rasa
berhubungan
pembedahan
kecap,
nausea),
dengan
kanker,
(anoreksia,
emotional
konsekwensi
iritasi
distress,
lambung,
fatigue,
INTERVENSI
Monitor intake makanan a.
setiap hari, apakah klien makan
b.
RASIONAL
Memberikan informasi tentang
status gizi klien.
Memberikan informasi tentang
penambahan dan penurunan berat
yang
lambat
dan
d.
e.
berlebihan,
dispepsia
yang
menyebabkan
penurunan
nafsu
f.
makanan
yang
ansietas.
Agar klien merasa seperti berada
pedas.
dirumah sendiri.
Ciptakan
suasana
makan g.
h.
latihan
sebelum makan.
Anjurkan
menimbulkan
perasaan
visualisasi,
Untuk
makan.
Agar
dapat
diatasi
secara
moderate
Untuk
mengetahui/menegakkan
komunikasi
terjadinya gangguan nutrisi sebagi
terbuka
tentang
problem
akibat
perjalanan
penyakit,
efek
samping
dan
corticosteroids, vitamins
maksimal
khususnya A,D,E dan B6,
kebutuhan.
antacida
k.
Pasang
pipa
nasogastrik
dan
tepat
sesuai
untuk
memberikan
makanan
miskonsepsi,
tidak
akurat
dalam
mengikiuti
intruksi/pencegahan komplikasi.
Kriteria hasil :
- Klien dapat mengatakan secara akurat tentang diagnosis dan
pengobatan pada ting-katan siap.
- Mengikuti prosedur dengan baik dan menjelaskan tentang alasan
mengikuti prosedur tersebut.
- Mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya hidup dan berpartisipasi
dalam pengo- batan.
- Bekerjasama dengan pemberi informasi.
a.
INTERVENSI
Review pengertian klien dan
keluarga
tentang
a.
diagnosa,
dan
duplikasi
pengulangan
terhadap
pengetahuan klien.
b.
tentang
RASIONAL
Menghindari adanya
Memungkinkan
dilakukan
dan
pembenaran
terhadap
kesalahan
dan
konsepsi
serta
c.
spesifik,
yang
dalam
hindarkan
Membantu klien dan keluarga
tidak
dalam
diperlukan.
klien
informasi
Membantu
membuat
keputusan
d.
sebelum
mengikuti
prosedur
pengobatan.
e.
pemahaman
umpan
dan
klien
dan
keluarga
mengkoreksi
tentang
adekuat.
g.
Mengkaji perkembangan proses-
/keluarga
pentingnya
status
untuk
miskonsepsi
penyakitnya.
f.
Review klien
tentang
g.
balik
kesehatan
mulut
yang
dapat
membran
mulutnya
perhatikan
mukosa
secara
rutin,
adanya
eritema,
minuman.
h.
Meningkatkan integritas kulit dan
kepala.
ulcerasi.
h.
tidak
adekuat
kemampuan
menolong
diri,
stimulasi
Kriteria hasil :
-
b.
c.
INTERVENSI
Tentukan pengalaman klien
a.
RASIONAL
Data-data mengenai pengalaman
yang dideritanya.
dasar
Berikan
informasi
tentang
penyuluhan
dan
untuk
proses penyakitnya.
Dapat menurunkan
kecemasan
klien.
d.
Membantu
memahami
klien
kebutuhan
dalam
untuk
diri
dalam
e.
pengobatan.
e. Catat koping
f.
yang
tidak
klien
serta
mengatasinya/memberikan
Anjurkan
mengembangkan
untuk
solusi
interaksi
g.
yang
klien
untuk
berpikir/merenung/istirahat.
Klien mendapatkan kepercayaan
dengan wajar.
g.
benar ditolong.
a.
mengekspresikan
khususnya
perasaan
mengenai
RASIONAL
Membantu
pasien untuk menyadari perasaannya
pikiran,
b.
pada
diri.
Peningkatan
Dugaan masalah
positif
selama
aktivitas perawatan.
d.
penilaian
yang
dapat
Bantu
pasien/orang
terdekat
untuk
perubahan,
baik fisik mapun psikis-moral untuk
mendiskusikan
masa
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M & Esther Matassarin-Jacobs. 1997. Medical Surgical Nursing :
Clinical Management for Continuity of Care, Edisi 5, W.B. Saunders
Company, Philadelphia
Carpenito, Lynda Juall. 2001.
EGC.
Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall (1995), Buku saku diagnosa keperawatan dan
dokumentasi, edisi 4, Alih Bahasa Yasman Asih, Jakarta, EGC
C. J. H. Van de Velde (1996), Ilmu bedah, Edisi 5, Alih Bahasa Arjono
Penerbit Kedokteran, Jakarta, EGC
Carpenito, Lynda Juall (2000), Buku saku diagnosa keperawatan, edisi 8, alih
Bahasa Monica Ester, Jakarta, EGC
Doenges, Marilyn E, et all. 1993. Nursing Care Plans : Guidelines for Planning
and Documenting Patient Care, Edition 3, F.A. Davis Company,
Philadelphia.
Gale, Danielle & Charette, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi.
EGC. Jakarta.
Lab. UPF Bedah, 2000. Pedoman Diagnosis dan Terapi , RSDS-FKUA, Surabaya
Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah. Alih Bahasa: Yayasan
Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran Bandung, Edisi 1,
Yayasan IAPK Pajajaran, Bandung.
Muchlis Ramli dkk, 2000. Deteksi Dini Kanker, FKUI, Jakarta.
Daniell Jane Charette (1995), Ancologi Nursing Care Plus, Elpaso Texas, USA
Alih Bahasa Imade Kariasa, Jakarta, EGC
Theodore R. Schrock, M. D (1992), Ilmu Bedah, Edisi 7, Alih Bahasa Drs. Med
Adji Dharma, dr. Petrus Lukmanto, Dr gunawan. Penerbit Kedokteran
Jakarta, EGC
Thomas F Nelson, Jr M. D (1996), Ilmu Bedah, edisi 4, Alih Bahasa Dr. Irene
Winata, dr. Brahnu V Pendit. Penerbit Kedokteran, Jakarta, E G C