Achilles dan Kura-kura melakukan lomba lari, meskipun begitu, kurakura diizinkan start lebih awal.
Agar dapat menyamai kura-kura, Achilles menetapkan sasaran ke
tempat kura-kura saat ini berdiri.
Akan tetapi, tiap kali Achilles bergerak maju, kura-kura juga bergerak
maju. Ketika Achilles sampai di tempat kura-kura, kura-kura sudah
berjalan sedikit ke depan.
Lalu Achilles mengejar posisi kura-kura yang sekarang. Akan tetapi
setibanya di sana, kura-kura juga sudah maju sedikit lagi.
Lalu Achilles mengejar posisi kura-kura yang sekarang. Akan tetapi
setibanya di sana, kura-kura juga sudah maju sedikit lagi. Demikian
seterusnya ad infinitum.
Jadi kesimpulannya: mustahil bagi Achilles untuk bisa menyamai kurakura dalam balapan.
Antara Sebelum dan Sesudah, titik C paling kiri melewati dua buah
B, tetapi cuma satu buah A.
Secara umum, ada dua tema yang dominan dalam Paradoks Zeno,
yaitu gerak dan ketakhinggaan. Sebagaimana sudah disinggung di
awal, Zeno menganggap bahwa perubahan di dunia bersifat semu.
Pendapat itu kemudian tercermin lewat empat buah paradoks di atas.
Dalam paradoks pertama (dikotomi), Zeno menyampaikan bahwa
gerak benda antara dua titik bersifat mustahil atau minimal,
mengandung aspek filsafat yang misterius. Ada baiknya kalau kita
simak lagi paradoksnya di bawah ini.
Keterangan:
t0 melambangkan situasi pada saat pertama;
t1 melambangkan situasi pada saat kedua;
dan seterusnya
Masalahnya hal itu tidak berlaku di dunia nyata, makanya disebut
paradoks. Siapapun yang pernah nonton balap tahu faktanya.
Pembalap yang start belakangan selalu bisa menyalip lawan di
depannya. Memang kadang agak sulit melakukannya, tetapi bukan
tidak mungkin.
Keterangan:
t0 melambangkan situasi pada saat pertama;
t1 melambangkan situasi pada saat kedua;
dan seterusnya
[5]
Catatan:
[1] ^ Sebenarnya tidak cuma empat; ada juga beberapa tambahan
yang disampaikan oleh Aristoteles. Meskipun demikian empat
paradoks yang ditampilkan di sini adalah yang paling terkenal.
[2] ^ Aristoteles, Physics. (terjemahan Inggris oleh R.P. Hardie & R.K.
Gaye)
[3] ^ Papa-Grimaldi, Alba. Why Mathematical Solutions of Zenos
Paradoxes Miss the Point: Zenos One and Many Relation and
Parmenides Prohibition. (The Review of Metaphysics) (format PDF)
[4] ^ Mazur, J. 2007. The Motion Paradox: The 2,500-Year-Old Puzzle
Behind All the Mysteries of Time and Space.New York: Dutton
[5] ^ Sebagaimana dikutip dalam Dowden, Bradley: Zenos
Paradoxes (Internet Encyclopedia of Philosophy)
zenosphere.wordpress.com/2011/01/28/empat-paradoks-zeno/