Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peradangan kulit kronis, gatal sekali, sirkumkrip, ditandai dengan kulit tebal dan
garis kulit tampak lebih menonjol menyerupai kulit batang kayu akibat garukan dan
gosokan yang berulang-ulang
Penyebab belum diketahui. Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya
pola reaksi kulit berupa likenifikasi dan prurigo nodularis. Pruritus ada yang disertai lesi
atau tanpa lesi, ada atau tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya. Pruritus
tanpa kelianan kulit dapat dijumpai pada penyakit sistemik. Rowland Payne dan teman
kerjanya menemukan 50% penderita prorigo nodularis yang mengalami gangguan
metabolik dan kelainan hematologik.
Tidak semua individu mampu menimbulkan likenifikasi. Pada penderita yang
mempunyai predisposisi, garukan dan gosokan yang kronis akan menimbulkan
penebalan kulit atau likenifikasi. Diduga pruritus berasal dari pelepasan mediator atau
aktivitas enzim proteolitik, walaupun ada peneliti yang melaporkan bahwa garukan dan
gosokan mungkin karena respons terhadap stres emosional.
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan atau meningkatkan pengetahuan tentang asuhan
keperawatan pda pasien neurodermatitis
2. Tujuan khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian menyeluruh pada pasien neurodermatitis
b. Mampu menganalisa dan menentukan masalah keperawatan pada pasien
neurodermatitis
c. Mampu melakukan intervensi dan implementasi untuk mengatasi masalah
keperawatan yang timbul pada pasien neurodermatitis
d. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien
dengan neurodermatitis.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1
2.1.
Definisi
Neurodermatitis adalah suatu peradangan menahun pada lapisan kulit paling atas
yang menimbulkan rasa gatal. Penyakit ini menyebabkan bercak penebalan kulit yang
kering, bersisik dan berwarna lebih gelap, dengan bentuk lonjong dan tidak beraturan.
Disertai gejala garis kulit tampak menonjol (likenifikasi), akibat garukan atau gosokan
berulang karena berbagai rangsangan pruritogenik.
2.2.
Sinonim
Dermatitis Garukan Terlokalisir, Liken Simpleks Kronis, Neurodermatitis
Sirkumskripta.
2.3.
Etiologi
Penyebab neurodermatitis masih belum diketahui secara pasti. Dapat timbul
akibat dari iritasi menahun dan garukan yang berulang-ulang meningkatkan terjadinya
neurodermatitis.
Penyakit ini biasanya berhubungan dengan :
1) Dermatitis Atopik
2) Psoriasis
3) Kecemasan, depresi ataupun penyakit psikis lainnya
2.4.
Faktor Resiko
Neurodermatitis sering terjadi pada rentang umur 30 dan 50 tahun. Wanita lebih
sering terkena dari pada laki-laki. Lebih berkembang jika dalam keluarga terdapat
riwayat eczema, psoriasis dan kondisi kulit yang serupa. Dapat juga disebabkan oleh :
a.
Mengenakan pakaian dengan ketat dan berasal dari sintetis atau woll,
b.
Kulit kering,
c.
d.
Panas,
e.
Gigitan serangga,
f.
Stress,
g.
2.5.
Gejala Klinis
2
Gejala primer neurodermatitis adalah kulit yang sangat gatal, muncul tunggal
didaerah leher, pergelangan tangan, lengan bawah, paha atau mata kaki, kadang muncul
alat kelamin. Rasa gatal sering hilang timbul. Sering timbul pada saat santai atau sedang
tidur, akan berkurang saat beraktifitas. Rasa gatal yang digaruk akan menambah berat
rasa gatal tersebut.
Gejala klinis neurodermatitis yang muncul adalah : kulit yang gatal pada daerah
tertentu, terjadi perubahan warna kulit, kulit yang bersisik akibat garukan atau
penggosokan dan sudah terjadi bertahun-tahun.
2.6.
2.7.
Diagnosa Banding
Dermatitis Atopik
Dermatitis Kontak Alergi dan Iritan
Dermatitis Herpetiformis
Dermatitis Numularis
Phytopatodermatitis
Myxedema
Psoriasis, Plaque
Dermatitis Seboroik
Tinea cruris
Liken Planus
Liken Amiliodosis
Diagnosa
Diagnosa ditegakkan dengan berdasarkan tanda khas dari pemeriksaan fisik pada kulit
dan riwayat gatal dan garukan.
2.8.
Pemeriksaan Penunjang
Neurodermatitis sering muncul bersamaan dengan psoriasis dan dermatitis maka
b.
Skin Biopsi
Pengambilan sedikit jaringan kulit pada dearah lesi dan kemudian dilihat hasilya
di bawah suatu mikroskop. Bantuan Prosedur ini mendiagnose suatu infeksi/peradangan
kulit atau kondisi kulit lain.
Gambaran klinis yang didapatkan : suatu hyperkeratosis, akantosis, spongiosis
dan penebalan parakeratosis. Papillary kulit mengalami fibrosis kearah vertical sampai
ke lapisan kolagen, ini merupakan tanda khas dari neurodermatitis.
2.9.
Pengobatan
Pengobatan utama dari neurodermatitis adalah untuk mengurangi pruritus dan
memperkecil luka akibat garukan atau gosokan. Gol pharmacotherapy adalah untuk
mengurangi rasa sakit dan untuk mencegah komplikasi.
Pemberian kortikosteroid dan antihistamin oral bertujuan untuk mengurangi
reaksi inflamasi yang menimbulkan rasa gatal. Pemberian steroid topical juga membantu
mengurangi hyperkeratosis. Pemberian steroid mid-potent diberikan pada reaksi radang
yang akut, tidak direkomendasikan untuk daerah kulit yang tipis (vulva, scrotum, axilla
dan wajah). Pada pengobatan jangka panjang digunakan steroid yang low-poten,
pemakaian high-potent steroid hanya dipakai kurang dari 3 minggu pada kulit yang tebal.
Anti-depresan atau anti-anxiety sangat membantu pada sebagian orang dan perlu
pertimbangan untuk pemberiannya. Jika terdapat suatu infeksi sekunder dapat diberikan
antibiotik topical ataupun oral. Perlu diberikan nasehat untuk mengatur emosi dan
perilaku yang dapat mencegah gatal dan garukan.
Macam-Macam Obat
Corticosteroids
Memiliki kegunaan sebagai anti-inflamasi, yang berguna mengurangi pruritus,
menipiskan liken, dan mengurangi reaksi inflamasi.
Clobetasol (Temovate)
Termasuk dalam kelas 1 superpotent steroid topical : suppresses mitosis dan
meningkatkan sintesis protein sehingga mengurangi inflamasi dan menyebabkan
vasokontriksi.
Merupakan topical steroid yang medium potent yang menhambat proliferasi sel,
juga sebagai imunosuprosor, anti-proliferasi, dan anti-inflamasi.
Anti-pruritic
Memberikan efek pengendalian terhadap pelepasan histamine secara endogen.
Sehingga dapat, mengurangi efek gatal, efek sedasi dan menyebabkan kantuk. Obat
ini bekerja menstabilkan membrane saraf dan mencegah transmisi dan inisiasi dari
impuls saraf, dan menghasilkan anastesi local.
Chlorpheniramine (Chlor-Trimeton)
Penghambat histamine atau H1-Reseptor pada sel efektor di pembuluh darah dan
traktus respiratori.
Immunosuppressant
Tacrolimus (Protopic)
Mekanisme kerja di LCS tidak diketahui. Dapat mengurangi gatal dan reaksi
inflamasi. Juga menghambat transkripsi dari gen yang mengkode IL-3, IL-4, IL-5,
GM-CSF, dan TNF-ALPHA, melibatkan pada fase awal dari aktifasi T-Cell.
Immune Modulator
Pimecrolimus (Elidel)
Merupakan turunan dari ascomycin, suatu unsur alami yang
diproduksi Streptomyces hygroscopicus var ascomyceticus.
2.10.Edukasi Pasien
Anjurkan agar pasien tidak menggaruk lagi, karena penyakit ini akan bertambah
2.11.Prognosis
Luka dapat sembuh sepenuhnya, dapat timbul jaringan parut dan perubahan
warna kulit.
Dapat relaps karena stress atau tekanan mental, dan karena kontak dengan
penyebab alergi.
Tidak sembuh bila pengobatan tidak tuntas
2.12.Komplikasi
Penggarukan yang terjadi berulang-ulang dapat menimbulkan suatu infeksi atau
peradangan kulit. Dapat pula meninggalkan jaringan parut dan perubahan warna kulit
yang bertambah gelap (hiperpigmentasi).
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
DENGAN NEURODERMATITIS
3.1.Pengkajian
Pengkajian keperawatan pasien tumor tulang meliputi anamnesis, pemeriksaan
fisik, pengkajian diagnostic, serta penatalaksanaan medis.
1. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
3.4. Penatalaksanaan
3.5.Evaluasi
Luka dapat sembuh sepenuhnya, dapat timbul jaringan parut dan perubahan
warna kulit.
Dapat relaps karena stress atau tekanan mental, dan karena kontak dengan
penyebab alergi.
Tidak sembuh bila pengobatan tidak tuntas
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Neurodermatitis adalah suatu peradangan menahun pada lapisan kulit paling atas
yang menimbulkan rasa gatal. Penyakit ini menyebabkan bercak penebalan kulit
yang kering, bersisik dan berwarna lebih gelap, dengan bentuk lonjong dan tidak
beraturan. Disertai gejala garis kulit tampak menonjol (likenifikasi), akibat garukan
atau gosokan berulang karena berbagai rangsangan pruritogenik.
Penyebab neurodermatitis masih belum diketahui secara
pasti. Dapat timbul akibat dari iritasi menahun dan garukan
yang berulang-ulang meningkatkan terjadinya neurodermatitis.
Penyakit ini biasanya berhubungan dengan :
1) Dermatitis Atopik
8
2) Psoriasis
3) Kecemasan, depresi ataupun penyakit psikis lainnya
4.2.
Saran
Setelah membaca makalah asuhan keperawatan ini diharapkan mahasiswa dapat
memahami serta mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan pada neurodermatitis
DAFTAR PUSTAKA
Sularsito SA, Djuanda S. Dermatitis. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2007. hal. 147-8