APLIKASI KOMPUTER
Oleh:
MUHAMMAD HARLY
NIM. 1308016030
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai ujian
nasional (UN), gaya belajar dan motivasi berprestasi terhadap
prestasi belajar mahasiswa di kampus X. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis korelasi product moment
dengan taraf signifikansi 5%. Di dalam penelitian ini juga dilihat
hubungan antara variabel bebas secara individu terhadap
prestasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) ada hubungan yang signifikan antara UN dengan
prestasi belajar mahasiswa; (2) tidak ada hubungan yang
signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa; (3) tidak ada hubungan yang signifikan antara
motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa; (4)
ada hubungan yang signifikan antara UN, gaya belajar dan
motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa. Nilai kontribusi
variabel gaya belajar dengan prestasi belajar praktik instalasi
listrik sebesar 10,2%; variabel motivasi berprestasi dengan
prestasi belajar praktik instalasi listrik berkontribusi sebesar
9,60%; variabel gaya belajar dan motivasi berprestasi dengan
prestasi belajar praktik instalasi listrik berkontribusi sebesar
16,6%.
Kata kunci: Hasil UN Siswa SLTA, gaya belajar, motivasi
berprestasi, prestasi belajar (IPK) Mahasiswa di kampus X
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Belajar adalah kewajiban bagi setiap manusia, dengan belajar
manusia akan memiliki ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya
sehingga ilmu yang dikuasai akan dapat memberikan manfaat bagi diri
sendiri dan orang lain. Belajar dapat dilakukan sepanjang hidup yaitu
sejak lahir sampai meninggal (long life education), secara formal
pendidikan berawal dari pendidikan dasar (SD), sekolah menengah
pertama (SMP), sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dan sederajat hingga
Perguruan Tinggi (PT) baik negeri maupun swasta.
Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat SLTA dan sederajat
seringkali dihadapkan pada pilihan yang sulit untuk menentukan jalur
pendidikan yang dipilih apakah mengambil pendidikan jalur akademik atau
pendidikan jalur professional.
Mahasiswa memiliki banyak motivasi dasar yang berperan penting
dalam dunia kerja yaitu motivasi berprestasi, motivasi berkuasa dan
motivasi berafiliasi. Dari ketiga motivasi dasar tersebut, motivasi
berprestasi memiliki peranan yang sangat besar dalam dunia kerja karena
dengan usaha yang terus menerus untuk meraih prestasi. Untuk meraih
sukses, motivasi berprestasi sangat diperlukan.
Selain motivasi berprestasi, prestasi belajar mahasiswa tidak terlepas
juga dari gaya belajar mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran
mata kuliah. Setiap mahasiswa mempunyai kecenderungan pada satu
gaya belajar tertentu. Namun demikian, ada siswa yang cenderung
2. KajianTeoretik
A. Kerangka Teori
1. Ujian Nasional
1) Pengertian Ujian Nasional
UN
susulan
adalah
ujian
nasional
yang
bantuan
kepada
satuan
McClelland
(1953:82)
menyatakan
bahwa
orang
yang
adalah
suatu
pendidikan
yang
menyelenggarakan
atau
teknologi
penggunaannya
untuk
memperkaya
atau
seni,
khasanah
dan
meningkatkan
ilmu
mengupayakan
taraf
kehidupan
di
masing-masing
perguruan
tinggi
harus
setelah
menyelesaikan
satu
tahapan
atau
program.
rumus:
K = Banyaknya SKS tiap mata kuliah yang ditempuh
dalam semester yang bersangkutan.
N = Angka mutu tiap mata kuliah yang di peroleh dalam
semester yang bersangkutan.
Dengan belajar yang termotivasi maka akan tercapailah
suatu hasil belajar, hasil belajar dapat dibedakan menjadi
dua yaitu dampak pengajaran dan dampak pengiring.
Dampak pengajaran adalah hasil belajar yang segera dapat
diukur, yang terwujud dalam hasil rapor, nilai akhir ujian
nasional, dan nilai ijazah atau transkrip IP. Sedangkan
dampak pengiring adalah unjuk kerja siswa setelah mereka
lulus ujian atau merupakan transfer hasil belajar di sekolah.
d. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Secara umum prestasi belajar siswa sangat beragam, hal ini
tentu saja mempunyai faktor faktor penyebabnya. Menurut
Muhibbin
Syah
(2008:
132)
dalam
bukunya
psikologi
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor atau penyebab yang
berasal dari dalam diri setiap individu tersebut, seperti aspek
pisiologis dan aspek psikologis.
a) Aspek pisiologis
Aspek pisiologis ini meliputi konsisi umum jasmani dan
tonus (tegangan otot) yang menunjukkan kebugaran organorgan tubuh dapat mempengaruhi semangat dan intensitas
siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang lemah
akan
berdampak
secara
langsung
pada
kualitas
berkesinambungan.
Hal
ini
penting
karena
faktor-faktor
dari
aspek
psikologis
seperti
dalam
kehidupan
bermasyarakat
dan
faktor
internal
dan
faktor
eksternal,
faktor
Muhibbin
Syah
(2008:139)
memaparkan
bahwa
Nasional
atau
UN
adalah
kegiatan
pengukuran
tertentu
dalam
kelompok
mata
pelajaran
ilmu
C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka teoretik
maka
UN
GB
x1
30
x2
1
MOTIVAS
I
x3
3
IPK
y
3,92
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
21
9
29
29
22
15
27
28
25
15
29
30
23
15
2
3
8
3
1
2
1
1
2
2
1
3
3
3
2
3
2
6
2
1
1
3
2
1
3
3
2
1
2,58
3,90
3,82
3,21
3,57
2,00
3,99
3,75
2,80
1,75
3,82
3,98
3,01
2,01
b. Angket
Hasil Angket Gaya Belajar
No Responden
No
1 Subyek
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
G
8
H
9
I
10
J
11
K
12
L
13
M
14
N
15
O
Banyaknya Pernyataan
Dipahami Tidak Dipahami
30
0
0
30
0
30
0
30
0
30
0
30
0
30
0
30
0
30
0
30
0
30
0
30
0
30
0
30
0
30
Total
Total
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Banyaknya Pernyataan
Dipahami Tidak Dipahami
40
0
40
0
40
0
40
0
40
0
40
0
Total
Total
40
40
40
40
40
40
7
8
9
10
11
12
13
14
15
G
H
I
J
K
L
M
N
O
40
40
40
40
40
40
40
40
40
0
0
0
0
0
0
0
0
0
40
40
40
40
40
40
40
40
40
Banyak
Pernyataan
Valid
Tidak Valid
30
0
40
0
Total
Angket
No
1
2
Angket
Gaya Belajar
Motivasi
Total
40
42
data
berasal
dari
populasi
yang
berdistribusi normal
H1
data
berasal
dari
populasi
yang
tidak
berdistribusi normal
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan software
SPSS IBM versi 22, dan diperoleh tabel sebagai berikut:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
UN
.182
15
.192
.871
15
.035
GB
.300
15
.001
.694
15
.000
Motivasi
.236
15
.024
.805
15
.004
IPK
.218
15
.054
.851
15
.018
Ho
Ho
apabila
homogen
H1
tidak homogen
Test of Homogeneity of Variancea
Levene Statistic
IPK
df1
df2
Sig.
Based on Mean
2.932
11
.095
Based on Median
2.880
11
.099
2.880
3.079
4.81
8
11
.150
.087
Terima
Ho
Ho
apabila nilai sig. < 0,05. Dari tabel dapat dilihat nilai sig. >
Ho
1.
Ho
Pearson Correlation
IPK
.590*
Sig. (2-tailed)
.021
N
IPK
15
15
Pearson Correlation
.590
Sig. (2-tailed)
.021
15
15
Ho
Ho
apabila nilai sig. < 0,05. Dari tabel dapat dilihat nilai
2.
IPK.
Ho
Pearson Correlation
GB
1
Sig. (2-tailed)
N
GB
.037
.895
15
15
Pearson Correlation
.037
Sig. (2-tailed)
.895
15
15
Ho
Ho
apabila nilai sig. < 0,05. Dari tabel dapat dilihat nilai
Pearson Correlation
Motivasi
1
Sig. (2-tailed)
N
Motivasi
.444
.098
15
15
Pearson Correlation
.444
Sig. (2-tailed)
.098
15
15
Ho
Ho
apabila nilai sig. < 0,05. Dari tabel dapat dilihat nilai
H1 :
Model Summary
Model
1
R Square
.624a
Adjusted R
Square
Estimate
.390
.223
.70617
8. Metode Penelitian
8.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMK Negeri 2 Yogyakarta. Waktu
penelitian akan dilaksanakan Mei 2011 Juni 2011.
8.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 2
Yogyakarta jurusan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik yang duduk di
bangku kelas XI yaitu sebanyak 132 siswa. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik propotional random sampling
mengingat penelitian ini bersifat homogen. Sampel dalam penelitian ini
yaitu siswa kelas XI SMK Negeri 2 Yogyakarta jurusan Teknik
Pemanfaatan Tenaga Listrik sebanyak 102 siswa. Penentuan jumlah
sampel dalam penelitian ini mengacu dari rumus yang dikembangkan oleh
Krejcie dan Morgan (Sugiyono, 2010: 69).
Frekunsi
6
0
4
0
2
0
0R
e
n
d
a
hS
e
d
a
n
gT
in
g
iS
a
n
g
tin
g
i
guru. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi siswa,
maka semakin baik pula prestasi belajar yang dicapai siswa.
9.2.3 Pengaruh gaya belajar dan motivasi berprestasi pada prestasi belajar
praktik instalasi listrik di SMK Negeri 2 Yogyakarta.
Variabel gaya belajar dan variabel motivasi berprestasi memberikan
pengaruh yang signifikan serta positif terhadap Prestasi Belajar Praktik
Instalasi Listrik pada pembelajaran Praktik instalasi listrik siswa kelas XI
Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK N 2
Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan hasil koefisien korelasi sebesar
0,408 lebih besar daripada nilai signifikansi sebesar 0,05 atau 5%.
Variabel gaya belajar dan motivasi berprestasi terhadap Prestasi Belajar
Praktik Instalasi Listrik sebesar 16,6%, ditunjukkan dengan nilai R2
sebesar 0,166. Sedangkan 83,4% dipengaruhi oleh faktor lain.
Secara statistik, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar dan motivasi
berprestasi berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Praktik Instalasi Listrik
pada pembelajaran Praktik instalasi listrik siswa kelas XI Program
Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK N 2 Yogyakarta., baik
secara parsial maupun bersama-sama. Untuk kebijakan lebih lanjut, pihak
sekolah sekirannya meningkatkan semua komponen untuk mendukung
proses pembelajaran dan memotivasi siswa guna meningkatkan prestasi
belajar siswa. Begitu juga dengan orang tua siswa.
Hasil ini sesuai dengan teori Muhibbin Syah (2005:144) bahwa
prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh setidaknya tiga faktor yaitu,
a. faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi
jasmani dan rohani siswa
b. faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa
c. faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi
pelajaran.
10. Kesimpulan
1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya belajar siswa
dengan Prestasi Belajar Praktik Instalasi Listrik siswa dengan
koefisien korelasi sebesar 0,320. Persamaan regresi bersifat linier
^
dengan persamaan Y =62,747+ 0,207 X 1 dengan kontribusi sebesar
10,2% dari gaya belajar siswa. Hal ini berarti bahwa semakin baik
gaya belajar siswa, maka semakin baik pula prestasi belajar yang
dicapai siswa.
Porter, Bobbi
&
Hernacki,
Mike.
2009.
Quantum
Learning:
Hoeda Manis. 2010. Learning is Easy: Tip dan Panduan Praktis agar
Belajar jadi Asyik, Efektif, dan Menyenangkan. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
J. Winardi. 2004. Motivasi; Pemotivasian
dalam Manajemen. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Komarudin. 1994. Ensiklopedia
Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Mc. Clelland, Atkinson, Clark & Lowell.
(1953). The Achievment Motive. NewYork: Halsted Press.
Mc. Clelland, David C. (1961). The
Achieving Society. New York: D. Van Nostrand Company, Inc.
Mc.Clelland, D. C (1985). Human
Motivation. Illinois : Scott,
Foresman & Company.
Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
M. Ngalim Purwanto. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosadakarya.
Richard Bandler, John Grinder dan
Michael Grinder .2008. Neuro
Linguistic Programming (NLP) http://Binakreatif.blogspot.com/
2008/06) Diunduh 27 November 2011.
Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan
Peneliti Pemula. Cetakan ke 6. Bandung: Alfabeta.
Riduwan & Akdon. 2009. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.
Bandung: Alfabeta.
Robert A. Reiser &
Grafindo Persada.
UPP
Universitas
Negeri
Yogyakarta.
Bandung:
ALFABETA
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Cetakan ke 9. Bandung: ALFABETA.
Sumardi Suryabrata. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
S. Nasution, M.A. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Tapiardi, W. 1996. Motivasi Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Bahasa.
W. S. Winkel. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta:
PT Gramedia.
W. S. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.