LANDASAN TEORI
A. MOTIVASI
a. Arti Pentingnya Motivasi dalam Pembelajaran
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin movere yang bermakna
bergerak, istilah ini bermakna mendorong, mengarahkan tingkah laku
manusia.1 Motivasi adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan,
intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan
konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep yang lain seperti minat,
konsep diri, sikap dan sebagainya. 2Para pakar psikologi motivasi melakukan
penelitian, apa yang mereka teliti ? semua teori motivasi memiliki objektif yang
sama yaitu masing-masing coba menjelaskan mengapa manusia melakukan apa
yang mereka lakukan.
Dalam proses pembelajaran dikenal adanya motivasi belajar. Motivasi
belajar merupakan motivasi yang di terapkan dalam kegiatan belajar mengajar
dengan keseluruhan pengerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dalam mencapai satu tujuan.
Motivasi belajar merupakan peranan penting dalam memberi rangsangan,
semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga mempunyai motivasi tinggi,
mempunyai energy yang banyak untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Motivasi dan pembelajaran adalah dua hal yang saling mempengaruhi.
Pembelajaran adalah kegiatan yang mengubah tingkah laku melalui latihan dan
pengalaman sehingga menjadi lebih baik sebgai hasil penguatan yang di landasi
untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan salah satu determainan penting
dalam proses pembelajaran, seseorang siswa tidak mempunyai motivasi untuk
belajar, maka tidak akan mungkin aktivitas belajar terlaksana dengan baik,
sedang bagi guru (pendidik) apabila tidak mempunyai motivasi untuk mengajar
ilmunya kepada siswa juga tidak aka nada proses pembelajaran.
Motivasi pembelajaran adalah daya pengerak dari dalam diri individu
untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan serta pengalaman. Motivasi itu timbul karena adanya keinginan
untuk bisa mengetahui dangan memahami sesuatu dan mendorong serta
mengarahkan minat belajar siswa sehingga sungguh-sungguh untuk belajar dan
termotivasi untuk mencapai prestasi.
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar
adalah kegiatan yang mengubah tingkah laku melalui latihan dan pengalaman
sehingga menjadi lebih baik sebagai hasil dari penguatan yang di landasi untuk
mencapai tujuan. Motivasi belajar bisa timbul karena factor instrinsik atau
factor dari dalam diri manusia yang di sebabkan oleh dorongan atau keinginan
akan kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita. Factor ekstrinsik juga
mempengaruhi dalam motivasi belajar. Factor ekstrinsik berupa adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang menyenangkan, dan kegiatan belajar
yang menarik.3
Ada bermacam-macam teori motivasi, salah satu teori yang terkenal
kegunaanya untuk menerangkan motivasi siswa adalah yang di kembangkan
oleh Maslow. Maslow percaya bahwa tingkah laku manusia di bangkitkan dan
di arahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini (yang
memotivasi tingkah laku seseorang ) di bagi oleh maslow ke dalam 4 kategori
yaitu :
1. Fisiologis
Ini merupakan kebutuhan kebutuhan manusia yang paling dasar,
meliputi kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat berlindung, yang
penting untuk mempertahankan hidup.Kebutuhan fisiologis ini
sangatlah penting dalam manusia, karena kebutuhan inilah yang akan
memberikan motivasi yang sangat berlebih buat kehidupan manusia.
2. Rasa aman
Ini merupakan kebutuhan kepastian keadaan, dan lingkungan yang
dapat di ramalkan, ketidakpastian, ketidakadilan, keterancaman, akan
menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada diri individu.
3. Rasa cinta
Ini merupakan kebutuhan afeksi dan pertalian dengan orang lain
4. Penghargaan
Ini merupakan kebutuhan rasa berguna, penting, di hargai, di kagumi,
di hormati oleh orang lain. Secara tidak langsung ini merupakan
kebutuhan perhatian, ketenaran, status, martabat dan lain sebgainya.
5. Aktualisasi diri
Ini merupakan kebutuhan manusia untuk mengembangkan diri
sepenuhnya, merealisasikan potensi-potensi yang di milikinya.
6. Mengetahui dan mengerti
Ini merupakan kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin
tahunya, untuk mendapatkan pengetahuan, untuk mendapatkan
keterangan-keterangan, dan untuk mengerti sesuatu.
7. Kebutuhan estetik
Kebutuhan ini di manifestasikan sebagai kebutuhan akan keteraturan,
keseimbangan, dan kelengkapan dari suatu tindakan.
Bila teori maslow ini diterapkan dalam suasana pengajaran, maka pengajar akan
dapat melihat motif yang berbeda-beda yang mendasari tingkah laku masingmasing siswanya yang wujudnya mungkin sama.4 Sebagian siswa berusaha
mencapai prestasi yang maksimal untuk mendapatkan penerimaan dari guru atau
orang tuanya.
sebuah rumah. Bila fondasinya tidak kuat maka rumah akan ambruk. Agar
rumah itu kuat dan tahan lama, selin fondasinya, juga tiang-tiangnya harus
kuat dan harus di pelihara pula. 6
b. Pendekatan Pembelajaran Matematika
Agar mampu untuk memilih strategi belajar mengajar sebuat topic atau sub
topik matematika yang tepat antara lain yang harus di ketahui adalah pendekatan
belajar mengajar. Pendekatan belajar-mengajar dapat merupakan suatu konsep
atau prosedur yang di gunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan belajar mengajar.
Pendekatan yang mengunakan prosedur (tata cara) tertentu untuk
membahas bahan pelajaran di antaranya sebagai berikut:
1. Pendekatan Spiral
Pengajaran matematika modern. menganut pendekatan spiral.
Pendekatan ini di pakai untuk mengajarkan konsep. Dengan pendekatan
spiral suatu konsep tidak di ajarkan dari awal sampai selesai dalam sebuah
selang waktu, tetapi di berikan dalam beberapa selang waktu yang terpisahpisah. Di selang waktu pertama konsep itu di kenalkan secara sederhana,
misalnya dengan cara intuitif melalui benda-benda kongrit atau gambargambar sesuai dengan kemampuan murid. Notasi yang di gunakan untuk
menyatakan konsep itu diberikan yang sederhana pula. Setelah selang waktu
selesai, maka pelajaran di lanjutkan dengan topic-topik lain. Di selang waktu
yang terpisah-pisah itu selanjutnya konsep tadi di ajarkan lagi makin lama
makin abstrak. Notasinya pun berubah pula, hingga akirnya mengunakan
notasi yang umum di pakai dalam matematika.
2. Pendekatan induktif
Penalaran merupakan suatu proses berfikir yang dilakukan dengan
suatu cara untuk menarik kesimpulan. Kesimpulan yang bersifat umum
dapat di tarik dari kasus-kasus yang bersifat individual. Tetapi dapat pula
sebaliknya, dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat
6 Rusffendi, Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya
Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, 1991 ( Bandung, Tarsito),
cet.ulang, hal. 261-268.
10
http://hukor.kemdikbud.go.id/asbodoku/media/peruu/permen_tahun2013_no
mor54.zip diakses tgl 16 nopember 2013 jam 07.00
kompetensi yang harus dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu proses dalam
satuan pendidikan tertentu. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: Standar Kompetensi Lulusan
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian
dalam menentukan kelulusan peserta didik. Dalam Pasal 1 ayat 2: Standar
Kompetensi Lulusan meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan
dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran,
dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
Manfaat utama SKL ini adalah:
1) Sebagai batas kelulusan peserta didik pada setiap satuan pendidikan;
2) Sebagai rujukan untuk penyusunan standar-standar pendidikan lainnya;
3) Sebagai arah peningkatan kualitas pendidikan secara mendasar dan holistik pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
1. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.
3. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia,
memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan,
mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi
kemanusiaan.11
10
Lulusan
SD/MI/SDLB/Paket A
Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang
mencerminkan
sikap
dan
bertanggung
efektif
lingkungan
alam
rumah,
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
dengan
sosial
di
dan
lingkungan
sekolah,
dan
tempat bermain.
Memiliki perilaku yang
mencerminkan
sikap
dan
bertanggung
11
efektif
dengan
lingkungan
alam
sosial
dalam
dan
jangkauan
pergaulan
dan
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket
keberadaannya.
Memiliki perilaku yang
mencerminkan
sikap
dan
bertanggung
efektif
lingkungan
alam
dengan
sosial
serta
dan
dalam
pergaulan dunia.
Memiliki
pengetahuan
SD/MI/SDLB/Paket A
faktual
dan
berdasarkan
tahunya
konseptual
rasa
ingin
tentang
ilmu
pengetahuan,
teknologi,
kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan
peradaban
terkait
bermain.
Memiliki
rumah,
dan
tempat
pengetahuan
dalam
ilmu
pengetahuan,
teknologi,
kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan
peradaban
terkait
faktual,
konseptual,
prosedural,
dan
teknologi,
kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan
peradaban
terkait
Keterampilan SD/MI/SDLB/Paket A
dan
kreatif
sesuai
yang
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
dengan
ditugaskan
kepadanya.
Memiliki
kemampuan
dengan
yang
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket
Memiliki
kemampuan
pengembangan
12
http://hukor.kemdikbud.go.id/asbodoku/media/peruu/permen_tahun2013_no
mor54.zip diakses tgl 16 nopember 2013 jam 07.00
14