PROPOSAL TESIS
Disampaikan untuk memenuhi persyaratan menulis tesis Program Studi
Oleh:
MUHAMMAD HARLY
NIM : 1308016030
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 78
A. Tujuan Penelitian ........................................ 78
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................. 78
C. Metode Penelitian ....................................... 80
1. Desain Penelitian ......................................................................... 80
D. Populasi dan Sampel ..................................... 81
1. Populasi ....................................................................................... 81
2. Sampel ......................................................................................... 82
E. Teknik Pengumpulan Data ................................ 83
F. Instrumen Penelitian ..................................... 90
1. Instrumen Pengetahuan Awal ...................................................... 91
a. Definisi Konseptual .............................................................. 91
b. Definisi Operasional ............................................................. 91
c. Kisi-kisi Instrumen ............................................................... 92
d. Jenis Instrumen ..................................................................... 92
e. Pengujian validitas dan reliabilitas ....................................... 92
2. Instrumen Postes.......................................................................... 94
a. Definisi Konseptual .............................................................. 94
b. Definisi Operasional ............................................................. 94
c. Kisi-kisi Instrumen ............................................................... 95
d. Jenis Instrumen ..................................................................... 95
e. Pengujian validitas dan reliabilitas ....................................... 96
3. Observasi ..................................................................................... 98
4. Wawancara .................................................................................. 98
G. Teknik Analisis Data ..................................... 99
H. Hipotesis Statistika ..................................... 102
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 110
Lampiran 1. Silabus Pemrograman Web .................................................................. 113
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............................ 118
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Solin, 2014), terdapat beberapa kompetensi dan keahlian yang harus dimiliki oleh
sumber daya manusia (SDM) abad XXI, salah satunya yaitu literasi teknologi
belajar menurut Hirsch, et al, BrckaLorenz, Haeger, Nailos, & Rabourn dan Twigg
dalam (Soebagyo, 2014) salah satu media yang dapat dimanfaatkan saat ini adalah
web.
kualitas SDM, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu
tech dan high touch approach. Sistem teknologi informasi dan komunikasi
1
2
merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal
professional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu
guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar yang
merupakan pihak yang merespon dan menikmati kondisi belajar yang diciptakan
guru tersebut.
Revolusi pertama terjadi ketika orang tua menyerahkan pendidikan anaknya kepada
seorang guru di sekolah, padepokan, paguron, dan pesantren. Revolusi kedua terjadi
ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak seperti buku, modul,
majalah, jurnal, dan sebagainya. Revolusi keempat terjadi ketika ditemukannya dan
media elektronik, seperti: radio, tape recorder, dan media televisi untuk
saat ini, yaitu dengan ditemukan dan dimanfaatkannya komputer dan internet dalam
merupakan sumber informasi yang luar biasa, tetapi isu yang terkait di sini ialah
Pengajaran berbasis web memberikan akses kepada siswa untuk melihat lebih
banyak sumber dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan cara
tradisional. Akan tetapi sumber yang lebih banyak tidak berarti secara otomatis
menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. Pembelajaran yang lebih baik hanya
akan tercapai jika siswa memperoleh kemampuan baru. Sumber web juga bisa
Menurut Dillon dan Gabbard dalam (Schunk, 2012) menyimpulkan dari kajian
4
mereka bahwa pengaruh akan tergantung sebagian pada kemampuan. Siswa yang
multimedia. Oleh karena itu peran guru sangat penting dalam memberikan
pengembangan program pendidikan kejuruan yaitu apa yang harus diajarkan dan
pengembangan program pendidikan kejuruan, oleh karena itu perlu kiranya guru
yang tepat untuk mengajarkan materi kepada peserta didik di sekolah kejuruan agar
tercapai standar hasil belajar yang diinginkan. Pada umumnya pembelajaran yang
ada di SMK terutama yang menyangkut mata diklat produktif belum pernah
upaya peningkatan kompetensi belajar siswa. Pendekatan yang selama ini dilakukan
Pendekatan ini dilakukan dengan mengenalkan siswa secara langsung pada praktik
dibengkel atau laboratorium sesuai dengan mata diklat yang diambil siswa. Dalam
hal ini guru memberikan materi sebelum siswa memulai praktek dilaboratorium,
Menurut (Wonggo, 2010) pendekatan ini memang sangat cocok apabila diterapkan
Model pembelajaran seperti itu, sekarang ini dirasakan kurang bermakna bagi
hasil belajar siswa, karena siswa hanya dijejali dengan hafalan-hafalan mengenai
pembelajaran akan semakin sulit dipahami siswa. Oleh Karena itu guru diharapkan
membantu siswa agar lebih mampu mengerti, memahami, atau menguasai konsep
pembelajaran yang lebih efektif dan cocok dalam membantu guru untuk lebih
pembelajaran tatap muka di kelas dan pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat
bantu pembelajaran.
hasil belajar siswa masih relatif rendah dari kriteria ketuntasan minimal (KKM)
nilai yang ditentukan untuk mata diklat produktif yaitu sebesar 75,00. Berdasarkan
Tabel 1 di atas, nilai rata-rata sekolah di Jakarta Utara mata pelajaran produktif
jurusan Teknik Informatika tahun ajaran 2014 masih cenderung di bawah nilai
kurikulum berbasis kompetensi. Pertama, masih ada guru yang tidak segera
kemampuan siswa tidak segera diketahui, sehingga siapa yang tuntas dan siapa
yang belum tuntas belajarnya untuk suatu sub kompetensi belum bisa diketahui.
Kedua, masih ada guru yang belum bisa meluangkan waktunya untuk mengadakan
masih bisa terjadi. Ini dilakukan oleh guru-guru yang tidak ingin repot-repot harus
Oleh karena itu guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan. Agar
Menurut Jensen & Farmer (Soebagyo, 2014) effective teaching adalah usaha
oleh effective teachers yang memenuhi kriteria antara lain: (1) jelas dalam tujuan
membangun komunikasi dengan siswa dan apa yang diharapkan dari mereka serta
mengapa; (4) memanfaatkan bahan ajar dan sumber belajar yang ada untuk
(5) memahami siswa serta kebutuhannya dengan mengadopsi instruksi yang sesuai
Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan bahan ajar dan sumber belajar berdasar
ruang dan waktu yang selama ini membatasi sistem pembelajaran konvensional di
software dan teknologi sebagai alat untuk membantu siswa memahami ide-ide
Nailos, & Rabourn dalam (Soebagyo, 2014) salah satu bentuk teknologi yang
sering dimanfaatkan saat ini adalah website dimana akitifitas pekerjaan, pendidikan,
tatap muka dan sisanya via online). Pembelajaran berbasis web juga berguna dalam
guru, guru yang menggunakan web untuk mendapatkan sumber-sumber lalu secara
bagian dari rancangan pelajaran. Selain hal-hal potensial yang melibatkan biaya dan
hypermedia terlihat memiliki manfaat bagi pembelajaran siswa, dan penelitian yang
pemograman web dan siswa di semua tingkat dan sangat berlimpah dengan sebuah
Sunil & Saini dalam (Soebagyo, 2014) sebuah web layak dijadikan sebagai sumber
learning approach depending on the style of the learner; (2) choosing content
depending on the learning style and approach choosing the appropriate content;
(3) choosing learning modules that can create a learning activity path; (4) The
knowledge that the learner has acquired and needs to acquire are then mapped
Khan Academy.
pendidikan bagi siapa pun yang gratis, kelas dunia di mana saja. Berdasarkan
observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap web Khan Academy, banyak
didapati soal-soal pemograman web seperti pada soal pemrograman web di sekolah
sehingga siswa diharapkan mendapat wawasan pemograman web lebih banyak dari
Pengajaran berbasiskan web memberi akses kepada siswa untuk melihat lebih
banyak sumber dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan cara
tradisional. Akan tetapi, sumber yang lebih banyak tidak berarti secara otomatis
menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. Pembelajaran yang lebih baik hanya
akan tercapai jika siswa memperoleh kemampuan baru. Menurut Gönül & Solano
dalam (Soebagyo, 2014) menyatakan “Khan experience does not significantly raise
the exam score but does increase time in exam. A diligent or a conscientious
student may achieve proficiency in more skill-sets and also spend more time
button”. Dengan kata lain, web Khan Academy tidak meningkatkan skor secara
signifikan tetapi untuk siswa yang rajin dapat meningkatkan hasil belajar. Dalam
sedang di bahas dan memiliki sikap positif. Hal tersebut di karenakan adanya video
pembelajaran yang tersedia, exercise yang sistematis, variatif dan dapat dikerjakan
10
sebuah masalah.
bimbingan yang bertahap sehingga sumber belajar tersebut dapat digunakan sebaik-
bantuan dan bimbingan, misalnya dalam hal bahasa, desain, struktur materi
web Khan Academy setahap demi setahap sampai siswa mahir menggunakannya.
pemrograman web dan hasil ujian teori produktif SMK Negeri di Jakarta maka
observasi yang peneliti lakukan di SMK Negeri se-Jakarta Utara, dari 3 SMK
Negeri dipilih 1 sekolah dengan kriteria peringkat pertama dalam ujian nasional
(UN) teori produktif tahun 2014 dan fasilitas internet sekolah yang memadai,
karena sekolah dengan peringkat pertama tidak siap untuk dijadikan tempat
(Computer Based Test) sehingga terpilih satu sekolah yaitu SMK Negeri 36 dengan
dan siswa terhadap pemanfaatan web Khan Academy. Dari hasil wawancara
peneliti tertarik untuk meneliti tentang hasil belajar pemrograman web antara siswa
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
dapat dilihat pada perolehan rata-rata nilai UN produktif dari tahun 2014-
b. Metode pembelajaran
Pelajaran ini dinilai sulit oleh siswa karena terdapat hal-hal yang
sintakis, pemilihan tipe data, dan lain sebagainya. Pada mata pelajaran ini
membuat suatu kode dari algoritma yang telah mereka buat ke dalam
Ketika siswa mengalami bug pada program yang mereka buat, siswa masih
sendiri. Maka dari itu salah satu alternatif cara yang digunakan sebagai
13
pembelajaran website.
d. Siswa merasa sulit belajar pemrograman web sehingga hasil belajar siswa
teknologi informasi ini. Pemrograman web adalah salah satu mata pelajaran
menulis program yang “asal jadi” dan memberikan hasil sesuai yang
adalah program yang efektif. Memang benar banyak orang yang bisa membuat
program, tetapi hanya sedikit yang bisa memprogram dengan baik. Algoritma
yang berlangsung disekolah, merupakan interaksi aktif antara guru dan siswa.
dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya
Rohani dalam (Fatriani, 2012), guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah
14
serta pembimbing, sedangkan siswa sebagai yang mengalami dan terlibat aktif
penalaran dan lain-lain. Sebagai seorang pendidik guru seharusnya tahu akan
keadaan awal para peserta didik atau siswa sebelum melakukan proses belajar
menelaah kembali apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
Menurut Suprijono dalam (Rahmi, 2014) salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa adalah apa yang telah diketahui
oleh peserta didik; karena kontruksi pengetahuan tidak berangkat dari “pikiran
15
(prior knowledge).
keadaan dapat dimengerti sebagai akibat dari transformasi tertentu atau sebagai
titik tolak bagi transformasi lain, sedangkan menurut Winkel (1991: 80),
menjadi kemampuan baru, seperti apa yang menjadi tujuan dalam proses
belajar selanjutnya.
yang sudah dimiliki seseorang yang sedang belajar. Dalam proses belajar ini
Dari uraian diatas dapat disimpulkan kemampuan awal siswa adalah suatu
umum, minat siswa dalam pembelajaran tergolong rendah, hal ini terlihat dari :
mencatat, dan menjawab pertanyaan bila guru memberi pertanyaan, siswa hadir
di kelas dengan persiapan belajar yang tidak memadai, ribut jika diberi latihan,
dan siswa hanya diam ketika ditanya sudah mengerti atau belum.
kelas. Tetapi strategi ini tidak terlalu efektif walaupun guru sudah berusaha dan
web lebih banyak menggunakan metode ceramah dengan sedikit tanya jawab
siswa lebih banyak pasif mendengarkan dan mencatat, sedangkan jika guru
tuntas karena tidak semua siswa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Metode
diatas hanya membuat siswa belajar disekolah sehingga siswa seringkali lupa
siswa.
Utara”.
hasil belajar itu sendiri. Menurut Sugihartono dalam (Sulastri, Marli, &
antara lain:
a. Faktor internal, yakni faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar
dan faktor internal ini meliputi faktor jasmani dan faktor psikologis.
b. Faktor eksternal, adalah faktor yang ada diluar individu yang meliputi:
2013), bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu : (1) aptitude
atau bakat belajar, (2) opportunity to learn atau waktu yang tersedia untuk
18
bahwa faktor eksternal berupa penggunaan Website Khan Academy pada mata
guru dan siswa sedemikian hingga dapat meningkatkan hasil belajar khususnya
pengetahuan awal?
19
pemrograman web.
2. Pembatasan Masalah
penelitian yang jelas dan terarah, maka permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini perlu dibatasi. Dengan pertimbangan ini, maka penelitian ini
3. Perumusan Masalah
pembelajaran konvensional ?
tinggi yang belajar dengan WKA lebih tinggi dibanding dengan siswa
20
konvensional?
rendah yang belajar dengan WKA lebih rendah dibanding dengan siswa
konvensional?
ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
2) Bagi guru dan siswa, pemanfaatan web Khan Academy dapat menjadi
3) Bagi guru dan siswa, pemanfaatan web Khan Academy dapat menjadi
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Belajar
informasi atau menemukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar bukan hanya
perubahan sebagai proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
yang ada pada individu. Oleh karena itu belajar adalah proses yang aktif dan
1
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media, hal. 13.
2
Ratna Wilis Dahar, Prof.Dr.2006. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga,
hal 2.
22
23
proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar
adalah proses yang diarahkan pada tujuan dan proses berbaur melalui
pengalaman.
kepada siswa dalam melakukan proses belajar. Dalam konsep tersebut terlihat
bahwa peran seorang guru adalah memimpin belajar (learning manager) dan
suatu usaha dan tindakan untuk menciptakan dan mengontrol kondisi eksternal
individu dapat dibentuk atau dibangun dari apa yang mereka pelajari dan
3
Dale H. Schunk, Learning Theories in Educational Perspective (Boston: Pearson, 2012), cet. VI,
h.229
24
intelektual siswa”.5
anak didik untuk saling tukar menukar ide sampai persetujuan tercapai, dalam
pengetahuannya sendiri.
menjadikan materi ini dipahami secara lebih komprehensif, peserta didik lebih
mudah mengingat materi itu bila yang dipelajari merupakan pola yang
berstruktur.
4
Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu perlu: Untuk
Meningkatkan Profesional Guru, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), Cet. I, h.12.
5
Ibid, h.32
6
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi,
(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. IX, h. 240.
25
Ide penting lain yang diturunkan dari teori Vygotski adalah Scaffolding.
kesempatan kepada siswa untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin
contoh.7
berangkat dari “pikiran kosong” (blank mind), peserta didik harus memiliki
pemikiran yang terjadi pada diri peserta didik ketika peta konsep yang
mengambil keputusan dan kemampuan lebih menyukai satu daripada yang lain.
7
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu,(Jakarta:PT Bumi Aksara,2010), Cet.II, h. 76.
8
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2012), Cet.VII, h. 43.
26
Hasil belajar setiap individu sangat dipengaruhi oleh cara belajar siswa.
Menurut Syah belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang
mempengaruhi belajar dari siswa belajar. Faktor internal ini meliputi dua
kognitif.
d. Faktor eksternal, yakni yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini meliputi lingkungan social dan
siswa ini dibedakan menjadi tiga yaitu rumah, sekolah dan masyarakat.
Sementara itu faktor non sosial adalah faktor yang meliputi keadaan
pembelajaran.
9
Muhibbin Syah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, hal. 132.
27
yang meliputi strategi, model dan metode yang digunakan siswa untuk
dengan siswa lainnya. Salah satu yang mempengaruhi belajar adalah faktor
sehingga tujuan pembelajaran tercapai.10 Maka dalam dibahas salah satu faktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu penerapan website khan academy
belajar adalah prestasi belajar sekalipun hanya pada aspek ranah kognitif.
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari
10
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:
Prestasi Pustaka, hal. 5.
28
sisi pengajar atau guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil
bahwa hasil belajar adalah kemampuan atau kompetensi yang dimiliki siswa
tersebut mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar dapat
Hasil belajar pada mata pelajaran pemrograman web yang diteliti dalam
kemampuan yang dapat dikuasai dari materi yang diajarkan mencakup aspek
a. Ranah kognitif
dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan sebagai suatu
11
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 26.
29
menjelaskan.
membandingkan, mengintegrasikan.
30
membenarkan, menyalahkan.
menggubah.12
Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar
kognitif pada mata pelajaran pemrograman web di SMK yang mencakup enam
12
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Rajawali Pers, 2012)Cet, XII, h. 49.
31
b. Ranah afektif
dan keyakinan.
dan sistematis.
13
Winkel. 1984. Psikologi & Evaluasi, Jakarta : Gramedia, hal. 15
32
kebutuhan alat.
c. Ranah psikomotor
Bloom (2008) terdapat enam jenjang yaitu: (a) gerak reflek, gerakan yang
interpretative.14
14
Winkel. 1984. Psikologi & Evaluasi, Jakarta : Gramedia, hal. 29
33
dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua
a. Faktor internal, yakni faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar
b. Faktor eksternal, adalah faktor yang ada diluar individu yang meliputi:
website khan academy ini menuntut kemandirian dan keterlibatan siswa secara
15
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT.Asdi Mahasatya, 2003),
Cet, IV,h.54.
34
soal pemrograman web dalam web Khan Academy berkaitan dengan hasil
soal tersebut siswa harus memahami konsep tentang HTML terkait dengan
pemahamanan konsep.
menjawab suatu sub pokok bahasan lima kali secara berurut dengan benar,
16
Jance, Randa Patasik, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Pemograman Prosedural
Terhadap Hasil Belajar Siswa RPL Kelas X SMK Negeri 3 Manado,2009. Tesis.Manado
35
Sedangkan desain web adalah seni dan proses dalam menciptakan halaman web
tunggal atau keseluruhan dan bisa melibatkan estetika dan seluk beluk mekanis
dari suatu operasi situs web walaupun yang utama memusatkan pada look dan
bertujuan khusus tidak berarti tidak bisa digunakan untuk aplikasi lain.
Cobol misalnya, dapat juga digunakan untuk terapan ilmiah, hanya saja
pula.
pada suatu fungsi tertentu saja. Sangat tergantung pada tujuan pembuatan
Mata pelajaran pemrograman web adalah salah satu mata pelajaran dasar
kurikulum 2013 mata pelajaran ini masuk kedalam pelajaran dasar program
lingkup materi pemrograman web pada kelas X semester I (satu) sesuai dengan
siswa. Salah satu alat pembelajaran untuk memenuhi hal tersebut adalah
World Wide Wide (WWW) adalah suatu program yang ditemukan oleh
program piranti lunak yang diberi nama Enguire. Dengan program itu,
yang menjadi dasar dari sebuah perkembangan pesat yang dikenal dengan
WWW.
Penelitian Fisika Partikel Eropa). Pada musim panas tahun 1991, WWW
teknologi dengan ciri-ciri: (a) disampaikan melalui web; (b) berisi konten
kurikulum; (c) dirancang atas dasar teori belajar dan strategi pedagogis; (d)
yang lainnya, baik dalam bentuk teks, visual, dan lain-lainnya. WWW
animasi, dan video. Dengan demikian maka WWW pada saat ini
17
Ibid h.45
18
Soebagyo Joko, Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis dan Keterampilan
Matematis Antara Siswa Yang Belajar Dengan Pemanfaatan Web Khan Academy Menggunakan Strategi
Scaffolding Dengan Siswa Yang Belajar Menggunakan Pembelajaran Konvensional Di SMA Negeri
Jakarta Utara, 2014. Tesis. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.
39
rinci yaitu dalam sepuluh model, dimana kesepuluh model itu merupakan
19
Hasbullah, Pengembangan Model Learning Management System (LMS) untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa. 2104. Disertasi. Universitas Pendidikan Bandung. Bandung.
40
pemanfaatan suatu web dengan ciri-ciri: (1) gratis untuk di akses; (2)
(3) sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum; (4) terdapat soal-
soal yang interaktif; (5) berpusat kepada siswa; (6) terdapat video
data siswa yang aktif belajar; (9) menampilkan hasil penilaian siswa secara
materi tertentu.
Schrag, Khan Academy terdiri dari pelajaran video dalam berbagai mata
dan tersedia secara gratis dalam 17 bahasa (dan 50 lebih dengan teks) di
dan (2) menyangkut kesenjangan sosial antara negara maju dan negara
berkembang.
dan proyek.
20
Ibid.h. 45
21
Ibid.h.48
42
Khan Academy memiliki fitur yang cukup lengkap dimana guru dapat
perkembangan hasil belajar siswa, membaca peta hasil belajar baik yang
siswa baik di dalam maupun di luar kelas secara real time dalam bentuk
yang dilihat dari berapa banyak waktu yang digunakan dalam pemanfaatan
web Khan Academy pada halaman student progress. Dan melalui halaman
43
siswa tersebut.
berjuang untuk menguasai materi tertentu. Peta yang berwarna biru tua
materi tertentu.
45
guru menganalisa hasil belajar setiap siswa maupun semua siswa dalam
satu kelas (lihat Gambar 9) dalam bentuk diagram batang. Guru dapat
kelas pada halaman activity. Guru juga dapat mengamati proses belajar
siswa dalam satu kelas secara real time dengan melihat garis dengan titik-
22
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2010), Cet II,h.76
47
fitur yang ada dalam website Khan Academy. Seperti bagaimana cara
Selain itu, bahasa utama yang digunakan dalam web Khan Academy adalah
bangunan.23
diciptakan oleh Wood, Bruner, dan Ross pada tahun 1976, yang
tujuan pedagogis yang mereka tidak mungkin dapat dicapai jika tanpa
23
http://id.wikipedia.org/wiki/Perancah. Diunduh 5 Juli 2015
48
kepada siswa pada awal pelajaran dan kemudian secara bertahap tanggung
siswa.
yang muncul dari apa yang telah dipelajari siswa, mengapa dan kapan
yang muncul dari siswa. Jika pemahaman yang muncul itu masuk
24
Ibid.h.57
49
yang muncul itu tidak masuk akal, maka guru melakukan klarifikasi
kepada siswa.25
arti menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan atau sudah menjadi tardisional.
oleh guru, contoh soal diberikan dan dikerjakan sendiri oleh guru. Pada metode
25
Soebagyo Joko, Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis dan Keterampilan
Matematis Antara Siswa Yang Belajar Dengan Pemanfaatan Web Khan Academy Menggunakan Strategi
Scaffolding Dengan Siswa Yang Belajar Menggunakan Pembelajaran Konvensional Di SMA Negeri
Jakarta Utara, 2014. Tesis. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta
50
dominasi guru karena tidak terus-menerus bicara. Guru berbicara pada awal
pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal, dan pada waktu-waktu yang
menerangkan lagi pada siswa apabila dirasakan banyak siswa yang belum
paham mengenai materi. Kegiatan siswa ini tidak hanya mendengar dan
bertanya bila belum mengerti. Selain itu dalam pembelajaran guru sering
adalah salah satu model pembelajaran yang hanya memusatkan pada model
bahan, model dan penilaian yang sama kepada semua siswa serta menganggap
pendekatan scientific di sekolah, tetapi masih terbatas pada sumber atau media
26
Sunendar, Ahmat Nurdin. Pengaruh Penerapan Model Peraihan Konsep Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematika Siswa. 2013. Tesis. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
27
Ibid. h.58
51
dari buku latihan dan dikumpulkan via email dengan tetap berusaha
pembelajaran berpusat terhadap siswa. Hal ini terkait kewajiban guru untuk
dari metode ceramah, ekspositori, dan diskusi kelompok tetapi tetap dengan
pendekatan scientific.
8. Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya
28
Fathurrohman dan Sutikno, op. cit., hal 19.
52
Belajar akan lebih efektif bila didorong oleh motivasi. Apabila belajar
dengan rasa takut akan menyebabkan siswa tertekan dan akibatnya hasil belajar
secara tekun dan disiplin tanpa ada pengawasan atau perintah, sehingga tugas-
siswa.
upaya (fisik dan mental), ketekunan dan prestasi. Motivasi lebih merupakan
sebuah proses. Biasanya motivasi akan naik turun. Pembelajaran akan sukses
29
Dale H. Schunk. 2012. Learning theories: An educational perspective. Edisi keenam
Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar. Hal. 80.
53
Guru harus memahami keadaan siswa, karena beberapa saat ada siswa
yang sedang murung, ada yang sedang senang dan mungkin ada yang sedang
belajar dan mengacuhkan materi, walaupun dia belum memahami. Pada saat
siswa sedang senang, dia akan bersemangat untuk mencoba memahami konsep
yang sedang dipelajari, meskipun materi yang sedang dibahas tidak sesuai
mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata
untuk mencapai tujuan tertentu. Hasil belajar biasanya meningkat jika anak
perasaan atau reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri
motivasi belajar siswa. Tugas guru meyakinkan para siswa agar tujuan belajar
yang ingin diwujudkan menjadi suatu kebutuhan bagi setiap siswa. Guru
hendaknya meyakinkan siswa bahwa belajar yang baik adalah suatu kebutuhan
30
Aunurrahman, op. cit., hal. 114.
54
sesuatu yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi untuk
Proses belajar meyakinkan para siswa agar tujuan belajar yang ingin
diwujudkan menjadi suatu kebutuhan bagi siswa. Perilaku atau sikap terpuji
adalah tujuan hidup, karena seseorang kelak tidak mungkin dapat hidup
menunjukkan sikap atau perilaku yang baik. Keterampilan tertentu dan tujuan
Agar motivasi belajar siswa dapat tumbuh dengan baik maka guru dapat
merancang bahan ajar yang menarik, mengkondisikan proses belajar yang aktif
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk
31
Sadirman, op. cit., hal. 73.
32
Sadirman, op. cit., hal. 74.
55
menambahkan bahwa motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi
motivasi itu tumbuh dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu tujuan akan ditentukan oleh
pengalaman. Apabila siswa memiliki minat yang tinggi untuk belajar, maka ia
alat tulis dan hal lainnya yang harus dipersiapkan. Tetapi, apabila siswa tidak
memiliki minat untuk belajar, maka siswa tersebut akan cenderung untuk
mengabaikan.
memiliki pengalaman yang baik akan mendukung materi pelajaran yang akan
dipelajari. Bagi siswa yang kurang memiliki pengalaman yang terkait dengan
mata pelajaran atau materi yang akan dipelajari maka akan kesulitan dalam
memahami materi.
33
Wina Sanjaya, op. cit., hal 28.
56
tersebut. Siswa yang melakukan aktivitas belajar karena motivasi internal akan
sungguh.
Motivasi eksternal adalah dorongan yang berasal dari luar diri individu.
9. Motivasi Belajar
Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada
keinginan untuk belajar. Hasil belajar akan optimal, kalau ada motivasi34.
Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu.
34
Sadirman, op. cit., hal 84.
57
Jadi, motivasi belajar akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi
seorang siswa merasa tertarik untuk mempelajari suatu materi, maka dalam
dirinya sudah ada keinginan untuk menerima atau menolak materi tersebut.
Bila siswa menyukai sesuatu, maka ia akan menerima, dan pada gilirannya
akan bersedia mengerjakan tugas. Sebaliknya, bila siswa tidak senang dengan
suatu materi, maka ia akan menolak, dan pada gilirannya ia tidak bersedia
Dalam kegiatan belajar, sikap siswa dalam proses belajar, terutama sekali
karena aktivitas belajar siswa selanjutnya banyak ditentukan oleh sikap siswa
ketika akan memulai kegiatan belajar. Ketika akan memulai kegiatan belajar,
siswa memiliki sikap menerima atau ada kesediaan emosional untuk belajar,
maka seorang siswa akan cenderung untuk berusaha terlibat dalam kegiatan
belajar dengan baik. Namun yang lebih dominan adalah sikap menolak
sebelum belajar atau ketika akan memulai pelajaran, maka siswa cenderung
Jika guru dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa,
maka akan timbul dalam diri siswa dorongan atau hasrat untuk belajar lebih
baik. Siswa dapat menyadari pentingnya belajar dan tujuan yang hendak
dicapai dari pembelajaran terhadap materi. Motivasi juga dapat timbul dari
dalam diri seseorang berupa kekuatan yang menjadi suatu energi pendorong
menyelesaikan 30 item soal dalam suatu latihan sesuai dengan waktu yang
setengah dari soal yang diberikan. Selebihnya tidak dikerjakan dengan alasan
lelah, jenuh atau ingin melakukan aktivitas yang lain. Hal lain, ada siswa yang
belajar di rumah hanya beberapa saat dari waktu yang disediakan meskipun
tidak dapat dikerjakan seluruhnya. Ada juga siswa yang dapat mengerjakan
latihan secara tekun dalam waktu yang lama dengan wajah yang bersemangat.
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana materi
dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat
35
Aunurrahman, op. cit., hal 89.
36
Wina Sanjaya, op. cit., hal 29.
59
dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu,
diantaranya:
siswa.
atau materi pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, akan tidak
diminati siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit tidak akan dapat
minat siswa untuk belajar. Biasanya minat siswa akan tumbuh kalau ia
dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut.
Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas
dari rasa tegang. Untuk itu, guru sesekali dapat melakukan atau
pujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
ada anak yang merasa tidak senang dengan kata-kata. Pujian sebagai
meyakinkan.
e. Memberi penilaian
Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat
menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus
siswa untuk bersaing baik antara kelompok maupun antar individu. Namun
untuk siswa yang memang dirasakan tidak mampu untuk bersaing, oleh
teguran, kecaman dan memberikan tugas yang sedikit berat. Di bawah ini
37
Schunk, op. cit., hal 358.
62
Otoritas terlihat pada tanggung jawab siswa dalam belajar. Guru memberi
prestasi siswa. Pujian dapat dilakukan saat siswa melakukan kegiatan belajar
dengan rajin, memberikan hasil dalam kemampuan belajarnya dengan baik dan
untuk bekerja sama dengan siswa lain. Guru harus membentuk kelompok-
kemampuan siswa.
dengan menyesuaikan waktu dengan taraf kesulitan tugas. Ada tugas yang bisa
dilakukan dengan waktu yang singkat, dan ada tugas yang memerlukan waktu
tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi, asal keluarga dan kemampuan
dasar siswa sangat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Tidak dapat
ditunjukkan oleh motivasi yang tinggi dalam belajar, perhatian dan keseriusan
38
Wina Sanjaya, op. cit., hal. 54.
64
dilakukan akan mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi belajar sangat
malas, tidak menyenangkan, suka membolos dan sebagainya. Dalam hal ini,
Banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak memperoleh motivasi yang
tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka akan tercapai hasil-
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi belajar adalah untuk
atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru, motivasi digunakan untuk
seorang siswa yang maju ke depan kelas atau mampu menjawab soal dengan
benar. Dengan pujian itu, rasa percaya diri dan keberanian siswa terbentuk.
39
Hamda Agustina, op. cit., hal 83.
65
tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, makin jelas pula bagaimana
lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta
sesuai dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, seorang guru yang akan
Namun, jika kita hubungkan dengan manusia sebagai siswa dalam pendidikan,
teori-teori motivasi memiliki hubungan yang saling melengkapi satu sama lain.
Oleh karena itu, penerapannya tidak perlu terpaku atau cenderung kepada salah
satu teori saja. Kita dapat mengambil manfaat dari beberapa teori sesuai
dengan situasi dan kondisi siswa pada saat guru melakukan tindakan motivasi.
baik pada siswa, kita harus menghindari saran-saran yang negatif yang dilarang
agama atau bersifat asosial. Guru harus membina pribadi siswa agar dalam
dirinya terbentuk motif-motif yang mulia, jujur dan dapat diterima masyarakat.
motivasi yang baik pada dirinya. Pada umumnya motivasi intrinsik lebih kuat
dan lebih baik daripada motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu, sebaiknya anak
mau belajar bukan karena takut dimarahi atau hukuman yang akan diterima,
dengan dorongan psikologis sebagai individu dalam diri siswa sebagai berikut:
biologis, sosial dan emosional, akan tetapi individu juga perlu dorongan
e. Motivasi bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk percaya bahwa
40
Ibid, hal 117.
67
f. Kajian dan penguatan guru, orang tua dan teman seusia berpengaruh
i. Sikap yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan individu
j. Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat siswa dapt
mempertinggi motivasi.
Motivasi ini disebabkan oleh factor-faktor dari luar situasi belajar, seperti
motivasi ekstrinsik sangat penting. Hal ini dilakukan agar peserta didik
41
Rusyan, A. Tabriani. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar,
Edisi 1, Remadja Karya, Bandung. Hal. 97-98.
68
laun akan timbul kesadaran sendiri pada peserta didik untuk belajar.
Misalnya:
sebenarnya yang timbul dari dalam diri sendiri. Jadi motivasi ini tidak
dipengaruhi dari luar. Dalam hal ini, ujian, hadiah, atau sejenisnya tidak
diperlukan karena tidak akan menyebabkan peserta didik bekerja atau belajar
yang tidak saja menarik, tetapi juga mampu memelihara perhatian siswa.
profesi siswa. Jika siswa melihat hubungan antara apa yang dipelajari
dengan tujuan siswa tersebut, maka dirinya akan termotivasi untuk terlibat
Roy Setiawan. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No.
42
Semakin yakin siswa berpikir bahwa dirinya akan berhasil dalam proses
belajar, semakin kuat usaha yang siswa lakukan untuk mencapai tujuan
Kepuasan ini penting untuk memelihara motivasi. Jika hasil usaha siswa
sesuai dengan harapan dirinya dan jika siswa merasa senang akan hasil
yang diperoleh, maka siswa tersebut mungkin akan terus termotivasi untuk
dapat terlibat dalam proses belajar. Apa yang dapat dilakukan pengembang
lebih lama dan bekerja keras. Oleh karena itu, usaha dan bentuk perhatian guru
mendapat hasil belajar rendah agar memiliki motivasi belajar yang baik.
Penyebab hasil belajar yang rendah adalah siswa sangat sedikit menggunakan
disebabkan oleh a) siswa bekerja dengan urutan bertahap dan sedikit demi
belajar adalah kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk
siswa bisa dilihat dari ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak
43
Isjoni. 2008. Model-model pembelajaran mutakhir. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Hal
162.
72
penelitian yang dilakukan oleh (Joko Soebagyo, 2014) yang melakukan penelitian
Matematis Antara Siswa Yang Belajar Dengan Pemanfaatan Web Khan Academy
konvensional di sekolah level atas, menengah dan rendah. Hasil penelitian ini
pelajaran algoritma dan pemrograman tingkat dasar siswa jurusan RPL SMK
Negeri 3 Manado, penelitian ini mengungkap bahwa siswa yang belajar dengan
44
Soebagyo Joko, Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis dan Keterampilan
Matematis Antara Siswa Yang Belajar Dengan Pemanfaatan Web Khan Academy Menggunakan Strategi
Scaffolding Dengan Siswa Yang Belajar Menggunakan Pembelajaran Konvensional Di SMA Negeri
Jakarta Utara, 2014. Tesis. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta
73
Kemudian (Nguyen & Kulm, 2005) dalam penelitiannya yang tentang “Using
Menurut (Chen & Bradshaw, 2007) dalam penelitiannya “The Effect of Web-
1. Kerangka Berfikir
metode konvensional.
pemrograman web masih terbatas pada buku pegangan siswa dan guru
45
Jance, Randa Patasik. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Pemograman Prosedural
Terhadap Hasil Belajar Siswa RPL Kelas X SMK Negeri 3 Manado.2009.Tesis.UNM.Manado.
46
Nguyen, Diem M.; Kulm, Gerald. Using Web-based Practice to Enhance Mathematics Learning
and Achievement.2005. Journal of Interactive Online Learning,h.12
47
Chen, Ching-Huei; Bradshaw, Amy C. The Effect of Web-Based Question Prompts on
Scaffolding Knowledge Integration and Ill-Structured Problem Solving.2007. Journal of Research on
Technology In Education, h.359-375
74
web tidak hanya terbatas pada buku pegangan guru dan siswa tetapi
menawarkan dan memiliki fitur yang cukup banyak bagi siswa dan guru
web Khan Academy, siswa dengan motivasi tertentu dapat berlatih terus
Konvensional.
pembelajaran.
motivasi belajar tinggi dengan pemanfaatan WKA lebih tinggi dari hasil
76
Konvensional.
2. Hipotesis Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
dilaksanakan mulai bulan September tahun 2015 sampai dengan November 2015
78
Tabel 4. Jadwal Penelitian
79
80
C. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
kuasi eksperimen. Data penelitian ini dianalisis secara kuantitatif. Tujuan dari
satu sekolah pada dua kelas dan satu variabel bebas serta satu variabel kovariat
Keterangan:
G = Group/Kelompok
T = Treatmen / Perlakuan
M = Motivasi
HB = Hasil Belajar
A1 = Pemanfaatan Metode WKA
A2 = Metode Konvensional
81
atau dikendalikan maka sangat mungkin hasil yang diperoleh pada postest
pengetahuan awal. Hasil belajar siswa yang belajar dengan pemanfaatan web
Pemanfaatan
web Khan
Academy Motivasi Posttest
dengan
Scaffolding
Hasil
Belajar
Pembelajaran
konvensional
Motivasi Posttest
1. Populasi
a. Populasi Target
b. Populasi Terjangkau
82
2. Sampel
SMK tersebut sebagai sumber data penelitian, oleh karena itu perlu digunakan
dari seluruh populasi yang akan menjadi sasaran perlakuan dan sumber data
Teknik pengambilan sampel ini dipilih karena dengan teknik ini sampel
sekolah, yaitu sekolah level atas, sedang dan bawah. Kemudian dengan teknik
83
simple random sampling terpilih tiga sekolah mewakili sub populasi tersebut,
yaitu SMK Negeri 56 untuk sekolah level atas, SMK Negeri 36 untuk sekolah
tiga sekolah tersebut. Dari hasil observasi tiga sekolah terpilih, SMK Negeri
sekolah level atas dan bawah, maka digunakan satu sekolah sebagai subjek
simple random sampling sehingga dari empat kelas terpilih dua kelas seperti
web Khan Academy (WKA) menggunakan strategi scaffolding dan satu kelas
1) Persiapan
84
kelas sampel.
masing-masing.
strategi scaffolding.
penelitian.
2) Perlakuan Penelitian
dengan media atau alat dengan bimbingan bertahap sampai siswa mandiri
dalam belajar.
2012) dijelaskan bahwa ada dua ancaman terhadap validitas yaitu ancaman
hasil belajar pemrograman web atau karena ada pengaruh dari luar. Misalkan
siswa dari kelas kontrol secara diam-diam menggunakan web Khan Academy
dalam proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang
48
Cresswell, John W. Educational Research. 2012, Pearson. Boston, h.273
86
penelitian ini, perlu dilakukan antisipasi agar ancaman ini tidak muncul selama
penelitian.
a. Validitas Internal
hal tersebut.
sama.
Penelitian ini dilakukan pada siswa di
kelas dengan tingkat yang sama, baik
Maturation dalam kelas kontrol maupun kelas
eksperimen. Sehingga di asumsikan
memiliki usia dan kedewasaan yang
sama.
Pemilihan kelompok sampel dilakukan
Regression dengan menguji normalitas dan
homogenitas sehingga siswa dalam
sampel dianggap tidak memiliki
87
sebagai responden secara fisik juga perlu dijaga sehingga tidak mengakibatkan
data dari hasil penelitian yang dilakukan menjadi bias. Berdasarkan Tabel 7,
dikarenakan perlakuan atau treatment yang tidak terjaga dan tidak terkontrol.
mempengaruhi kesimpulan.
tersebut.
Selama penelitian, observer
melakukan pengamatan terhadap
instrumen soal yang diberikan
Instrumentation
sehingga tidak terjadi pengubahan
isi dan skala penilaian terhadap
instrumen.
b. Validitas Eksternal
hasil penelitian. Menurut Cook dan Campbell (Cresswell, 2012) terdapat tiga
Interaction
treatment
of history
pemanfaatan web Khan Academy yang jarang
and
dilakukan oleh peneliti, sehingga di waktu
mendatang untuk memperkuat generalisasi
dapat dilakukan penelitian ulang (replikasi).
dikumpulkan dari hasil penelitian menjadi tidak relevan. Validitas internal dan
validitas, keabsahan dan kebenaran data yang dikumpulkan dari hasil penelitian
F. Instrumen Penelitian
Sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah: (1) hasil pengetahuan awal
pemrograman web siswa yang belajar dengan pemanfaatan web Khan Academy
kontrol, (3) hasil postes pemrograman web siswa yang belajar dengan pemanfaatan
a. Variabel terikat.
c. Variabel Kontrol.
Instrumen yang digunakan sebagai sumber data dalam penelitian ini terdiri dari
dua jenis, yaitu instrumen kemampuan awal dan soal tes objektif.
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
likert dengan lima alternative jawaban untuk setiap butir soal yang
tes tersebut berisi pilihan selalu (S), kadang (K), jarang (J), dan tidak
pernah (TP).:
92
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
suatu istrumen ditinjau dari segi materi yang diujikan (untuk tes)
kepada responden.
validitas isi dan muka melibatkan satu dosen pemrograman web dan
soal dapat diketahui berdasar nilai alpha yang berasal dari output
ITEMAN.
94
2. Instrumen Postes
pemrograman web dalam penelitian ini adalah tes uraian sebanyak 10 butir.
Instrumen postes yang diujikan meliputi materi Format teks halaman web
postes adalah menggunakan skala 0 sampai 100 dengan skala bobot item 0
sampai 4, sehingga apabila siswa dapat menjawab B butir item soal dengan
skor atau bobot S dari 10 butir tes yang diuji, maka nilai yang diperoleh adalah:
10
SB i
X i 1
100
40
Dimana:
X = nilai yang diperoleh siswa
a. Definisi Konseptual
Postes dalam penelitian ini adalah alat untuk mengukur hasil belajar
halaman web.
b. Definisi Operasional
dengan standar kompetensi Memahami format teks pada halaman web dan
Menyajikan teks dalam format tertentu pada halaman web. Panduan untuk
95
secara detail materi Format teks halaman web yang dimaksud dalam
terdiri dari kompetensi dasar, indikator Format teks halaman web dan
nomor soal.
d. Jenis Instrumen
Jenis instrumen yang digunakan adalah soal test bentuk uraian yang
suatu istrumen ditinjau dari segi materi yang diujikan (untuk tes)
kepada responden.
validitas isi dan muka melibatkan satu dosen pemrograman web dan
belajar atau tingkah laku. Validitas empiris butir soal dihitung dengan
N XY X Y
rxy
N X 2 X 2 N Y 2 Y 2
Keterangan:
N = jumlah subyek
Y = skor total
4. Uji Reliabilitas
menilai apa yang dinilainya. Suatu alat evaluasi atau tes disebut
reliabel, jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang sama kapanpun
yaitu:
k si
2
r11 1 2
k 1 st
dengan:
3. Observasi
4. Wawancara
1. Uji Normalitas
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk menentukan
data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji
data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sebaliknya jika
data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal digunakan
statistik nonparametrik.
Uji normalitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji
3. Statistik Penguji
terbesar.
100
fo f
D k F Zi
n n
4. Derajat bebas
db n
5. Nilai tabel
Terima H 0 jika nilai Dhtiung < Dtabel yang berarti data berasal dari populasi
2. Uji Homogenitas
test sample independen atau one way ANOVA dapat digunakan untuk menguji
101
berikut:
n X i2 X i
2
s
2
n n 1
i
s12
F
s22
Fhitung Ftabel
kesimpulan
H. Hipotesis Statistika
Hipotesis Kesatu
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : Bukan 𝐻0
Hipotesis Kedua
H0 : i 0
𝐻1 : Bukan 𝐻0
Hipotesis Ketiga
H0 : 0
H1 : 0
sebagai berikut:49
Yij i X ij X t ij
berikut:
49
Kadir. 2015. Statistika Terapan. Jakarta: Rajawali Pers, hal. 414.
103
JP T X tYt
X Y
t t
nt
a
JP D X iYi
X t Yt a x y
i i
i 1
ni i 1
a
X t Yt X t Yt
a
JP A xi yi
i 1
ni nt
i 1
Dimana a = banyaknya kelompok
3. Menentukan jumlah kuadrat kovariat X JK x dengan rumus:
X
2
JK x T X
2 t
t
nt
2 Xi a 2
a 2
JK x D X i xi
i 1 ni i 1
X 2 X 2
a
i t
JK x A
i 1 ni nt
Y
2
JK y T Yt
2 t
nt
2 Yi a 2
a 2
JK y D Yi yi
i 1 ni i 1
Y 2 Y 2
a
i t
JK y A
i 1 ni nt
berikut:
JP T
bxy T
JK x T
JP D
bxy D
JK x D
JP A
bxy A
JK x A
JKreg T bxy T JP T
JKreg D bxy D JP D
JKreg T JK y T JKreg T
105
JKreg D JK y D JKreg D
JKreg A JK y A JKreg A
dbres T nt m 1
dbres A na 1
dbres D nt m na
Dimana:
m = banyaknya kovariat
na = banyaknya kelompok
JK res A
RJK res A
dbres A
JK res D
RJK res D
dbres D
RJK res A
Fhit
RJK res D
Selanjutnya jika pada hipotesis pertama H 0 ditolak maka dilakukan uji lanjut
Yres i Yres j
thitung
Xi X j
2
RJK res D
1 1
ni n j JK x D
Dimana:
Yresi Y i bxy X i X t
ttabel t 0,05;db
res D
Dimana:
JK y D
RJK y D (tidak dikoreksi) =
nt na
50
Kadir. 2015. Statistika Terapan. Jakarta: Rajawali Pers, hal. 421.
107
JK x A
RJK y D (efektif setelah dikoreksi) RJK res D 1
na 1 JK x D
3. Hipotesis
H 0 : 0 1 0
JP D
2
Fhitung
JK x D RJK res D
6. Kriteria pengujian
1) Hipotesis
H 0 : 1 0
H1 : 1 0
JK x A
Fhitung
na 1
JK x D
nt na
3) Menentukan harga F – tabel
4) Kriteria pengujian
1) Hipotesis
H 0 : 1 2
H1 : Bukan H 0
bi
x y i i
x 2
i
rumus:
JKreg Ai bi xi yi
rumus:
JK res D
JK res Ai
Fhitung
na 1
JK res Ai
ni k 1
4) Menentukan harga F – tabel
5) Kriteria pengujian
DAFTAR PUSTAKA
SILABUS
ALOKASI
KOMPETENSI KOMPETENSI WAKTU SUMBER
MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN
INTI DASAR BELAJAR
TM PS PI
Memahami nilai-nilai Internet
Pendekatan Pembelajaran 1
keimanan dengan
: Berpusat pada In Focus /
menyadari hubungan
siswa ( Student Centered ) TV
keteraturan dan
kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang
Menghayati dan menciptakannya.
mengamalkan Pengamatan Internet
Mendiskripsikan Pendekatan Pembelajaran 1
ajaran agama yang In Focus /
kebesaran Tuhan yang : Berpusat pada
dianutnya. TV
menciptakan berbagai siswa ( Student Centered )
sumber energi di alam.
Mengamalkan nilai- Internet
Pendekatan Pembelajaran 1
nilai keimanan sesuai
: Berpusat pada In Focus /
dengan ajaran
siswa ( Student Centered ) TV
agamanya dalam
kehidupan sehari-hari.
Menghayati dan Menunjukkan perilaku Internet
Pendekatan Pembelajaran 1
mengamalkan ilmiah (memiliki rasa Pengamatan
: Berpusat pada In Focus /
113
ALOKASI
KOMPETENSI KOMPETENSI WAKTU SUMBER
MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN
INTI DASAR BELAJAR
TM PS PI
perilaku ( jujur, ingin tahu; objektif; siswa ( Student Centered ) TV
disiplin, tanggung jujur; teliti; cermat;
jawab, peduli, tekun; hati-hati;
santun, ramah bertanggung jawab;
lingkungan, terbuka; kritis; kreatif;
gotong royong, inovatif dan peduli
kerjasama, cinta lingkungan) dalam
damai, responsive aktivitas sehari-hari
dan proaktif) dan sebagai wujud
menunjukkan implementasi sikap
sikap sebagai dalam melakukan
bagian dari solusi percobaan dan
atas berbagai berdiskusi
permasalahan Internet
Menghargai kerja Pendekatan Pembelajaran 1
bangsa dalam
individu dan : Berpusat pada In Focus /
berinteraksi secara
kelompok dalam siswa ( Student Centered ) TV
efektif dengan
aktivitas sehari-hari
lingkungan social
sebagai wujud
dan alam serta
implementasi
dalam
melaksanakan
menempatkan diri
percobaan dan
sebagai cerminan
melaporkan hasil
bangsa dalam
percobaan
pergaulan dunia.
Memahami, Menjelaskan konsep Modul
Pendekatan Pembelajaran Pengamatan, 2 4
menerapkan, Memahami dan teknologi web page HTML
: Berpusat pada Kinerja, dan Tes
menganalisis menerapkan serta Menjelaskan Buku
siswa ( Student Centered ) Tertulis
pengetahuan menganalisa elemen- kebutuhan software referensi
factual, elemen dasar HTML pemrograman web Metode Pembelajaran dan artikel
konseptual, untuk memformat Membuat struktur : Project Based yang sesuai
procedural halaman web menu web ( site map Learning Internet
berdasarkan rasa ) Lembar
114
ALOKASI
KOMPETENSI KOMPETENSI WAKTU SUMBER
MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN
INTI DASAR BELAJAR
TM PS PI
ingin tahunya Menjelaskan Kerja Siswa
tentang ilmu struktur dokumen File dalam
pengetahuan, html bentuk
teknologi, seni Membuat dokumen softcopy
budaya, dan HTML dengan In Focus /
human iora dengan menggunakan TV LCD
wawasan notepad dan elemen-
kemanusiaan, elemen HTML
kebangsaan,
kenegaraan, dan Modul
Menjelaskan elemen Pendekatan Pembelajaran Pengamatan, 2 4
peradaban terkait HTML
HTML table dalam : Berpusat pada Kinerja, dan Tes
fenomena dan Buku
web page siswa ( Student Centered ) Tertulis
kejadian, serta referensi
menerapkan Menerapkan elemen Metode Pembelajaran dan artikel
pengetahuan Memahami dan HTML table dalam : Project Based yang sesuai
procedural pada menerapkan serta pembuatan web page Learning Internet
bidang kajian yang menganalisa elemen Lembar
spesifik sesuai HTML table untuk Kerja Siswa
dengan bakat dan layout halaman web File dalam
minatnya untuk bentuk
memecahkan softcopy
masalah.
In Focus / TV
LCD
Modul
Menjelaskan elemen Pendekatan Pembelajaran Pengamatan, 2 4
HTML
HTML Frame untuk : Berpusat pada Kinerja, dan Tes
Memahami dan Buku
Layout halaman web siswa ( Student Centered ) Tertulis
menerapkan serta referensi
menganalisa elemen Menerapkan elemen Metode Pembelajaran dan artikel
HTML frame untuk HTML Frame untuk : Project Based yang sesuai
layout halaman web Layout halaman web Learning Internet
Lembar
Kerja Siswa
115
ALOKASI
KOMPETENSI KOMPETENSI WAKTU SUMBER
MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN
INTI DASAR BELAJAR
TM PS PI
File dalam
bentuk
softcopy
In Focus /
TV LCD
Modul
Menjelaskan elemen Pendekatan Pembelajaran Pengamatan, 2 4
HTML
HTML Layer untuk : Berpusat pada Kinerja, dan Tes
Buku
Layout halaman web siswa ( Student Centered ) Tertulis
referensi
Menerapkan elemen Metode Pembelajaran dan artikel
Memahami dan HTM Layer untuk : Project Based yang sesuai
menerapkan serta layout halaman web Learning Internet
menganalisa elemen Lembar
HTML layer untuk Kerja Siswa
layout halaman web File dalam
bentuk
softcopy
In Focus /
TV LCD
Modul
Menjelaskan link Pendekatan Pembelajaran Pengamatan, 2 4
HTML
untuk berbagai : Berpusat pada Kinerja, dan Tes
Buku
fungsi pada halaman siswa ( Student Centered ) Tertulis
referensi
Memahami dan
Menerapkan link Metode Pembelajaran dan artikel
menerapkan serta
untuk berbagai : Project Based yang sesuai
menganalisa link
fungsi pada halaman Learning Internet
untuk berbagai fungsi
Lembar
pada halaman web Menganalisa Link Kerja Siswa
untuk berbagai
File dalam
fungsi pada halaman
bentuk
softcopy
116
ALOKASI
KOMPETENSI KOMPETENSI WAKTU SUMBER
MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN
INTI DASAR BELAJAR
TM PS PI
In Focus /
TV LCD
Modul
Menjelaskan link Pendekatan Pembelajaran Pengamatan, 2 4
HTML
obyek-obyek : Berpusat pada Kinerja, dan Tes
Buku
multimedia dalam siswa ( Student Centered ) Tertulis
referensi
halaman web
Metode Pembelajaran dan artikel
Memahami dan Menerapkan link : Project Based yang sesuai
menerapkan serta untuk obyek-obyek Learning Internet
menganalisa obyek- multimedia dalam Lembar
obyek multimedia halaman web Kerja Siswa
dalam halaman web File dalam
Menganalisa Link
bentuk
untuk obyek-obyek
softcopy
multimedia dalam
halaman web In Focus /
TV LCD
Mengolah, Mengolah, menalar, Modul
Mengolah, menalar, Metode Pembelajaran Pengamatan, 12
menalar, menyaji, menyaji, dan mencipta HTML
menyaji, dan : Project Based Kinerja, dan Tes
dan mencipta halaman web Buku
mencipta halaman Learning Tertulis
dalam ranah referensi
web
konkret dan ranah dan artikel
abstrak terkait yang sesuai
dengan Internet
pengembangan diri File dalam
yang dipelajarinya bentuk
di sekolah secara softcopy
mandiri, dan
In Focus /
mampu
TV LCD
menggunakan
metoda sesuai
kaidah keilmuan.
117
118
Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Pemrograman Web
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2015/2016
Materi Pembelajaran : Konsep Teknologi Web Page
Pertemuan ke : 3,4,5,6
Alokasi Waktu : 4 x Pertemuan ( 16 x 45 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan
dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
1.2 Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber
energi di alam.
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam
119
kehidupan sehari-hari.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objective; jujur,
teliti, cermat, tekun, hati- hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan.
3.2 Memahami format teks pada halaman web.
4.2 Menyajikan teks dalam format tertentu pada halaman web.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan diskusi kelompok dalam pembelajaran konsep teknologi aplikasi
web ini, diharapkan siswa melakukan kerjasama, disiplin dalam kegiatan
pembelajaran menemukan, dan bertanggungjawab dalam pembelajaran serta
dapat.
Memahami dasar-dasar html.
Memahami property dokumen html.
Memahami pemformatan teks html.
Memahami pemformatan paragraf html.
Memahami pembuatan list minimal.
Memahami pembuatan list minimal.
Menyajikan teks dalam format tertentu pada halaman web.
Menyajikan pemformatan paragraph pada halaman dokumen html.
Menyajikan hasil pembuatan list minimal.
Menyajikan pembuatan list minimal.
E. Materi Pembelajaran Anatomi dokumen web
1. Dasar-Dasar HTML
120
</title>
disini judul dokumen html
</head>
<body>
Disini penulisan informasi web
</body>
</html>
Penjelasan struktur dasar HTML diatas :
A. Tag
Adalah teks khusus (markup) berupa dua karakter "<" dan ">",
sebagai contoh <body> adalah tag dengan nama body. Secara umum
tag ditulis secara berpasangan, yang terdiri atas tag pembuka
dan tag penutup(ditambahkan karakter backslash"/" setelah karakter
"<").
Contoh :
<p>Ini adalah sebuah paragraf</p> Keterangan :
121
Tag <p> adalah tag pembuka, dan tag </p> adalah tag penutup dari
“paragraf”.
B. Element
Element adalah isi dari tag yang berada diantara tag pembuka dan
tag penutup. Contoh :
<p> Ini adalah sebuah paragraf </p> Keterangan :
“Ini adalah sebuah paragraf “ adalah element dari tag <p>.
C. Attribute
Attribute merupakaninformasi tambahan yang diberikan kepada
tag. Informasi ini bisa berupa instruksi untuk warna dari text, besar
huruf dari text, dll.
syntax :
nama-attribute=“nilai-attribut”
Setiap atribut memiliki pasangan nama/name dan nilai/value)
dan ditulis dengan name=”value”. Value diapit tanda kutip, boleh
tanda kutip satu (‘) atau dua (“).
Contoh :
< p align=“center”>SMK Negeri X</p>
Penjelasan :
1. <p align=“center”>
Merupakan tag pembuka yang telah diberi attribute.
2. </p>
Merupakan tag penutup.
3. SMK Negeri X Merupakan konten atau element.
4. align=“center”
Merupakan suatu attribute.
5. Align
Merupakan nama attribute.
6. “center”
Merupakan nilai attribute.
3. Format Text HTML
A. Tag <b>
Mendefinisikan teks tebal Sintak :
<b>
.....
</b> Contoh :
<b> tulisan dengan tampilan teks tebal </b>
B. Tag <i>
Mendefinisikan teks miring
122
Sintak :
<i>
….
</i> Contoh :
<i> tulisan dengan tampilan teks cetak miring </i>
C. Tag <u>
Mendefinisikan teks dengan garis bawah Sintak :
<u>
……
</u> Contoh :
<u> tulisan dengan tampilan teks tercetak garis bawah </u>
D. Tag <del>
Mendefinisikan teks dicoret
<del>
……
</del>
E. Tag <small>
Mendefinisikan teks kecil
<small>
……
</small>
F. Tag <sup>
Mendefinisikan teks di atas garis
<sup>
……
</sup> Contoh :
Untuk menampilkan text 22=4
Sintak :
<body>
2 <sup>2</sup>=4
</body>
G. Tag <sub>
Mendefinisikan teks di bawah garis Sintaks :
<sub>
……
</sub>
Contoh :
Untuk menampilkan text H2O pada browser Sintaks :
123
<body> H<sub>2</sub>O
</body>
4. Format Paragraph html
Membuat paragraf dalam sebuah halaman web. Tag <p> mempunyai
attribute align yang bernilai "left", "center", "right" , “justify”.
Sintaks:
<p align="left"|"center"|"right“|”justify”>
.....................
</p> Contoh :
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Pendahuluan 1. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik 15 Menit
dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan
pertanyaan tentang format teks pada website.
3. Guru memotivasi siswa pentingnya menguasai
materi yang akan dibahas untuk menumbuhkan
rasa percaya diri pada siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode
yang akan dilaksanakan.
Inti Mengamati 30 Menit
Mengamati dan mencermati langkah-langkah
memformat teks pada tampilan web yang
didemontrasikan oleh guru. 15 Menit
Menanya
Siswa mendiskusikan tentang langkah-langkah
memformat teks pada tampilan web yang diamati.
10 Menit
Menalar
Siswa memahami langkah-langkah memformat
teks pada tampilan web.
60 Menit
Mencoba
Siswa membuat format teks pada tampilan web. 15 Menit
Mengasosiasi
Siswa merunut langkah-langkah memformat teks
pada tampilan web. 20 Menit
Mengomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil memformat teks
pada tampilan web.
Penutup 1. Siswa Menyimpulkan materi yang telah 15 Menit
dipelajari dengan guru sebagai fasilitator
melalui tanya jawab.
2. Guru memberikan tugas mandiri sebagai
pelatihan keterampilan
3. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi
pada pertemuan berikutnya
125
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Pendahuluan 1. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik 15 Menit
dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan
pertanyaan tentang format teks dengan spaning
pada halaman web.
3. Guru memotivasi siswa pentingnya menguasai
materi yang akan dibahas untuk menumbuhkan
rasa percaya diri pada siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran serta metode yang
akan dilaksanakan
Inti Mengamati
Mengamati dan mencermati langkah-langkah
memformat teks dengan spaning pada halaman
web yang didemontrasikan oleh guru.
Menanya
Siswa mendiskusikantentang langkah-langkah
memformat teks dengan spaning pada halaman
web yang diamati.
Menalar
Siswa memahami langkah-langkah memformat
teks dengan spaning pada halaman web.
Mencoba
Siswa membuat format teks dengan spaning
pada halaman web.
Mengasosiasi
Siswa merunut langkah-langkah memformat
teks dengan spaning pada halaman web
Mengomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil memformat teks
dengan spaning pada halaman web.
Penutup 1. Siswa Menyimpulkan materi yang telah 15 Menit
dipelajari dengan guru sebagai fasilitator
melalui tanya jawab.
2. Guru memberikan tugas mandiri sebagai
pelatihan keterampilan
3. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi
pada pertemuan berikutnya
126
Pertemuan Kelima
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI WAKTU
Pendahuluan 1. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik 15 Menit
dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan
pertanyaan tentang format teks dengan spaning
pada halaman web.
3. Guru memotivasi siswa pentingnya menguasai
materi yang akan dibahas untuk menumbuhkan
rasa percaya diri pada siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran serta metode yang akan
dilaksanakan.
Inti Mengamati 30 Menit
Mengamati dan mencermati langkah-langkah
memformat desain web dengan konsep teks
pada
halaman web yang didemontrasikan oleh guru.
Menanya 15 Menit
Siswa mendiskusikan tentang langkah-langkah
memformat desain web dengan konsep teks
pada
halaman web yang diamati.
Menalar 10 Menit
Siswa memahami langkah-langkah memformat
desain
web dengan konsep teks pada halaman web.
Mencoba 60 Menit
Siswa membuat format desain web dengan
konsep
teks pada halaman web.
15 Menit
Mengasosiasi
Siswa merunut langkah-langkah memformat
desain
web dengan konsep teks pada halaman web
20 Menit
Mengomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil memformat desain
web
dengan konsep teks pada halaman web.
Penutup 1. Siswa Menyimpulkan materi yang telah 15 Menit
dipelajari dengan guru sebagai fasilitator
melalui tanya jawab.
2. Guru memberikan tugas mandiri sebagai
pelatihan keterampilan
3. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi
pada pertemuan berikutnya
127
Pertemuan Ke-6
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI WAKTU
Pendahuluan 1. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik 15 Menit
dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan
pertanyaan tentang format teks dengan spaning
pada halaman web.
3. Guru memotivasi siswa pentingnya menguasai
materi yang akan dibahas untuk menumbuhkan
rasa percaya diri pada siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran serta metode yang akan
dilaksanakan.
Inti Mengamati 30 Menit
Mengamati dan mencermati langkah-langkah
memformat desain web dengan konsep teks
pada
halaman web yang didemontrasikan oleh guru.
Menanya 15 Menit
Siswa mendiskusikan tentang langkah-langkah
memformat desain web dengan konsep teks
pada
halaman web yang diamati.
Menalar 10 Menit
Siswa memahami langkah-langkah memformat
desain
web dengan konsep teks pada halaman web.
Mencoba 60 Menit
Siswa membuat format desain web dengan
konsep
teks pada halaman web.
15 Menit
Mengasosiasi
Siswa merunut langkah-langkah memformat
desain
web dengan konsep teks pada halaman web
20 Menit
Mengomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil memformat desain
web
dengan konsep teks pada halaman web.
Penutup 1. Siswa Menyimpulkan materi yang telah 15 Menit
dipelajari dengan guru sebagai fasilitator
melalui tanya jawab.
2. Guru memberikan tugas mandiri sebagai
pelatihan keterampilan
3. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi
pada pertemuan berikutnya
128
H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Alat : Laptop dan LCD proyektor.
Media : Media presentasi powerpoint, lembar kerja siswa, lembar
penilaian.
Sumber Belajar : Buku sekolah electronik Pemrograman Web kurikulum
2013, buku sekolah electronic Rekayasa Perangkat Lunak
Jilid 3 untuk SMK, Ainur Rofiq Mulyanto, dkk. 2008,
Modul Rekayasa Perangkat Lunak 2, Yudistira,
Bogor.2011, sumber dari internet serta sumber lain yang
relevan.
Penilaian Pengetahuan
Test tertulis
Kriteria Penilaian
KB B SB KB B SB KB B SB
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
6. F
7. G
8. H
9. I
10. J
11. K
12. L
13. M
14. N
15. O
16. P
17. Q
18. R
19. S
20. T
21. U
22. V
23. W
24. X
25. Y
26. Z
27. AA
28. AB
29. AC
30. AD
31. AE
32. AF
33. AG
34. AH
35. AI
Keterangan:
KB : Kurang baik
B : Baik
SB : Sangat baik
134
KT T ST
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
6. F
7. G
8. H
9. I
10. J
11. K
12. L
13. M
14. N
15. O
16. P
17. Q
18. R
19. S
20. T
21. U
22. V
23. W
24. X
25. Y
26. Z
27. AA
28. AB
29. AC
30. AD
31. AE
32. AF
33. AG
34. AH
35. AI
Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil
136