I. Definisi
Bayi Berat Lahir rendah adalah bayi yang beratnya kurang atau sama dengan 2500
gram saat lahir. Tujuh persen dari kelahiran termasuk golongan ini. Kebanyakan
persoalan terjadi pada bayi yang beratnya kurang dari 1500 gram dengan angka
kematian yang tinggi dan membutuhkan perawatan dan tindakan medik yang khusus.
Kelompok ini disebut bayi berat lahir sangat rendah.
Usia kehamilan digolongkan menjadi :
kurang bulan
<37 minggu
cukup bulan
<37-41 minggu
lebih bulan
> 4 minggu
Penilaian yang tepat dapat dicapai dengan pemeriksaan klinik bayi baru lahir
dengan mengamati :
-
reflek premature
Prematur murni.
Masa gestasi kurang dari 37 minggu dan BB sesuai dengan berat badan untuk masa
gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan
(NKB- SMK). Masa gestasi kurang dari 37 mgg atau 259 hari. Penyebab antara
lain:
1.
Faktor ibu.
a.
Penyakit.
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan , misalnya
toksemia grafidarum, trauma fisis dan psikologis, penyakit lain ialah nefritis
akut atau tindakan operatif dapat merupakan faktor etiologi prematuritas.
b. Usia.
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia ibu dibawah 20 tahun
dan pada multigravida yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat. Kejadian
terendah ialah pada usia ibu antara 26 35 tahun.
c. Keadaan sosial ekonomi.
Keadaan ini sangat berperan untuk timbulnya prematuritas, dan kejadian
tertinggi terdapat pada sosial ekonomi yang rendah, hal ini disebabkan
karena keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan ANC yang kurang.
Demikian pula keadaan prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan
yang tidak sah ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan bayi yang
lahir dari perkawinan yang sah.
2.
Faktor janin.
Hidramnion, Kehamilan ganda umumnya akan mengakibatkan lahir bayi
BBLR.
2.
Dismaturitas
Bayi lahir dengan BB kurang dari BB seharusnya untuk masa gestasi itu,
berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intra uterin dan merupakan bayi
yang kecil untuk masa kehamilannya. (KMK).
Dismaturitas ialah bayi baru lahir yang BB lahir kurang dibanding dengan BB
seharusnya untuk masa gestasi bayi itu (KMK). Pengertian BB kurang dari BB
lahir dibawah persentil ke-10 menurut kurva pertumbuhan
intrauterin Usher
2.
3.
1.
Stadium pertama: Bayi nampak kurus dan relatif lebih panjang, kulit longgar
kering seperti perkamen, belum terdapat noda mekonium.
2.
Stadium kedua: Stadium pertama ditambah dengan warna kehijauan pada kulit,
plasenta dan umbilikus.
3.
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR): bayi yang lahir dengan BB kurang dari 2500
gram tanpa memperhatikan usia gestasi.
2.
Berat badan lahir sangat rendah sekali atau bayi berat badan lahir ekstrem rendah:
bayi yang lahir dengan BB kurang dari 1000 gram.
3.
Berat badan lahir sangat rendah: bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
1500 gram.
4.
Berat badan lahir rendah sedang: bayi yang lahir dengan BB antara 1501 2500
gram
5.
Bayi kecil untuk kelahiran atau kecil untuk usia gestasi: bayi yang lahir dengan BB
berada di bawah persentil 10 pada kurva pertumbuhan intrauterin.
6.
7.
Bayi besar untuk usia gestasi: bayi yang BB-nya berada di atas presentil ke-90 pada
kurva perumbuhan intrauterine.
III. Etiologi
1. Kelainan pada janin.
2.
3.
V.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
Anemia.
3.
Malnutrisi.
4.
Anak kembar.
d. Gambarkan jumlah, warna, dan konsistensi feses, periksa adanya darah samar dan
atau penurunan substansibila diinstruksikan atau diindikasikan dengan tampilan
feses.
e. Gambarkan bisisng usus, ada atau tidak ada.
5. Pengkajian genitourinaria
a. Gambarkan adanya abnormalitas genetalia.
b. Gambarkan jumlah urin (warna, pH, dll).
c. Periksa BB (pengkajian paling akurat untuk hidrasi).
6. Pengkajian neurologis-muskuloskeletal
a. Gambarkan gerakan bayi: acak, bertujuan, gelisah, kedutan, spontan, menonjol,
tingkat aktivitas dengan stimulasi, evaliasi berdasarkan usia gestasi.
b. Gambarkan posisi atau sikap bayi: fleksi, ekstensi.
c. Gambarkan reflek yang diamati: moro, menghisap, Babinski, reflek plantar, dan
reflek yang diharapkan.
d. Tentukan perubahan pada lingkar kepala (bila diindikasikan).
7. Pengkajian suhu
a. Tentuka suhu kulit dan aksila.
b. Tentukan dengan suhu lingkungan.
8. Pengkajian kulit
a. Gambarkan adanya perubahan warna, area kemerahan, tanda iritasi, lepuh, abrasi
atau area gundul, khususnya di mana alat pemantau, infus, atau alat lain lontak
dengan kulit, periksa juga dan perhatikan adanya preparat kulit yang digunakan
(misal plester,, providin-iodin).
b. Tentukan tekstur dan turgor kulit: kering, halus, pecah-pecah, terkelupas, dll.
c. Gambarkan adanya ruam, lesi kulit, atau tanda lahir.
d. Tentukan apakah kateter infus intravena atau jarum berada pada tempatnya dan
amati adanya tanda-tanda infiltrasi.
e. Gambarkan jalur pemadangn kateter infus intravena, jenis (arteri, vena, perifer,
umbilikus, sentral, vena sentral perifer), jenis infus (obat, salin, dekstrosa,
elektrolit, lemak, nutrisi parenteral total), jenis pompa infus dan frekuensi aliran,
jenis jarum (kupu=kupu, kateter), tampilan area insersi.
Pengelolaan BBLR
Semua bayi berat lahir rendah akan memerlukan :
1.
2.
3.
Pemberaian minum secara hati hati karena ada kecenderungan terisapnya susu
ke paru
4.
5.
Bayi paling kecil yang beratnya kurang dari 2000 gram dirawat telanjang dalan
incubator dalam suhu 32-35oC dengan kelembaban tinggi. Akhirnya sebelum bayi
pulang mereka dirawat di dalam kamar bayi yang dingin (21oC) untuk menyesuaikan
diri dengan suhu kamar.
Pemberian minum
Minuman diberikan pada bayi yang terkecil dengan kateter makanan no 6 yang terpasang
terus melalui hidung bayi. Lebih baik diberikan ASI tetapi ada susu pengganti yang cukup
memuaskan yaitu susu yang disesuaikan dengan ASI dengan pemberian 150-180 ml/kg/hr.
Pedoman berikut ini merupakan pedoman yang memuaskan. Minum dimulai bila bayi
berusia 4 jam.
Hari 1 : 20 ml/500 gram BB/hari
Hari 2 : 30 ml/500 gram BB/hari
Hari 3 : 40 ml/500 gram BB/hari
Hari 4 : 50 ml/500 gram BB/hari
Hari 5 : 75 ml/500 gram BB/hari
Perlindungan terhadap infeksi
Perlindungan ini dilakukan dengan perawatan yang aman. Semua petugas harus mencuci
tangannya dengan cermat, menggunakan krem heksaklorofen. Disediakan ruang terpisah
untuk bayi yang terinfeksi dan bayi yang lahir di luar rumah sakit. Incubator memberikan
lingkunagn yang relatif steril untuk bayi yang terkecil, tetapi ibu harus dianjurkan untuk
menyentuh bayinya melalui lubang incubator.
HIPERBILIRUBUNEMIA
A.
PENGERTIAN
Hiperbilirubunemia adalah ikterus yang mempunyai kadar patologis atau kadar
bilirubinnya mencapai suatu nilai yaitu bilirubin total mencapai 12 mg/dl atau lebih
pada bayi cukup bulan, sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya lebih dari 10
mg/dl.
Bilirubin adalah komponen dari empedu yang berwarna jingga. Kata bilirubin sendiri
berasal dari bahasa Latin, bilis (yang berarti empedu) dan ruber (yang berarti merah).
Bilirubin yang beredar di dalam tubuh dapat dijumpai dalam bentuk:
1. Bilirubin tidak terkonjugasi (unconjugated bilirubin)
o
dalam keadaan normal, berjumlah lebih kurang 1/3 dari bilirubin total
Peningkatan kadar bilirubin serum bisa berupa peningkatan kadar bilirubin tidak
terkonjugasi, maupun bilirubin terkonjugasi.
B.
PENYEBAB
Hiperbilirubinemia dapat merupakan komplikasi dari bayi yang mengalami BBLR.
Hiperbilirubunemia sendiri dapat disebabkan oleh berbagai macam keadaan.
Penyebab yang tersering adalah hemolisis yang timbul akibat inkompatibilitas
golongan darah ABO atau defisiensi enzim G6PD.Infeksi juga memegang peranan
penting dalam terjadinya hiperbilirubunemia seperti pada sepsis dan gastroenteritis.
Hiperbilirubinemia dapat juga disebabkan oleh hipoksia/anoksia, dehidrasi dan
asidosis, hipoglikemi dan polisitemia.
C.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pasien / bayi dengan hiperbilirubinemia maka pemeriksaan penunjang yang
dapat dilakukan adalah pemeriksaan laboratoriun kadar bilirubun yaitu
10
Total bilirubin
Direk bilirubin ( bilirubine terkonjugasi )
Indirek bilirubin ( bilirubine tidak terkonjugasi )
C.
PATOFISIOLOGI
Peningkatan penghancuran eritrosit, polisitemia
( Resiko infeksi )
Memendeknya umur eritrosit
( PK : Anemia)
MANIFESTASI KLINIK
Pada bayi dengan hiperbilirunemia akan muncul ikterik pada kulit dan mata
scelra ). Selain itu bayi akan mengalami keletihan sehingga tampak lemah dan pucat.
Kadang-kadang nafsu makan bayi ( nafsu bayi untuk minum ) juga mengalami
penurunan.
11
E. PENATALAKSANAAN
Pada pengelolaan Hiperbilirubinemia dilakukan pemberian substrat yang dapat
menghambat metabolisme bilirubin (plasma atau albumin), mengurangi sirkulasi
enterohepatik (pemberian kolesteramin), terapi sinar atau tranfusi tukar, merupakan
tindakan yang dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin.
Intervensi
Rasional
Posisi untuk pertukaran udara telungkup:
posisi
menunjukkan
yang
oksigenasi
menghasilkan
perbaikan
oksigenasi,
pembrian
yang adekuat.
Kriteria hasil:
lebih
jalan
posisi mengendus
mengatur
nafas
tetap paten
optimal,
seperti
posisi
ini
baik,
dan
pola
lebih
tidur.
Lakukan pengisapan.
12
Gunakan
teknik
nafas.
penghisapan
yang tepat.
Gunakan teknik pengisapan dua-
diameter trakhea.
Untuk
orang.
Lakukan perkusi, vibrasi, dan
penggunaan
trahkea,
posisi
Trendelenburg.
tidak
tepat
dapat
menyebabkan
atau miring.
Pertahankan
menghilangkan
suhu
kerusakan
lingkungan
infeksi,
jalan
nafas,
penumothoraks,
yang netral.
dan
hemoragi intraventrikuler.
Karena
asisten
dapat
memberikan
hiperoksigenasi
dengan
Drainage
pustural
mempermudah
drainage
sekret.
Karena
ini
akan
menyebabkan peningkatan
TIK
dan
menurunkan
atau
yang
menghemat
13
penggunaan oksigen.
Tempatkan bayi pada inkubator, Untuk
mempertahankan
Klien
mempertahank
an suhu tubuh
stabil.
Atur
Kriteria hasil:
kontrol
Suhu
aksila
kebutuhan.
bayi
tetap
dalam rentang
normal untuk
usia
pasca
konsepsi.
unit
Klien
servokontrol
suhu
udara
sesuai
hubungannya
bayi
dalam
nosokomial.
bayi .
menunjukkan
tanda-tanda
mencuci
tangan
menentukan
euglikemia.
meminimalkan
Padstikan
bahwa
semua
alat
meminimalkan
atau steril.
Cegah personel dengan infeksi
infeksi
saluran
pernafasan
nosokomial.
infeksi
menular
mengadakan
atas
agar
kontak
atau
langsung
dengan bayi.
panas
radian langsung.
infeksi
tidak
kehilangan
suhu Untuk
dengan
perawatan
bayi
menurunkan
kehilangan panas.
Untuk
bila tepat.
Periksa
mempertahankan
menunjukkan
Kriteria hasil:
Untuk
atau
sesuai
nosokomial.
kebijakan Untuk
institusional.
mematikan
agen
infeksius.
terapi
antibiotik
sesuai
instruksi.
14
Pastikan
aseptik
ketat
atau
Klien
mempertahank
an
intergritas
kulit.
kulit.
Untuk mencegah tetjadinya
rash pada kulit.
Kriteria hasil:
kulit
bersih
utuh
tetap
dan
tanpa
tanda-tanda
iritasi
cedera.
atau
kerusakan kulit.
menjag
integritas
kulit.
Untuk menghindari alergi
kulit.
dibersihkan
mencegah
luka
pergesekan
dengan
bubuk
penyerap
menyebabkan
jaringan
kerusakan
dalam,
berikan
anak.
Pertahankan
Klien
parenteral Untuk
cairan
mndapatkan
nutrisi
intruksi.
yang
adekuat,
Tantau
mempertahankan
balance cairan.
Untuk menncegah terjadi
adanya
tanda-tanda
diare
karena
intileransi
dengan
intileransi
masukan
kalori
untuk
mempertahank
an
nitrogen
positif,
dan
menunjukkan
penambahan
BB yang tepat.
Kriteria hasil:
Bayi
mendapatkan
kalori
dan
nutrien
esensial yang
adekuat.
terapi
dan glukosa.
Kaji
laktosa.
Unutk
kesiapan
menyusu
keseimbangan
terhadap
pada
bayi
umtuk
meminimalkan
risiko aspirasi.
payudara
ibu, Untuk
khususnya kemampuan untuk
intoleransi
mengkoordinasikan menelan dan
makan.
pernafasan.
pembrian
menghindari
penghisapan
kuat,
serta
dapat
mengakibatkan
penurunan BB.
volume
dan
konsentrasi formula.
Gunakan
pemberian
makan
mengalami
penghisapan,
16
Klien
mencapai
pengkajian nyeri.
pertumbuhan
dan
potensial yang
normal.
Kriteria hasil:
Bayi
menunjukkan
penambahan
BB
berbeda
mentap
saat melewati
fase
akut
penyakit. Bayi
hanya terpapar
stimulasi yang
yang
meberikan
informasi
kualitaitf
dan
perkembangan
strategi
nonfarmakologis.
Evaluasi perubahan perilaku dan
fisiologis.
adanya
perbaikan
misalnya
kepekaan
skala.
Observasi
perilaku,
berkurang,
tidur,
atau
berhenti
pemberian analgesik.
Anjurkan
orangtua
untuk
prematur.
perubahanini
adalah
tepat.
mengkaji
pada
pasien nonverbal.
Karena
seperti
petunjuk
perilaku-perilaku
ini
merupakan
terbaik
untuk
Klien
mencapai
pertumbuhan
dan
Untuk
penambahan
menjamin
BB
yang
17
perkembangan
potensial yang
Untuk
sesuai usia.
Kenali
adanya
tanda-tanda
menurunkan
penggunaan
kalori
normal.
Kriteria hasil:
menguap,
bayi
perkembangan
dengan usia.
hanya
terpapar
stimulus yang
tepat.
Tingkatkan interaksi
sesuai
bayi.
dibiarkan
untuk istirahat.
Karena
yang
merupakan
esensial
pertumbuhan
8
Prioritaskan informasi.
(keluarga)
memahami
mendapatkan
penting
informasi
benar.
tanda
kemajuan
bayi.
dan
atau
Kriteria hasil:
orangtua
mengekspresi
kan
perasaan
dan kekuatiran
mengenai bayi
hal
untuk
dan
perkembangan nornal.
Untuk membantu orangtua
Klien
tentang
dan
aspek paling
dari
perawatan,
perbaikan,
penyimpangan
atau
pada
kondisi bayi.
Untuk
menciptakan
rasa
percaya.
Sehingga mereka mendapat
informasi tentang kemajuan
bayi.
Untuk
mendorong
rasa
pengharapan.
dan prognosis,
serta
menunjukkan
pemahaman
dan
keterlibatan
dalam
perawatan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis Edisi 6. Jakarta:
EGC.
Doegus ME. Moorhause. MF. 2001.Rencana Keperawatan Maternitas / Bayi. EDISI 2.
Jakarta: EGC.
Gordon, M, et all. 2001. Nursing Diagnosis ; Definition & Clatification 2001- 2002.
Nanda. Philadelphia.
Greeberg 15, 1998. Nursing Care Planning Guides, For Children. USA: Bathimore.
Nelson, KA, JAFFE, Ms. 1989. Maternal Infant Healt Care Planning Secord. Edition
Sptinghouse Laporation. Pennsyvaria.
------------,1994. Ilmu Kesehatan Anak, Jilid I. Jakarta: EGC.
Sujono A, 1998. Penatalaksanaan Neonatrus Resti, Naus & Canarff. Jakarta: ECG.
19