A.DEFINISI
Cytomegalovirus adalah virus herpes DNA yang menginfeksi sebagian besar
orang. Virus ini merupakan penyebab infeksi perinatal tersering dan infeksi pada janin
ditemukan 0,5-2 % dari neonatus ( William, 1998 ).
Cytomegalovirus sering juga ditemukan pada pasien-pasien AIDS dan merupakan
oportunistik yang paling banyak ditemukan pada autopsi.
Infeksi primer CMV dapat terjadi dengan frekuensi kira-kira 1-2 %. Infeksi
kongenital kekerapannya adalah 1-2 % dari kehamilan. Walaupun jarang, 10-15 % anak
yang mengalami infeksi kongenital akan mengalami cacat bawaan.
B. KLASIFIKASI
CMV dapat mengenai hampir semua organ dan menyebabkan hampir semua jenis infeksi.
Organ yang terkena adalah:
C. ETIOLOGI
Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus
keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara
laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi
janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.
Etiologi berdasarkan jenis CMV dibagi menjadi 3 yaitu:
- Kongenital: didapat didalam rahim melalui plasenta. Kira-kira 40% bayi yang lahir dari
wanita yang menderita CMV selama kehamilan juga akan terinfeksi CMV. Bentuk
paling berat dari infeksi ini adalah penyakit inklusi sito megalik.
- Akut-didapat: didapat selama atau setelah kelahiran sampai dewasa. Gejala mirip dengan
mononucleosis( malaise, demam, faringitis, splenomegali, ruam petekia, gejala
pernapasan). Infeksi bukan tanpa sekuela, terutama pada anak-anak yang masih kecil,
dan dapat terjadi akibat tranfusi.
- Penyakit sistemik umum: terjadi pada individu yang menderita imunosupresi, terutama
jika mereka telah menjalani transpantasi organ. Gejala-gejalanya termasuk pneumonitis,
hepatitis, dan leucopenia, yang kadang-kadang fatal. Infeksi sebelumnya tidak
menghasilkan kekebalan dan dapat menyebabkan reaktivasi virus.
D.PATOFISIOLOGI
CMV adalah virus litik yang menyebabkan efek cytopathic in vitro dan in
vivo. Ciri patologis infeksi CMV adalah sel diperbesar dengan badan inklusi virus. Sel
menunjukkan bahwa cytomegaly juga terlihat pada infeksi yang disebabkan oleh
Betaherpesvirinae lainnya.
Ketika host terinfeksi, DNA CMV dapat dideteksi dengan polymerase chain
reaction (PCR) dalam semua garis keturunan sel yang berbeda dan system organ tubuh.
Setelah infeksi awal, menginfeksi sel-sel epitel dari kelenjar ludah, mengakibatkan infeksi
persisten dan pelepasan virus. Infeksi yang mengarah pada sistem genitourinari secara
klinis tidak berhubungan dengan virus. Meskipun replikasi virus berlangsung di ginjal,
disfungsi ginjal jarang terjadi kecuali pada penerima transplantasi ginjal, di antaranya
CMV berhubungan dengan kasus yang langka dari glomerulopati dan kemungkinan
penolakan graft.
Masa inkubasi virus tidak diketahui; berikut ini adalah perkiraan masa
inkubasi: setelah lahir-3 sampai 12 minggu; setelah tranfusi 3 sampai 12 minggu; dan
setelah transplantasi 4 minggu sampai 4 bulan. Urin sering mengandung CMV dari
beberapa bulan sampai beberapa tahun setelah infeksi. Virus tersebut dapat tetap tidak
aktif dalam tubuh seseorang tetapi masih dapat diaktifkan kembali. Hingga kini belum ada
imunisasi
untuk
mencegah
penyakit
ini.
pernapasan). Infeksi bukan tanpa sekuela, terutama pada anak-anak yang masih kecil,
dan dapat terjadi akibat tranfusi.
- Penyakit sistemik umum: terjadi pada individu yang menderita imunosupresi, terutama
jika mereka telah menjalani transpantasi organ. Gejala-gejalanya termasuk pneumonitis,
hepatitis, dan leucopenia, yang kadang-kadang fatal. Infeksi sebelumnya tidak
menghasilkan kekebalan dan dapat menyebabkan reaktivasi virus.
E.MANIFESTASI KLINIS
Pada periode bayi baru lahir, bayi yang terinfeksi sitomegalovirus biasanya bersifat
asimtomatik. Awitan infeksi yang didapat secara congenital dapat terjadi segera setelah
lahir atau sampai berusia 12 minggu. Karena CMV dapat menyerang hampir semua organ,
gejalanya sangat bervariasi tergantung dari organ yang diserang. Biasanya CMV
menyebabkan demam, penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan letih- lesu.
Gejalanya dapat ringan hingga berat. Kreatinin dapat meningkat pada pasien cangkok
ginjal dengan infeksi CMV. Infeksi pada paru-paru menimbulkan sesak dan batuk. Pada
sistem cerna seperti misalnya lambung dan usus, infeksi CMV menyebabkan mual,
muntah dan diare. Ensefalitis (otak) CMV dapat menyebakan kejang, nyeri kepal, dan
koma. Apabila penderita sedang hamil, CMV bisa menginfeksi janin dan mengakibatkan
gangguan pada organ tertentu janin
E. KOMPLIKASI
IQ rendah.
Gangguan penglihatan.
Mikrosefali.
Gangguan sensorineural.
F. CARA PENULARAN
Secara horizontal :
-
Melalui infeksi percikan ludah dan kontak dengan air liur dan urin.
Secara vertikal :
-
Pada BBL melalui kontak virus dari serviks, ASI, dan urine ibu
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan NANDA, maka didapatkan diagnose keperawatan CMV sebagai berikut:
1. Resiko tinggi infeksi b.d. penurunan system imun, aspek kronis penyakit.
2. Pola nafas tidak efektif b.d. penurunan energi dalam bernapas.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan memasukkan zat-zat
gizi berhubungan dengan factor biologis: mual dan muntah.
4. Hipertermia b.d. penyakit/ trauma.
DAFTAR PUSTAKA
1. Balisteri WF. Cholestasis. In: Berhman RE, Kliegman RM, Jenson HB, eds. Nelson Text
Book of Pediatrics, 17th ed. Philadelphi : WB Saunders, 2004; 1203-7.
2. Emerick KM, Whitington PF. Molecular Basis of Neonatal Cholestasis. Pediatrics Clinics
of North America 2002; 49 (1) : 1-3.
3. Haefelin DN, Griffiths P, Rizetto M. Systemic Virosis Producing Hepatitis. In: Bircher J,
et al, eds. Oxford textbook of clinical hepatology, 2nd ed. Oxford: Oxford University
Press, 1999; 955-63.
4. Rosenthal P. Neonatal Hepatitis and Congenital Infections. In: Suchy FJ, ed. Liver
disease in children, 1st ed. St. Louis : Mosby year book, 1994; 414-24.
TGL
SHIF
JAM
Data subyektif
.......................................................... .......................................
...................
Data obyektif
Kerusakan jaringan:
Tanda vital:..
AL:, AE:, AT: , Hb:, TP: .., Alb:.,
Malnutrisi: BB/TB:..../., IMT:.
Prosedur invasive:..
Penyakit kronik
..
PERENCANAAN KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
RENCANA TINDAKAN
TGL
SHIF
JAM
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN/MASALAH
KOLABORASI
Hipertermi (00007)
berhubungan dengan:
Penyakit/trauma
Peningkatan metabolisme
Aktivitas yang berlebih
Dehidrasi
Pengaruh anaestesi
Pakaian yang tidak tepat
Berkurangnya perspirasi
Paparan lingkungan yang panas
Penyakit/trauma
Medikasi
Data subyektif
Merasa demam/menggigil
Pusing
......................................................
..............................................
Data obyektif
Peningkatan suhu badan di atas
kisaran normal:..... 0 C
Serangan atau konvulsi (kejang)
Kulit kemerahan
Pertambahan RR:..x/
Takikardi: x/
Kulit terasa panas/ hangat
Saat disentuh terasa hangat
RENCANA TINDAKAN
Penanganan Demam (3740)
Lakukan water tepid sponge
Dorong peningkatan intake cairan dan berikan cairan iv
Tingkatkan sirkulasi udara misalnya dengan kipas.
Berikan oksigen (jika perlu).
Monitor temperatur, warna kulit, suhu, dan IWL
Monitor tekanan darah, nadi, RR
Monitor penurunan tingkat kesadaraan, aktivitas kejang
Monitor nilai AL, Hb, dan Hmt serta abnormalitas elektrolit
Monitor intake dan output
Monitor ketidakseimbangan asam basa
Monitor adanya aritmia jantung
Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian medikasi
antipiretik.
Kolaborasi dengan dokter tentang pengobatan penyebab
demam.
TGL
SHIF
JAM
DIAGNOSA
KEPERAWATAN/MASALAH
KOLABORASI
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang
dari Kebutuhan Tubuh (00002)
definisi: asupan nutrisi tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan metabolik
berhubungan dengan:
ketidakmampuan untuk memasukkan
atau mencerna nutrisi oleh karena
faktor biologis/psikologi/ekonomi
Data subyektif
Nyeri abdomen
Muntah
Kejang perut
Rasa penuh tiba-tiba setelah
makan
..................................................
Data obyektif
Diare
Rontok rambut yang berlebih
Kurang nafsu makan
Bising usus berlebih
Konjungtiva pucat
Denyut nadi lemah
Angka albumin..........
BB ....... TB........IMT.......
..........................................
PERENCANAAN KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
RENCANA TINDAKAN
TGL
SHIF
JAM
DIAGNOSA KEPERAWATAN/MASALAH
KOLABORASI
Kurang Pengetahuan (00126)
definisi: ketiadaan atau defisiensi informasi
kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
berhubungan dengan :
Keterbatasan paparan.
Mudah lupa.
Misinterpretasi informasi.
Keterbatasan kognisi.
Keterbatasan ketertarikan belajar.
Tidak familiar dengan sumber informasi.
Data subyektif
Mengungkapkan adanya masalah.
Data obyektif
Ketidakakuratan mengikuti instruksi.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
Teaching : disease Process (5620)
Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit
yang spesifik
Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan
dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara
yang tepat
Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat