Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASI KELOMPOK

1
EMULSIFIKASI
NAMA KELOMPOK :
1.KELLYTA GRISELDA
(1343050003)
1.ANIS PRATIWI
(1343050045)
2.ANA ROPIAH
(1343050077)
3.RIANTO IBRAHIM A
(1343050063)

Tujuan
Membuat emulsi dengan menggunkan
emulgator golongan surfaktan
Menghitung jumlah emulgator golongan
surfaktan yang digunakan dalam
pembuatan emulsi
Menentukan nilai HLB butuh minyak yang
digunakan dalam pembuatan emulsi
Mengevaluasi ketidakstabilan suatu
emulsi

Pendahuluan
Emulsi adalah suatu sistem yang tidak stabil secara
termodinamik yang mengandung paling sedikit dua fase cair
yang tidak bercampur, dimana satu diantaranya didispersikan
sebagai bola-bola dalam fase cair lain. Sistem dibuat stabil
dengan adanya suatu zat pengemulsi. Baik fase terdispers
atau fase kontinu bisa berkisar dalam konsistensi dari suatu
cairan mobil sampai suatu massa setengah padat (semisolid).
Jadi sitem emulsi berkisar dari cairan (lotio) yang mempunyai
viskositas relatif rendah sampai salep atau krim, yang
merupakan semisolid. Diameter partikel dari fase terdispers
umumnya berkisar 0,1 10 mm, walaupun partikel sekecil
0,01 mm dan sebesar 100 mm bukan tidak biasa dalam
beberapa sediaan.

Ketidakstabilan Emulsi
1.
2.
3.
4.
5.

Koalesen
Flokulasi
Creacking atau Breaking
Creaming
Inversi

Ketidakstabilan emulsi
1.

koalesen: yaitu peristiwa 2 tetesan minyak atau


air bersatu dan membentuk suatu tetesan baru
yang lebih besar tetapi memiliki luas permukaan
yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan jika
tetesan baru tersebut pecah menjadi tetesan
tetesan kecil seperti semula. Jika dibiarkan, hal ini
akan terus berlangsung hingga semua tetesan
minyak atau air menyatu dan akhirnya
membentuk lapisan sendiri yang terpisah dari
emulsi.

Ketidakstabilan Emulsi
2.

Flokulasi adalah suatu peristiwa berkumpulnya


beberapa tetesan minyak tetapi tidak membentuk
tetesan minyak baru yang lebih besar seperti
pada peristiwa coalescence hingga
mengakibatkan distribusinya dalam emulsi tidak
merata (tidak homogeny lagi).

Ketidakstabilan Emulsi
3.

Peristiwa koalesen dan flokulasi secara bersama


sama akan menyebabkan peristiwa creacking
atau breaking.

Peristiwa ini mungkin disebabkan oleh


ketidaktepatan pemilihan emulgator dalam
formulasi, emulgator mengalami dekomposisi,
atau temperature penyimpanan yang tidak sesuai

Ketidakstabilan Emulsi
4.

Creaming merupakan peristiwa memisahnya


emulsi menjadi 2 bagian dengan salah satu
bagian mengandung lebih banyak fase disperse
dari pada bagian yang lain. Hal ini mungkin
disebabkan karena homogentias emulsi ketika
formulasi kurang tetapi masalah ini bisa diatasi
dengan penggojogan ringan.

Ketidakstabilan Emulsi
5.

Inversi yaitu Perubahan tipe emulsi sekonyong


konyongnya berubah dari emulsi tipe A/M
menjadi emulsi tipe M/A dan sebaliknya dari
emulsi tipe M/A menjadi emulsi tipe A/M. Hal
ini mungkin disebabkan terlalu banyaknya fase
disperse (mencapai lebih dari 74%).

Mekanisme Emulgator, yaitu :


Surfaktan Membentuk lapisan monomolekuler. Surfaktan yang dapat menstabilkan
emulsi, bekerja dengan membentuk sebuah lapisan tunggal yang diabsorbsi molekul
atai ion pada permukaan antara minyak atau air. Menurut Hukum Gibbs, kehadiran
kelebihan pertemuan penting mengurangi tegangan permukaan. Ini menghasilkan
emulsi yang lebih stabil karena pengurangan sejumlah energi bebas permukaan secara
nyata adalah fakta bahwa tetesan dikelilingi oleh lapisan tunggal yang mencegah
penggabungan tetesan yang mendekat.
Koloid hidrofobik membentuk lapisan multimolekuler di sekitar tetesan dan dispersi
minyak. Sementara koloid hidrofilik diabsorbsi pada pertemuan, merata tidak
menyebabkan penurunan tegangan permukaan. Keefektivitasnya bergantung pada
kemampuan membentuk lapisan kuat, lapisan multimolekuler yang koheren.
Serbuk padat terbagi halus, serbuk mudah terabsorbsi pada permukaan, sehingga
membentuk lapisan monolayer \ multilayer

III.

Prinsip Percobaan :
Membandingkan tinggi creaming dari emulsi yang dibuat dengan
berbagai nilai HLB

IV. Metode Percobaan :


Hitung jumlah Tween dan Span untuk setiap HLB butuh.

Timbang Minyak, Air, Tween dan Span sejumlah yang diperlukan.


Campur Span dengan Minyak, Tween dengan Air, panaskan
masing-masing campuran hingga suhu tinggi.
Gabung kedua campuran lalu campur dengan mixer pada
kecepatan dan waktu yang sama.
Masukkan emulsi ke dalam tabung sedimentasi dan beri tanda
sesuai HLB masing-masing.
Amati ketidakstabilan emulsi yang terjadi pada waktu yang
berbeda-beda setelah pembuatan. Bila terjadi creaming, ukur dan
catat tinggi emulsi yang membentuk cream.
Tentukan nilai HLB yang emulsinya tampak relatif paling stabil.

V.

Hasil dan Pengolahan Data

Tabel Percobaan
Perhitungan dan Penimbangan :
Jumlah Tween 80 dan Span 20

Tipe Emulsi

Nilai HLB butuh

10

11

13

15

Jumlah emulgator total

= jumlah Tween 80 + jumlah Span 20

gram emulgator total . HLB butuh)} = {(gram T80 . HLB

) + (gram S20 . HLBS20)}

T80

Diketahui :
Emulgator total
= 5/100 . 100 gram = 5 gram
Jumlah Tween 80 = a gram
Jumlah Span 20 = ( 5 a gram )
a = Tween 80 HLB 15
b = Span 20 HLB 8,6
A. Tipe emulsi 1
( 5 . 9 ) = {( a . 15 ) +[ ( b a ) . 8,6]}
45 = 6,4a + 43
2
= 64,a
a = 2/6,4 = 0,3 gram jumlah tween 80
b = 5- 0,3 = 4,7 gram jumlah span 20

B. Tipe emulsi 2
( 5 . 10 ) = {( a . 15 ) +[ ( b a ) . 8,6]}
50 = 6,4a + 43
7
= 6,4a
a = 7/6,4 = 0,9 gram jumlah tween 80
b = 5 0,9 = 4,1 gram jumlah span 20
C. Tipe emulsi 3
( 5 . 11 ) = {( a . 15 ) +[ ( b a ) . 8,6]}
55 = 6,4a + 43
12 = 6,4a
a
= 12/6,4
= 1,875 gram jumlah tween 80
b = 5 1,875 = 3,125 gram jumlah span 20

D. Tipe emulsi 4
( 5 . 13 ) = {( a . 15 ) +[ ( b a ) . 8,6]}
65 = 6,4a + 43
22 = 6,4a
a
= 22/6,4
= 3,4375 gram jumlah tween 80
b = 5 3,4375 = 1,5625 gram jumlah span 20
E. Tipe emulsi 5
( 5 . 15 ) = {( a . 15 ) +[ ( b a ) . 8,6]}
75 = 6,4a + 43
32 = 6,4a
a
= 32/6,4 = 5 gram jumlah tween 80
b = 5 5 = 0 gram jumlah span 20

Pembahasan
Untuk membuat suatu emulsi dibutuhkan adanya emulgator, dalam percobaan ini emulgator
yang digunakan adalah Tween 80 dengan HLB butuh 15,0 (bersifathidrofil) dan Span 20
( bersifat lipofil ).

Proses penggerusan yang kuat dan konstan dalam pembuatan emulsi ini sangat
penting, untuk memperkecil partikel-partikel dari fase minyak dan air. Sehingga
memudahkan partikel-partikel tersebut terdispersi dalam fase kontinunya.
Emulsi yang stabil dapat terjadi apabila ada kesetaraan antara HLB surfaktan
dan HLB butuh minyak. HLB butuh minyak adalah HLB karakteristik yang menurut
grifin setara dengan HLB surfaktan yang dapat membentuk emulsi tipe tertentu
yang stabil.
Diperlukan suhu 700 untuk membuat emulsi , hal ini dimaksudkan untuk
menurunkan viskositas dari partikel-partikel minyak dan menurunkan tegangan
antar muka sehingga dapat membentuk corpus dengan fase air.
Fase air dipanaskan di waterbath karena pada suhu yang tinggi dapat
menurunkan viskositas dan tegangan permukaan emulsi sehingga masing-masing
fase mudah untuk dibuat dalam tetesan-tetesan halus dan emulsi pun dapat
dengan mudah terbentuk.

Dari hasil pengamatan 30 menit, diperoleh data


sebagaiberikut :
HLB

KETINGGIAN EMULSI SEMULA


(cm)

0,2

10

0,2

11

0,0

13

0,3

15

1,1

Dari data pada tabel di atas terlihat bahwa pada HLB 11 tidak
mengalami creaming sehingga dapat dikatakan emulsi pada HLB
11 stabil. Tinggi creaming pada emulsi dengan HLB 15 jauh lebih
tinggi dibandingkan tinggi creaming pada emulsi lainnya. Hal ini
menunjukkan bahwa emulsI ol.olivarum pada HLB 15 paling tidak
stabil jika dibandingkan dengan emulsi pada HLB lainnya.

Pengamatan pada waktu 60menit, diperoleh data


sebagai berikut :
HLB

KETINGGIAN EMULSI SEMULA


(cm)

0,2

10

0,4

11

0,0

13

0,5

15
1,3
Dari data pada table di atas terlihat bahwa pada waktu 60 menit HLB
11 tetap tidak mengalami creaming atau dapat dikatakan emulsi
pada HLB 11 stabil. Tinggi creaming pada emulsi dengan HLB 15
tetap jauh lebih tinggi dibandingkan tinggi creaming pada emulsila
innya. Hal inimenunjukkan bahwa emulsi ol.olivarum pada HLB 15
paling tidak stabil jika dibandingkan dengan emulsi pada HLB
lainnya. Namun pada HLB 9 tinngi creaming pada waktu 30
menit&60 menit tetap sama atau tidak meningkat.

Pengamatan pada waktu120 menit, diperoleh data


sebagai berikut :
HLB

KETINGGIAN EMULSI SEMULA


(cm)

0,8

10

0,8

11

0,0

13

0,9

15

1,5

Dari data pada table diatas terlihat bahwa waktu pada 120 menit HLB 11 tetap
tidak mengalami creaming atau dapat dikatakan emulsi pada HLB 11 stabil.
Dilihat dari perbandingan pada waktu 60 dengan waktu 120 menit HLB 9 dan
13 ketinggian creaming mengalami peningkatan, tetapi tinggi creaming pada
HLB 15 tetap jauh lebih tingg idibandingkan tinggi creaming pada emulsi
lainnya.

Pengamatan pada waktu1140 menit, diperoleh data


sebagai berikut :
HLB

KETINGGIAN EMULSI SEMULA


(cm)

1,8

10

1,5

11

0,8

13

1,8

15

1,6

Dari tabel di atas pada waktu 1140 menit, dapat dilihat bahwa
semua emulsi yang dibuat ternyata tidak stabil karena terjadi
creming pada semua tabung sedimentasi. Walaupun oleh beberapa
peneliti creaming tidak dipertimbangkan sebagai ketidakstabilan,
namun creaming berpotensi terhadap terjadinya penggabungan fase
dalam yang sempurna. Jadi, semakin tinggi creaming yang terjadi,
semakin besar pula potensi fase dalam untuk bergabung secara
sempurna. Dari uraian diatas dapat terlihat bahwa, emulsi dengan
nilai HLB 10 dan 11 merupakan emulsi yang paling stabil karena
memiliki laju creaming yang sangat kecil. Sedangkan untuk emulsi
dengan nilai HLB 9, 13 dan 15 merupakan emulsi yang paling tidak
stabil karena memiliki laju creaming yang sangat besar. Namun
jika dibandingkan antara emulsi dengan nilai HLB 9, 10, 11, 13
dan15 yang paling tidak stabil adalah emulsi dengan HLB 15,
sebab laju penurunan creamingnya amat cepat.

Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan pengamatan mengenai emulsifikasi
yang telah kami lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Emulgator golongan surfaktan yang digunakan dalam
pembuatan emulsi adalah Span 20 dan Tween 80.
2. Jumlah emulgator yang dibutuhkan untuk tiap harga HLB
butuh adalah
Tipe Emulsi

Nilai HLB
butuh

Jumlah
Tween 80

Jumlah Span
20

0,3 gram

4,7 gram

10

0,9 gram

4,1 gram

11

1,875 gram

3,125 gram

13

3,4375 gram

1,5625 gram

15

5 gram

0 gram

Kesimpulan
3.Emulsi paling baik ( setelah dilakukan
pengamatan selama 24 Jam ) pada HLB
butuh Minyak dengan kombinasi Span
20 dan Tween 80.
4.Ketidakstabilaan emulsi dari percobaan
ini ialah terbentuknya creaming, yang
ditandai dengan adanya dua lapisan
yang berbeda beda konsentrasi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai