Anda di halaman 1dari 1

Proses timbang terima merupakan bagian penting yang dilakukan dalam pelayanan

keperawatan sebagai dasar perlindungan keselamatan dan keamanan klien. Timbang terima
adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan
dengan keadaan klien (Nursalam, 2002). Tujuan timbang terima antara lain untuk
menyampaikan kondisi pasien secara umum, menyampaikan hal penting yang perlu
ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya, dan menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/operan. Proses timbang terima
terdapat empat macam (Currie, 2002), yaitu timbang terima verbal, melalui perekam suara
(tipe recorder), bedside, dan tertulis. Pada saat melakukan timbang terima, kedua kelompok
shift harus dalam keadaan siap. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu
mempersiapkan hal-hal yang akan disampaikan. Perawat primer menyampaikan kepada
penanggung jawab shift yang selanjutnya meliputi identitas pasien dan diagnosa medis,
masalah keperawatan yang memungkinkan masih muncul, tindakan keperawatan yang sudah
dan belum dilaksanakan, intervensi kolaboratif dan dependensi, serta rencana umum dan
persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
Penyampaian informasi pada saat timbang terima dilakukan secara singkat dan jelas.
Pada saat timbang terima, kedua kelompok perawat dapat melakukan tanya jawab, klarifikasi,
dan validasi terhadap laporan yang sedang disampaikan. Proses timbang terima sebaiknya
dilakukan tidak lebih dari 5 menit untuk tiap pasien, kecuali untuk pasien dengan kondisi
khusus. Sedangkan untuk hal-hal khusus terkait kondisi klien dan membutuhkan perincian,
ada baiknya disampaikan secara tertulis ataupun dicatat.

Daftar Pustaka:
Currie, J. (2002). Improving The Efficiency of Patient Handover. Emergency Nurse. Vol 10,
No 3, June.
Nursalam. (2002). Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam praktik profesional. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai