Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN ABI

DENGAN DIAGNOSA MEDIS MALFORMASI ANOREKTAL DENGAN


VESTIBULAR FISTEL POST OP ANOPLASTI TERHADAP DIAGNOSA
KEPERAWATAN GANGGUAN INTEGRITAS KULIT DENGAN
TINDAKAN PERAWATAN KOLOSTOMI
Nama pasien
Diagnosa medis
Kamar
1.

: ABI
: Malformasi anorektal dengan vestibular fistel post op anoplasti
: 301

Kondisi klien
a. Alasan MRS
Rencana operasi anoplasti
b. TTV
RR : 22 x/mnt, S : 36,7 C, Nadi : 90 x/mnt
c. Data fokus
Data Subyektif
- Mengeluh sakit pada luka operasi
- Bab positif lewat kolostomi
Data Obyektif
- Kolostomi +
- stoma kolostomi + di regio hipogastrium kanan

2.

3.

4.
5.

Diagnosa keperawatan
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi rembesan cairan kolostomi
ditandai kulit disekitar stoma kemerahan.
Tujuan khusus
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan integritas
kulit terjaga
Tindakan keperawatan
Perawatan kolostomi
SPO tindakan tersebut (dihalaman sebelah)

STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Orientasi
Selamat siang Abi, saya mahasiswa Stikes Wika yang praktek siang ini, apakah
masih merasakan pada anusnya. Siang ini saya akan merawat luka pada

perutnya.
Tujuan perawatan ini agar luka dan kulit pada perutnya tidak lecet dan
kemerahan lagi.

Tindakan ini akan berlangsung 10-15 menit


Pada saat berlangsung perawatan ini adik jangan terlalu banyak bergerak, agar

ibu lebih mudah melakukan perawatan.


2. Kerja
Sebelumnya saya sampaikan kalau saya tadi telah mencuci tangan.
Sebelum saya mulai apakah ada yang perlu di tanyakan lagi, kalau tidak ada

saya akan siapkan alatnya.


Saya taruh pengalas disamping ini ya jangan banyak bergerak agar tidak jatuh

pengalasanya.
Sekarang kulitnya saya bersihkan dulu
Sekarang kulitnya diolesi salep
Kantong sudah ditempel, jangan ditarik ya dik
3. Terminasi
S: Bagaimana dik, kulit perutnya apa sudah tidak perih lagi.
O: Luka telah dirawat,
Tindak lanjutnya: Kalau kantong sudah penuh mohon informasikan kepada kita ya
4. Kontrak yang akan datang
Dik perawatannya sudah selesai, 30 menit lagi saya akan kesini lagi untuk
memberikan obat minum, terima kasih atas kerjasamanya.

KONSEP TEORI NEBULIZER


A.
1.

DEFINISI
Adalah alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair ke
bentuk partikel aerosol.bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila dihirup atau
dikumpulkan dalam organ paru. Efek dari pengobatan ini adalah untuk

2.

mengembalikan kondisi spasme bronkus.


Adalah alat medis yang digunakan untuk memberikan cairan obat dalam

3.

bentuk uap/ aerosol ke dalam saluran pernafasan.


Alat dengan mesin tekanan udara yang membantu untuk pengobatan
asma dalam bentuk uap/ aerosol basah. Terdiri dari tutup, mouthpiece yang
dihubungkan dengan suatu bagian atau masker, pipa plastik yang dihubungkan
ke mesin tekanan udara.

B.

JENIS NEBULIZER
1. Disposible nebulizer, sangat ideal apabila digunakan dalam situasi
kegawatdaruratan/ ruang gawat darurat atau di rumah sakit dengan perawatan
jangka pendek. Apabila nebulizer di tempatkan di rumah daapt digunakan
beberapa kali lebih dari satu kali , apabila dibersihkan setelah digunakan. Dan
dapat terus dipakai sampai dengan 2 minggu apabila dibersihkan secara teratur.
Dapat digunakan oleh orangtua, babysitter, saat bepergian, sekolah, atau untuk
persediaan apabila terjadi suatu serangan.
2. Re-usable nebulizer , dapat digunakan lebih lama sampai kurang lebih 6 bulan.
Keuntungan lebih dari nebulizer jenis ini adalah desainnya yang lebih komplek
dan dapat menawarkan suatu perawatan dengan efektivitas yang ditingkatkan
dari dosis pengobatan. Keuntungan kedua adalah dapt direbus untuk proses
desinfeksi. Digunakan untuk terapi setiap hari

C.

MODEL-MODEL NEBULIZER
Nebulizer dengan penekan udara ( Nebulizer compressors ), memberikan

1.

tekanan udara dari pipa ke tutup ( cup ) yang berisi obat cair. Kekuatan dari
tekanan udara akan memecah cairan ke dalam bentuk partikel- partikel uap kecil
yang daapt dihirup secara dalam ke saluran pernafasan.
2.
Nebulizer ultrasonik ( ultrasonic nebulizer), menggunakan gelombang
ultrasound, untuk secara perlahan merubah dari bentuk obat cair ( catatan:
pulmicort tidak dapat digunakan pada sebagian nebulizer ultrasonic) ke bentu
uap/ aerosol basah.
3.
Nebulizer generasi baru ( A new generation of nebulizer)digunakan tanpa
menggunakan tekanan udara maupun ultrasound. Alqat ini sangat kecil,
dioperasikan dengan menggunakan baterai, dan tidak berisik.
D.

INDIKASI

DARI

PERAWATAN

DENGAN

MENGGUNAKAN NEBULIZER.
1.
Rasa tertekan di dada
2.
Peningkatan produksi secret.
3.
Pneumonia ( kongesti) dan atau atelektasis.
E.

KONTRAINDIKASI
MENGGUNAKAN NEBULIZER.
1.

PERAWATAN
Tekanan

darah

tinggi

DENGAN
(

autonomic

hiperrefleksia)
2.

Nadi yang meningkat/ takikardia

3.

Riwayat

reaksi yang tidak baik dari

pengobatan.
F.

ALAT-ALAT

YANG

DIGUNAKAN

UNTUK

TERAPI

PERNAPASAN DENGAN NEBULIZER.


1.
Nebulizer.
2.
Tabung tekanan udara (untuk menjalankan nebulizer)
3.
Selang oksigen.
4.
Obat-obatan untuk pernapasan.
5.
Nacl.

G.
1.
2.

KERUSAKAN/ KOMPLIKASI-KOMPLIKASI
Henti nafas.
Dosis yang kurang tepat karena kurang

3.

tepat dalam menggunakan alat ataupun tekniknya.


Kurang dalam pemberian obat karena
malfungsi dari alat tsb.

4.

Pemberian dosis tinggi dari beta agonis


akan menyebabkan efek yang tidak baik pada system sekunder penyerapan dari
obat tsb. Hipokalemia dan atrial atau ventricular disritmia dapat ditemui pada
pasien dengan kelebihan dosis.

5.

Spasme bronkus atau iritasi pada saluran


pernapasan

6.

Alat aerosol atau adapter yang digunakan


dan teknik penggunaan dapat mempengaruhi penampilan karakter dari

7.

ventilator terhadap sensitifitas system alarm.


Penambahan gas pada circuit ventilator
dari nebulizer dapat meningkatkan volume, aliran dan tekanan puncak saluran
udara.

8.

Penambahan gas pada ventilator dari


nebulizer juga dapat menyebabkan kipas ventilator tidak berjalan selama
proses nebulasi.

H.

PROSEDUR

PERAWATAN

DENGAN

NEBULIZER
1.
Letakkan kompresor udara pada permukaan yang mendukung untuk
beratnya. Lepaskan selang dari kompresor .

2.
3.

Sebelum melakukan perawatan ini, cuci tangan terlebih dahulu dengan


subun kemudian keringkan.
Hati-hati dalam menghitung pengobatan

secara tepat sesuai dengan

perintah dan letakkan dalam tutup nebulizer.


4.
Pasang/ gunakan tutup nebulizer dan masker atau sungkup.
5.
Hubungkan pipa ke kompresor aerosol dan tutup nebulizer.
6.
Nyalakan kompresor untuk memastikan alat tersebut bekerja dengan
baik.
7.
8.

Duduk dalam posisi tegak baik dalam pangkuan atau kursi.


Apabila menggunakan masker, letakkan dalam posisi yang tepat dan

9.

nyaman pada bagian wajah.


Apabila menggunakan (mouthpiece) letakkan secara tepat antara gigi dan

lidah.
10.
Bernafaslah secara normal lewat mulut. Secara periodic ambil nafas
dalam dan tahan selama 2 sampai 3 detik sebelum melepaskan nafas.
11.
Lanjutkan perawatan ini sampai obat habis ( antara 9 sampai 10 menit).
12.
Apabila pasien merasa pusing atau gelisah, hentikan perawatan dan
istirahat selama kurang lebih 5 menit..
I.

PERAWATAN NEBULIZER
1.
Setelah digunakan / sehabis dipakai
a.
Lepaskan masker atau mouthpiece dan juga bagian
yang berbentuk T dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan
disekitarnya. Selang atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas Bilas
masker atau mouthpiece dan bagian penghubung dengan air hangat yang
mengalir selama 30 detik. Gunakan air yang telah direbus atau air steril
b.

untuk membilas apabila memungkinkan


Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas

c.

tissue atau diangin-anginkan.


Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti

semula dan sambungkan ke kompresor


d.
Nyalakan mesin selama 10 20 detik untuk
e.
2.

mengeringkan bagian dalam dari nebulizer.


Lepas kembali selang dari pipa kompresor.

Masukkan nebulizer ke dalam tas plastik tertutup


Satu kali sehari
a. Lepaskan masker atau mouthpiece dan juga bagian yang berbentuk T
dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan disekitarnya. Selang
atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas

b. Cuci masker atau mouthpiece dan bagian penghubung atau penyambung


dengan air mengalir atau sabun cuci dan air hangat.
c. Bilas dengan disemprot air selama 30 detik. Gunakan dengan air yang
telah direbus atau air steril bila memungkinkan
d. Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas tissue atau dianginanginkan.
e. Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti semula dan sambungkan
ke kompresor
f. Nyalakan mesin selama 10 20 detik untuk mengeringkan bagian dalam
dari nebulizer.
g. Lepas kembali selang dari pipa kompresor. Masukkan nebulizer ke dalam
3.

tas plastic tertutup


Satu kali atau dua kali dalam seminggu
a. Lepaskan masker atau mouthpiece dan juga bagian yang berbentuk T
dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan disekitarnya. Selang
atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas Cuci masker atau mouthpiece
dan bagian penghubung atau penyambung dengan air mengalir atau
sabun cuci dan air hangat.
b. Bilas dengan disemprot air selama 30 detik
c. Rendam selama 30 menit dalam cairan cuka dan air matang 1 : 2, dan
cairan tersebut sekali pakai.
d. Bilas bagian-bagian nebulizer dan juga spuit obat dengan air hangat
yang dialirkan untuk 1 menit. Gunakan air matang atau air steril bila
memungkinkan.
e. Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas tissue atau dianginanginkan.
f. Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti semula dan sambungkan
ke kompresor
g. Nyalakan mesin selama 10 20 detik untuk mengeringkan bagian dalam
dari nebulizer.
h. Lepas kembali selang dari pipa kompresor. Masukkan nebulizer ke dalam
tas plastic tertutup
i. Bersihkan permukaan mesin kompresor dengan kain lembab, kain
dibasahi sabun, atau spons. Bisa juga dengan alcohol atau desinfektan.
Jangan pernah meletakkan mesin kompresor udara dalam air.

I.

PERAWATAN SECARA UMUM

1.

Tutup kompresor dengan menggunakan penutup yang bersih. Jaga agar

2.
3.
4.

tetap kering dengan menyeka dengan kain bersih dan lembab.


Jangan meletakkan kompresor udara di lantai.
Periksa filter kompresor udara secara langsung.
Obat-obatan harus diletakkan pada tempat yang kering dan dingin.
Periksa beberapa kali. Apabila terjadi perubahan warna atau menjadi kristal,
segera buang dang anti dengan obat yang baru.

J.

K.

1.

KENYATAAN DI LAPANGAN
Komunikasi dengan klien kurang, sehingga klien

2.

Nampak kurang siap dilakukan tindakan


Privasi klien belum terjaga sehingga Nampak

3.
4.

klien malu-malu saat dilakukan tindakan


Posisi pasien tidur
Kebersihan selang dan masker kurang

REKOMENDASI
1. Tekankan pentingnya komunikasi sebelum melakukan tindakan agar pasien siap
saat dilakukan tindakan
2. Berikan privasi klien merupakan hal yang sangat penting
3. Selalu berikan posisi semi fowler sebelum tindakan dilakukan agar expansi paru
saat dilakukan terapi optimal
4. Membersihkan selang dan masker tiap kali selesai pemakaian
5. Mengisi cairan pada tabung nebulizer sesuai kebutuhan

Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.

http://www.asthmastuff.com/nebulizer.htm
http://www.asthmastuff.com/nebcleaninst.htm
http://www.aanma.org/childcare/cc_usingnebulizer.htm
http://calder.med.miami.edu/pointis/nebulizer.html
http://www.meddean.luc.edu/lumen/MedEd/medicine/Allergy/Asthma/asthws14.h

6.
7.

tml
http://www.rcjournal.com/online_resources/cpgs/sdabertmvpcpg.html
http://www.medox.org/nebulizer.htm

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN SAN


DENGAN DIAGNOSA KETIDAKEFEKTIFAN JALAN NAPAS DENGAN
TINDAKAN KOLABORASI PEMBERIAN NEBULIZER

Kelompok IV

I Gede Dedy Artho


I Ketut Sudiarta
I Putu Suparsa
Kadek Widya Agustini
Masnun
Ni Nyoman Hartati

NIM 083220030
NIM 083220031
NIM 083220038
NIM 083220043
NIM 083220051
NIM 083220059

Ni Nyoman Suratmiti
Ni Wayan Rati
Kadek Puji Astini

NIM 083220061
NIM 083220063
NIM 083220065

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI
DENPASAR
2008

Anda mungkin juga menyukai