Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Proyek
Pariwisata merupakan salah satu kegiatan wisata yang dapat meningkatkan
pendapatan atau devisa Negara disamping sebagai sarana untuk memperkenalkan
potensi alam dan budaya yang dimiliki daerah yang bersangkutan. Provinsi Bali
merupakan satu dari banyaknya daerah tujuan wisata di Indonesia yang sangat
ramai dikunjungi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Bali
merupakan daerah wisata yang wajib untuk dikunjungi karena Bali memiliki
panorama alam pegunungan, danau, laut dan pesisir pantai yang indah dan layak
untuk dinikmati seperti, Gunung Batur, Danau Batur, Danau Bratan, dan pesisir
pantai di daerah Kuta, Sanur, Nusa Dua dan Jimbaran. Selain menawarkan
panorama alam yang indah, Bali juga terkenal akan budaya dan adat istiadat yang
unik dan menarik seperti adat istiadat dan budaya di Desa Tenganan dan Desa
Trunyan.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (BPS Provinsi Bali)
jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali setiap tahunnya semakin
mengalami peningkatan, hingga pada tahun 2014 tercatat jumlah wisatawan
mancanegaara yang berkunjung ke Bali sebanyak 3.766.638 orang. Peningkatan
jumlah wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang berlibur di Bali
tentunya

harus

dibarengi

dengan

peningkatan

sarana

dan

prasarana

kepariwisataan. Namun, tidak cukup hanya dengan mengembangkan kawasan


wisata saja, fasilitas-fasilitas yang mendukung kepariwisataan seperti, tempat
menginap, tempat rekreasi, dan restoran juga harus dikembangkan dan
ditingkatkan jumlahnya. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan tingkat
hunian hotel berbintang sejak Bulan Maret sampai bulan Mei tahun 2014
mengalami peningkatan dari angka 60,31% menjadi 61,01%. Pengembangan dan
pembangunan fasilitas-fasilitas ini juga sangat didukung oleh banyaknya investor
yang tertarik untuk menginvestasikan uangnya disektor pariwisata di Bali.
Sehingga, bertambahnya permintaan akan penginapan dan fasilitas lain dapat

terpenuhi. Hal inilah yang melatarbelakangi dibangunnya The Himana Condotel


dan Residence.
The Himana Condotel and Residence merupakan kondotel berbintang 5
yang sedang dibangun di kawasan Jimbaran Bali, kondotel ini dibangun pada
tanah seluas 6.350 m2 dengan luas bangunan 28.000 m2 dan memiliki 3 zona
pekerjaan.
Pembangunan The Himana Condotel dan Residence diharapkan nantinya
dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pariwisata di Bali dalam
upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan selain untuk
meningkatkan sumber devisa Negara.
1.2 Maksud dan Tujuan Proyek
Maksud dan tujuan dari pembangunan The Himana Condotel dan Residence
adalah sebagai berikut:
1. Ikut berpartisipasi

dalam

pengembangan

kepariwisataan

dengan

menyediakan fasilitas penginapan yang memadai bagi wisatawan yang


berkunjung ke Bali.
2. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dan membantu pemerintah
dalam mengatasi jumlah pengangguran.
3. Membantu program pemerintah untuk mengembangkan dunia kepariwisataan
dalam rangka pemasukan devisa sebagai salah satu pendapatan Negara.
4. Secara ekonomi adalah untuk memperoleh keuntungan dari penjualan jasa
sewa penginapan.
1.3 Gambaran Umum Proyek
Proyek pembangunan The Himana Condotel dan Residence merupakan
bangunan kondotel yang dibangun dengan kontruksi lantai tingkat 8 dengan
fasilitas sebagai berikut:
1. Basement 2
Fasilitas penting yang terdapat pada area basement 2 adalah STP dan night
club.
- STP
STP merupakan singkatan dari Sewage Treatment Plant. STP merupakan
bangunan instalasi unutk sistem pengolahan limbah rumah tangga atau
limbah cair domestik termasuk limbah dari dapur, air bekas dan air kotor.
Tujuan dari pembuatan STP ini adalah agar limbah tidak mengandung zat
2

pencemar lingkungan, sehingga layak dibuang sesuai dengan peraturan


pemerintah. Fungsi dari STP tidak jauh berbeda dari septik tank, karena
keduanya sama-sama mengolah limbah hanya saja STP identik digunakan
disuatu bangunan yang besar, sedangkan septik tank identik dengan
rumahan dan pada STP terdapat sistem penguraian dan filtrasi sementara
septik tank hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan. Limbah yang
dibuang pada STP adalah hasil buangan laundry yang terdapat pada
basement 1, hasil buangan dari WC atau toilet dan hasil buangan dari
dapur yang terdapat pada basement 1. Luasan STP yang ada di hotel ini
adalah 170 m2.
- Night club
Night club merupakan salah satu fasilitas hotel yang berada di bagian barat
basement 2. Night club dibuat dengan luasan 944,3 m2 dan terhubung
langsung dengan fire exit. Night club pada hotel ini dilengkapi dengan
toilet untuk wanita, toilet untuk pria dan DJ Stage.
2. Basement 1
Fasilitas penting yang terdapat pada area basement 1 adalah meeting room
dan staff room.
- Meeting room
The Himana Condotel menyediakan 6 unit meeting room dan semua unit
terletak di basement 1. Keenam meeting room memiliki luasan yang
bervariasi, meeting room 1 dan 2 memiliki luas 84 m 2, meeting room 3
memiliki luas 65 m2, meeting room 4 memiliki luas 55 m2, meeting room 5
-

dan 6 memiliki luasan 57 m2.


Staff and manager room
Pada hotel ini, ruang dapur, laundry, toko-toko, loker pekerja dan ruang
seragam dipusatkan pada basement 1 sehingga ruang untuk pegawai dan
manajer juga dipusatkan pada basement 1 untuk memudahkan dan
melancarkan pelaksanaan pekerjaan, serta tamu yang menginap tidak
terganggu dengan aktivitas pekerja. Staff room memiliki luasan 23 m2 dan
manager room memiliki luasan 19 m2.

3. Ground floor
Fasilitas penting yang terdapat pada area ground floor adalah gym room,
pool, gallery dan coffee shop.

- Gym room
Selain menyediakan fasilitas hiburan, hotel ini juga menyediakan fasilitas
olahraga berupa gum room. Gym room ini bertempat disebelah utara pool
dengan luasan 33,6 m2, dan dilengkapi dengan towel storage.
- Pool
Hotel ini menyediakan pool dibagian tepi depan bangunan dan terletak di
atas basement 1. Sebelum pool dibuat, pada basement 1 telah dibuatkan
balancing tank yang merupakan bak penampung yang dimensinya lebih
kecil dari kolam dan berfungsi sebagai penyeimbang volume air luapan
kolam. Pool yang dibuat dilengkapi dengan fasilitas kitchen, pool bar dan
kid pool. Pool yang dibuat juga telah dikelilingi dengan gutter.
- Bar dan restaurant
Fasilitas bar dan restaurant diletakkan secara berdampingan mengingat
fungsi dari kedua fasilitas ini saling berkaitan, restaurant sebagai tempat
makan dan bar sebagai tempat bersantai. Restaurant dibangun pada
elevasi +0.00 dengan luasan 228 m2 dengan dilengkapi 118 tempat duduk.
Restaurant ini memiliki kitchen room dengan luasan 130 m2 dengan sisi
luar dilengkapi dengan show kitchen. Restaurant juga dilengkapi dengan
outdoor restaurant yang bersebelahan dengan kolam. Sedangkan fasilitas
bar memiliki luasan 45,6 m2.
4. Lantai 1 sampai dengan lantai 4
Pada lantai 1 sampai dengan lantai 4 mulai disediakan kamar untuk
menginap. Ada 4 jenis kamar yang dimiliki hotel ini yakni superior bedroom,
deluxe bedroom, junior suite bedroom dan executive suite bedroom. Dengan
jumlah masing-masing 118 unit superior bedroom, 44 unit deluxe bedroom,
20 unit junior suite bedroom, dan 8 unit executive suite bedroom. Fasilitas
yang terdapat dalam tiap kamar sama yakni terdiri dari kamar mandi,
shower , bed dan balcony, yang membedakan jenis kamar hanya luasan dari
masing-masing kamar.
5. Lantai 5
Fasilitas penting yang disediakan pada lantai 5 adalah pool. Pool terletak pada
sisi depan zona 3 hotel ini. Pool dilengkapi dengan bar dan Jacuzzi.
Fasilitas selengkapnya pada masing-masing level, disediakan pada Lampiran 1.

Perspektif eksterior secara virtual dari bangunan The Himana Condotel and
Residence dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1.1 Perspektif eksterior the himana condotel and residence


(Sumber: laporan bulanan The Himana Condotel)

Gambaran umum proyek adalah sebagai berikut:


1.3.1

Medan Proyek
Dilihat dari segi lokasi proyek pembangunan The Himana Condotel and

Residence secara garis besar memiliki kontur yang relatif datar, dengan elevasi
untuk zona 1 dan 2 -7.00 sedangkan untuk zona 3 pada elevasi -8.60. Batas-batas
proyek pembangunan The Himana Condotel and Residence sebagai berikut:
Barat : Jalan raya Uluwatu II
Timur : Tebing
Utara : Jalan raya Uluwatu II
Selatan : Lahan kosong
1.3.2

Lokasi Proyek
Proyek pembangunan ini berlokasi di jalan raya Uluwatu II No.28

Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Lokasi Proyek

Gambar 1.2 Lokasi Proyek Pembangunan The Himana Condotel and


Residence
(Sumber: Google Maps)

1.3.3
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Identitas Proyek
Identitas proyek adalah sebagai berikut ini:
Nama proyek
: The Himana Condotel and Residence
Pemilik proyek
: PT. Nusa Raya Development
Sumber dana
: PT. Nusa Raya Development
Nilai kontrak
: Rp 62.700.000.000,00
Kontraktor pelaksana
: PT. Jaya Kusuma Sarana
Konsultan perencana
:
Arsitek
: Design Scape Studio, THG
Struktur
: Benyamin Gideon Associates
Mechanical & Electrical : SR Engineering

1.3.4

Data Teknis Proyek


Data teknis proyek pembangunan The Himana Condotel and Residence

adalah sebagai berikut:


1. Rencana bangunan
Luas tanah

: 6.350 m2
6

Luas lantai basement 1 : 3.647,4 m2


Luas lantai basement 2 : 4.819,9 m2
Luas ground floor
: 3.323,8 m2
Luas lantai 1
: 2.220,4 m2
Luas lantai 2
: 2.226,4 m2
Luas lantai 3
: 2.272,3 m2
Luas lantai 4
: 2.408,8 m2
Luas lantai 5
:1.431,1 m2
2. Konstruksi utama
Bangunan terdiri dari struktur beton bertulang dengan konstruksi terdiri dari
kolom-kolom beton, balok-balok beton, pelat-pelat beton. Seluruh konstruksi
yang berfungsi sebagai elemen struktur untuk gedung pembangunan The
Himana Condotel and Residence menggunakan beton bertulang dengan 3 jenis
mutu beton yaitu: K-300 (fc = 25 MPa), K-350 (fc = 30 MPa) dan K-400
-

(fc = 35 MPa). Kelecekan yang disyaratkan adalah sebagai berikut:


Untuk poer
: slump antara 75-12,5 mm
Untuk sloof
: slump antara 100-175 mm
Untuk balok dan kolom : slump antara 100-200 mm
Untuk pelat lantai
: slump antara 100-175 mm
Untuk pelat atap
: slump antara 75-125 mm
Untuk balok prategang : slump antara 75-125 mm
Pekerjaan tulangan longitudinal mempergunakan baja tulangan diameter lebih
besar atau sama dengan 10 mm dengan notasi D, digunakan baja ulir dengan
mutu BJTD 40, tegangan leleh karakteristik 40 kg/mm2. Pekerjaan tulangan
transversal mempergunakan baja tulangan diameter lebih kecil atau sama
dengan 10 mm dengan notasi , digunakan baja polos dengan mutu BJTP 24,
tegangan leleh karakteristik 24 kg/mm2. Selimut beton yang dipergunakan
adalah sebagai berikut:

3.

Untuk poer
: 5 cm (khusus bagian bawah: 7 cm)
Untuk sloof
: 4 cm
Untuk pelat dan dinding : 2 cm
Untuk balok dan kolom : 4 cm
Pelat lantai
Pelat lantai yang digunakan adalah pelat lantai beton dengan 5 tipe yaitu: S1,
S2, S3, S4, S5 dan SR (lantai ramp). Spesifikasi masing-masing tipe pelat

adalah sebagai berikut:


Pelat lantai tipe S1 ketebalan pelat 12 cm dengan menggunakan tulangan D10400 sebagai tulangan lapangan, D10-200 sebagai tulangan tumpuan dan 8200 sebagai tulangan memanjang.

Pelat lantai tipe S2 ketebalan pelat 12 cm dengan menggunakan tulangan D10-

200 sebagai tulangan longitudinal arah X dan arah Y.


Pelat lantai tipe S3 ketebelan pelat 15 cm dengan menggunakan tulangan D10-

150 sebagai tulangan longitudinal arah X dan arah Y.


Pelat lantai tipe S4 ketebalan pelat 20 cm dengan menggunakan tulangan D10-

250 sebagai tulangan longitudinal arah X dan arah Y.


Pelat lantai tipe S5 ketebalan pelat 12 dengan menggunakan tulangan D10-150
sebagai tulangan longitudinal arah X dan tulangan D10-200 sebagai tulangan

longitudinal arah Y.
Pelat lantai tipe SR ketebalan pelat 15 cm dengan menggunakan tulangan
D10-150 sebagai tulangan longitudinal arah X dan arah Y.
Mutu beton yang digunakan adalah mutu beton fc 25 MPa, mutu baja
tulangan kode D (baja ulir) fy 400 MPa, dan mutu baja tulangan kode (baja
polos) fy 240 MPa. Tebal selimut beton untuk pelat lantai adalah 2 cm.

4. Pondasi
Pondasi pada proyek pembangunan The Himana Condotel and Residence
menggunakan pondasi batu kali dan pondasi siklop. Pondasi batu kali dibuat
dengan menggunakan batu kali atau batu gunung yang keras dengan campuran
1semen : 4pasir. Antara pasangan batu kali dan sloof harus diberi stek-stek
tulangan dengan diameter minimal 12 mm setiap jarak 1 meter. Pondasi siklop
adalah pondasi dangkal setempat yang dibuat dengan campuran 1semen :
4pasir disertai batu kali dengan diameter antara 15 sampai 30 cm. Untuk
perbaikan tanah yang telah digali pada pondasi siklop yang terletak di atau
dekat lereng, sebelum dilakukan pengecoran, lubang galian diisi penuh dengan
air semen dengan perbandingan 1 kg semen untuk tiap 7 liter air. Sedikitnya
30 cm bagian atas pondasi siklop harus dibuat dari beton bertulang dengan
mutu yang sama dengan mutu kolom yang disyaratkan.
5. Jangka waktu
Jangka waktu pelaksanaan bagian struktur proyek pembangunan The Himana
Condotel and Residence adalah 365 hari kalender, terhitung mulai tanggal 1
Maret 2014 sampai dengan 6 November 2015.
1.4 Kemajuan Proyek
Selama pelaksanaan kerja praktek dimulai sejak tanggal 10 Februari 2015,
realisasi

pekerjaan

sudah

mencapai

46,86%

dengan

kemajuan

proyek
8

pembangunan yaitu 2,07% dari total pekerjaan yang direncanakan dan semakin
meningkat sesuai jadwal pengerjaan proyek yang telah ditentukan. Kerja praktek
dimulai bersamaan dengan pekerjaan sebagai berikut:
1. Pekerjaan bekisting, pembesian dan cor pelat lantai dan balok lantai 4 zona
2.
3.
4.
5.

1A.
Pekerjaan bongkar bekisting lantai 4.
Pekerjaan pembersihan dan perapihan material.
Pekerjaan bekisting, pembesian dan cor pelat lantai basement 1 zona 1.
Pekerjaan pembesian raitaning wall dan cor pile cap.

1.5 Ruang Lingkup Pekerjaan Saat Kerja Praktek


Selama melaksanakan kerja praktek pada proyek pembangunan The Himana
Condotel and Residence kegiatan yang dilakukan yaitu:
1. Mengamati pembangunan struktur The Himana Condotel and Residence baik
elemen-elemen struktur seperti pondasi, kolom, pelat, balok dan lainnya serta
membandingkan teknik pekerjaan masing-masing elemen struktur dengan
teori yang telah didapat di perkuliahan.
2. Melakukan kegiatan pengumpulan data baik data yang terkait dengan
pekerjaan stuktur maupun data yang terkait dengan administrasi proyek.
Mengingat singkatnya waktu kerja praktek dibandingkan dengan waktu
pelaksanaan proyek maka untuk mengetahui secara keseluruhan tidaklah
memungkinkan, sehingga lingkup kerja praktek perlu dibatasi. Adapun beberapa
tahapan pekerjaan yang dapat diamati antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.

Pekerjaan pemasangan tulangan pada kolom, pelat lantai dan balok


Pekerjaan pengecoran pada kolom, pelat lantai dan balok
Pekerjaan Ground Floor Zona 1
Pekerjaan Reitaning Wall
Pekerjaan Zona 2

1.6 Metode Pengumpulan Data


Metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan data-data laporan kerja
praktek ini adalah:
1. Wawancara
Metode ini dilaksanakan dengan cara tanya jawab dengan pihak-pihak yang
terlibat dalam proyek, tentang hal-hal yang tidak dapat diamati secara
langsung di lapangan.

2. Observasi
Metode ini dilaksanakan dengan meninjau segala sesuatu yang berkaitan
dengan pelaksanaan proyek.
3. Pengamatan langsung di lapangan
Pengamatan ini dilakukan untuk membandingkan kesesuaian antara hasil
pekerjaan di lapangan dengan gambar rencana serta memahami cara kerja
tukang-tukang,

pengawas

lapangan

maupun

pelaksananya

sehingga

menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pelaksanaan pekerjaan di


lapangan.

10

Anda mungkin juga menyukai