KONSEP TEORI
2.1 Definisi
Sindroma Turner (Disgenesis Gonad) adalah suatu keadaan pada anak
perempuan, dimana salah satu dari kromosom Xnya hilang sebagian atau hilang
seluruhnya.
Secara genetika telah kita ketahui bahwa jumlah kromosom pada genom
manusia adalah 2n=46, yang terdiri dari 22 pasang autosom (22AA atau 44A) dan
2 kromosom seks (XX atau XY). Seorang perempuan mempunyai pasangan
kromosom sex yang sama, yaitu khromosom X dan secara genetika ditulis 46,XX
atau lebih singkat XX. Sebaliknya kromosom sex pada laki-laki merupakan
pasangan tidak sejenis yaitu khromosom X dan Y dan ditulis 46,XY atau XY.
Kadang terjadi gagal berpisah yaitu peristiwa tidak memisahnya kromosom
selama pembelahan sel atau pada saat pembentukan gamet sehingga terbentuk
mutan.
Salah satu contoh peristiwa gagal berpisah yaitu Sindrom Turner (45, XO
atau 44A + X). Penderita mempunyai 44 autosom dan hanya 1 kromosom X. Oleh
karena itu kariotipenya menjadi 45, XO atau 44A + X. Kelainan ini ditemukan
pertama kali oleh Henry H.Turner pada tahun 1938.
2.2 Etiologi
Sindrom turner disebabkan oleh hilang atau tidak lengkap kromosom X.
Orang yang mempunyai sindrom turner berkembang sebagai perempuan. Hal ini
terlibat pada gen dalam pertumbuhan dan perkembangan seksual, itulah sebabnya
mengapa gadis-gadis dengan kelainan lebih pendek dari normal dan memiliki
karakteristik seksual abnormal. Biasanya, perempuan mewarisi satu kromosom X
dari ibu dan satu kromosom X dari ayah mereka. Tetapi wanita yang memiliki
sindrom turner hilang salah satu kromosom X.
Penyebab kelainan ini adalah tidak mendapatkan kromosom Y; terjadi
karena ada nondisjunction pada spermatogenesis sehingga sperma yang dihasilkan
Gambar2.3.2.Tandadangejalasindrom turner
2.4 Patofisiologi
Sindrom
turner
(Disgenesis
gonad)
dengan sperma yang normal untuk membentuk embrio, embrio yang mungkin
akan berakhir dengan kehilangan satu dari kromosom seks (X bukan XX).
Sebagai embrio tumbuh dan sel-sel membagi, setiap sel dari tubuh bayi akan
kehilangan salah satu kromosom X. Kelainan tidak diwarisi dari orang tua yang
terkena (bukan diturunkan dari orang tua ke anak) karena wanita dengan sindrom
turner biasanya steril dan tidak bisa punya anak. Pada sekitar 20% dari kasus kasus sindrom turner, salah satu kromosom X yang abnormal. Mungkin berbentuk
seperti cincin, atau hilang beberapa bahan genetik. Sekitar 30% anak dengan
kelainan hanya hilang kromosom X dalam beberapa sel mereka. Pola kromosom
Fertilisasi tidak sempurna
Kromosom X hilang
Sindrom Turner
Kelainan intelegensi
Kelainan gonad
Esterogen menurun
Perawakan pendek
Gangguan
Perubahan
proses
rambur
fikir dan sekitar payudara, axila dan pubis sedikit sekali
Gangguan tumbuh kembang
2.5 pathway
Perubahan penampilan fisik
Webber neck
5
Gangguan citra diri
2.6 Penatalaksanaan
1. Segi psikologis terhadap anak harus diyakinkan sedemikian rupa sehingga
ia mempunyai perlakuan seperti anak wanita lainya yang seumur. Untuk
itu perlu diperlukan hormon kelamin dan terhadap orang tua perlu
diberikan keyakinan bahwa terapi hormonal ini diperlukan.
2. Terapi hormon dimulai kalau sudah akil-balik. Sebaiknya terlebih dahulu
dilakukan pemeriksaan kadar gonadotropin penderita. Diberika hormon
esterogen dapat diberikan secara siklik, yaitu selama 6-9 bulan sehingga
timbul pertumbuhan payudara vagina dan uterus. Sesudah masa ini,
esterogen dapat diberikan secara siklik, yaitu selama 21chari dan 2-5 hari
kemudian akan timbul menstruasi. Kalau respons terhadap esterogen
kurang baik, dapat sitambahkan progersteron selama minggu ke tiga dari
siklus tersebut.
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Anamnesa
1) Identitas: meliputi nama, jenis kelamin (perempuan), umur (terjadi pada
anak-anak), agama, suku/bangsa, pekerjaan, pendidikan, alamat, status
kawin.
2) Keluhan utama: keluhan pada sindrom turner yang sering membuatnya
datang ke dokter adalah belum menstruasi pada umur yang seharusnya
(amenorea). Keluhan lainnya adalah perawakan yang lebih pendek
dibandingkan dengan orang-orang disekitarnya.
3) Riwayat penyakit sekarang: biasanya pasien mengeluh tubuhnya tidak
berkembang seperti teman sebayanya
4) Riwayat penyakit dahulu: tanyakan pada ibu apakah dulu pada saat
hamil mengalami gangguan yang berhubungan dngan janin.
5) Riwayat penakit keluarga: Tanyakan pada keluarga apakah ada yang
menderita penyakit yang sama sebelumnya
2. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum : umumnya tidak mengalami penurunan kesadaran
b) TTV
TD
: Meningkat
Nadi
: normal
8
Suhu
:normal
RR
:normal
spina
bifida,
skoliosis,
cubitus
valgus,
kelainan
e) Data tambahan
Kelainan pubertas
Karena kelainan gonad anak tidak akan mengalami pubertas.
Gejala seks skunder yang karakteristik seperti pertumbuhan
payudara, rambut aksila dan pubis serta pertumbuhan labia mayora
tidak timbul atau hanya sedikit sekali. Semua hal ini sebagai akibat
tidak adanya respon gonad untuk membuat estrogen.
3.2 Diagnosa keperawatan
1.
2.
10
3.5 Tujuan/KH
3.6 INTERVENSI
3.7 RASIONAL
N
3.8
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama x ...
jam, di harapkan
gangguan proses
fikir dapat
berkurang
Dengan KH :
-
Mampu mengenali
perubahan dalam
kognitif,
seperti
perubahan
orientasi
waktu,
dan mempengaruhi
rentang
perhatian, kemampuan
berpikir.
Bicarakan
perubahan
yang
pendek
penurunan tingkah
laku yang tidak
diinginkan, ancaman
dan kebingungan.
pilihan
terhadap
intervensi.
3.17
3.18
3.19
3.20
3.21
yang telah ada.
2.Pertahankan lingkungan 2.Kebisingan,
menyenangkan
dan tenang
3.10
3.11
faktor penyebab jika
3.12
3.Gunakan
kata-kata yang
memungkinkan.
memperlihatkan
evaluasi/perbanding
an yang akan datang
Mampu
untuk
berpikir/tingkah
dasar
yang
dan
keramaian,
banyak
biasanya
merupakan
yang
orang
sensori
berlebihan
yang meningkatkan
kalimat
sederhana
gangguan neuron.
dan 3.Sesuai
dengan
berkembangnya
sederhana (tahap-demi
penyakit,
komunikasi
kebutuhan.
3.13
3.14
3.15
3.16
4.Gunakan suara
pusat
dalam
terganggu
yang
menghilangkan
kemampuan
yang
11
agak
rendah
dan
berbicara
dengan
perlahan
dengan
pasien.
penerimaan
dan
pesan
percakapan
secara keseluruhan.
4.Meningkatkan
kemungkinan
pemahaman. Ucapan
yang
tinggi
suara
yang
dan
keras
menimbulkan
stres/marah
yang
kemungkinan dapat
mencetuskan
memori konfrontasi
sebelumnya
menjadi
dan
provokasi
respon marah.
3.22
3.23
Setelah 1.
Dorong
1.
dilakukan
membantu
tindakan
pilihan
meningkatkan
keperawatan
berpartisipasi
selama x ...
dan
dalam
tingkat kepercayaan
diri,
jam, di harapkan
klien mampu
mengatasi
memperbaiki
harga
3.24
diri,
menurunkan pikiran
terus
3.25
menerus
gangguan citra
terhadap perubahan,
dan
perasaan
3.27
1.
Dapat
meningkatkan
terhadap
pengendalian diri.
Mengungkapka
n penerimaan
terhadap keadaan
3.28
2.
Dapat
menolong
pasien
12
diri sendiri
3.29
diungkapkan secara
verbal.
2.
Menunjukan
dari
3.30
mengunjungi
3.31
seseorang
yang
penyakitnya
telah 3.
terkontrol
dan
gejalanya
telah
berkurang.
telah
dilakukan.
Sarankan
untuk
terhadap perubahan
berpartisipasi aktif
yang
2.
kemampuan adaptasi
pengobatan
Memin
imalkan
perasaan
stres,
frustasi;
meningkatkan
kemampuan koping
3.
dalam
Kurangi
stimulus
bekerja/bermain/berh
yang
berlebihan
ubungan dengan
ruang
meningkatkan
kemampuan
ada
lingkungan,
orang lain.
dan
untuk
mengendalikan diri.
berikan
tersendiri
jika 3.32
untuk
mengguanakan
3.33
3.34
keterampilan
manajemen
stres. 3.35
Misalnya
teknik
relaksasi,
visualisasi
dan
bimbingan
imajinasi.
4.
sosial,
4.
Pendek
atan
Rujuk
kepelayanan
3.36
sesuai
secara
komperhensif dapat
membantu
memenuhi
kebutuhan
untuk
pasien
memelihara
13
kebutuhan.
3.37
3.38
3.39
3.40
3.41
3.42
3.43
3.44
3.45
3.46
3.47 BAB IV
3.48 PENUTUP
3.49
4.1 Kesimpulan
3.50
anak perempuan, dimana salah satu dari kromosom Xnya hilang sebagian atau
hilang seluruhnya.Sindrom turnerdisebabkan oleh hilang atau tidak lengkap
kromosom X. Orang yang mempunyai sindrom turner berkembang sebagai
perempuan.
3.51
4.2 Saran
3.52
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan
makalah selanjutnya akan lebih baik dari sekarang
3.53
3.54
3.55
3.56
3.57
3.58
3.59
3.60
3.61
3.62
3.63
3.64
3.65
14
3.66
3.67
3.68
3.69
3.70
DAFTAR PUSTAKA
3.71
3.72
3.73
3.74
3.75
:PenerbitErlangga
Richard, E Behrman. 1999. IlmuKesehatanAnak Nelson Volume 1. Jakarta:
3.76
EGC
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985.Buku kuliah Ilmu
Kesehatan Anak 1. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI
15