Pembimbing :
dr. Enos S, Sp.B.Onk
Kepaniteraan Klinik Bedah
RSUP Fatmawati
Fakultas Kedokteran
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Abstrak
Tujuan
Ditulis oleh Forum Dermatologi Eropa (EDF), Asosiasi Dermato-Onkologi
Eropa (EADO) dan Organisasi Riset dan Perawatan Kanker Eropa
(EORTC)
Definisi
Subtipe melanoma
Berdasar klinis dan gambaran histopatologi.
melanoma superfisial (SSM)
Melanoma nodular
Lentigo melanoma maligna
Acral lentiginous melanoma
varian yang jarang : desmoplastik,
amelanotik dan polipoid melanoma
(insidensi < 5%)
Non-sun-related melanoma
pada akral dan mukosa
mutasi CKIT
Metastasis
melalui jalur limfatik atau hematogen
Metastasis regional dapat terlihat sebagai :
Mikrometastasis dalam kelenjar getah
bening regional diidentifikasi melalui
biopsi kelenjar getah bening sentinel
Metastasis satelit (2 cm dari tumor
primer)
In-transit metastases
Metastasis ke kelenjar getah bening
regional yang terbukti secara
Pemeriksaan penunjang
Dermoscopy
Pemeriksaan histologi
Pewarnaan imunohistokimia
Diagnosis molekular
Pemeriksaan lanjutan :
sonografi nodus limfatik regional
CT scan atau PET Scan seluruh tubuh
LDH dan serum protein S100
Diagnosis Banding
lesi-lesi pigmentasi melanositik lain
(kongenital, dapatan, nevus melanositik, dan lentigo
aktinik)
tumor-tumor nonpigmentasi
(hemangioma, karsinoma sel basal, karsinoma sel
skuamosa).
Penatalaksanaan
Pembedahan
Terapi primer : biopsi eksisi
Batas eksisi untuk melanoma primer
Terapi metastasis
metastasis KGB telah didiagnosis
dengan klinis atau pencitraan
terapi standar pembedahan
Metastasis Kulit
Pembedahan
Terapi sistemik
Alternatif lain : cryotheraphy, terapi
laser, miltefosine, interferon- atau
imiquimod.
Terapi Radiasi
Terapi adjuvant
Mencari Algoritma
Follow up
Frekuensi tergantung pada karakteristik tumor primer.
pertama : 5 tahun setelah operasi
Tujuan
Mengidentifikasi kekambuhan tumor atau perkembangan
penyakit.
Diagnosis dini pada penambahan melanoma primer dan
kanker kulit non melanoma kanker kulit.
dukungan psikososial.
Memberikan pendidikan pada pencegahan, bagi pasien
dan keluarga.
Pendidikan pasien dan keluarganya untuk pemeriksaan
diri deteksi dini melanoma
Pemantauan terapi adjuvant yang sesuai.
Rekomendasi untuk
aturan follow up
frekuensi 2-4 kali per tahun dalam 5-10 tahun
Stadium I dan II deteksi dini kekambuhan locoregional frekuensi : per 3 bulan selama 5 tahun
pertama, 6-10 tahun selanjutnya, per 6 bulan.
CM (1 mm) per enam bulan dalam setahun
untuk melanoma stadium 1A.
Teknik follow up :
klinis standar prosedur
ultrasonografi.
CAT scan stadium II